Saturday 2 February 2013

Anis Matta, Nakhoda Baru PKS Arungi Badai "SAPI". Spanduk dan coretan yang menyudutkan PKS tiba-tiba banyak bermunculan


Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merespons cepat badai yang tengah mengempasnya. Mereka segera berkonsolidasi setelah Luthfi Hasan Ishaaq mengundurkan diri sebagai presiden partai karena terjerat kasus korupsi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Jumat 1 Februari, PKS menunjuk presiden baru. Dialah Muhammad Anis Matta. Pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan, 7 Desember 1968, itu terpilih sebagai presiden PKS kelima setelah Nurmahmudi Ismail, Al Muzzamil Yusuf, Hidayat Nurwahid, dan Luthfi Hasan Ishaaq.

Pengumuman disampaikan langsung oleh Ketua Majelis Syuro sekaligus Ketua Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS Hilmi Aminuddin. DPTP merupakan badan pekerja Majelis Syura yang beranggotakan 99 orang yang terdiri dari petinggi partai di tingkat pusat dan wilayah.

“Untuk melanjutkan periodisasi kepengurusan DPP, DPTP menetapkan Sdr. Muhammad Anis Matta yang sebelumnya menjabat Sekretaris Jenderal untuk menjadi Presiden PKS,” kata Hilmi di kantor Dewan Pimpinan Pusat PKS, Jakarta.

Posisi Sekjen kini ditempati Taufik Ridho yang sebelumnya menjabat Ketua Bidang Pemberdayaan Pemuda, Mahasiswa, dan Profesional. “DPTP menugaskan Presiden PKS melakukan konsolidasi sesegera mungkin sebagaimana mestinya,” kata Hilmi.

Mengapa Anis Matta

Pengumuman itu sempat molor dari waktu yang dijanjikan. Menurut Wakil Sekjen PKS Mahfudz Siddiq, rapat penentuan Presiden PKS masih berlangsung alot hingga pukul 14.00 WIB Jumat, meski sudah mengerucut ke dua nama, yaitu Hidayat Nur Wahid dan Anis Matta. 

“Tidak mudah memutuskan satu dari dua nama ini karena akan sangat menentukan posisi dan sikap politik PKS ke depan,” kata Mahfudz.

Diungkapkan Mahfudz, setelah Presiden PKS resmi ditunjuk, PKS akan tancap gas memperbaiki citra partai yang terkoyak parah akibat kasus korupsi yang menjerat Luthfi Hasan. Presiden baru PKS diamanatkan memimpin PKS keluar dari krisis saat ini, dan harus mampu menjalankan roda organisasi sampai Pemilu 2014.

Pagi sebelum pembahasan itu, Hidayat Nur Wahid sudah menanggapi perihal namanya yang juga dijagokan untuk kembali menduduki jabatan Presiden PKS. Menurut Hidayat, partai sepakat tidak akan mengusung mantan Presiden PKS untuk kembali menjabat. 

"Presiden PKS adalah orang yang belum pernah menjabat Presiden PKS, harus anggota Majelis Syuro, sudah lama mengabdi, dan layak menduduki posisi itu," kata Hidayat. 

Benar. Akhirnya, memang Anis Matta yang terpilih.

Penunjukan Anis Matta sebagai presiden partai direspons positif para pengurus PKS di daerah. Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Bali, Mujiono, menilai Anis Matta merupakan sosok yang tepat memimpin PKS.  

"Ini merupakan kepemimpinan muda dan energik. Anis sosok yang tepat untuk mewujudkan obsesi PKS menjadi partai tiga besar di Pemilu 2014. Dia juga merupakan sosok yang sudah dikenal oleh kader partai," kata Mujiono di Denpasar.

Ketua DPW PKS Kalsel, Ibnu Sina, juga mendukung penuh kepemimpinan Anis. “Beliau merupakan salah seorang yang sudah lama bersama PKS, dan kader-kader PKS Kalsel pun siap untuk menggolkan target PKS untuk meraih posisi tiga besar secara nasional,” ujarnya.

Terkotori 'SAPI'

Tugas Anis menakhodai kapal yang sedang oleng dihantam badai korupsi ini jelas tidak mudah. Partai yang selalu "menjual" citra bersih dan anti korupsi ini sekarang jadi olok-olok. Jumat, Spanduk dan coretan yang menyudutkan PKS tiba-tiba banyak bermunculan di Semarang.

Salah satunya terlihat mencolok di papan nama Dewan Pimpinan Cabang PKS Kecamatan Genuk, Semarang, yang ditulisi kata ‘SAPI’--mengejek kasus suap terkait kuota impor daging sapi yang sedang dituduhkan pada Luthfi.

