Tuesday, 21 May 2013

TERHIPNOTIS SANG EYANG


Lorong itu hanya selebar satu setengah meter, menjadi celah bagi siapa saja yang hendak masuk ke Gang Beringin III, Kampung Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Di kiri-kanan, rumah-rumah bata ringan tegak berdiri, berdesakan saling menghimpit. Di tiap atap rumah, tali-tali jemuran bersilangan. Tak ada halaman, apalagi pagar tinggi.

Di tengah pemukiman padat itu, sebuah rumah berdinding polos tegak berdiri. Rumah itu berlantai dua, dan beberapa pekan terakhir kerap disorot publik.  Inilah rumah Eyang Subur, lelaki gaek yang namanya mencuat setelah berseteru dengan Adi Bing Slamet, bekas artis cilik yang kini masih berkecimpung di dunia hiburan. 

Adi menuding Subur telah menipunya, dengan kerugian miliaran rupiah. Subur juga dituduh berlaku sebagai dukun. Tudingan itu sempat membuat Majelis Ulama Indonesia (MUI) bergerak, dan menelisik kehidupan Eyang Subur. Kesimpulannya: kata MUI, Subur terbukti berpraktek perdukunan  

Subur dan pengacaranya melawan tuduhan itu.  Dia tak mau disebut sebagai dukun. Kepada VIVAnews, yang melawat seharian ke rumahnya pekan lalu, setelah ribut-ribut di media itu, sang Eyang mengungkapkan kisahnya.  

Pekarangan rumah berlantai dua itu tak besar. Untuk masuk ke dalam, ada satu pintu yang palang atasnya rendah. Setiap orang harus menunduk kalau lewat di sana. “Ini lantainya ditinggikan, agar tak masuk air kalau banjir,” ujar Eyang Subur menjelaskan mengapa pintu itu lebih rendah dari ukuran biasa.

Sambil menghisap sebatang rokok di ruang tamu rumahnya,  lelaki asal Jombang itu membeberkan asal mula ia dianggap "sakti" oleh sejumlah orang.

Suatu hari di tahun 1990, terjadi kebakaran hebat di lorong tempat tinggalnya. Api menjilat-jilat, dan menyambar setiap bangunan di pemukiman padat itu. Seluruh  warga lari menyelamatkan diri, karena api menjalar begitu cepat. Tapi tidak bagi Eyang Subur.  Dia bertahan di dalam rumah.

Di saat genting itu, dia mengaku mendapatkan bisikan: “Diam saja di sini karena kau tak akan kenapa-kenapa,” ujar Subur menirukan kembali bisikan itu. Subur pun mengikuti bisikan hatinya. Dia tetap di rumah, sementara api makin hebat melalap semua bangunan sekitar. 

Ajaibnya, api itu seperti “tersirep” dan berhenti tepat di dinding rumah Subur. Rumahnya sama sekali tak terbakar, padahal seluruh rumah tetangganya ludes jadi arang. 

Sejak itu, Subur dianggap sebagai orang sakti. 

“Eyang nggak pernah mengaku sakti,” ujar lelaki yang kerap menyebut dirinya dengan “Eyang” itu. Hari itu, seperti biasa, dia memakai sarung, dan jas blazer  . 

Seorang warga di Gang Beringin III membenarkan kisah itu. Tetangga Eyang Subur yang enggan disebutkan namanya mengatakan di pemukiman mereka pernah terjadi kebakaran sekitar tahun 1990-an.  Saat itu, Subur disebut-sebut tak mempan dibakar api.

Di mata para tetangganya, Subur memang dikenal sebagai sosok misterius.

Dia misalnya, jarang bergaul. Kehidupan pribadinya seperti ditutup tirai gelap.  Tak ada yang tahu, misalnya, di rumah berlantai dua itu Subur hidup dengan tujuh orang istri.

Tapi ada satu tabiat aneh Eyang Subur yang diingat para tetangganya. Dulu, setiap kali pulang melewati lorong itu, Subur suka mengambil duit dari sakunya. Dia lalu melemparkan lembaran uang kertas itu ke udara. Uang pun bertaburan. Para warga, baik anak-anak maupun orang tua, berebut mengutip lembaran uang yang berceceran itu.  Sementara Subur tetap melangkah, dan menghilang masuk ke rumahnya.

