Friday, 15 February 2013

Aksi Warren Buffett Akuisisi Induk Perusahaan Kecap ABC

Warren Buffet.
Kekayaan guru investasi dunia itu, Warren Buffett, mencapai US$47 miliar. Majalah Forbesmenempatkannya sebagai orang terkaya ketiga sejagat tahun lalu. Saat itu, pundi hartanya masih sekitar US$44 miliar.

Melalui perusahaannya, Berkshire Hathaway, investasinya telah mendunia. Dari pasar modal hingga institusi keuangan. Selama periode 1965 hingga 2011, rata-rata kinerja investasinya naik hampir 20 persen.

Pada awal 2013, ekspansi Buffett tak berhenti. Kerajaan bisnisnya makin menggurita. Yang teranyar, melalui kendaraan bisnisnya, Berkshire, dia mengakuisisi HJ Heinz. Heinz adalah perusahaan makanan berbasis di Pittsburgh, Pennsylvania, yang identik dengan produk saus, termasuk saus dan kecap merek ABC.

Berkshire menggandeng 3G Capital Management, perusahaan investasi global asal Brasil yang fokus pada penciptaan nilai jangka panjang. Dilansir CNBC, Jumat 15 Februari 2013, Buffett telah mengincar Heinz sejak tahun lalu. Namun, kesepakatan baru dapat terlaksana pada awal 2013.

Buffett dan 3G Capital harus merogoh kocek hingga US$28 miliar atau sekitar Rp270 triliun untuk akuisisi itu, termasuk guna membayar utang perusahaan. Nilai itu setara US$72,50 per saham.

Harga per saham itu premium 20 persen dari penutupan 13 Februari 2013 di level US$60,48, atau premium 23 persen dari rata-rata harga saham Heinz selama 90 hari terakhir.

"Heinz adalah salah satu merek yang paling dihormati dalam industri pangan global. Transaksi bersejarah ini memberikan nilai tambah yang sangat besar bagi pemegang saham Heinz," kata Presiden dan Chief Executive Officer (CEO) Heinz, William R Johnson dalam penjelasan tertulisnya.

Jonhson berharap, kemitraan dengan Berkshire Hathaway dan 3G Capital akan menjadi babak baru dalam sejarah Heinz. Apalagi, kedua mitra itu dikenal sebagai investor yang cukup dihormati.

Sebagai perusahaan swasta, dia menambahkan, Heinz akan berkesempatan untuk mendorong pertumbuhan lebih tinggi. Perusahaan juga akan berkomitmen untuk memberikan produk bergizi dan sehat.

Sementara itu, Buffett, menambahkan, Heinz memiliki kinerja yang kuat. Perusahaan juga berpotensi tumbuh secara berkelanjutan berdasarkan standar kualitas tinggi, inovasi yang berkesinambungan, dan manajemen yang sangat baik.
"Keberhasilan global mereka adalah bukti kekuatan investasi dan tim manajemen. Kami sangat senang menjadi bagian dari kemitraan ini," tuturnya.
Managing Partner 3G Capital, Alex Behring, menjelaskan, pihaknya sangat menghormati merek Heinz dan bisnisnya yang kuat. Manajemen dan karyawannya beroperasi di seluruh dunia.

"Kami mendekati Heinz untuk mengeksplorasi, bagaimana bisa bekerja sama untuk memperluas nilai dari merek secara berkelanjutan," ujarnya.

Untuk itu, Behring menambahkan, menyadari kekuatan nilai dan merek Heinz, 3G Capital berharap dapat bekerja sama dengan seluruh karyawan, pemasok, dan pelanggan. Berkshire Hathaway dan 3G Capital pun berjanji untuk mempertahankan Pittsburgh sebagai markas perusahaan di pasar global.
Pendanaan akuisisi
Transaksi akuisisi ini akan dibiayai melalui kombinasi dana tunai yang disuntikkan Berkshire Hathaway dan afiliasinya 3G Capital, roll over utang yang ada, serta pembiayaan utang yang telah dilakukan JP Morgan dan Wells Fargo.

