Sunday, 29 November 2009
BADAI MATAHARI 2012 AKAN MENIMBULKAN BENCANA MAHA DAHSYAT DI BUMI INI. WASPADALAH...!
Semakin kuat badai solar bisa mulai pada awal tahun ini atau akhir 2008 dan 2012 adalah puncaknya.
"Kami memperkirakan siklus badai matahari berikutnya 30 sampai 50 persen lebih kuat dibandingkan dengan siklus terakhir," kata Mausumi Dikpati, seorang ilmuwan matahari di National Center for Atmospheric Research di Boulder, Colorado.
Terakhir siklus puncak terjadi pada tahun 2001. Teknik baru yang memungkinkan para ilmuwan untuk memperkirakan kerasnya dari siklus berikutnya. Teknik, yang dinamakan helioseismology, memungkinkan peneliti untuk "melihat" di dalam matahari dengan bantuan pelacakan gelombang suara di dalam matahari sehingga membuat gambar interior seperti ultrasound membuat gambar dari bayi yg belum lahir.
"Untuk pertama kalinya kami dapat memprediksi kekuatan 11-tahun siklus aktivitas matahari menggunakan komputer simulasi matahari dari fisika," ujar Dikpati.
Ilmuwan Amerika Serikat memperingatkan bahwa, pada 2012 badai matahari yang kuat di bumi akan membawa malapetaka besar pada manusia, yang akan mempengaruhi setiap aspek pada masyarakat modern sekarang. Para ahli yang mengeluarkan peringatan meng-atakan, dampak badai matahari pada bumi kemungkinan adalah “efek domino”. Coba pikirkan, bila jaringan listrik menjadi rapuh dan tidak stabil, hal-hal yang berhubungan dengan bisnis pasokan listrik juga akan menjadi korban: peralatan refrigeration berhenti, makanan dan obat-obatan yang tersimpan dalam ruang berpendingin dalam jumlah besar akan kehi-langan kondisi penyimpanan dan rusak; pompa tiba-tiba berhenti berfungsi, air minum pada masyarakat akan menjadi masalah.
Selain itu, karena gangguan pada sinyal satelit, sistem posisi GPS akan menjadi sampah. Sebenarnya pada awal 1859 pernah terjadi kasus serupa, peledakan badai matahari saat itu bahkan me-ngakibatkan jaringan telegram terbakar rusak. Tentu saja sekarang ini di bumi sudah dipenuhi oleh fasilitas kabel dan nirkabel, tetapi fasilitas ini sulit menahan ujian badai matahari.
Ketika badai matahari kuat menyerang, umat manusia di bumi akan menghadapi dua masalah besar. Pertama, adalah tentang masalah jaringan listrik modern sekarang. Jaringan listrik modern sekarang pada umumnya menggunakan tegangan tinggi untuk mencakup daerah lebih luas, ini akan memungkinkan operasi jaringan listrik lebih efisien, Anda bisa mengurangi kerugian selama transmisi listrik, juga kerugian listrik karena produksi yang berlebihan. Namun, secara bersama ia juga menjadi lebih rentan terhadap serangan cuaca ruang angkasa.
Transmisi jaringan akan menjadi sangat rentan dan tidak stabil, atau bahkan mungkin menyebabkan terhenti secara total. dan ini hanya merupakan efek domino yang pertama, selanjutnya mungkin juga akan menyebabkan “lalu lintas lumpuh, komunikasi terputus, industri keuangan runtuh dan fasilitas umum kacau; pompa berhenti menyebabkan pasokan air minum terputus, kurangnya fasilitas pendingin, makanan dan obat-obatan sulit disimpan secara efektif. Para ilmuwan telah memperkirakan bila ada intensitas badai matahari kuat mungkin dapat menyebabkan kerugian sosial dan ekonomi manusia, hanya pada tahun pertama saja kerugiannya mencapai 1-2 triliun dollar AS, sementara pemulihan dan rekonstruksinya diperlukan setidaknya 4-10 tahun
Isu yang kedua adalah tentang masalah sistem jaringan listrik yang saling ketergantungan yang dukungan kehidupan modern kita, seperti masalah air dan penanganan limbah, masalah infrastruktur logistik supermarket, masalah pengendalian gardu listrik, pasar keuangan dan lainnya yang tergantung pada listrik. Jika dua masalah digabung jadi satu, kita dapat dengan jelas melihat bahwa peristiwa kemungkinan muncul kembalinya badai matahari Carrington sangat mungkin akan menyebabkan bencana besar yang langka. Adviser laporan khusus dari National Academy of Sciences Amerika Serikat dan analis daya listrik industri John Kappenman menganggap “Bencana seperti ini dibandingkan dengan bencana yang biasa kita bayangkan secara total berlawanan. biasanya wilayah kurang berkembang rawan serangan bencana, namun dalam bencana ini, wilayah yang semakin berkembang lebih rentan terhadap serangan bencana.
Menghadapi kemungkinan bencana serius yang akan me-nimpa, Amerika Serikat dan seluruh umat manusia tidak segera merespon untuk mempersiapkan pekerjaan secara baik dalam menghadapi putaran badai matahari berikutnya. Becker me-ngatakan bahwa karena kemungkinan terjadinya skala besar badai matahari sangat kecil, “Seluruh masyarakat bahkan tidak menanggapinya, namun hanya memperhatikan masalah di hadapan mata”. Terhadap cuaca di bumi, para ahli cuaca dapat melacak badai yang akan menimpa selama beberapa hari ke depan, dan mengeluarkan peringatan yang sesuai kepada penduduk setempat, namun badai matahari atau cuaca ruang angkasa benar-benar berbeda. Backer mengatakan bahwa sekarang ini kita masih tidak dapat memprediksi secara akurat waktu dan kekuatan badai matahari, yang dapat diprediksi oleh saya dan rekan saya hanya jika sebuah badai matahari besar menyerang, kami secara mutlak tidak mampu menanganinya.”
Ini mirip dengan peringatan dini bencana angin topan dan manusia di bumi, dewasa ini umat manusia terutama tergantung pada prediksi dari siklus sunspot untuk memantau intensitas badai matahari serta dampaknya pada bumi. Yang dimaksud dengan sunspot adalah proses peningkatan dan pengurangan yang berarti dalam jumlah sunspot setiap 11 tahun. Siklus dihitung mulai dari aktivitas terendah sunspot pada matahari. Dalam masa aktif sunspot akan meningkat, badai matahari yang terjadi akan lebih banyak. Ketika badai matahari terjadi, partikel kecepatan tinggi serta aliran ion yang terbentuk oleh partikel bermuatan listrik yang dipancarkan secara besar-besaran oleh matahari akan berpengaruh terhadap lapisan medan magnit bumi, ionosfir serta kondisi atmosfir netral. Dalam masalah dampak bahaya badai matahari, lebih dari satu abad, orang-orang terus memantau kegiatan sunspot.
Berdasarkan fenomena yang terjadi di atas permukaan matahari serta data bintik matahari siklus yang terjadi sebelumnya, para ilmuwan dari National Center for Atmospheric Research, NCAR, Amerika Serikat, berhasil mengembangkan sebuah model baru ilmu dinamika solar. Dengan model baru, para astronom dapat memberikan peringatan secara dini dari aktivitas sunspot matahari. Mereka berharap bahwa peringatan dini dapat membantu perusahaan-perusahaan listrik, para pengendali satelit dan aspek lainnya dalam beberapa hari atau bahkan tahun-tahun sebelumnya agar bisa bersiap-siap menghadapai kegiatan sunspot matahari. Menurut informasi, ketepatan model baru ini dapat mencapai akurasi 98%. Richard Enke dari National Science Foundation, Departemen Atmospheric Research Amerika Serikat mengatakan bahwa jika dapat secara dini memprediksi aktivitas badai matahari, orang-orang akan dapat dengan baik menanggulangi gangguan seperti komunikasi, kegagalan satelit, pemadaman listrik, serta ancaman terhadap astronot dan hal-hal lain.
jadi kita harus lebih waspada ya sobat terhadap badai matahari tahun 2012 tapi bukan berarti kita harus takut ^_^
SUPERNOVA DALAM TEORI ITU BENAR – BENAR ADA
Para astronom berhasil mengidentifikasi supernova jenis baru yang pada awalnya hanya bisa diprediksi oleh teori dan belum pernah ada contoh yang bisa diamati. Supernova yang sedang meledak ini ditemukan para peneliti dari Berkeley ternyata memiliki ledakan yang sebelumnya hanya bisa diperhitungkan secara teoretis.
Dua tahun yang lalu, Lars Bildsten, profesor dari UCSB’s Kavli Institute for Theoretical Physics (KITP), beserta koleganya memprediksi keberadaan tipe baru dari supernova di galaksi jauh yang mereka sebut sebagai mekanisme tipe .Ia (koma Ia). Mekanisme ini diperkirakan melibatkan peledakan helium di katai putih yang melontarkan selubung kecil material. Ledakan teoretis ini diprediksi akan lebih redup dari sebagian besar supernova dan kecerlangannya akan mengalami naik turun hanya dalam beberapa minggu.
Perkiraan ini ternyata mendapat respon para astronom kalau supernova dengan perilaku seperti itu belum pernah terlihat. Nah, menurut Bildsten, saran yang ia berikan adalah teruslah mencari.
Adalah Dovi Pozananski, postdoctoral dari UC Berkeley yang menemukan supernova jenis ini dari hasil pengamatan yang ia lakukan pada tahun 2002, 7 tahun yang lalu. Supernova 2002bj yang ditemukan Dovi Pozanski dan kawan-kawannya ini memang memiliki kategori tersendiri karena spektrum yang dihasilkan menunjukan kalau ia berevolusi sangat cepat dan menghasilkan kombinasi elemen yang tidak umum.
Pada umumnya, supernova diklasifikasikan berdasarkan spektrum garis emisinya. Ada 2 tipe utama dalam pembagian kelas Supernova, yakni Tipe I dan tipe II. Supernova tipe I spektrumnya sukar ditafsirkan dan memiliki magnitudo mutlak mencapai 16, sedangkan supernova tipe II memiliki kecerlangan kira-kira 2 magnitud lebih lemah dengan spektrum mirip nova namun memiliki garis emisi lebih lebar dan kecepatan pelontaran yang lebih besar. Kedua tipe utama dalam supernova juga diperkirakan berasal dari ledakan bintang katai putih atau keruntuhan bintang masif.
Sebagian besar bintang memang mengakhiri hidupnya menjadi bintang katai putih dengan massa setara massa Matahari namun ukuran setara dengan radius Bumi. Akibatnya bintang itu menjadi sangat padat. Meskipun padat, obyek-obyek ini terbentuk dari campuran karbon dan oksigen ataupun dari helium murni, akan mengalami pendinginan dan temperaturnya demikian rendah sehingga tidak dapat menyokong terjadinya reaksi fusi. Nah pada kondisi tertentu dan memang cukup langka, dua obyek ini akan berada sangat dekat, saling mengorbit hanya dalam beberapa menit, seperti layaknya bintang ganda. Pada kondisi tersebut, akan terjadi aliran massa, dan disini heliumnya mengalir dari satu bintang katai putih ke bintang lainnya dan terakumulasi pada bintang katai putih yang lebih masif.