“Tapi itu tidak terjadi setiap saat. Dengan adanya kasus ini Eyang dan keluarga semakin tertutup untuk hal apapun,” ucapnya. 

Meski menolak disebut dukun, dan tak pernah mengaku sakti, tapi rumah di tengah lorong itu kerap disambangi tamu. Mereka bukan orang biasa. Ada artis, pejabat, hingga jenderal.  Para tamu ini biasanya berkonsultasi, atau bercerita santai dengan Subur di lantai dua. Di lantai itu pula Subur menyimpan koleksi guci dan kristal pemberian para tamunya.

Tak mudah bertemu langsung dengan Eyang Subur. Mereka yang berkunjung diharuskan mengisi buku tamu. Setelah mendapat izin dari Subur, tamu lantas naik ke lantai dua. 

Jika tak mendapat izin, mereka harus rela menunggu di lantai satu. Seperti dua wanita paruh baya yang ditemui VIVAnews hari itu.  Kedua perempuan itu mengaku datang karena penasaran dengan kondisi rumah Eyang Subur.

“Tadi mau ketemu istri-istrinya, tapi nggak diperbolehkan,”  kata seorang perempuan paruh baya, yang dibenarkan temannya. Keduanya meminta namanya tak ditulis.

Para istri Eyang

Di rumah berlantai dua itu ada 20 kamar tidur.  Subur hidup bersama tujuh istri, dan 18 anak-anak mereka. 

Tiap istri punya kamar sendiri, kecuali mereka yang belum memiliki anak. Di setiap kamar dilengkapi air conditioner (AC) dan toilet. Selain itu, ada televisi layar datar 75 inci dan dua laptop. Setiap kamar tidur juga disediakan kulkas serta kompor listrik. 

“Saya hobi main laptop, browsing, download lagu, main games dan olahraga,” ujar salah seorang istri Subur, Noni. Mungkin itu sebabnya, para istrinya betah tinggal di sana. Mereka “tersirep” dengan kenyamanan yang diberikan Subur.

“Kalau saya olahraga, mengurus rumah, menonton televisi. Karena saya belum punya anak ya kegiatannya mengurus diri sendiri saja dan menonton drama Korea,” ucap istri Subur lainnya, Nita.

Tak hanya itu, Subur  melengkapi rumahnya dengan home theater di ruang tengah, serta beberapa peralatan olahraga, seperti treadmill. Ia juga punya ruangan khusus untuk menyimpan 300 lebih koleksi blazernya.

Pada pagi hari, biasanya istri tertua, Heri, mengasuh anak Subur yang paling kecil. Sementara istri-istri Subur lainnya mengurus persiapan sekolah anak mereka masing-masing. Adapun istri-istri yang belum memiliki buah hati ikut membantu membuat sarapan untuk anak-anak.

“Nanti habis sarapan, mandi, terus mengobrol santai di ruang tengah,” ujar Aning, seorang kerabat, yang menjadi semacam “juru bicara”  istri-istri Eyang Subur. 

Istri-istri Eyang Subur kembali berkumpul pada saat makan siang. Kemudian sekitar jam 2, mereka akan mengobrol santai di ruang tengah sambil menikmati secangkir teh.  

Terkadang, ada istri Subur yang sengaja membuat kue, atau camilan untuk disantap saat sore hari.

“Kadang saya masak. Ngomelin anak itu pekerjaan saya setiap hari. Eyang sendiri tipe bapak yang tidak tega memarahi anak-anaknya yang masih kecil. Tapi beda lagi kalau marahin anaknya yang besar. Eyang punya caranya sendiri,” ujar Nita. 

Saat anak-anak pulang sekolah, para istri Eyang Subur membantu menemani mereka belajar.  Namun, ketika maghrib, istri-istri sudah berada di kamar masing-masing.  Jika tidak ada tamu, Subur beserta istri dan anak-anaknya akan makan malam bersama.

“Tapi kalau Eyang ada tamu, biasanya mereka makan di kamar masing-masing,”  kata Aning.

Pada pukul sembilan malam, sebagian istri-istri Subur sudah tidur, kecuali Heri. Biasanya istri pertama Subur itu akan menemani sang suami saat ada tamu. Heri jugalah yang bertanggung jawab menyiapkan kopi dan rokok untuk Subur. “Pokoknya kebutuhan suami,” ujar Heri. 

