Sunday, 24 April 2011

TERORISME DI INDONESIA BELUM MATI, NGOS-NGOSAN CARI DANA

Uang adalah darah dan oksigen bagi terorisme. Pernyataan mantan Presiden AS George W Bush dan mantan Menlu AS Colin Powell itu mungkin ada benarnya. Bagi kelompok teroris yang ada di Indonesia, uang masih mengalir bagi mereka, kendati jumlahnya terbatas. Karenanya, ditengarai kelompok lama terorisme belum mati.

"Meski kesulitan dana, bukan jaminan mereka nggak berkeliaran. Selama masih ada yang menyumbang, mereka akan terus," ujar pengamat intelijen, Wawan Purwanto, dalam perbincangan dengan detikcom, Minggu (24/4/2011).

Menurut Wawan, orang-orang pemegang ideologi terorisme yang masih berkeliaran sibuk mencari sumbangan sekarela dan donasi. Meski yang didapat tidak sebesar dulu, namun dana yang mereka peroleh ini cukup bisa memberikan kontribusi bagi gerakannya.

"Dulu waktu bom Bali I mungkin dapatnya banyak, sekarang tidak seperti itu. Bagian dari kelompok ini masih menggalang dana dari sumbangan untuk mencari donasi," imbuhnya.

Siapa yang memberikan sumbangan bagi mereka? "Kelompok atau orang-orang yang memiliki pemahaman yang sama," ucap Wawan.

Pekan lalu, polisi menahan 20 orang terkait bom buku dan bom Serpong. Mereka ditengarai membiayai operasinya dengan cara iuran. Hal ini tentunya berbeda dengan aksi terorisme sebelumnya, misalnya saat bom Bali I yang dananya disebut-sebut didapat dari Osama bin Laden.

"Biaya merakit bom itu hasil patungan dari 20 orang yang sudah ditangkap itu," ujar Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Boy Rafly Amar, mengenai hasil sementara pemeriksaan terhadap Pepi Fernando.

No comments:

Post a Comment