Peristiwa yang cukup langka ini kemudian memicu terjadinya kondisi yang sangat unik yakni pembakaran ternonuklir yang sangat eksplosif dan terjadilah lontaran lautan kelium yang sudah terakumulasi tadi. Elemen radioaktif yang tidak umum terbentuk berlebihan dalam peleburan yang sangat cepat justru memicu terjadinya cahaya terang yang tampak pada materi tersintesa dan baru akan berakhir setelah beberapa minggu.
Peristiwa yang menimbulkan terang dari ledakan termonuklir di bintang katai putih memang sudah dikenal selama beberapa dekade dan digolongkan sebagai supernova tipe Ia. Mereka biasanya lebih terang dari seluruh galaksi selama lebih dari satu bulan dan sangat berguna dalam melakukan studi kosmologi. Kejadian yang diprediksi Bildsten dan kolaboratornya hanya memiliki kecerlangan satu per sepuluh untuk satu per sepuluh waktu dan kemudian dikenal sebagai supernova tipe .Ia (koma Ia).
Supernova 2002bj yang ditemukan Pozanski cocok dengan kriteria supernova tipe .Ia yang belum pernah teramati sebelumnya tersebut. Supernova 2002bj merupakan supernova yang berevolusi sangat cepat, sekitar 3-4 kali lebih cepat dari supernova pada umumnya dan kemudian menghilang dalam 20 hari. Kecerlangannya langsung redup begitu saja. Menurut Poznanski seperti yang ia sampaikan pada Universe Today, ia sebenarnya tengah mencari Supernova Tipe II saat ia kemudian menemukan 2002bj. Reaksi pertamanya adalah kebingungan sampai kemudian ia menemukan kalau supernova yang ia lihat cocok dengan tipe .Ia. Ponanzki dan timnya kemudian melakukan analisa ulang dari data mereka untuk mendapatkan lebih banyak kepastian.
Ledakan yang dilihat pada 2002bj memang berbeda jika dibanding dengan ledakan pada tipe Ia, karena bintang katai putih lolos dari ledakan selubung helium. Pada kenyataannya, ada kemiripan dari 2002bj dengan nova dan supernova. Nova terjadi saat materi – dalam hal ini hidrogen- runtuh ke dalam bintang dan terakumulasi dalam selubung sehingga mengalami pembakaran singkat saat ledakan termonuklir. Nah, si 2002bj ini adalah “super” nova yang menghasilkan energi 1000 kali dari nova standar.
Sumber : University of California Santa Barbara, Universe Today
BINTANG KATAI PUTIH KARBON BERPULSASI BERHASIL DITEMUKAN
Pernah dengar apa itu bintang katai putih? Bintang katai putih merupakan bintang yang berukuran kecil dan sebagian besar komposisinya terdiri dari materi elektron yang terdegenerasi. Bintang jenis ini memiliki kerapatan cukup tinggi dan kecerlangan yang lemah. Bintang katai putih ini biasanya terbentuk dari bintang yang akan mengakhiri evolusinya, terutama bintang-bintang yang memiliki massa tidak terlalu tinggi. Salah satu bintang yang diperkirakan akan mengakhiri hidupnya sebagai bintang katai putih adalah matahari.
Dari Universitas Texas di Austin, astronom Michael E Montgomery, Kurtis A Williams, dan Steven DeGennaro mengkonfirmasikan keberadaan tipe terbaru dari bintang variabel. Hasil ini diperoleh dari pengamatan menggunakan 2.1-meter Otto Struve Telescope di McDonald Observatory. Mereka menemukan kelas baru yakni katai putih karbon berpulsasi, sebuah kategori baru dalam kelas bintang variabel katai putih yang ditemukan dalam 25 tahun terakhir.
Di alam semesta, jumlah bintang itu sangat banyak. Di galaksi Bimasakti saja ada milyaran bintang, dan di antara milyaran bintang itu sekitar 97% diantaranya akan mengakhiri hidup sebagai bintang katai putih. Nah, dengan mempelajari pulsasi (perubahan cahaya yang dipancarkan) bintang dari contoh kelas yang baru akan menjadi jendela informasi penting mengenai titik akhir kehidupan sebagian besar bintang.
Bintang katai putih sendiri bisa dikatakan merupakan sisa bintang serupa Matahari yang telah membakar habis semua bahan bakar nuklir di intinya. Bintang ini sangat rapat, dipepatkan sampai 1.5 kali Massa Matahari dengan volum seukuran Bumi. Sebelum penemuan ini, bintang katai putih diklasifikasikan dalam 2 tipe utama yakni, tipe yang memiliki lapisan terluar hidrogen (80%) dan tipe yang memiliki lapisan teruluar berupa helium (20%). Pada tipe bintang katai putih dengan lapisan terluar berupa helium, diperkirakan lapisan hidrogennya karena sebab tertentu telah hilang.
Tahun lalu, astronom dari Universitas Arizona Patrick Dufour dan James Liebert menemukan tipe ke-3 dari bintang katai putih. Sayangnya tipe ini masih sangat jarang, dan dengan alasan yang masih tidak bisa dipahami tipe katai putih karbon panas tersebut telah kehilangan lapisan hlium dan hidrogennya menyisakan lapisan karbonnya terpampang. Diperkirakan bintang katai putih tipe ketiga tersebut ada di antara bintang katai putih yang sangat masif dan merupakan sisa bintang yang cukup kecil untuk bisa mengahiri hidupnya dalam ledakan supernova.
Setelah pengumuman penemuan katai putih karbon tersebut, Montgomery melakukan perhitungan pulsasi dari bintang – bintang yang kemungkinan masuk kategori tersebut. Bintang pulsasi sangat menarik karena perubahan cahaya yang menjadi keluaran bisa mengungkap apa yang terjadi di dalam bintang. Metode ini mirip dengan cara para geologist dalam mempelajari gelombang seismik dari gempa bumi untuk bisa memahami apa yang terjadi di interior Bumi. Nah cara pengujian bintang seperti ini dikenal juga dengan nama asteroseismologi.
Dari hasil pengamatan tim Montgomery, akhirnya DeGenaro berhasil menemukan bintang yang memenuhi kriteria untuk masuk dalam tipe katai putih karbon. Bintang yang ditemukan tersebut berada sekitar 800 tahun cahaya di rasi Ursa Mayor. Bintang katai putih bernama SDSS J142625.71+575218.3 memiliki variasi intensitas cahaya regular mendekati 2% setiap 8 menit. Penemuan ini sangat penting, karena bisa membantu para astronom untuk menelusuri interior. Diharapkan dengan memahami interior bintang katai putih maka teka teki darimana karbon di bintang katai putih muncul dan apa yang etrjadi pada helium dan hidrogen bisa dipecahkan.
Di langit, SDSS J142625.71+575218.3 berada sekitar 10 derajat di timurnya timur laut Mizar, bintang yang berada di tengah pegangan si gayung raksasa tersebut Bintang katai putih ini massanya hampir sama dengan massa Matahari, namun diameternya lebih kecil dari Bumi. Bintang katai putih ini, suhunya sudah jauh lebih dingin dari Matahari hanya sekitar 19500 C dengan kecerlangan hanya 1/600 kecerlangan Matahari.
Di antara bintang-bintang lainnya yang juga diteliti tidak ada lagi yang dikethui berpulsasi selain SDSS J142625.71+575218.3 berdasarkan kalkulasi Montgomery. Diperkirakan pulsasi tersebut disebabkan oleh perubahan pada selubung karbon terluar di bintang saat bintang mengalami pendinginan dari bentuk katai putih panas. Atom karbon yang terionisasi dalam lapisan terluar bintang akan kembali ke fasa netral, memicu terjadinya pulsasi. tapi kemungkinan lain yang menyebabkan terjadinya pulsasi masih harus teus dipelajari dan dicari tahu.
Namun bagaimanapun, mempelajari kasus bintang seperti ini akan memberi secercah cahaya pada proses yang tak dikenal yang telah menghilangkan lapisan hidrogen dan helium di permukaan sehingga bisa memperlihatkan interior karbonnya.
SAAT MATAHARI DILANDA GEMPA
Matahari bisa juga berdentang. Tak percaya? Ledakan bintang ternyata bisa membuat Matahari berdentang laksana lonceng. Itu adalah hasil penemuan Christoffer Karoff and Hans Kjeldsen dari University of Aarhus, Denmark. Nah, bagaimana ceritanya Matahari bisa berdentang? Ledakan bintang atau yang dikenal sebagai Solar flare atau flare Matahari adalah ledakan yang umum terjadi di sekitar Matahari dan mencerminkan aktivitas siklus bintik.
Di lapisan terluar Matahari terjadi semburan material yang kemudian mengendalikan terjadinya osilasi di seluruh Matahari. Kejadiannya sebenarnya mirip dengan berdentangnya Bumi selama beberapa minggu setelah terjadi gempa besar-besaran. Kemungkinan ini pertama kali diajukan pada tahun 1970, namun belum pernah ada demonstrasinya sampai dengan sekarang. Baru saat inilah, untuk pertama kalinya, bukti pengamatan berhasil menangkap kejadian tersebut. Penemuan ini tidak hanya menolong kita dalam memahami proses fisis di Matahari, namun juga bisa menjadi petunjuk untuk memahami perilaku siklus aktivitas di bintang lain.
Seismologi Matahari
Pengawasan berkelanjutan terhadap osilasi Matahari atau yang juga dikenal sebagai helioseismologi saat ini menjadi teknik yang digunakan untuk mempelajari struktur fisik Matahari. Salah satunya adalah mengawasi bagian lapisan-lapisan yang berbeda dari gas panas dan plasma. Secara umum, osilasi ini didahului oleh pergolakan konveksi yang terjadi di dekat permukaan Matahari saat materi panas muncul dari kedalaman Matahari, dan kembali tenggelam saat menjadi dingin. Gerakan ini menyebabkan terjadinya derau latar belakang yang mengguncang Matahari dengan frekuensi yang cukup luas.
Kejadian tersebut cenderung menyembunyikan osilasi yang terjadi oleh kondisi lokal seperti flare Matahari, letusan plasma panas yang besar yang terjadi akibat perubahan mendadak di medan magnet Matahari. Akibatnya, terjadi pelepasan energi dalam jumlah besar, dan dikenal dapat menyebabkan terjadinya riak pada permukaan sebuah kolam saat ada kerikil jatuh di dalamnya.
Flare Matahari umumnya terjadi di sekitar bintik Matahari, dan ini menunjukan siklus aktivitas yang mencerminkan siklus bintik Matahari yang terjadi dan mencapai puncaknya tiap 11 tahun.
Saat Karoff dan Kjeldsen mempelajari data dari dua satelit yang mengawasi Matahari (the Solar and Heliospheric Observatory and the Geostationary Operational Environmental Satellite), mereka menemukan jika osilasi frekuensi tinggi di seluruh bintang lebih terlihat saat flare Matahari lebih aktif, dan memperlihatkan secara tidak langsung hubungan di antara keduanya.
