Saturday 5 January 2013

Bila Korsel Jadi Contoh Jokowi Kelola Tata Kota. Jokowi bertemu Dubes Korsel. Penataan kota jadi sorotan

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo saat meninjau rumah susun Tanah Tinggi
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menerima kunjungan Duta Besar Korea Selatan, Kim Yeong Seon. Mereka bertemu di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat pagi, 4 Januari 2013.
Ada banyak hal yang mereka bahas. Salah satunya, pembangunan infrastruktur dan transportasi. Jokowidan Kim ingin mengkonkretkan kerjasama yang sudah disepakati antara Indonesia dan Korea.
Keduanya fokus membicarakan restorasi Kali Ciliwung. Dan penataan sungai di Korea Selatan akan menjadi parameternya. Jokowi menilai tata kota di Korea Selatan telah mengalami kemajuan. Negeri gingseng itu memang dikenal memiliki kota-kota besar yang rapi, modern, dan bersih.

Di Korsel, ada kali bernama Cheonggyecheon. Terletak di jantung kota, kali jernih dengan airnya yang mengalir itu mampu memikat para turis lokal dan mancanegara.
Kali sepanjang hampir 6 Km itu dulunya sangat kumuh dan sempat menjadi simbol kemiskinan di Korea Selatan. Jokowi menginginkan agar kali kumuh di Ibu Kota juga bisa disulap menjadi lokasi wisata. Tidak seperti sekarang ini, saat kali Jakarta keruh dipenuhi sampah. Dan, tak kalah penting adalah pengelolaan kali agar dapat mengurangi banjir.

Menurut Jokowi, kebanyakan sungai di tengah kota Korea Selatan itu dipasangi keramik. Sehingga pada malam harinya bisa dipakai untuk jalan-jalan.
"Kali yang besar pinggirnya bisa dikasih kayu untuk dibuat jogging track. Bagus sekali kenapa tidak dicontoh? Saya bolak balik ke sana memang penanganannya bagus," kata dia usai pertemuan itu.

Jokowi mengatakan penataan kali mulai digarap April tahun ini. Rencananya pengerukan Kali Ciliwung dimulai dari Masjid Istiqlal sampai kawasan Pasar Baru. "Kalau respon masyarakat baik, kami lanjutkan pada sebuah proyek yang lebih besar," kata Jokowi usai pertemuan itu.

Dalam bidang transportasi, Jokowi dan Kim sepakat untuk mengembangkan kereta api dalam kota. Korea Selatan bersedia membantu pengembangan kereta lintas Jakarta dan wilayah penyangga. "Saya tadi sampaikan kita tidak usah terlalu banyak bicara, segera dilaksanakan karena itu menyangkut orang  banyak," katanya.

Kim Yeong Seon menyambut baik kerjasama tersebut. Ia mengaku akan meningkatkan terus hubungan kerjasama antara Seoul dan Jakarta. "Saya percaya sekali dengan leadership-nya Pak Jokowi," ujar Kim.
Dia mengatakan Januari ini tepat 40 tahun hubungan bilateral antara Korea Selatan dan Indonesia. Dia meyakini Jakarta bisa jadi global city untuk masyarakat dunia. "Dalam rangka itu kami siap untuk menjadi mitra DKI dan Pak Jokowi. Mendukung terus kegiatannya."
Jokowi sebelumnya sudah menjamu beberapa pejabat negara tetangga. Dubes Malaysia untuk Indonesia, Datuk Syed Munshe Afdzaruddin Syed Hassan, berkunjung ke kantor Jokowi, Senin, 29 Oktober 2012 lalu.
Kemudian 14 November 2012 lalu Jokowi menerima kunjungan Perdana Menteri Swedia Fredrik Reinfeldt. Pada kesempatan itu PM Swedia berjanji membantu mengelola sampah. Duta Besar Turki H.E. Zekeriya Akcam juga bertamu ke Balai Kota DKI Jakarta, Kamis 13 Desember 2012.
Program Jokowi

Gubernur yang baru dilantik pada 15 Oktober 2012 itu memang menjanjikan sejumlah program pada warga Jakarta. Untuk pengembangan kota, Jokowi akan melakukan penataan kampung. Akan ada 100 kampung yang akan ditata. Namanya pun beragam dan beberapa di antaranya cukup unik.

Kriteria kampung yang akan ditata nantinya, kata Jokowi, harus memiliki ruang terbuka hijau yang baik, memiliki perpustakaan kampung, dan yang paling penting adalah memiliki drainase yang baik. Rencananya mulai tahun depan, penataan kampung-kampung ini sudah mulai berjalan.