Berkshire Hathaway selama ini telah berinvestasi di berbagai industri terkemuka, termasuk pada banyak merek terkenal. Sementara itu, 3G Capital merupakan perusahaan investasi global dengan penekanan khusus untuk membangun dan memperluas merek besar serta bisnis perusahaan.

Transaksi ini juga akan tunduk pada persetujuan pemegang saham Heinz. Persetujuan dari regulator dan proses akuisisi itu diharapkan rampung paling lambat kuartal ketiga 2013.

Bertindak sebagai penasihat untuk transaksi akuisisi itu adalah Centerview Partners dan BoA Merrill Lynch sebagai penasihat keuangan. Sementara itu, Davis Polk & Wardwell LLP bertindak sebagai penasihat hukum.

Selanjutnya, Lazard menjabat sebagai koordinator penasihat keuangan. JP Morgan dan Wells Fargo selaku penasihat keuangan untuk konsorsium investasi.

Sedangkan Kirkland & Ellis LLP ditunjuk untuk penasihat hukum bagi 3G Capital, dan Munger, Tolles & Olson LLP sebagai penasihat hukum Berkshire Hathaway.

Kabar akuisisi itu pun memicu saham Heinz di bursa Wall Street melonjak hingga 20 persen.
Setelah akuisisi itu, Buffett akan menyerahkan sepenuhnya manajemen Heinz kepada 3G Capital. "Jorge Paulo Lemann (pemilik 3G Capital) telah mengembangkan sekelompok manajemen yang lebih baik selama bertahun-tahun di Brasil," katanya.

Siapa Heinz?
HJ Heinz yang berkantor pusat di Pittsburgh, Pennsylvania, AS, adalah perusahaan global yang berbasis makanan. Terkenal dengan sejumlah merek ternama di enam benua.

Heinz menyediakan produk makanan yang diklaim lezat dan bergizi untuk keluarga di 200 negara di seluruh dunia. Pada lebih dari 50 negara, produk perseroan menguasai posisi teratas pangsa pasar atau nomor dua terbesar.

Pasar Heinz tersegmentasi di Amerika, Eropa, Asia Pasifik, dan kawasan dunia lainnya. Di seluruh dunia, Heinz identik dengan perusahaan saus tomat. Perusahaan menjual 650 juta botol kecap Heinz setiap tahun untuk jutaan keluarga di seluruh dunia. Motonya, "Jika tidak Heinz, tidak ada kecap."

Di Indonesia, Heinz juga memiliki berbagai produk yang telah dikenal, seperti saus dan kecap ABC. "Heinz merupakan perusahaan dengan berbagai produk yang fantastis. Saya telah mengamati Heinz sejak 1980," kata Buffett, Jumat, 15 Februari 2013.

Buffett bahkan bercanda, setiap kali makan cheeseburger, dia selalu menggunakan saus Heinz. "Banyak, banyak sekali saya taburkan saus ke burger," katanya bercanda.

Pada akhir 2012, Heinz membukukan penjualan US$11,64 miliar dengan laba bersih US$923,15 juta.
Rencana besar lainSementara itu, Buffett melalui Berkshire yang memiliki dana tunai hingga US$47 miliar pada akhir 2012, masih menyiapkan rencana ekspansi besar lain. Selain menyediakan dana tunai sekitar US$20 miliar untuk keadaan darurat, Buffett masih memiliki "kelebihan uang tunai" sekitar US$27 miliar.

Dana tunai tersebut, menurut Buffett, disiapkan untuk investasi dan akuisisi. "Saya siap untuk 'gajah' (perusahaan besar) lain. Tolong, jika Anda melihat salah satunya di jalan-jalan, silakan telepon saya," kata Buffett bercanda.

Buffett menambahkan, sejak 2011, ia telah merencanakan untuk mengakuisisi perusahaan besar guna mempertahankan pertumbuhan bisnisnya, seiring ekonomi global yang cenderung melemah.

No comments:

Post a Comment