Ketua DPD PKS Kota Semarang, Agung Budi Margono, mengatakan akan segera berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk menanganinya. “Partai politik atau siapapun tidak boleh melakukan hal provokatif,” ujar Agung.

Coretan serupa juga terlihat di beberapa jalan di Semarang. 

Tidak hanya di Semarang, spanduk yang mengejek PKS juga terpasang di jalan-jalan di Yogyakarta. Spanduk tersebut bergambar seorang berbaju putih dan berkepala sapi. Tulisannya sungguh nyelekit: "Harga Sapi Mahal, Ini Biangnya: Partai Korupsi Sapi".  

"Pemasangan spanduk ini sistemik karena kata-katanya seragam dan reaksinya cepat," kata Ketua Bidang Humas DPW PKS DIY, Arif Rahman Hakim, di kantor DPW PKS DIY, Jumat.

Arif mengatakan sedikitnya ada 20 spanduk yang diamankan Pandu PKS. Beberapa titik yang digunakan untuk memasang spanduk-spanduk tersebut antara lain di perempatan Cepit Bantul, UNY, Wirobrajan dan beberapa perempatan strategis lainnya.

Amarah Anis Matta 

Setelah resmi diumumkan sebagai presiden partai, Anis Matta didaulat memberikan pernyataan politik. Anis mengawali pidatonya dengan menyatakan simpatinya terhadap Luthfi Hasan Ishaaq.

"Kalau dia menonton acara ini saya ingin mengatakan kepadanya saya mencintainya. Dan seluruh pengurus, pimpinan, dan kader PKS mencintai Beliau. Kami percaya pada integritas Beliau. Kita sepenuhnya tsiqoh,” kata Anis.

Anis Matta Gantikan Luthfi Hasan Ishaaq Sebagai Presiden PKS

Anis Matta berpidato setelah diangkat menjadi Presiden PKS, disaksikan Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin.

Sang Presiden PKS menuding apa yang menimpa Luthfi merupakan konspirasi besar untuk menghancurkan PKS. Persekongkolan ini, menurut dia, bukan menyasar orang per orang tetapi justru eksistensi PKS.

“Menurut saya peristiwa besar ini akan menjadi hentakan sejarah yang membangunkan macan tidur PKS. Saya yakin Allah mengirim isyarat besar kepada kita semua bahwa ini momentum perbaikan dan kebangkitan kita.”

Anis menegaskan partainya tetap berkomitmen pada agenda pemberantasan korupsi. Namun, dia mengecam penggunaan otoritas pemberantasan korupsi yang bias dan terkesan tebang pilih. “Kita tidak ingin melawan agenda pemberantasan korupsi. Sama sekali tidak. Itu agenda kita semua, agenda nasional,” ujarnya, berapi-api.

Untuk membalik krisis ini menjadi momentum kebangkitan partai, Anis sudah menyiapkan agenda khusus: menggelar pertobatan nasional bagi seluruh pengurus dan kader. 

“Kita akan mulai dari istighfar, dari taubat. Setelah acara ini langkah pertama kita akan merancang satu acara pertaubatan nasional untuk seluruh pimpinan dan kader PKS," kata Wakil Ketua DPR RI Bidang Ekonomi dan Keuangan itu.

Dalam kesempatan itu Anis juga mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Wakil Ketua DPR RI sekaligus keanggotaanya di parlemen. “Saya akan melakukan tugas yang sangat besar. Saya tidak mau terganggu hal-hal lain yang membuat tugas saya tidak tercapai."

KPK menjawab

Menanggapi tudingan Anis, Juru Bicara KPK Johan Budi SP membantah ada konspirasi di balik pengusutan kasus korupsi daging impor ini. "KPK jangan dikait-kaitkan dengan politik. KPK bekerja tidak berdasarkan lembaga atau partai politik manapun," kata Johan, kepada wartawan di kantor KPK, Jakarta, Jumat.

Kasus ini, dia menjelaskan, bermula dari laporan masyarakat yang sangat akurat. "Kami mendapat banyak informasi tentang pergerakan-pergerakan orang-orang tertentu."  

KPK kemudian menindaklanjuti laporan itu sehingga terjadilah operasi tangkap tangan pada Selasa malam, 29 Januari lalu. Dari situ, KPK mengembangkannya dan menemukan dua alat bukti yang cukup untuk menyeret Luthfi Hasan. 

"Jangan sekali-kali  mengaitkan ini dengan posisi yang bersangkutan di partai. Dia diusut dalam kapasitas sebagai penyelenggara negara, anggota DPR yang diduga melakukan tindak pidana," Johan menegaskan.

No comments:

Post a Comment