Malam itu, di meja Subur terhidang segelas besar kopi yang sepertinya dijaga terus isinya agar tetap penuh. Setiap kali isinya berkurang, Heri segera menambahkan lagi dengan kopi. Di dekat gelas itu, ada beberapa pak kotak rokok. 

Tujuh istri Subur tampak selalu kompak. Mereka bahkan memakai busana sama setiap muncul di depan publik.  Ada tukang jahit yang khusus dipesan untuk membuat “seragam” itu. Meski begitu, menurut pengakuan salah seorang istri Subur, mereka tak melulu mengenakan pakaian sama setiap hari. 

“Kalau ada momen-momen khusus saja seragam. Kalau untuk belanja ya nggak lah,”  ujar Heri.

Selain itu istri-istri Subur juga selalu mengenakan perhiasan dengan model dan ukuran sama. Ketujuh wanita itu mengaku,  Subur sendiri yang memilih perhisasan buat mereka.  “Kalau kami pakai sama begini, enak dipandang orang. Dan kelihatan Eyang adil sama istri-istrinya," katanya.

Tak mau cerai

Tapi kekompakan itu kini mendapat sorotan. 

Di tengah tudingan praktik perdukunan, Eyang Subur  kini harus melaksanakan perintah MUI. Oleh lembaga yang mewadahi ulama, zu'ama, dan cendikiawan Islam itu, Subur diminta menceraikan istri ke-5 dan seterusnya. Sesuai syariat Islam, seorang lelaki ditoleransi hanya boleh empat istri. Itupun dengan syarat berat. Tujuh istri Subur adalah Heri, Noni, Nita, Ati, Dike, Herny dan Ani.

Perintah MUI ini pun ditentang para istri Subur.  Menurut kuasa hukum  para istri Subur, Made Rahman Marasabessy, istri ketujuh Subur, Ani tak mau diceraikan. "Ini murni cinta," kata Made.

Ani, kata Made,  mengatakan Subur telah menyelamatkan hidupnya. Ani tidak ingin rumah tangganya dengan Subur diacak-acak orang tuanya. Karena menurut Ani selama ini justru kakek itulah yang telah memberikan perlindungan untuknya.

Sang “juru bicara” Aning menambahkan, keluarga tengah berembuk siapa-siapa saja istri yang akan diceraikan Subur.  Namun, tak satupun istri-istri Subur bersedia diceraikan. Alasannya, mereka sudah nyaman, dan enggan kembali ke kampung halaman.

“Jadi eyang semakin pusing,” ucap Aning.

Tak jelas apa keputusan Eyang Subur nanti terhadap para istrinya itu. Dia masih tampak sibuk. 

Meski di tengah sengkarut masalah, para tamu toh tetap berdatangan. Malam itu seorang artis yang kondang di tahun 80an datang menggandeng seorang yang akan maju sebagai calon legislatif. Tak jelas nasehat apa yang dicari mereka dari lelaki gaek itu. 

“Silakan naik ke lantai dua,” ujar Parno, seorang  pembantu Eyang Subur yang senantiasa siaga di lantai satu menyambut dua lelaki yang menjadi tamu malam itu. 

Menjelang tengah malam, lorong sempit dengan rumah berjejal itu agak sunyi. Sayup-sayup terdengar obrolan para tamu dengan Subur, di sebuah rumah yang pernah selamat dilalap api itu. (np)

Friday, 17 May 2013

Gaya Kerja Pegawai Negeri Akan Diubah, Seperti Apa?

Sistem penggajian dan tunjangan pegawai negeri sipil akan diubah menjadi berdasarkan kinerja, bukan berdasarkan golongan.
Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK kembali menangkap dua pegawai Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan. Kedua orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) tersebut, ditahan KPK karena diduga kuat menerima suap pengurusan pajak sebuah perusahaan baja. 

Kasus tertangkap atau ditangkapnya pegawai pajak, sejak makelar pajak Gayus Tambunan oleh KPK, sepertinya belum juga usai. Padahal, pemerintah sudah sedemikian rupa memanjakan para PNS tersebut dengan gaji yang setiap tahun naik, ditambah remunerasi atau tunjangan kinerja, yang dulu disebut tunjungan khusus. 

Seorang PNS di Sekretariat Negara yang tidak mau disebutkan namanya kepada VIVAnews, Kamis 16 Mei 2013, mengatakan bahwa remunerasi PNS di Kemenkeu lebih tinggi daripada PNS di kementerian dan lembaga lainnya. "Kita ini, ibaratnya remunerasi cuma setengahnya dari mereka (PNS Pajak)," ujarnya. 