Osilasi tersebut secara tidak langsung dapat diamati. Kedua satelit melihat adanya pergeseran pada frekuensi cahaya yang dipancarkan Matahari, akibat gerak permukaan Matahari. Data inilah yang diambil dan diinterpretasikan, bahwa pergeseran itu terjadi akibat goncangan. Pengamatan ini baru yang pertama. Pekerjaan baru dimulai dan yang harus dilakukan adalah mengungkapkan bagaimana energi dari flare dihantarkan ke dalam osilasi tersebut.
Lemparkan Cahaya Ke Matahari
Untuk mempelajari lebih lanjut diperlukan perencanaan dengan model struktur Matahari untuk area tempat flare dan bintik Matahari terbentuk. Menurut Houdek, pekerjaan lanjutan ini akan memberi secercah cahaya untuk memahami siklus Matahari yang sampai saat ini belum dipahami secara keseluruhan. Bisa jadi, dengan studi lanjutan, simpul pengembalian antara gempa Matahari dan flare dapat diketahui. Sementara, untuk osilasinya, tim peneliti memperkirakan hal tersebut terjadi sebagai respons balik dari aktivitas flare. Houdek juga memperkirakan jika getaran yang terjadi itu bisa jadi mengubah struktur matahari dan memengaruhi proses terbentuknya flare.
Bagi Karoff yang juga meneliti bersama Houdek, penemuan ini mungkin bisa juga terjadi pada bintang lain. Dengan mempelajari Matahari, diharapkan kondisi di bintang lainnya bisa dipahami. Namun, hingga saat ini masih sangat sulit untuk mengetahui, apakah bintang lain juga memiliki siklus flare dan bintik yang bisa dibandingkan dengan Matahari. Mengapa susah? Dengan penjelasan secara sederhana, bintang lain memang berada terlalu jauh untuk diamati. Tapi sekarang, dengan mengambil sinyal osilasi dari berkas cahaya Matahari, kita bisa mencoba untuk menarik kesimpulan mengenai siklus aktivitas flare pada bintang jauh.
Jika sinyal yang sama bisa dilihat pada bintang jauh, maka bisa disimpulkan kalau bintang tersebut juga memiliki flare. Data seperti itu akan bisa didapat dari satelit astronomi seperti Teleskop Kepler milik NASA yang akan diluncurkan tahun depan.
Sumber : Nature
BOM HIDROGEN OLEH FLARE MATAHARI
Teleskop antariksa STEREO (Solar Terrestrial Relations Observatory) adalah sepasang teleskop antariksa yang digunakan untuk mendapatkan gambaran ruang 3 dimensi lingkungan dalam Matahari. Pada pengamatan 5 Desember 2006, STEREO berhasil merekam peristiwa ledakan (flare) Matahari yang sangat kuat, mencapai tingkat X9, termasuk yang paling besar selama 30 tahun terakhir aktivitas Matahari. Tetapi, temuan yang menarik dari pengamatan STEREO adalah ditemukannya pancaran atom Hidrogen yang berasal dari flare tersebut, alih-alih semburan partikel hancuran atom yang selama ini telah ditemukan pada pengamatan flare. Semburan atom ini merupakan tipe atom-atom netral berenergi (Energetic Neutral Atoms/ENAs), dan ternyata hanya ditemukan populasi tunggal atom-atom Hidrogen, tanpa ada kontaminasi atom-atom lain, bahkan tidak ditemukan adanya atom-atom Helium.
Selama ini, flare Matahari dipercaya bisa menghancurkan atom-atom, membentuk partikel–partikel pecahan atom, seperti elektron, proton, atau ion-ion. Lalu, bagaimana bisa flare matahari tersebut bisa memancarkan atom hidrogen, dan bukannya pecahan-pecahan atom, sebagaimana yang selama ini terjadi?
Untuk mengamati Matahari, dan menyusun citra tiga dimensi Matahari, maka STEREO mempergunakan beberapa instrumen dan teleskop-teleskop berada pada posisi unik yang mengapit Bumi, sehingga bisa mendapatkan gambaran tiga dimensi Matahari. Pada pengamatan 5 Desember 2006, instrumen Teleskop Energi Rendah (Low Energy Telescopes/LETs) STEREO menangkap adanya peningkatan jumlah proton dalam waktu seketika. Partikel yang datang terukur berasal dari sekitar tepi Matahari. Pada energi yang lebih tinggi, dalam pengamatan menggunakan Teleskop Energi Tinggi (High Energy Telescopes/HETs) yang tidak mengarah langsung ke Matahari, hanya terjadi peningkatan yang sangat kecil.
Hasil pengamatan tersebut memberikan penjelasan bahwa kejadian tersebut disebabkan oleh atom netral berenergi tinggi yang datang langsung dari Matahari, dalam hal ini atom hidrogen. Kemudian, selang tiga puluh menit setelah kejadian tersebut, detektor tidak merekam adanya kegiatan, tetapi setelah itu datang gelombang kedua, berupa partikel-partikel yang biasa berasosiasi dengan flare, seperti proton, ion-ion helium, oksigen, dan besi.
Apakah kejadian flare yang disertai adanya pancaran atom netral itu memang terjadi pada setiap flare? Atau, bagaimanakah atom hidrogen bisa tetap utuh menjadi atom setelah terjadi flare? Apakah ledakan yang bisa mempertahankan atom tersebut berasosiasi juga dengan semburan-semburan partikel berat, sebagaimana yang telah terjadi selama ini dan teramati?
Menurut Richard Mewaldt dari Caltech yang telah menelaah fenomena tersebut, sebetulnya semua atom-atom tersebut hancur ketika terjadi flare, apalagi flare yang terjadi pada kelas besar (X9). Tetapi, ketika partikel hancuran atom tersebut terpancar, tepat saat lepas dari atmosfer Matahari mengarah ke Bumi, beberapa proton menangkap kembali elektron, membentuk kembali atom-atom hidrogen. Atom yang terbentuk tersebut bergerak dengan cepat dan langsung, jauh sebelum terbongkar kembali. Dan karena atom hidrogen bermuatan netral, maka atom-atom tersebut dapat bergerak langsung menjauhi Matahari tanpa mengalami interferensi magnetik.
Sementara itu, ion-ion dan partikel berat cenderung memiliki muatan, sehingga mengalami interferensi magnetik oleh medan magnet Matahari, dan arah penjalarannya mengalami defleksi ketika menjauhi Matahari. Akibatnya, ion-ion dan partikel-partikel berat itu seperti datang dari berbagai arah pada permukaan Matahari dan terjadi setelah atom-atom Hidrogen.
Hal ini memberikan gambaran baru pada kejadian flare Matahari: bahwa atom hidrogen mungkin saja terbentuk dan berasosiasi dengan ledakan Matahari, dan mungkin selama ini telah terjadi, tetapi baru bisa teramati oleh adanya pengamatan STEREO. Tetapi, dugaan ini masih membutuhkan pengamatan lebih lanjut dan berkesinambungan. Selain itu, seiring dengan meningkatnya aktivitas Matahari, kejadian-kejadian yang akan terjadi bisa memberikan gambaran tentang keterkaitan keberadaan atom hidrogen dan kejadian flare Matahari.
Sumber: Science@NASA
TIDAK ADA FLARE MATAHARI PEMBUNUH DI TAHUN 2012
Katanya tahun 2012, kita akan menyaksikan kembang api raksasa. Kok bisa? Matahari kan akan mendekati siklus 11 tahunannya, yang dikenal sebagai “solar maksimum”. Kalau demikian tentunya akan ada banyak aktivitas Matahari yang bisa kita saksikan. Beberapa prediksi mengatakan siklus Matahari tersebut akan lebih kuat dibanding maksimum yang terjadi tahun 2002-2003. Para ilmuwan Matahari tentunya sudah sangat gembira menantikan kejadian ini.
Pertanyaan yang muncul, haruskah kita khawatir?
Menurut salah satu teori kiamat, yakni Prediksi Suku Maya, dunia akan berakhir tahun 2012 dan skenario yang dibuat memang berdasarkan hal-hal ilmiah. Nah, siklus 11 tahunan Matahari yang akan terjadi di tahun 2012 tentunya kemudian dikaitkan dengan siklus kalender suku Maya yang dianggap berakhir tahun 2012.
Apakah suku Maya sudah demikian maju di masa itu sampai mereka bisa memahami siklus magnetik yang berganti kutub setiap dekade? ataukah karena ada nubuat tentang hari penghakiman yang melibatkan api dll? Jadi apakah ini berarti manusia akan terpanggang oleh Matahari pada tanggal 21 Desember 2012?
Bagi para penggemar teori kiamat 2012, kemungkinan Matahari meletus dan merusak Bumi sangatlah menarik. tapi apa yang sebenarnya terjadi dengan Bumi saat terjadinya siklus tersebut?
Di tahun 2012, ketika Matahari mendekati maksimum, Bumi akan tetap aman, dan terlindungi walau tidak demikian dengan beberapa satelit.
Bumi telah berevolusi dalam lingkungan radioaktif tinggi, dan Matahari secara konstan melepaskan partikel berenergi tinggi dari permukaannya yang didominasi medan magnet sebagai angin Matahari. Sepanjang solar maksimum (saat Matahari berada pada fasa yang sangat aktif), Bumi bisa jadi harus menerima limpahan energi ledakan dari Matahari yang 100 milyar kali lebih kuat dibanding bom atom Hiroshima. Ledakan inilah yang dikenal sebagai solar flare dan efeknya memang diketahui akan mempengaruhi Bumi.
Siklus Matahari
Dalam aktvitasnya dari waktu ke waktu, Matahari memiliki siklus alam dengan periode sekitar 11 tahun. Sepanjang hidup siklus ini, garis medan magnet Matahari akan ditarik ke sekeliling Matahari oleh rotasi differensial ekuator Matahari. Ini artinya ekuator berputar lebih cepat dibanding kutub magnet. Jika diteruskan, plasma Matahari akan menarik garis medan magnet disekeliling Matahari dan menyebabkan terjadinya terkanan yang memicu terbentuknya energi. Saat energi magnet meningkat, kekakuan dalam flux magnetik terbentuk dan memaksa mereka ke bagian permukaan. Kekakuan inilah yang dikenal sebagai lingkaran korona yang semakin sering terjadi ketika periode aktivitas Matahari sedang tinggi.Disinilah tempat dimana bintik matahari muncul.
Saat lingkar korona terus menerus muncul di permukaan, bintik matahari juga ikut muncul di lokasi yang jadi jejak lingkar korona. Lingkar Korona memilki efek untuk menggeser lapisan permukaan terpanas Matahari (fotosfer dan kromosfer) dan menonjolkan area konveksi yang lebih dingin. Saat energi magnetik terbentuk, maka akan semakin banyak flux magnetik yang mengalami gaya bersama. Pada saat tersebut terjadilah fenomena yang dikenal sebagai magnetic reconnection. Magnetic reconection adalah proses ketika berbagai sumber magnetik saling terhubung satu sama lainnya, mengubah pola konektivitas mereka terhadap sumber.
