Monday 5 November 2012

Pertarungan Sengit Obama Vs Romney, Siapa Menang?

Obama dan Romney saling berhadapan, mata merah, hidung mendengus keras. Setelah setengah jam bergelut, Obama dinyatakan menang.
Tentu saja itu bukan adegan di dunia nyata, melainkan adu banteng yang dilakukan di kota di barat Kenya, Khayega, Sabtu 3 November 2012. Antara  banteng hitam seberat 410 kilogram bernama Obama dan banteng kombinasi putih-hitam dengan bobot 460  kilogram yang diberi nama Mitt Romney.

Meski badan lebih kecil, Obama paling difavoritkan. Penampilannya dalam enam laga sebelumnya tidak mengecewakan, ia selalu menang telak.

Seperti dimuat Washington Post, penduduk dan para pendukung yang suka cita tumpah di jalan, bernyanyi, dan berteriak. Beberapa di antaranya bahkan membawa plakat berbunyi, "Obama tak terkalahkan", juga plakat bertuliskan "Romney tak akan mampu".
Mereka mengira hasil adu banteng itu mewakili hasil pemilihan presiden Amerika Serikat mendatang. Ayah Obama adalah asli Kenya, itulah yang menjelaskan mengapa bangsa itu merasa Presiden AS itu adalah bagian dari mereka.

Dan meski tak seekstrim adu banteng di Kenya, pertarungan antara dua kandidat Presiden AS, dari dua kubu berseberangan: Demokrat dan Republik berlangsung sengit. Terutama dalam kampanye-kampanye terakhir. Mereka hanya punya waktu sampai Senin untuk meraih simpati pemilih, sebelum hari penentuan, Selasa 6 November 2012.

Sabtu waktu setempat, baik Obama maupun Romney tampil di Iowa, mampir sebentar di Dubuque, kota di tepian Mississippi River yang berpenduduk 58.000 orang, sebelum melakukan sprint untuk mengamankan apapun yang mungkin sebelum Hari H.

Dalam kampanyenya di bandara Sabtu sore Romney meminta para pendukungnya mencoba mempengaruhi teman ataupun tetangga yang mendukung Obama. Dengan iming-iming, ia juga akan mempertimbangkan kepentingan para pendukung Demokrat jika kelak terpilih.

"Aku minta Anda menyeberang jalan ke tetangga, yang memasang umbul-umbul berbeda di halaman depannya. Dan aku akan menjelajahi lorong-lorong di Washington DC ke pada para politisi yang bekerja untuk kandidat lawan," kata Romney di hadapan 2.000 orang, seperti dimuat Reuters.

Enam jam kemudian, giliran Obama mengingatkan 5.000 pendukungnya di sebuah lapangan parkir di pusat kota Dubuque bahwa dalam pemilihan presiden pertama 2007 lalu, ia memulai kampanye presiden kali pertama di Iowa. Juga menyoroti keberhasilan di masa pemerintahannya: berakhirnya Perang Irak dan memperluas akses layanan kesehatan

"Setelah dua tahun berkampanye, dan pasca empat tahun jadi presiden, Anda tahu persis siapa saya. Anda mungkin tidak selalu setuju dengan semua keputusan yang saya buat, mungkin frustasi dengan laju perubahan yang tak sesuai harapan. Tapi Anda tahu, apa yang saya katakan mewakili maksud saya sebenarnya, dan saya bersungguh-sungguh pada apa yang saya ucapkan."

Jajak terbaru yang diadakan surat kabar Des Moines Register menunjukkan, Obama memimpin dengan 47 persen, sementara Romney 42 persen di Iowa.

Bersaing tipis
Tiga hari jelang hari pemilihan, Presiden Amerika  Barack Obama dan penantangnya Mitt Romney, berkampanye ke beberapa negara bagian, berusaha mengamankan suara.

Obama dan Rommey bersaing sengit di empat swing states, demikian menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos yang dirilis Sabtu waktu setempat. Di Ohio, Florida, Virginia, dan Colorado.

Secara nasional, pemilih di AS terbagi. Sebanyak 47 persen mengaku akan akan kembali  memilih Obama, sementara 46 persen lainnya akan mendukung Romney, mantan Gubernur Massachusetts.

Di Ohio, Obama memimpin tipis 46 persen, sementara Romney 45 persen. Di Florida, dua kandidat ini malah sama-sama memperoleh 47 persen.

Sementara, di Virginia, Obama kembali memimpin dengan 48 persen, hanya sedikit di atas Romney 45 persen. Sementara di Colorado, kedudukan berbalik, Romney memimpin dengan 47 persen, sementara Obama memperoleh 45 persen. "Persaingan akan berlangsung sengit," kata Julia Clark dari Ipsos.
Dia menambahkan bahwa Obama berpeluang besar memenangkan 270 state electoral votesuntuk mengamankan kedudukannya di Gedung Putih.

Namun, dengan data superketat di sejumlah swing state, belum ada yang dipastikan siapa yang akan menjadi juara. "Peta pemilihan tidak mendukung Obama," kata Clark. "Baru nyaris."

No comments:

Post a Comment