Sunday, 30 December 2012

Beberapa Skandal Lembaga Keuangan Dunia 2012. Sejumlah bank terlibat pemalsuan bunga kredit hingga pencucian uang

Kantor JP Morgan
Krisis keuangan telah melanda dunia sejak 2008, namun perilaku buruk kalangan perbankan masih saja terjadi di tahun ini. Skandal keuangan 2012 ini memang tidak sebesar empat tahun lalu, namun nilainya mencapai miliaran dolar AS.

Jika pada 2008 perusahaan-perusahaan besar seperti Lehman Brothers dan Goldman Sach tak sanggup bertahan, maka pada 2012 ini skandal melanda lembaga keuangan sekelas JP Morgan, dan beberapa dari mereka tersangkut kasus yang sama. Berikut Beberapa skandal lembaga keuangan terbesar sepanjang 2012 yang dilansir Forbes:

1.JP Morgan ChaseBank yang diakui reputasinya sebagai bank terbesar dan teraman di Amerika ini, awalnya diketahui merugi US$2 miliar, dan terus membengkan menjadi USD5,8 miliar. CEO JP Morgan, Jamie Dimon, mengungkapkan banknya menderita kerugian perdagangan besar.

Bahkan Chief Information Officer JP Morgan, Ina Drew, kehilangan pekerjaan akibat kekacauan transaksi yang merugikan. Ina melakukan strategi hedging serangkaian transaksi derivatif, namun strategi yang niatnya membatasi kerugian perusahaan malah menimbulkan kerugian besar sehingga menimbulkan credit default swap (CDS).
2. Barclays
London Interbank Offered Rate (Libor) menjegal sejumlah bank di seluruh Eropa dan Amerika. Libor adalah sistem tingkat suku bunga rata-rata yang dihitung melalui pengajuan suku bunga oleh bank-bank di London. Skandal muncul ketika bank-bank Inggris memalsukan suku bunga kredit mereka untuk mengambl keuntungan.

Bank yang paling tersandung adalah Barclays. Otoritas perbankan Inggris mewajibkan Barclays merogoh kocek sebesar US$450 juta untuk membayar denda. CEO Barclays, Robert E. Diamond, kehilangan pekerjaannya karena dewan komisaris tidak mempercayainya lagi.

3. UBS
Lagi-lagi, skandal Libor makan korban. Kali ini, sebuah bank asal Swiss, UBS, mesti membayar denda US$1,5 miliar atas tuduhan Libor: UBS memalsukan suku bunga Libor. UBS juga mengakui kesalahannya dan mengakui para eks-tradernya ditangkap di Eropa sebagai bagian dari penyelidikan.

4. HSBC
Bank  multinasional asal Inggris, HSBC, wajib membayar US$1,9 miliar kepada Amerika dan Inggris karena longgarnya pengawasan sehingga miliaran uang pengedar narkoba asal Meksiko dan teroris Iran ditransfer ke sistem keuangan Amerika.

5. Standard Chartered
Selain HSBC, bank asal Inggris lainnya, Standard Chartered, juga tersandung kasus pencucian uang. Standard Chartered terbukti telah melakukan transaksi ilegal dengan Iran, Sudan, Libya, dan Myanmar. Bank tersebut juga telah memutar uang lewat keuangan Amerika dan mengatasnamakan negara-negara itu. Akibatnya, HSBC harus membayar denda US$327 juta kepada pengatur keuangan Amerika.

Agustus lalu, Stanchard juga terkena kasus yang sama dan harus membayar denda US$340 juta kepada lembaga pengawas perbankan New York. Menurut regulator, bank sponsor klub bola Liverpool ini memiliki kerjasama rahasia dengan pemerintah Iran selama satu dekade terakhir senilai US$250 miliar

No comments:

Post a Comment