Magnetik reconnection merupakan pemicu terjadinya flare Matahari (letupan matahari) dalam berbagai ukuran. Flare yang sudah diketahui dari ukuran nanoflare sampai ke flare kelas-X menunjukan kalau letupan yang terjadi merupakan kejadian yang sangat kuat. Letupan terbesar yang pernah diketahui memiliki kekuatan 100 milyar ledakan bom atom. Namun ledakan itu tidak terjadi di Bumi melainkan di area dekat permukaan Matahari yang jauhnya 100 juta SA. Bisa dilihat Bumi berada jauh dari ledakan tersebut.
Saat garis medan magnetik Matahari melepas sejumlah besar energi, plasma Matahari akan mengalami percepatan dan dibatasi dalam lingkungan magnetik. Plasma Matahari merupakan partikel superpanas seperti proton, elektron, dan beberapa elemen ringan seperti inti helium. Saat plasma berinteraksi, sinar-X akan terbentuk jika berada pada kondisi yang pas dan bremsstrahlung memungkinkan untuk terjadi. Bremsstrahlung terjadi saat partikel bermuatan saling berinteraksi dan menghasilkan pancaran sinar X. Kejadian inilah yang memungkinkan terbentuknya flare (letupan) sinar-X.
Permasaahan Sinar-X dari Flare Matahari
Saat letupan atau ledakan sinar X terjadi, kita tidak akan mendapat banyak peringatan karena sinar-X akan bergerak sangat cepat pada kecepatan cahaya. Sinar-X dari flare (letupan) kelas-X akan mencapai Bumi dalam waktu 8 menit. Saat sinar-X mencapai atmosfer, lapisan terluar yakni ionosfer akan menyerapnya. Ionosfer sendiri merupakan lapisan bermuatan tinggi yang memiliki lingkungan sangat reaktif terisi oleh ion seperti inti atom, dan elektron bebas.
Sepanjang terjadinya peningkatan aktivitas matahari seperti ledakan, laju ionisasi antara sinar-X da gas atmosfer akan meningkat di lapisan ionosfer D dan E. Juga secara tiba-tiba akan terjadi produksi gelombang elektron di lapisan tesebut yang mengakibatkan interferensi lintasan gelombang radio di atmosfer, penyerapan sinyal radio gelombang pendek (dalam rentang frekuensi tinggi), dan juga kemungkinan terputusnya komunikasi global. Kejadian inilah yang dikenal sebagai “Sudden Ionospferic Disturbance” (SID) yang akan jadi hal biasa saat peningkatan asktivitas Matahari terjadi. Yang menarik, peningkatan kerapatan elektron saat SID akan meningkatkan perambatan radio pada frekuensi sangat rendah (Very Low Frequency / VLF). VLF merupakan fenomena yang dipergunakan para peneliti untuk mengukur intensitas sinar-X yang datang dari Matahari.
Semburan Massa Korona
Pancaran sinar-X dari flare Matahari hanyalah sebagian cerita. Karena jika kondisinya tepat, bisa jadi akan terbentuk coronal mass ejection (CME) atau semburan massa korona di tempat terjadinya letusan (flare).
Pergerakan CME akan lebih lambat dibanding perambatan sinar-X, namun efek global yang terjadi pada Bumi akan membawa banyak masalah. CME tidak akan bergerak dengan kecepatan cahaya, namun tetap saja ia akan bergerak sangat cepat sekitar 3,2 juta km/jam yang artinya semburan dapat mencapai kita dalam hitungan jam.
Untuk mendapatkan peringatan dini, ada beberapa wahana ruang angkasa yang berada di antara Bumi dan Matahari, tepatnya pada titik Langrangian Bumi-Matahari (L1) dengan sensor yang dapat mengukur energi dan intensitas angin matahari. Jika CME melewati lokasi wahana tersebut, partikel berenergi dan interplanetary magnetic field (IMF) atau medan magnet antar planet akan dapat diukur secara langsung.
Beberapa misi yang ada di L1 antara lain, Advanced Composition Explorer (ACE) yang akan memberikan peringatan setidaknya 1 jam sebelum CME mendekati Bumi. ACE akan bekerjasama dengan Solar and Heliospheric Observatory (SOHO) dan the Solar TErrestrial RElations Observatory (STEREO) untuk menelusuri jejak CME dari lapisan korona terendah sampai saat CME memasuki ruang antar planet melalui titik L1 menuju Bumi.
Jadi apa yang akan terjadi jika CME mencapai Bumi? Jika CME mencapai Bumi, apa yang akan terjadi bergantung pada IMF dari Matahari dan medan geomagnetik Bumi (magnetosfer). Jika medan magnetik sejajar dengan titik kutub pada arah yang sama, besar kemungkinan CME akan ditolak oleh magnetosfer. Jika ini terjadi, CME akan melewati Bumi dan memberi tekanan dan kerusakan pada magnetosfer, namun tak akan membuat kerusakan di Bumi.
Jika seandainya garis medan magnetik berada pada kofigurasi yang tidak paralel (kutub magnet berada pada arah yang berbeda), maka akan terjadi magnetic reconnection pada bagian tepi magnetosfer. Pada titik ini, IMF dan magnetosfer akan bersatu dan pada akhirnya akan menghubungkan medan magnet Bumi dengan Matahari. Yang akan terlihat adalah salah stau kejadian paling menakjubkan : Aurora.
Satelit Dalam Bahaya
Saat medan magnet CME terhubung dengan Bumi, partikel energi tinggi akan masuk ke magnetosfer. Dan akibat tekanan dari angin mataharai, medan magnetik Matahari akan membungkus Bumi dan menjalar dari belakang Bumi. Partikel yang terinjeksi di siang hari akan disalurkan ke area kutub Bumi. Di sana, partikel-partikel tersebut akan berinteraksi dengan atmosfer dan menghasilkan cahaya sebagai aurora. Pada saat kejadian tersebut, sabuk Van Alen akan bermuatan super, dan menciptakan area yang berbahaya disekeliling Bumi bagi astronot atau satelit yang tidak dilindungi. Tak hanya itu, ancaman lain datang dari atmosfer yang mengembang yakni satelit akan mati dan tak berfungsi.
Seperti yang sudah diduga, saat Matahari menghantam Bumi dengan sinar-X dan CME maka akan terjadi pemanasan dan pengembangan atmosfer secara global yang bisa jadi akan mencapai ketinggian dimana satelit berada. Jika dibiarkan begitu saja, maka efek aerobreaking akan menyebabkan satelit melambat dan jatuh. Aerobreaking merupakan manuver pesawat ruang angkasa yang digunakan untuk memperlambat wahana ruang angkasa saat memasuki orbit planet lain. Namun efek yang merugikan akan terjadi pada satelit yang mengorbit Bumi jika satelit itu mengalami perlambatan, karena ia akan kembali memasuki atmosfer Bumi.
Efeknya Pasti Dirasakan di Bumi
Satelit memang berada di garis depan ketika partikel berenergi memasuki atmosfer secara tiba-tiba. Namun bukan berarti kita tidak merasakan efeknya. Manusia akan tetap merasakan efek membahayakan dari kejadian tersebut. Akibat aktivitas sinar-X dan elektron di ionosfer, komunikasi akan terganggu. Selain itu pada area di ketinggian, akan terbentuk arus listrik yang disebut elektrojet. Elektrojet terbentuk pada ionosfer saat partikel-partikel ini memasuki atmosfer Bumi. Nah, dengan arus listrik, muncul juga medan magnet. Walau bergantung pada intensitas badai Matahari, namun arus yang sampai ke Bumi dapat menyebabkan terjadinya kelebihan muatan pada jaringan listik di dunia. Pada tahun 1989, 6 juta jiwa di Quebec, Canada, mengalami putusnya pasokan listrik akibat peningkatan aktivitas Matahari. Saat itu, Quebec lumpuh selama 9 jam.
Bisakah Matahari Menghasilkan Ledakan Pembunuh?
Jawaban paling singkat adalah : Tidak.
Namun untuk tidak menimbulkan pertanyaan lagi, mari kita telaah kenapa flare Matahari tidak akan membunuh manusia di Bumi. Letusan yang terjadi itu memang akan memberi dampak seperti kerusakan satelit, melukai astronot yang tidak memakai pelindung dan menyebabkan si astronot tak sadar, namun flare itu sendiri tidak cukup kuat untuk menghancurkan Bumi. Dan pastinya tidak akan terjadi di tahun 2012.
Di masa depan, bencana itu bisa jadi datang ketika Matahari kehabisan bahan bakar dan mengembang sebagai bintang raksasa merah. Saat itulah zaman kehancuran bagi kehidupan di Bumi akan dimulai. Tapi untuk tiba di masa itu.. kita masih harus menunggu milyaran tahun lagi.
Memang tak dapat dipungkiri kalau ada kemungkinan serangkaian CME dan ledakan sinar-X akan menghantam Bumi namun tak ada satupun yang cukup kuat untuk menghancurkan magnetosfer, ionosfer dan atmosfer tebal yang ada di bawahnya.
Flare pembunuh pernah diamati di bintang lain. Tahun 2006, observatorium Swift milik NASA melihat flare bintang terbesar yang jauhnya 135 tahun cahaya. Diperkirakan energi yang dilepas sekitar 20 juta milyar bom atom. Flare II Pegasi tentunya akan menyapu bersih kehidupan di Bumi seandainya Matahari melepaskan sinar-X dengan kekuatan yang sama. Tapi Matahari bukan II Pegasi.
II Pegasi merupakan bintang raksasa merah yang ganas. Ia memiliki bintang pasngan yang berada pada orbit yang sangat dekat. Diyakini, interaksi gravitasi diantara keduanya dan fakta kalau II Pegasi merupakan bintang raksasa merah yang jadi alasan munculnya flare berenergi tinggi tersebut.
Para penggemar teori kiamat 2012 memang memberi kemungkinan bahwa sumber kehancuran Bumi adalah Matahari. Sayangnya fakta menyatakan kalau Matahari adalah bintang yang sangat stabil. Ia tidak memiliki pasangan, dan ia juga memiliki siklus yang dapat diprediksikan (11 tahun). Selain itu tak ada bukti kalau Matahari pernah berkontribusi dalam kehancuran massal yang terjadi di masa lalu melalui flare yang mengarah ke Bumi. Flare Matahari terbesar yang pernah diamati terjadi tahun 1859 dan sampai saat ini kehidupan masih terus berlangsung.
Menjelang siklus ke-24 dari Matahari dikisaran tahun 2012, para fisikawan cukup terkaget-kaget dengan minimnya aktivitas Matahari. Bahkan sempat dispekulasikan kalau siklus ke-24 nanti akan mnjadi Maunder minimum lainnya dan “zaman es kecil”. Maunder minimum adalah masa di tahun 1645 -1715 ketika bintik matahari sangat jarang ditemukan. Tentunya jika ini terjadi maka akan kontras dengan prediksi NASA bahwa tahun 2012 akan kaya dengan aktivitas.
