Sunday, 10 March 2013
Seperlima Lapisan Es Kanada Cair Abad Ini
Seperlima dari gletser atau lapisan es di Kanada akan mencair akhir abad ini. Aktivitas manusia yang menyebabkan isu pemanasan global mendorong naiknya permukaan laut sampai 1,4 inci, atau 3,5 centimeter.
"Meski kita menganggap pemanasan global belum sampai tingkat fatal, sangat besar kemungkinan es yang akan mencair lebih mengkhawatirkan dari perkiraan," ujar Jan Lanaert, kepala studi sekaligus ahli meteorologi Utrech University, Belanda, dalam pernyatannya.
"Dan, kemungkinan gletser itu muncul kembali sangatlah tipis," tandasnya, seperti dikutip Global Post, Sabtu 9 Maret 2013.
Dia mengatakan, proses pembentukan gletser itu tidak bisa terulang kembali atau bertahan, karena salju dan es pada tundra di Kanada Utara akan membantu memantulkan sinar Matahari
Ketika mereka menghilang, porsi sinar matahari yang sampai ke air dan tanah akan lebih besar, menyebabkan suhu udara melambung.
Jika gletser Kanada menyusut seperlima atau 20 persen, sesuai skenario, maka kenaikan suhu rata-rata dunia akan naik tiga derajat Celcius, atau 5,4 Fahrenheit.
Menurut perkiraan Lanaerts, yang menggarisbawahi ini bukan skenario terburuk yang coba menakut-nakuti, lonjakan temperatur di daerah glasial, seperti Kanada Utara, akan jauh lebih tinggi: delapan derajat Celcius.
Jika sampai gletser Kanada, tubuh es terbesar ketiga di dunia, hilang seluruhnya, maka tingkat permukaan laut akan naik 7,9 inci, atau 20 centimeter.
Untuk itu, para ilmuwan mendesak para pembuat kebijakan untuk mempertimbangkan prospek, mencatat bahwa sejak tahun 2000 sampai saat ini, suhu di Kanada bagian Benua Arktik telah meningkat satu sampai dua derajat Celcius, dan volume es telah berkurang secara signifikan.
"Kebanyakan perhatian isu iklim mengarah ke Greenland dan Kutub Selatan, sangat bisa dipahami, karena keduanya adalah dua bagian es terbesar di dunia," kata Michiel van den Broeke, juga dari Universitas Utrecht.
"Namun, dengan penelitian ini, kami ingin menunjukkan bahwa gletser Kanada juga harus mendapat perhatian, karena juga menyumbang kenaikan tingkat permukaan laut," ungkapnya.
Studi ini telah dipublikasikan di Geophysical Research Letters, sebuah jurnal ilmiah AS.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment