Tiga bulan belakangan, Iing punya rutinitas baru. Setiap malam,  wanita berusia 53 tahun ini menyisihkan dua mangkuk nasi putih untuk  dimakan keesokan harinya. Bukan tanpa alasan ia melakukan hal itu.  Menurut kabar yang didengarnya, memakan nasi yang dimasak sehari  sebelumnya bisa menjaga kadar gula darah tetap rendah. Maklum, sejak  tiga bulan lalu, Iing diketahui mengalami kelebihan kadar gula darah  atau glukosa.
Ahli naturapati (cara pengobatan alami), Riani  Susanto, menilai apa yang dilakukan Iing hanyalah mitos. Mengkonsumsi  "nasi kemarin", kata dia, sama sekali tidak menurunkan kadar gula darah.  Sebab, karbohidrat dalam nasi putih memang dapat menyebabkan orang  terkena diabetes. "Karena karbohidrat yang dicerna dalam tubuh berubah  menjadi gula," kata Riani ketika dihubungi, Senin lalu.
Nasi  putih, ia melanjutkan, mengandung kompleks karbohidrat yang tinggi.  Mendiamkan nasi selama sehari semalam tidak akan membuat kadar gulanya  turun. "Yang benar adalah mengganti nasi putih dengan nasi merah," kata  Riani.
Nasi yang berasal dari beras merah dan beras hitam, menurut  Riani, memiliki indeks glisemik (glycemic index/GI) yang  rendah. Indeks glisemik adalah angka yang menunjukkan potensi  peningkatan glukosa darah dari karbohidrat yang tersedia dalam suatu  makanan.
Riani menjelaskan, beras merah dan beras hitam lebih baik  untuk dikonsumsi karena memiliki kulit ari atau gabah. Tidak seperti  beras putih yang sudah ditelanjangi sehingga vitaminnya hilang.  Penyerapan karbohidrat dalam beras merah pun tidak akan sempurna. Beras  merah juga memiliki serat yang tinggi yang baik untuk pencernaan. 
Penelitian  di Amerika Serikat juga menyebutkan, mengkonsumsi beras merah dapat  mengurangi risiko seseorang terkena diabetes. Menurut penelitian yang  dilansir dalam jurnal Archives of Internal Medicine edisi 14  Juni itu, gabah memiliki serat dan nutrisi yang tinggi yang dapat  memperlambat aliran gula dalam darah.
Dalam jurnal itu, Qi Sun,  dokter yang melakukan penelitian di Harvard School of Public Health ini,  menyebutkan bahwa mengkonsumsi lima porsi nasi putih seminggu dapat  meningkatkan risiko terkena diabetes dibandingkan dengan mengkonsumsi  dua porsi atau lebih beras merah.
Lebih lanjut, penelitian itu  menganjurkan untuk mengganti hanya 50 gram nasi putih atau sekitar  sepertiga porsi nasi putih dengan nasi merah setiap hari. Penggantian  porsi nasi putih menjadi nasi merah dalam jumlah sedikit ini pun  ternyata bisa menurunkan risiko diabetes sebanyak 16 persen.
Meski  disebabkan oleh kadar gula yang tinggi, Riani mengoreksi anggapan bahwa  penyakit diabetes disebabkan oleh banyaknya makanan manis yang  dikonsumsi. "Orang kena penyakit gula itu belum tentu karena makan yang  manis-manis," kata dia. 
Menurut situs Badan Kesehatan Dunia (WHO), hyperglycaemia  atau kadar gula darah yang tinggi adalah efek umum dari tidak  terkontrolnya diabetes. Diabetes, menurut situs itu, adalah penyakit  kronis yang terjadi ketika pankreas tidak dapat memproduksi insulin yang  cukup. Atau ketika tubuh manusia tidak dapat menggunakan insulin yang  diproduksinya secara efektif.
Penyakit diabetes biasanya menyerang  seseorang berusia 45-64 tahun. Sebanyak 80 persen penderita diabetes  hidup di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Kematian akibat  penyakit ini mencapai 5 persen setiap tahun. Menurut WHO, jumlah ini  bisa naik menjadi 50 persen dalam waktu 50 tahun ke depan jika tidak ada  langkah yang diambil untuk mencegahnya.
FANNY FEBIANA
TIP
Mengkonsumsi  Beras Merah
- Pastikan beras merah tidak luntur  warnanya. Setelah beras dicuci, jika airnya keruh, berarti beras itu  asli. 
- Konsumsilah beras merah dalam jumlah yang tidak terlalu  banyak. Memakan empat sendok beras merah atau beras hitam akan membuat  perut terasa kenyang. 
- Kombinasikan beras merah dengan makanan  berprotein untuk makan siang dan makan sore. 
- Untuk sarapan, Anda  cukup makan makanan berprotein tanpa nasi. 
- Jus lidah buaya bisa  ditambahkan pada menu makan sore.
Sumber: Riani Susanto
 
 
No comments:
Post a Comment