Dengan demikian, bisa dikatakan kita masih jauh dari prediksi terjadinya flare Matahari. Bahkan meskipun aktivitas Matahari mencapai maksimum dan terjadi flare yang besar, tetap tidak akan memusnahkan Bumi. Satelit akan rusak dan terjadi kerusakan sekunder pada alat komunikasi dan juga pada pembangkit listrik akibat elektrojet. Namun tak akan ada yang ekstrim.
sumber : Universe Today
Saturday, 28 November 2009
KASUS PENCURIAN SEBUTIR BUAH SEMANGKA : KEJAKSAAN NEGERI KEDIRI SARANKAN KUHP DIREVISI
Hal ini disampaikan Kepala Sub Bagian Pembinaan Kejaksaan Negeri Kediri, Agus Eko Purnomo.
Menurutnya, meski tindak pidana yang dilakukan Basar dan Kholil secara materil dan formil telah memenuhi unsur pencurian dengan melangagar Pasal 362 KUHP. Meski begitu, ujar Agus penyelesaiannya semestinya dapat dilakukan di tingkat kepolisian.
Namun, bobot perkara yang dianggap sangat rendah dan didukung dengan barang bukti yang sangat sepele, semestinya penyelesaian dapat dilakukan atas dasar kemanusiaan.
"Lha kalau ditanya kenapa kasus ini lanjut sampai pengadilan, karena kami tidak mungkin menolak limpahan berkas dari kepolisian. Apalagi tindak pidananya memang sudah memenuhi unsur pelanggaran Pasal 362 KUHP," jelas Agus, saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Sabtu (28/11/2009).
Untuk tindak pidana yang dilakukan Basar dan Kholil, dijelaskan oleh Agus, dianggap sangat sepele karena nilai barang curian yang terlalu kecil. Pasal terkait pencurian dalam KUHP, dijelaskannya pula hanya mengatur 2 kategori, yaitu pencurian ringan dan biasa.
"Kalau untuk Basar dan Kholil dikategorikan tindak pidana pencurian biasa memang benar, karena kerugian korban di atas Rp 250. Tapi jujur saya katakan, nilai kerugian seperti itu kan semestinya dapat dibicarakan secara kekeluargaan," jelas Agus.
Terus bermunculannya kasus semacam itu, diakui oleh Agus, tak lepas dengan kondisi sejumlah pasal dalam KUHP yang dianggapnya sudah tidak relevan dengan perkembangan zaman. Pihaknya mengusullkan dilakukannya revisi terhadap sejumlah kasus tersebut, agar kasus yang dialami Basar dan Kholil tidak kembali terulang.
"Catatan yang saya miliki, terakhir kali KUHP kita direvisi pada 1960. Wajar kalau banyak orang menentang kasus Basar dan Kholil dilanjutkan, karena memang nilai ekonomis kerugian akibat pencurian yang dilakukannya sangat tidak sesuai dengan kondisi saat ini," papar Agus.
Hal senada diungkapkan Ketua Perhimpunan Advokad Indonesia (Peradi) cabang Eks Karesidenan Kediri, Nurbaedah. Menurutnya, sejumlah pasal dalam KUHP memang sudah selayaknya direvisi, dan yang berhak melakukan hal tersebut adalah DPR dan Presiden.
"Saya khawatir kalau KUHP kita tidak segera direvisi, akan kembali muncul Basar dan Kholil, Nenek Minah dan kasus lain yang serupa," tegas Nurbaedah.
Dalam keterangannya Nurbaedah juga mengatakan, kekhawatiran munculnya kasus serupa dengan Basar dan Kholil memang sangat terbuka, mengingat hukum Indonesia masih menganut paham legalitas. Aparat penegak hukum akan menjerat pelaku pidana dengan pasal yang masih dianggap sah, tanpa memandang aspek kemanusiaan yang ada.
Diberitakan sebelumnya, Basar dan Kholil, 2 warga Kelurahan Bujel, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, didakwa melakukan tindak pidana pencurian sebuah semangka milik tetangganya.
Ironisnya, meski saat tertangkap semangka curian belum sempat dimakan, proses hukum tetap dilanjutkan dan keduanya dijerat Pasal 362 KUHP dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.
Daftar 32 Jurnalis yang Tewas dalam Pembantaian di Filipina
Seperti dirilis PJF, daftar jurnalis yang menjadi korban pembantaian tersebut adalah sebagai berikut:
1. Adolfo, Benjie, Gold Star Daily, Koronadal City
2. Araneta, Henry, Radio DZRH, General Santos City
3. Arriola, Mark Gilbert “Mac-Mac,” UNTV, General Santos City
4. Bataluna, Rubello, Gold Star Daily, Koronadal City
5. Betia, Arturo, Periodico Ini, General Santos City
6. Cabillo, Romeo Jimmy, Midland Review, Tacurong City
7. Cablitas, Marites, News Focus, General Santos City
8. Cachuela, Hannibal, Punto News, Koronadal City
9. Caniban, John, Periodico Ini, General Santos City
10. Dalmacio, Lea, Socsargen News, General Santos City
11. Decina, Noel, Periodico Ini, General Santos City
12. Dela Cruz, Gina, Saksi News, General Santos City
13. Doheilo, Eugene, UNTV, General Santos City
14. Duhay, Jhoy, Gold Star Daily, Tacurong City
15. Gatchalian, Jun, Davao City
16. Legarte, Bienvenido, Jr., Prontiera News, Koronadal City
17. Lupogan, Lindo, News Media Gazette, Davao City
18. Maravilla, Ernesto “Bart,” Bombo Radyo, Koronadal City
19. Merisco, Rey, Periodico Ini, Koronadal City
20. Momay, Reynaldo “Bebot” Momay, Midland Review, Tacurong City
21. Montaño, Marife “Neneng,” Saksi News, General Santos City
22. Morales, Rosell, News Focus, General Santos City
23. Nuñez, Victor, UNTV, General Santos City
24. Perante, Ronnie, koresponden Gold Star Daily, Koronadal City
25. Parcon, Joel, Prontiera News, Koronadal City
26. Razon, Fernando “Rani,” Periodico Ini, General Santos City
27. Reblando, Alejandro “Bong,” Manila Bulletin, General Santos City
28. Salaysay, Napoleon, Mindanao Gazette, Cotabato City
29. Santos, Gatchalian, Davao City, (afiliasi media tidak diketahui)
30. Subang, Ian, Socsargen Today, General Santos City
31. Teodoro, Andres “Andy,” Central Mindanao Inquirer, Tacurong City
32. Evardo, Jolito
PLANET ASING MENDEKATI KIAMAT
JAKARTA, SELASA - Sebuah planet asing yang baru ditemukan sangat istimewa karena mengorbit bintang yang tengah sekarat. Planet semacam ini dicari-cari karena dapat membantu para astronom mempelajari proses hancurnya planet. Hal tersebut akan membuka pengetahuan baru mengenai proses terjadinya kiamat di tata surya.
Planet asing tersebut jenis palnet gas dan berukuran enam kali Planet Jupiter. Ia mengorbit bintang raksasa merah bernama HD 102272 yang berada di rasi bintang Leo, 1200 tahun cahaya dari Bumi (1 tahun cahaya setara dengan 9,5 triliun kilometer). Di bintang ini sebelumnya pernah ditemukan planet lain namun dengan jarak orbit lebih jauh.
Bintang-bintang berukuran kecil dan sedang seperti Matahari diyakini akan berangsur-angsur berubah menjadi bintang raksasa merah seiring berkurangnya emisi energi nuklir yang dilepaskannya. Begitu hidrogennya habis dilepaskan, inti bintang akan mengembang lalu mulai membakar helium. Bagian permukannya akan menggembung hingga 100 kali ukuran aslinya. Saat Matahari berubah sebesar itu, Bumi dan sejumlah planet mungkin telah hancur.
"Saat bintang-bintang raksasa merah mengembang, mereka akan melahap planet-planet terdekat," ujar Alexander Wolszczan, seorang pakar astrofisika dari Pennsylvania State University yang merekam planet baru itu dengan Hobby-Eberly Telescope di Observatorium McDonals, Texas, AS. Ia dan timnya menggunakan teknik pemantauan gejolak cahaya saat planet melakukan transit atau melintas di depan bintangnya.
Planet yang baru ditemukan hanya berjarak 0,6 AU (1 astronomical unit setara dengan jarak Matahari-Bumi). Ini merupakan jarak terdekat sebuah planet dengan bintang raksasa merah yang pernah terekam sejauh ini. Bintangnya sendiri baru 10 kali lipat ukuran Matahari dan akan terus mengembang hingga 100 kali lipat.
"Planet itu sendiri mengorbit bukan di ruang hampa melainkan gas yang dihembuskan akibat gejolak bintang. Jadi, energi untuk mengorbit terganggu gesekan atmosfernya dengan gas dan akhirnya mulai limbung bergerak spiral," jelas Wolszczan. Bagaimana akhir cerita planet tersebut, Wolszczan mengatakan mungkin belum akan terjadi dalam 100 juta tahun ke depan. Matahari sendiri membutuhkan waktu 5 miliar tahun untuk berubah menjadi bintang raksasa merah.
BENARKAH TAHUN 2012 AKAN TERJADI KIAMAT?
Pada manuskrip peninggalan suku yang dikenal menguasai ilmu falak dan sistem penanggalan ini, disebutkan pada tanggal di atas akan muncul gelombang galaksi yang besar sehingga mengakibatkan terhentinya semua kegiatan di muka Bumi ini.
Di luar ramalan suku Maya yang belum diketahui dasar perhitungannya, menurut Deputi Bidang Sains Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Bambang S Tedjasukmana, fenomena yang dapat diprakirakan kemunculannya pada sekitar tahun 2011-2012 adalah badai Matahari. Prediksi ini berdasarkan pemantauan pusat pemantau cuaca antariksa di beberapa negara sejak tahun 1960-an dan di Indonesia oleh Lapan sejak tahun 1975.
Dijelaskan, Sri Kaloka, Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lapan, badai Matahari terjadi ketika muncul flare dan Coronal Mass Ejection (CME). Flare adalah ledakan besar di atmosfer Matahari yang dayanya setara dengan 66 juta kali ledakan bom atom Hiroshima. Adapun CME merupakan ledakan sangat besar yang menyebabkan lontaran partikel berkecepatan 400 kilometer per detik.
Gangguan cuaca Matahari ini dapat memengaruhi kondisi muatan antariksa hingga memengaruhi magnet Bumi, selanjutnya berdampak pada sistem kelistrikan, transportasi yang mengandalkan satelit navigasi global positioning system (GPS) dan sistem komunikasi yang menggunakan satelit komunikasi dan gelombang frekuensi tinggi (HF), serta dapat membahayakan kehidupan atau kesehatan manusia. ”Karena gangguan magnet Bumi, pengguna alat pacu jantung dapat mengalami gangguan yang berarti,” ujar Sri.