Seorang pejabat pemerintah mengungkapkan bahwa proses reformasi birokrasi, dengan perbaikan renumerasi, belum diikuti perbaikan di bidang punishment. "Jadi carrot-nya sudah diberikan tetapi stick-nya nyaris tidak perubahan, masih business as usual."

Hal senada diungkapkan oleh Wakil Menteri Pemberdayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Eko Prasodjo. Menurut dia, pemberian remunerasi atau tunjangan yang pantas di dalam institusi pemerintahan harus seiring dengan peningkatan pengawasan kinerja PNS. "Mengawasi bukan hanya peredaran uang dan kinerja, tetapi juga perilaku," ujarnya. 

Menurutnya, banyak kasus penyelewengan oleh oknum PNS disebabkan pola pikir dan perilaku buruk penyalahgunaan jabatan sudah tertanam menjadi suatu budaya di lingkungan aparatur negara. "Sehingga, kultur sebagai pelayan negara tidak pernah terjadi." 

Untuk itu, sistem pengawasan di tingkat institusi negara harus ditingkatkan. Caranya dengan mengefektifkan fungsi pengawasan Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP). 

Selain itu, kementeriannya juga terus berkoodinasi dengan pengawasan internal maupun lembaga negara untuk memperbaiki budaya buruk yang telah tertanam kuat. 

Namun, menurut Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas Ditjen Pajak, Kismantoro Petrus, membangun budaya baru yang berahlak dan memiliki etika baik, memerlukan upaya keras dan berkesinambungan serta waktu yang tidak singkat. Untuk itu, instasinya akan terus membenahi mental dan moral para pegawainya agar tidak terjadi lagi kasus makelar pajak serupa.

Ia menilai bahwa tertangkap tangannya dua oknum pegawai pajak Muhammad Dian Irawan Nuqishra (MDI) dan Eko Darmayanto (ED) sebagai tersangka merupakan konsekuensi logis dan buah dari reformasi birokrasi yang sedang berjalan.

Ditjen Pajak, lanjutnya, sangat mengapresiasi KPK yang secara konsisten memberantas segala bentuk korupsi yang dilakukan oleh oknum pegawai pajak dan oknum wajib pajak.

Menurut dia, selain oknum pegawai pajak, penyuapnya pun harus ditangkap, sehingga dapat memberikan efek jera yang lebih luas. Seperti kasus-kasus sebelumnya, Ditjen Pajak akan melakukan tindakan disiplin PNS, yaitu pemberhentian tidak dengan hormat. 

Benahi Sistem
Sejumlah langkah lain, kini juga sedang dikembangkan Kementerian PAN. Bahkan, kementerian akan membenahi sistem perekrutan PNS demi menjaring orang-orang terbaik. 

Wakil Menteri PAN menjelaskan bahwa kementeriannya berharap agar para lulusan terbaik dari berbagai perguruan tinggi mau bekerja sebagai pegawai di jalur birokrasi pemerintahan. Cara itu, dinilai bisa memperbaiki citra birokrasi.

"Kalau ditanya target rekrutmennya, yang masuk birokrasi itu lulusan terbaik dari universitas terbaik. Sebab, baik buruknya birokrasi itu yang pertama ditentukan dengan cara merekrut orang," ujarnya.

Untuk mewujudkan itu, ada perbaikan sistem penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang akan diterapkan di masa mendatang. Salah satunya, menerapkan standardisasi nilai minimal kelulusan sebagai syarat masuk instansi pemerintahan. "Kami akan perbaiki seleksinya. Daya tariknya juga kami perbaiki. Income-nya kami tingkatkan, suasana kondusif dari birokrasi." 

Dengan penerapan standardisasi nilai minimal kelulusan itu, CPNS yang masuk akan sesuai kriteria yang ditetapkan. Nantinya, seleksi tidak hanya berpatok pada kebutuhan pegawai.

Sistem seleksi yang diterapkan pun mencakup tiga hal, antara lain kompetensi, integritas, dan wawasan kebangsaan. Kompetensinya pun dibagi lagi menjadi kompetensi dasar dan bidang. "Misalnya, dokter itu harus bisa ngobatin orang, guru harus bisa mengajar," ujar Eko.