Sedangkan untuk mengatasi kemacetan, pemerintahan Ibu Kota di bawah kepemimpinan Jokowi akan menerapkan model pembatasan kendaraan bermotor berdasarkan nomor polisi ganjil genap. Meski bukan ide baru, tapi kebijakan ini dinilai ampuh untuk mengurai kemacetan di Jakarta hingga 40 persen. Khususnya di jalan-jalan protokol.

Bila pembahasannya dapat diselesaikan dengan cepat, kebijakan ini sudah bisa diuji coba pada awal Maret 2013. Perberlakuannya pada jam kerja mulai Senin hingga Jumat dan tidak berlaku pada hari libur nasional. Waktunya, mulai jam 06.00 WIB, hingga jam 20.00 WIB.

Pembatasan kendaraan dengan sistem ini akan diberlakukan di kawasan 3 in 1dan seluruh koridor utama di dalam lingkar dalam kota, termasuk seluruh koridor bus reguler dan wilayah yang dilalui jalur bus Transjakarta.
Terowongan raksasa
Belum lama ini, Jokowi juga mencetuskan ide untuk membangun terowongan raksasa multiguna. Terowongan itu akan membentang dari Jalan MT Haryono sampai Pluit. Selain berfungsi sebagai pengendali banjir, diharapkan bisa mengatasi kemacetan di Jakarta.

Pembangunan terowongan ini menghabiskan dana sekitar Rp16 triliun. Modelnya, akan dibuat seperti smart tunnel yang ada di Kuala Lumpur, Malaysia. Sementara di Jakarta, terowongan raksasa ini akan terintegrasi dengan MRT dan jalan tol.

Terowongan raksasa ini bisa digunakan sebagai jalan tol saat kering. Bila musim hujan, jalan tol di terowongan akan ditutup untuk digunakan sebagai jalur air yang dialirkan ke Waduk Pluit.

Bila proses legalnya bisa cepat diselesaikan, pembangunan terowongan sepanjang 19 kilometer ini akan rampung dalam waktu empat tahun. Terowongan akan dibor hingga kedalaman 40 meter dengan diameter 17 meter.
Jakarta Sehat
Sejauh ini, program Jokowi-Ahok yang sudah dapat direalisasikan yaitu Kartu Jakarta Sehat (KJS), yang diluncurkan pada 10 November 2012 lalu.

Kartu sehat ini menyasar 4,7 juta jiwa, atau setara dengan 50 persen jumlah total warga Ibu Kota. Untuk awalnya, kartu ini akan dibagikan sebanyak 3.000 di enam kelurahan yang dinilai kumuh dan padat penduduk.

Data penerima kartu sehat disesuaikan dengan Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) tahun 2011. Seluruh warga pemilik kartu sehat dapat berobat gratis di puskesmas, atau menjalani rawat inap di 88 rumah sakit kelas tiga yang sudah menandatangani MoU dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Adapun para warga yang belum mendapatkan kartu ini dapat menggunakan kartu keluarga miskin (gakin) atau jaminan kesehatan daerah (jamkesda) sampai semua kartu selesai dicetak sesuai dengan jumlah penerimanya.

Tidak lama KJS diluncurkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga membagikan Kartu Jakarta Pintar, tepatnya pada 1 Desember 2012. Kartu ini diberikan kepada siswa tidak mampu yang bersumber dari dana Rawan Putus Sekolah yang ada di masing-masing suku dinas pendidikan di lima wilayah kota dan Kabupaten Kepulauan Seribu.

Pemerintah Provinsi DKI akan memantau penggunaannya. Jika tidak digunakan sesuai dengan kebutuhan, bisa saja KJP yang dipegang siswa ditarik kembali.

"Nanti kami sampling, apakah uang itu dipakai untuk beli seragam, beli kebutuhan lainnya untuk sekolah atau tidak. Kalau tidak sesuai aturan akan dicabut," ujar Jokowi.

Kepala Dinas Pendidikan DKI, Taufik Mulyanto, menerangkan KJP ini merupakan ATM rekening Bank DKI. Di mana masing-masing siswa mendapat bantuan biaya pendidikan sebesar Rp240 ribu per bulan. "Biaya itu untuk membantu para siswa memenuhi segala bentuk kebutuhan pendidikannya," ujar Taufik.

Dinas Pendidikan melansir ada 3.046 siswa miskin di jenjang pendidikan menengah SMA/SMK yang menerima KJP.  Sepanjang tahun 2012, Pemerintah Provinsi DKI memberikan KJP kepada 10.406 siswa SMA dan SMK.

No comments:

Post a Comment