Langkah antisipatif
Dari Matahari, miliaran partikel elektron sampai ke lapisan ionosfer Bumi dalam waktu empat hari, jelas Jiyo Harjosuwito, Kepala Kelompok Peneliti Ionosfer dan Propagasi Gelombang Radio. Dampak dari serbuan partikel elektron itu di kutub magnet Bumi berlangsung selama beberapa hari. Selama waktu itu dapat dilakukan langkah antisipatif untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan.
Mengantisipasi munculnya badai antariksa itu, lanjut Bambang, Lapan tengah membangun pusat sistem pemantau cuaca antariksa terpadu di Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lapan Bandung. Obyek yang dipantau antara lain lapisan ionosfer dan geomagnetik, serta gelombang radio. Sistem ini akan beroperasi penuh pada Januari 2009 mendatang.
Langkah antisipatif yang telah dilakukan Lapan adalah menghubungi pihak-pihak yang mungkin akan terkena dampak dari munculnya badai antariksa, yaitu Dephankam, TNI, Dephub, PLN, dan Depkominfo, serta pemerintah daerah. Saat ini pelatihan bagi aparat pemda yang mengoperasikan radio HF telah dilakukan sejak lama, kini telah ada sekitar 500 orang yang terlatih menghadapi gangguan sinyal radio.
Bambang mengimbau PLN agar melakukan langkah antisipatif dengan melakukan pemadaman sistem kelistrikan agar tidak terjadi dampak yang lebih buruk. Untuk itu, sosialisasi harus dilakukan pada masyarakat bila langkah itu akan diambil.
Selain itu, penerbangan dan pelayaran yang mengandalkan satelit GPS sebagai sistem navigasi hendaknya menggunakan sistem manual ketika badai antariksa terjadi, dalam memandu tinggal landas atau pendaratan pesawat terbang.
Perubahan densitas elektron akibat cuaca antariksa, jelas peneliti dari PPSA Lapan, Effendi, dapat mengubah kecepatan gelombang radio ketika melewati ionosfer sehingga menimbulkan delai propagasi pada sinyal GPS.
Perubahan ini mengakibatkan penyimpangan pada penentuan jarak dan posisi. Selain itu, komponen mikroelektronika pada satelit navigasi dan komunikasi akan mengalami kerusakan sehingga mengalami percepatan masa pakai, sehingga bisa tak berfungsi lagi.
Saat ini Lapan telah mengembangkan pemodelan perencanaan penggunaan frekuensi untuk menghadapi gangguan tersebut untuk komunikasi radio HF. ”Saat ini tengah dipersiapkan pemodelan yang sama untuk bidang navigasi,” tutur Bambang.
Sumber : Kompas (Y. Ikawati)
NASA SEMBUNYIKAN KEHANCURAN BUMI DAN KIAMAT 2012
Sebaliknya NASA dengan keras menentang kampanye kiamat akan terjadi pada 2012 yang ramai dibicarakan di internet. NASA mengecam tuduhan ini dengan menyebutnya sebagai “bualan internet.”
"Tidak ada fakta yang mendasari dari klaim itu,” kata NASA dalam sebuah posting di situs resminya.
Jika tabrakan benar akan terjadi, astronom pasti telah mengikutinya sejak satu dekade terakhir. "Dan hal itu sudah terlihat sekarang,” tambah NASA.
“Ilmuwan yang kredibel di seluruh dunia tahu, bahwa tidak ada ancaman yang terkait dengan 2012,” NASA bersikeras.
“Lagi pula planet kita baik-baik saja selama 4 miliar tahun belakangan.”
Pada awalnya, teori kiamat yang beredar mengatakan tebrakan akan terjadi pada bulan Mei 2003. Namun tidak ada yang terjadi hingga tanggal tersebut mundur ke musim dingin 2012 yang bertepatan dengan akhir siklus kalender Maya kuno.
NASA bersikukuh bahwa kalender maya tidak akan berakhir tahun 2012, dan mengatakan tidak akan ada garis khtulistiwa sejajar dalam beberapa dekade ke depan.
Meskipun ada ramalan mengenai seluruh planet yang berada dalam satu garis sejajar, namun efek hal itu tidak penting, NASA mengatakan.
Suku Maya modern di Guatemala dan Mexico juga telah bergegas untuk menepis ramalan tersebut.
Mereka melihat perkembangan kiamat 2012 sebagai campuran dari kebingungan, kesal dan marah pada apa yang dianggap sebagai distorsi Barat yang mengganggu tradisi dan keyakinan mereka.
“Tidak ada konsep kiamat dalam budaya suku Maya,” Jesus Gomez, ketua dari konfederasi pendeta dan pempimbing spiritual suku maya di Guatemala, seperti dilansir dari The Sunday Telegraph.
Cirilo Perez, penasihat Presiden Guatemala, Alvaro Colom dan seorang ahli nujum terkemuka mengecam terjadinya eksploitasi komersial budaya Maya oleh pihak luar.
"Ini semua menjadi bisnis, tanpa ada keinginan untuk mengerti," katanya. "Ketika orang asing, atau bahkan saat beberapa orang Guatemala melihat, mereka berpikir lihatlah suku Maya, betapa baiknya, betapa cantiknya. Namun mereka tidak mengerti kita." Sumber : inilah.com
TUJUH KADER MUDA PDIP SIAP BERSAING MENGGANTIKAN MEGAWATI SOEKARNOPUTRI
Mega sudah memberikan sinyal kepada kader muda, seperti Puan Maharani, Pramono Anung, dan Budiman Sudjatmiko sebagai penggantinya.
Bekas Presiden itu membenarkan bahwa putrinya, Puan Maharani, termasuk salah satu kandidat.
“Ya tentu. Dia punya kesempatan. Dia juga merupakan satu kandidat yang bagus. Tetapi saya juga lihat ada Pramono Anung yang bagus, Budiman Sudjatmiko yang bagus, ada banyak sekali kader-kader PDI Perjuangan yang menurut saya dapat suatu hari memimpin PDI Perjuangan,” katanya saat bertemu dengan para jurnalis asing yang tergabung dalam Jakarta Foreigner Correspondent Club (JFCC) di Intercontinental Midplaza, Jakarta, 3 Juli lalu.
Ketua DPP PDIP Guruh Soekarnoputra juga mengatakan bahwa kakaknya, Megawati, tidak mencalonkan lagi sebagai Ketua Umum PDIP dalam Kongres mendatang.
Menurut Guruh, selama 16 tahun menjabat sebagai Ketua Umum PDIP sudah cukup bagi sang kakak. Kini saatnya Megawati untuk mundur dan meneruskan tongkat estafet kepada kader yang lebih muda.
Guruh menyatakan kesiapannya untuk dicalonkan sebagai ketua umum. Apalagi telah didukung pengurus daerah-daerah yang menjadi basis murni partai.
Jika terpilih nanti, Guruh akan melakukan perubahan-perubahan besar sehingga partai itu bisa diperhitungkan. Salah satunya, ia akan menanamkan kembali ajaran-ajaran Bung Karno yang selama ini sudah banyak ditinggal kader-kadernya.
Menanggapi hal itu, Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) Ibramsyah mengatakan, kalau Megawati tidak memimpin PDIP akan menjadi dilema bagi partai berlambang banteng moncong putih itu.
“PDIP tidak perlu orang itu pintar, tapi harus bisa sebagai perekat atau pemersatu. Orang seperti Megawati belum ada,” katanya kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.
Jika Megawati bersikeras mundur sebagai ketua umum PDIP, kata dia, dipastikan PDIP akan berantakan dan tidak punya arah. “Dulu memang ada kader-kader seperti Laksamana Sukardi dan Roy BB Janis tapi mereka tidak sabar dan akhirnya bikin partai yang juga berantakan,” katanya.
Di PDIP, kata dia, banyak kader-kader muda yang bagus dan potensial. Namun belum memiliki jiwa perekat seperti Megawati. “Kenapa harus perekat, karena di PDIP banyak friksi,” katanya.
Menurutnya, Guruh Soekarnoputra, Pramono Anung, Puan Maharani dan Maruarar Sirait kapabilitas pemersatunya masih jauh. “Mungkin yang sedikit agak mendekati yaitu Pramono Anung,” katanya.
Dikatakan, Megawati merupakan sosok yang berani dan konsisten dalam putusannya. Bagi seorang pimpinan sikap seperti itu merupakan modal yang bagus.
“Megawati lebih berani dari SBY dalam mengambil keputusan. Kemudian sikapnya konsisten. Misalnya, soal koalisi dengan Demokrat, Mega tetap keukeuh, tapi Taufik Kiemas goyah juga. Makanya diterima jabatan Ketua MPR,’’ paparnya.
Melihat hal itu, lanjutnya, untuk lima tahun ke depan Megawati masih pas memimpin PDIP. Kemudian dipersiapkan kader-kader terbaik untuk menggantikannya.
Sementara pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro mengatakan, ada banyak kader PDIP yang cocok untuk menggantikan Megawati, yakni Pramono Anung, Gayus Lumbun, dan Ganjar Pranowo. “Untuk saat ini Pramono Anung yang cocok untuk menggantikan Mega,” ujarnya, kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.
Dikatakan, Pramono begitu intensif dalam mengawal PDIP, sehingga lika-liku PDIP sudah dikuasainya.
‘’Demi Eksisnya Partai Ini Mega Tetap Memimpin’’
Budiman Sudjatmiko, Kandidat Ketum PDIP
Salah satu kandidat Ketua Umum PDIP, Budiman Sudjatmiko mengatakan, tidak benar Megawati Soekarnoputri mundur dalam pencalonan Ketua Umum PDIP dalam Kongres mendatang.
“Justru dorongan dari bawah agar Ibu Mega tetap memimpin PDIP dalam Kongres nanti,” katanya kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.
Mungkin yang dibutuhkan, lanjut Ketua Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) itu, semacam ketua harian. Kemudian Sekjen dan jajaran ketua-ketua DPP yang enerjik, visioner, segar, daya juang yang tinggi, militan dan berkomitmen tinggi untuk membesarkan partai dan menyejahterakan rakyat Indonesia.
Menurut Budiman, dalam dua kali Rakernas PDIP yang terakhir, Mega masih memperoleh dukungan dari pengurus-pengurus PDIP di daerah-daerah untuk tetap sebagai Ketua Umum PDIP pada Kongres mendatang.
“Dari kalangan akar rumput partai masih menginginkan demi eksisnya partai ini Ibu Mega tetap memimpin partai ini ke depan,” katanya.
Uniknya, kata dia, kalangan yang selama ini tidak punya ikatan organisasional dengan PDIP tetap berharap agar Megawati tetap bertahan demi eksisnya partai ini.
“Mereka menilai PDIP masih membutuhkan kehadiran Ibu Mega sebabagi pimpinan partai,” katanya.
‘’Kuncinya Tetap Sama Megawati’’
Fachry Ali, Pengamat Politik
Pengamat sosial politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Fachry Ali mengatakan, pergantian tampuk pimpinan PDIP seharusnya sudah dilakukan dari dulu.
“Ini merupakan regenerasi yang harus dilewati,” katanya kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.
