WAKIL Presiden Jusuf Kalla mengatakan, jika kasus Bank Century diungkap, kasus itu bisa menjalar ke mana-mana. Hal tersebut terungkap dalam pertemuan antara Wapres Kalla dengan Pengurus Besar Nahdhatul Ulama di Kantor Wapres, Jakarta, Jumat (4/9).
"Kami sendiri terperanjat dan baru agak jelas duduk persoalannya setelah dijelaskan oleh Pak Wapres. Pak Wapres mengatakan, kalau kasus ini diungkap akibatnya bisa panjang dan melebar ke mana-mana," ujar Ketua PBNU Said Agil Siradj kepada pers seusai bertemu Wapres.
Sebelumnya, banyak diungkapkan bahwa penyelamatan Bank Century lebih merupakan upaya penyelamatan dana deposan besar. Hal itu diperkuat dengan diketahuinya bahwa ada satu deposan yang menyimpan uang di Bank Century hingga mencapai Rp1,4 triliun, dan deposan ini merupakan penyandang dana salah satu pasangan capres dan cawapres pada pemilu presiden lalu.
Ditemui usai salat Jumat, Wapres Kalla menegaskan tindakannya yang meminta Kapolri untuk segera menangkap pemilik Bank Century Robert Tantular adalah tugasnya selaku bagian dari pemerintah, bukan intervensi.
"Siapa yang intervensi? Saya kan pemerintah, menginstruksikan Kapolri adalah tugas pemerintah. Kita tahu itu adalah penggelapan, saya menjabat sebagai Wapres, ini masalah kriminal bukan ekonomi," tegasnya.
Ia menambahkan, sejak awal sikapnya menolak bail out kepada Bank Century yang jumlahnya membengkak hingga Rp6,7 triliun. "Sejak awal saya katakan ini bukan krisis, kasus ini bisa terjadi kapan saja selama tidak diatasi. Boleh itu di masa tenang atau di masa krisis. Ini tinggal menunggu meletus sebenarnya karena itu pemerintah harus keras," tukas Kalla.
Namun, Kalla mengelak untuk menyebut lebih detil pihak-pihak yang akan terkena dampak pengungkapan kasus Bank Century ini. "Biarlah BPK yang mengungkap. Saya hanya ingin mendoakan agar kasus ini jangan sampai merugikan rakyat banyak," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment