Untuk urusan mencuri semangka, aku jadi teringat sekitar tahun 1971, waktu itu umurku 8 tahun. Biasa saat itu tiap malam aku menonton televisi bersama adikku Abdullah Nawawi, Tetangga sekaligus teman sekolah yang bernama Arifin (sekarang terkenal sebagai Gus Ipin , seorang Kiyai di Rengel) dan Azis (Sekarang aku gak tahu rimbanya) di rumah seorang WNI keturunan yang bernama Beng Yang dekat pasar yang berjarak kira2 1 km dari rumahku. Maklum saat itu di Desa Rengel, Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban - Jawa Timur dalam satu kec. cuma ada 4 orang yg punya Televisi. Aku ingta sekali namanya Koh Mbun WNI Keturunan, Haji Syafii, Wai Tjong dan Beng Yang.
Selesai nonton kira kira jam 11.00 malam, aku jalan jalan di pasar. Kebetulan saat itu lagi musim semangka. Banyak gundukan semangka menyerupai gunung kecil di pinggir jalan depan pasar. Ada penjualnya sambil terkantuk kantuk. Waktu itu aku ingin sekali makan semangka, meski harganya sebutir tidak seberapa (seingatku Rp 5,-) aku tak punya uang. Aku ingat waktu itu Ipin beli satu butir. Aku juga sangat ingin semangka itu. Untuk memenuhi hasratku itu secara diam diam aku berjongkok mengambil satu butir buah semangka yang kemudian kumasukkan dalam sarung. Tapi begitu aku berdiri semangka itu mbrojol jatuh dari sarung. Kemudian apa yang terjadi?
Seorang nenek penjual semangka dengan lembut berkata padaku "Cung, nek pengen semongko, ngomong njaluk tak kei, gak usah nyolong cung" (Nak, kalau ingin semangka bilang minta, nanti kukasih, gak usah nyuri). Wah langsung aku ketakutan dan malu luar biasa. Ternyata seorang nenek penjual semangka itu begitu baiknya. Beliau tidak menganiaya aku. Tidak melaporkan aku ke polisi, apalgi memenjarakan aku dan menuntut aku ke pengadilan dengan tuntutan 5 tahun penjara.
Kalau kuingat ternyata seorang nenek buta huruf dari sebuah desa masih punya hati nurani dan bisa memaafkan seorang anak kecil yang mencuri karena tidak punya uang seperti aku ini.
Mudah2x an Allah memberikan pahala yg besar kepada si nenek penjual semangka itu...
ReplyDeleteKira2 2 hari lalu sepintas saya nonton TV dan melihat ada 2 orang laki2 setengah baya ditangkap& ditahan polisi karena mencuri 1 butir semangka.
ReplyDeleteJaman sekarang hidup spt sudah terbalik, banyak orang membesar-besarkan masalah kecil dan mengecilkan masalah besar.
Hidup terasa sangat tidak adil untuk 'kaum kecil', sepertinya mulai berlaku hukum rimba di negara kita ini.
indah sekali kisahnya, hem naluri anak - anak, tapi sungguh klau semua orang sperti nenek tersebut aman negeri ii
ReplyDeleteTerima kasih banyak atas kunjungannya
ReplyDeletesemoga masih ada nenek seperti itu.
ReplyDeletemari kita lestarikan budi baik nenek itu dengan memulai dr diri kita masing2..!!!
ReplyDeleteKebaikan hanya ada di hati bukan di perlakuan atau perbuatan.....percayalah masih ada kebaikan di dunia ini...
ReplyDeleteMasih ada harapan tuk negeri ini....klo semua perbuatan yang mulia seperti Nenek tadi....dapat dilakukan oleh pemimpin negeri ini.
ReplyDeleteBenar - benar si nenek ini seorang "MUSLIM dan Indonesia" banget. Tidak aniaya, pemaaf, dermawan, senang menasehati, lemah lembut dalam mengingatkan / menasehati, tidak serakah, banyak deh nilai2 keislaman and citra indonesia pada nenek ini.
ReplyDeleteSUNGGUH MULIA AKHLAK NENEK ITU, NAMUN BAGI ANDA ADAKAH PELAJARAN BERHARGA, KALAU TIDAK...kecil2 tergiur maling semanGka, KALAU SUDAH BESAR MALING APA
ReplyDelete