Menurutnya, yang pas menggantikan Megawati bukan Puan Maharani, Guruh Soekarnoputra, dan Pramono Anung, tapi sosok perekat partai itu.
‘’Saya lihat sosok yang banyak bekerja di belakang layar yang cocok menggantikan Megawati, yakni Joko Widodo,” katanya
Alasannya, kata Fachry, Joko merupakan orang yang paling banyak berkeringat membantu Megawati. Selain itu, merupakan sosok yang merakyat dan tidak punya musuh.
“Dua indikator itu sebagai syarat awal sebagai perekat atau pemersatu di PDIP sama seperti Megawati,” katanya.
Apakah keputusan Megawati mundur sebagai ketua umum akan berimplikasi terhadap solidnya PDIP. Jawab Fachry, dampaknya hanya sebentar, seiring waktu keputusan Megawati roh PDIP memilih penggantinya akan di taati yang lainnya.
“Faktor dukungan Megawati menjadi kuncinya,” katanya.
‘’Pamor Mega Sudah Pudar’’
Ahmad Mubarok, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat
Soal siapa pengganti Megawati Soekarnoputri memimpin PDIP dalam Kongres, April tahun depan, merupakan hak kader-kader partai berlambang banteng moncong putih itu.
Demikian disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Ahmad Mubarok kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.
‘’Tidak etis jika kami ikut-ikutan memprediksi siapa calon pengganti Megawati sebagai Ketua Umum PDIP. Itu semua terserah kader-kader PDIP,’’ ujarnya.
Namun, menurut Guru Besar di Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah itu, secara akedemis dirinya menilai memang ke depan Megawati harus menyerahkan tampuk kekuasaan pada penerusnya.
“Pamor Megawati sudah pudar di dunia politik. Kalau diusung lagi menjadi calon Presiden dalam periode mendatang tetap saja kurang didukung rakyat,” ujar Mubarok
Dikatakan, sebaiknya ke depan PDIP dipimpin tokoh muda yang bisa menjadi simbol partai.
“Saya kira sosok Budiman Sujatmiko mempunyai peluang itu, sebab dia merupakan simbol perlawanan generasi muda terhadap orde baru. Ditambah pengalaman dia di politik,” katanya
Saat ditanya mengenai sosok Pramono Anung dan Puan Maharani, Mubarok mengatakan, Pramono lebih cocok untuk menjadi Sekjen partai, sebab menguasai peran itu.
Mubarok juga menilai, peluang Puan sangat berat untuk menjadi Ketua Umum PDIP, karena putri Megawati itu masih baru di dunia politik..
“Kecuali dalam beberapa waktu ke depan dia membuat banyak manuver politik,” katanya.
‘’Regenerasi Tidak Harus Mengganti Ketum’’
Maruarar Sirait, Ketua DPP PDIP Bidang Pemuda
Semua pengurus dan kader PDIP masih menginginkan Megawati menjadi ketua umum lagi untuk periode 2010-1015.
Hal ini disampaikan Ketua DPP Bidang Pemuda, Maruarar Sirait, kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.
Menurut Ketua Taruna Merah Putih (TMP) ini, Megawati merupakan figur yang berhasil membawa PDIP menjadi partai yang solid dan besar.
Anggota Komisi XI DPR ini juga mengatakan, proses regenerasi di PDIP di bawah kepemimpinan Megawati sudah berjalan dengan baik.
“Hal ini bisa dilihat dengan diberikan kesempatan yang sangat luas kepada pengurus muda, seperti saya, Budiman Sudjatmiko, Puan Maharani dan Ganjar Pranowo untuk terus berkembang,” katanya.
‘’Jadi, regenerasi tidak harus mengganti ketum (Ketua Umum),’’ tambahnya.
Sementara Ketua DPP PDIP Bidang Politik, Tjahjo Kumolo mengatakan, Megawati adalah kader terbaik partai yang taat dan tunduk kepada setiap keputusan kongres.
“Ibu Mega tidak bisa menolak keputusan kongres, sebab kongres adalah amanat dan keputusan partai tertinggi. Jadi, kita tunggu saja keputusan kongres nanti,” katanya
“Kalau kongres masih meminta ibu menjadi ketua umum lagi, konsekuensinya sebagai kader partai harus siap melaksanakan tugas sebagai ketua umum,” tambahnya.
‘’Penggantinya Pasti Darah Biru’’
Arbi Sanit, Pengamat Politik
Pengamat politik Arbi Sanit memprediksi pengganti Megawati Soekarnoputri menjadi Ketua Umum PDIP tetap dari trah dinasti Soekarno.
“Penggantinya pasti darah biru, yakni keturunan Soekarno. Lebih tepatnya keturunan Megawati dan Taufik Kiemas, yakni Puan Maharani” katanya kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin
Seharusnya, kata staf pengajar pasca sarjana ilmu politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) itu, pergantian pucuk pimpinan PDIP dilakukan pada 2004 lalu. Namun waktu itu belum ada penggantinya.
“Sekarang ada Puan Maharani,” katanya.
Tapi, lanjutnya, Puan Maharani sebenarnya belum pas juga, terlalu muda. Perlu penggemblengan.
“Pramono Anung bisa menggantikan Megawati, tapi syaratnya harus dapat dukungan Megawati dan Taufik Kiemas, tapi apa mungkin itu,” katanya.
Sedangkan untuk menopang partai tetap solid, Megawati harus tetap di belakang layar. “Paling tidak jadi Ketua Dewan Pembina,” katanya.
Sedangkan Guruh Soekarnoputra, kata dia, walau mewarisi trah darah biru Soekarno, namun tidak bisa mengoperasionalkan organisasi partai.
‘’Masih Dibutuhkan Sebagai Perekat’’
Ahmad Muzani, Sekjen Partai Gerindra
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan, soal regenerasi di PDIP merupakan hak kader-kader partai berlambang banteng moncong putih itu.
‘’ Kami memang koalisi saat Pilpres lalu, tapi tidak cocok kalau kami mengomentari soal pergantian pimpinan PDIP,’’ Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, kepada Rakyat Merdeka,
‘’Tapi Sebagai pribadi saya menilai Mega masih dibutuhkan sebagai perekat partai itu. Tapi semua itu terserah mereka,’’ tambahnya.
“Saya kira bu Mega sudah tahu kapan harus bertahan dan mundur. Karena beliau punya hitung-hitungan yang cepat dan tepat,” ucapnya.
Sebagai partai koalisi, menurutnya, PDIP punya banyak kader-kader yang berpotensi. Tapi siapa orangnya, dia tidak menyebutkannya.’‘’Itu bukan kewenangan saya,’’ ujarnya. di Jakarta, kemarin..
Friday, 27 November 2009
KISAH NYATA PENGALAMANKU WAKTU MENCURI SEBUTIR BUAH SEMANGKA DI PASAR RENGEL PADA TAHUN 1971. TIDAK DI ANIAYA. TIDAK DI LAPORKAN POLISI.
Selesai nonton kira kira jam 11.00 malam, aku jalan jalan di pasar. Kebetulan saat itu lagi musim semangka. Banyak gundukan semangka menyerupai gunung kecil di pinggir jalan depan pasar. Ada penjualnya sambil terkantuk kantuk. Waktu itu aku ingin sekali makan semangka, meski harganya sebutir tidak seberapa (seingatku Rp 5,-) aku tak punya uang. Aku ingat waktu itu Ipin beli satu butir. Aku juga sangat ingin semangka itu. Untuk memenuhi hasratku itu secara diam diam aku berjongkok mengambil satu butir buah semangka yang kemudian kumasukkan dalam sarung. Tapi begitu aku berdiri semangka itu mbrojol jatuh dari sarung. Kemudian apa yang terjadi?
Seorang nenek penjual semangka dengan lembut berkata padaku "Cung, nek pengen semongko, ngomong njaluk tak kei, gak usah nyolong cung" (Nak, kalau ingin semangka bilang minta, nanti kukasih, gak usah nyuri). Wah langsung aku ketakutan dan malu luar biasa. Ternyata seorang nenek penjual semangka itu begitu baiknya. Beliau tidak menganiaya aku. Tidak melaporkan aku ke polisi, apalgi memenjarakan aku dan menuntut aku ke pengadilan dengan tuntutan 5 tahun penjara.
Kalau kuingat ternyata seorang nenek buta huruf dari sebuah desa masih punya hati nurani dan bisa memaafkan seorang anak kecil yang mencuri karena tidak punya uang seperti aku ini.
BALADA 3 BUTIR BUAH KAKAO, DAN KISAH KESAKTIAN ANGGODO
Perjalanan Seorang Anggodo.. flash back.. di mulai dari ramainya transkrip rekaman.. dalam sadapan KPK, melakukan hubungan telepon dengan pejabat kepolisian dan kejaksaan, terkait kasus yang menjerat Anggoro.. Sampai kemudian Anggodo diperiksa sebagai Saksi Pelapor.. Adik tersangka korupsi Anggoro Widjojo itu mengatakan, pemeriksaan masalah rekaman tersebut merupakan kepentingannya dan dirinya berharap semua persoalannya terungkap hingga tuntas. Pengacara Anggodo Widjojo, Bonaran Situmeang, menjelaskan, sejauh ini kliennya masih berstatus sebagai saksi pelapor terkait dengan isi rekaman dan transkrip percakapannya. Kapolri Jamin Anggodo Tidak Lari ke Luar Negeri..
Dan Sampai begitu sulitnya untuk menjadikan tersangka.. hingga hampir saja media Kompas dan Seputar Indonesia dipanggil oleh pihak kepolisian.. sampai Hendardi.. Bu Megawati dan banyak lagi tokoh yang berbicara..Dewan Pers angkat bicara.. walau akhirnya pemanggilanpun di batalkan melalui telephon.. eee.. kemudian di panggil lagi.. hehehe..
Tragedi Yu Minah.. seorang nenek dari sebuah dusun.. seorang nenek yang buta huruf hanya gara gara tiga buah Cacao harus menghadapi persidangan.. Duh… Tiga Buah Kakao Menyeret Minah ke Meja Hijau.. KOMPAS.com — Inilah ironi di negeri ini. Koruptor yang makan uang rakyat bermiliar-miliar banyak yang lolos dari jeratan hukum. Tapi nenek Minah dari Dusun Sidoharjo, Desa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas ini harus menghadapi masalah hukum hanya karena tiga biji kakao yang nilainya Rp 2.000.
Memang, sampai saat ini Minah (55) tidak harus mendekam di ruang tahanan. Sehari-hari ia masih bisa menghitung jejak kakinya sepanjang 3 km lebih dari rumahnya ke kebun untuk bekerja. Ketika ditemui sepulang dari kebun, Rabu (18/11) kemarin, nenek tujuh cucu itu seolah tak gelisah, meskipun ancaman hukuman enam bulan penjara terus membayangi. “Tidak menyerah, tapi pasrah saja,” katanya. “Saya memang memetik buah kakao itu,” tambahnya.