Selain itu, sistem penggajian dan tunjangan PNS rencananya juga akan diubah menjadi berdasarkan kinerja, bukan berdasarkan golongan. Hal tersebut, merupakan salah satu ketentuan yang sedang digodok pemerintah dalam rancangan Undang-undang Aparatur Sipil Negara.

Kinerja tersebut nantinya akan ditentukan berdasarkan peringkat, sehingga nantinya peringkat itu yang akan menjadi penentu gaji yang diberikan. Dia menyampaikan, peringkat kinerja tersebut akan ditentukan dari laporan kinerja per individu yang ditentukan oleh pengawasnya. Misalnya, untuk eselon satu adalah pimpinan instansi pemerintahan tersebut.

"Grading itu adalah posisi jabatan, beban kerja, tanggung jawab, dan risiko pekerjaan. Stepitu adalah step kinerja. Jadi, orang itu bisa sama-sama Sekjen, tetapi bisa punya grading yang berbeda."

Dirinya juga mengatakan nantinya PNS, misalnya setingkat eselon satu, selama lima tahun sekali harus melamar ulang untuk tetap menjabat posisinya. Hal tersebut, dilakukan untuk memastikan kinerja terus meningkat ke depannya.
"Jadi, kalau mau menjabat kembali, dia harus mendaftar lagi. Lalu dites lagi, dan kalau tidak lulus kompetensi yang baik, bisa di-downgrade ke eselon II,. 

Sistem ini, kata Eko, berlandaskan keadilan bagi semua aparatur negara, siapa yang memiliki kinerja baik akan mendapatkan kompensasi yang layak. Hal ini, dinilai akan memperkuat birokrasi pemerintahan ke depannya. "Kita anggap PNS itu sebagai potensi human capital, di mana harus digaji dengan benar agar kinerjanya benar." 

Saturday, 11 May 2013

Planet Mars, Objek Wisata Baru Manusia

Konsep pesawat misi Mars One
Di era tahun 60-an, merencanakan liburan ke Planet Mars terdengar seperti cerita fiksi ilmiah. Tapi, pada dekade ini, rencana itu bukan lagi khayalan semata. Proyek miliaran dolar ini akan diwujudkan oleh pihak swasta, bukan oleh pihak-pihak pemerintah, seperti NASA.

Meski masih terdengar aneh di telinga, misi itu nyata. Mars One adalah salah satu perusahaan asal Belanda yang menggagas misi pengiriman awak ke Mars. Empat awak yang "beruntung" akan dikirim bertamasya ke Planet Merah pada tahun 2018 mendatang.

Gila? Tidak juga. Kalau ingin dibilang demikian, misi "berani mati" ini tidak mungkin dibanjiri peminat. Terbukti, sejumlah besar orang di Bumi sangat tertarik meninggalkan planet ini dan mencari kehidupan baru di Mars.

"Sejak Mars One membuka pendaftaran pada 21 April 2013 sampai saat ini, sudah ada 78.000 orang yang mendaftar," kata Bas Lansdorp, CEO Mars One.

Misi ini akan menjadi tonggak sejarah baru dan orang-orang itu ingin mencatatkan namanya dalam catatan sejarah. "Kami meramalkan jumlah pelamar misi ini akan mencapai setengah juta orang," ujar Lansdorp optimis.

Konon, proyek monumental ini akan menelan biaya yang tidak kecil, bahkan boleh dibilang fantastis, sebesar US$6 miliar, atau setara Rp58,2 triliun.

Untuk mendapatkan biaya sebesar itu, Mars One akan menawarkan video reality show ke televisi-televisi di seluruh dunia mengenai tahapan-tahapan sebelum empat orang terpilih diterbangkan dan sampai ke Mars.

Lansdorp menjelaskan bahwa setiap pelamar akan dimintai biaya sebesar US$5 sampai US$75, besarnya tergantung asal negara pelamar. Misalnya, untuk pelamar dari Amerika Serikat Mars One mematok biaya US$38, sekitar Rp350 ribu per orang.

Sejauh ini, Mars One telah menerima pelamar dari 120 negara. 10 negara teratas dalam jumlah pelamarnya adalah Amerika Serikat sekitar 17.324 orang, China 10.241 orang, Inggris 3.581 orang, dan sisanya tersebar dari Rusia, Meksiko, