Makin banyak perempuan matang yang saat ini mengencani
pria-pria yang lebih muda. Jajak pendapat oleh situs perjodohan PARSHIP yang
melibatkan 4.500 perempuan lajang di Inggris menunjukkan, sepertiga dari
responden mengaku tak sungkan mengencani pria-pria "brondong".
Niatnya pun sekadar having
fun. Empat dari 10 perempuan mengaku mencari kemesraan, cinta yang
bertahan lama, bahkan ingin menikahi kekasih mereka yang jauh lebih muda.
Namun ketika membahas relasi antara
perempuan matang dan laki-laki muda, urusan seks memang menjadi perhatian
utama. Pria yang lebih tua sebenarnya tidak selalu mengalami penurunan yang
signifikan dalam libidonya. Kebanyakan dari mereka sebenarnya juga mampu memberikan
rasa aman bagi pasangannya, tetapi kadang-kadang yang dibutuhkan perempuan
adalah sesuatu yang lebih fun.
Pria-pria muda, yang energinya yang masih meluap-luap, mampu memberikan excitement tersebut.
"Jadi, perempuan tidak selalu
mencari pria-pria yang lebih muda karena yang lebih tua tidak mampu memberikan
kepuasan seksual," jelas Laura Berman, terapis seks dan Direktur Berman
Center, Northwestern University di Chicago. Bahkan, hubungan antara wanita
matang dan pria muda kemungkinan besar tidak melulu berkaitan dengan kehidupan
seks mereka sehari-hari.
Hanya saja, hubungan seksual menjadi
perhatian karena ada plus-minusnya:
Relasi seksual yang justru setara. Dengan perbedaan usia yang jauh, perempuan matang sebenarnya
lebih nyambung dengan laki-laki muda. “Pria biasanya mencapai puncak
seksual mereka di usia 20-an, sementara perempuan justru baru belakangan, di
akhir usia 30-an atau awal 40-an," ungkap psikolog dan pakar hubungan Dr
Amelie Duval.
Menurutnya, tidak mengherankan kalau
wanita matang -banyak di antaranya yang pernah menikah dan punya anak- ingin
mencari kesenangan seksual dan emosional dengan pria yang lebih muda. Karena,
kemungkinan besar kebutuhan seksual mereka tidak terpenuhi saat bersama
pasangan yang seusia.
Si dia bersedia belajar. Meskipun usianya lebih muda, kaum pria saat ini juga tidak
polos-polos amat. Karena itu, Anda tidak perlu memberikan semacam tutorial
mengenai hubungan seks untuk pemula. Yang perlu Anda lakukan adalah berbagi
pengalaman, karena pria-pria ini sedang semangat-semangatnya, dan bersedia
belajar. Di lain pihak, akan sangat menyenangkan dan membuat rileks ketika
menyadari ada pria yang menghargai nilai-nilai dari pengalaman hidup Anda.
Mereka juga tidak akan merasa terancam dengan pengalaman Anda, justru malah
mengagumi Anda.
Si dia menawarkan suatu excitement. Inilah gambaran ideal dari hubungan intim bersama pria
yang lebih muda. Secara natural, saat ini ia memiliki dorongan seks yang lebih
kuat. Ia akan punya banyak waktu untuk mengeksplorasi tubuh Anda, dan
menunjukkan rasa ingin tahu yang kuat untuk mencoba berbagai gaya. Sikapnya
yang bersemangat ini mudah menular pada diri Anda. Bagi Anda, hal ini juga
memberikan sisi emosional yang sangat penting untuk mendapatkan hubungan
seksual yang memuaskan.
Si dia lebih cepat ejakulasi. Nah, ini mungkin sisi minusnya. Suami yang lebih muda, terutama yang baru pertama menikah, biasanya masih menggebu-gebu. Seringkali, ia tidak begitu memedulikan kebutuhan Anda. Selama Anda bisa menahannya untuk menunda ejakulasi, Anda pun akan sama-sama menikmatinya. Bahkan ketika Anda lebih dulu mencapai orgasme, hal ini akan menguntungkannya. Ekspresi dan hangatnya tubuh Anda saat mencapai orgasme akan membuatnya makin turn on!
Si dia lebih cepat ejakulasi. Nah, ini mungkin sisi minusnya. Suami yang lebih muda, terutama yang baru pertama menikah, biasanya masih menggebu-gebu. Seringkali, ia tidak begitu memedulikan kebutuhan Anda. Selama Anda bisa menahannya untuk menunda ejakulasi, Anda pun akan sama-sama menikmatinya. Bahkan ketika Anda lebih dulu mencapai orgasme, hal ini akan menguntungkannya. Ekspresi dan hangatnya tubuh Anda saat mencapai orgasme akan membuatnya makin turn on!
Anda tak mampu mengimbangi hasrat seksualnya. Kalau si dia masih menggebu-gebu, dan frekuensi bercinta
ideal baginya adalah setiap hari, Anda harus bersiap ketika tidak mampu
mengimbanginya. Atau, tidak mampu menyanggupi ajakannya. Entah karena
kelelahan, tidak mood,
atau karena memang sedang tidak ingin. Tentu Anda tidak ingin mengecewakannya,
atau membuat gairahnya tidak tersalurkan bukan? Tantangan bagi Anda kemudian
adalah menjaga pola hidup yang sehat sehingga kebugaran Anda selalu terjaga,
dan tentunya memelihara suasana hati Anda.
ulasan menarik
ReplyDelete