Terhitung sejak 19 Oktober lalu, kasus pencurian kakao yang membelit nenek Minah itu telah ditangani pihak Kejaksaan Negeri Purwokerto. Dia didakwa telah mengambil barang milik orang lain tanpa izin. Yakni memetik tiga buah kakao seberat 3 kg dari kebun milik PT Rumpun Sari Antan 4. Berapa kerugian atas pencurian itu? Rp 30.000 menurut jaksa, atau Rp 2.000 di pasaran!
Akibat perbuatannya itu, nenek Minah dijerat pasal 362 Kitab Undang-undang Hukum Pidana, dengan ancaman hukuman enam bulan penjara. Karena ancaman hukumannya hanya enam bulan, Minah pun tak perlu ditahan. Dalam surat pelimpahan berita acara pemeriksaan (BAP) yang dikeluarkan Kejari Purwokerto, Minah dinyatakan sebagai tahanan rumah. Saat ini, Minah sudah menjalani persidangan kedua di Pengadilan Negeri Purwokerto.
Kasus kriminal yang menjerat Aminah bermula dari keinginannya menambah bibit kakao di rumahnya pada bulan Agustus lalu. Dia mengaku sudah menanam 200 pohon kakao di kebunnya, tapi dia merasa jumlah itu masih kurang, dan ingin menambahnya sedikit lagi.
Karena hanya ingin menambah sedikit, dia memutuskan untuk mengambil buah kakao dari perkebunan kakao PT RSA 4 yang berdekatan dengan kebunnya. Ketika itu dia mengaku memetik tiga buah kakao matang, dan meninggalkannya di bawah pohon tersebut, karena akan memanen kedelai di kebunnya.
Tarno alias Nono, salah seorang mandor perkebunan PT RSA 4 yang sedang patroli kemudian mengambil ketiga buah kakao tersebut. Menurut Minah, saat itu Nono sempat bertanya kepada dirinya, siapa yang memetik ketiga buah kakao tersebut. “Lantas saya jawab, saya yang memetiknya untuk dijadikan bibit,” katanya.
Mendengar penjelasan tersebut, menurut Minah, Nono memperingatkannya bahwa kakao di perkebunan PT RSA 4 dilarang dipetik warga. Peringatan itu juga telah dipasang di depan jalan masuk kantor PT RSA 4, berupa petikan pasal 21 dan pasal 47 Undang-Undang nomor 18 tahun 2004 tentang perkebunan. Kedua pasal itu antara lain menyatakan bahwa setiap orang tidak boleh merusak kebun maupun menggunakan lahan kebun hingga menggangu produksi usaha perkebunen.
Minah yang buta huruf ini pun mengamininya dan meminta maaf kepada Nono, serta mempersilahkannya untuk membawa ketiga buah kakao itu. “Inggih dibeta mawon. Inyong ora ngerti, nyuwun ngapura,” tutur Minah menirukan permohonan maafnya kepada Nono, dengan meminta Nono untuk membawa ketiga buah kakao itu.
Ia tak pernah membayangkan kalau kesalahan kecil yang sudah dimintakan maaf itu ternyata berbuntut panjang, dan malah harus menyeretnya ke meja hijau. Sekitar akhir bulan Agustus, Minah terkaget-kaget karena dipanggil pihak Kepolisian Sektor Ajibarang untuk dimintai keterangan terkait pemetikan tiga buah kakao tersebut. Bahkan pada pertengahan Oktober berkas perkaranya dilimpahkan ke Kejari Purwokerto.
Melukai rasa keadilan
Amanah (70), salah seorang kakak Minah, mengaku prihatin dengan nasib adiknya. Apalagi penilaian jaksa yang disampaikan dalam dakwaan dinilainya berlebihan, terutama untuk nilai kerugian.
Menurut dia, satu kilogram kakao basah saat ini memang harganya sekitar Rp 7.500. Namun kategori kakao basah itu adalah biji kakao yang telah dikerok dari buahnya, bukan masih berada dalam buah. Namun di dalam dakwaan disebutkan nilai kerugiannya Rp 30.000, atau Rp 10.000 per biji.
Padahal, dari tiga buah kakao itu, kata Amanah, paling banyak didapat 3 ons biji kakao basah. Jika dijual harganya hanya sekitar Rp 2.000. “Orang yang korupsi miliaran dibiarkan saja. Tapi ini hanya memetik tiga buah kakao sampai dibuat berkepanjangan,” kata Amanah membandingkan apa yang dialami adiknya dengan berita-berita di tv yang sering dilihatnya.
Ahmad Firdaus, salah seorang anak Minah, mengatakan, keluarganya kini sangat mengharapkan adanya rasa keadilan dalam penyelesaian kasus orangtuanya. Menurutnya, hukum memang tak memiliki hati, tetapi otoritas yang memegang aturan hukum pasti memiliki hati. “Kami hanya berharap agar hakim dapat memberikan rasa keadilannya terhadap orang tua kami,” jelasnya.
Hari Kamis (19/11) ini, Minah akan hadir untuk membela dirinya, tanpa didampingi pengacara. Sejak pertama kali menjalani persidangan, dia mengaku, tak pernah didampingi pengacara. “Saya tidak tahu pengacara itu apa,” ucapnya.
Humas PN Purwokerto, Sudira, mengatakan, majelis hakim yang menangani kasus Minah dipastikan sudah menawarkan pengacara kepada Minah. “Hal itu sudah mutlak harus disampaikan hakim. Tapi kemungkinan Ibu Minah sendiri yang menolak,” katanya.
Terkait keadilan, Sudira mengatakan, akan sangat ditentukan oleh keputusan majelis hakim. Untuk itu, majelis hakim akan menimbang seluruh fakta persidangan. “Hasilnya, akan sangat bergantung pada pertimbangan majelis hakim,” katanya. Seluruh masyarakat tentunya sangat berharap rasa keadilan itu ada, dan Ibu Aminah bisa kembali bekerja di kebunnya.
Nenek tujuh cucu yang buta huruf ini sesekali melemparkan pandangan kepada beberapa orang yang dikenal guna memperoleh kekuatan. Ia berusaha memastikan bahwa pembelaannya dapat meyakinkan majelis hakim. Dengan menggunakan bahasa Jawa ngapak (dialek Banyumasan) bercampur bahasa Indonesia, Minah menuturkan, tiga buah kakao itu untuk menambah bibit tanaman kakao di kebunnya di Dusun Sidoharjo, Desa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas. ”Kalau dipenjara, inyong (saya) enggak mau Pak Hakim. Namung (cuma) tiga buah kakao,” ujar Minah kepada majelis hakim.
Minah mengaku sudah menanam 200 bibit pohon kakao di kebunnya, tetapi ia merasa jumlah itu masih kurang. Namun, belum sempat buah tersebut dibawa pulang, seorang mandor perkebunan, Sutarno, menegurnya. Minah lantas meminta maaf dan meminta Sutarno untuk membawa ketiga buah kakao tersebut. Alih-alih permintaan maafnya diterima, manajemen PT RSA 4 malah melaporkan Minah ke Kepolisian Sektor Ajibarang, akhir Agustus lalu. Laporan itu berlanjut pada pemeriksaan kepolisian dan berakhir di meja hijau.
Minah sudah berusaha melepaskan diri dari jerat hukum. Tapi usahanya sia-sia. Hukum yang mestinya mengayomi masyarakat dengan menegakkan keadilan, bagi nenek Minah, ternyata tak punya nurani. Hukum kita rupanya tak memberi ampun bagi orang kecil seperti Minah. Tetapi, koruptor pencuri miliaran rupiah uang rakyat melenggang bebas dari sanksi hukum.
Di Jawa Tengah, misalnya, empat bekas anggota DPRD dan aparat Pemerintah Kota Semarang yang menjadi terpidana kasus korupsi dana APBD Kota Semarang tahun 2004 sebesar Rp 2,16 miliar divonis bebas. Mereka bebas dari sanksi hukum setelah Mahkamah Agung (MA) mengabulkan permohonan peninjauan kembali mereka. MA menyatakan keempat terpidana itu tidak melakukan tindak pidana.
Muramnya penuntasan masalah hukum di Jateng masih ditambah lagi dengan putusan hakim yang hanya memberikan hukuman percobaan kepada pelaku tindak pidana korupsi. Salah satunya dijatuhkan kepada Ketua DPRD Jateng periode 1999-2004, Mardijo. Terdakwa korupsi dobel anggaran APBD Jateng sebesar Rp 14,8 miliar ini hanya diberi hukuman percobaan selama dua tahun.
Minah memang tak mengerti masalah hukum seperti para terpidana dan terdakwa kasus korupsi itu. Namun, dengan berkata jujur, ia memiliki keyakinan bahwa ia mampu menghadapi rimba hukum formal yang tidak dimengertinya sama sekali.
Terhitung tanggal 13 Oktober sampai 1 November, Minah menjadi tahanan rumah, yakni sejak kasusnya dilimpahkan dari kepolisian kepada Kejaksaan Negeri Purwokerto. Sejak itu hingga sekarang, ia harus lima kali pergi pulang memenuhi panggilan pemeriksaan di Kejaksaan Negeri Purwokerto, dan persidangan di Pengadilan Negeri Purwokerto.
Rumah Minah di dusun, di pelosok bukit. Letaknya sekitar 15 kilometer dari jalan utama Ajibarang-Wangon. Perjalanan ke Purwokerto masih menempuh jarak sejauh 25 kilometer lagi. Jarak sepanjang itulah yang harus ditempuh Minah setiap kali memenuhi panggilan Kejaksaan Negeri Purwokerto dan Pengadilan Negeri Purwokerto.
Satu kali perjalanan ke Purwokerto, Minah mengaku, bisa menghabiskan Rp 50.000 untuk naik ojek dan angkutan umum. Ditambah lagi untuk makan selama di perjalanan. ”Kadang disangoni anak kula (kadang dibiayai anak saya),” katanya.
Sebelum menyampaikan putusan, majelis hakim juga pernah bertanya kepada Minah, siapa lagi yang memberikannya ongkos ke Purwokerto. ”Saya juga pernah dikasih Rp 50.000 sama ibu jaksa, untuk ongkos pulang,” kata Minah sambil menoleh kepada jaksa penuntut umum Noor Haniah. Noor Haniah yang mendengar jawaban itu hanya dapat memandang lurus ke Minah.
Elegi Minah tentang tiga kakao yang diambilnya melarutkan perasaan majelis hakim. Saat membacakan pertimbangan putusan hukum, Ketua Majelis Hakim Muslich Bambang Luqmono sempat bersuara tersendat karena menahan tangis. Muslich mengaku tersentuh karena teringat akan orangtuanya yang juga petani.
Majelis hakim memutuskan, Minah divonis 1,5 bulan kurungan dengan masa percobaan 3 bulan akibat mencuri tiga buah kakao. Jadi, Minah tak perlu menjalani hukuman itu, dengan catatan tidak melakukan tindak pidana lain selama masa percobaan tiga bulan. Persidangan ditutup dengan tepuk tangan para warga yang mengikuti persidangan tersebut.
Kasus Minah bisa menjadi contoh bahwa penuntasan masalah hukum di negeri ini masih saja berlangsung tanpa mendengarkan hati nurani, yaitu rasa keadilan..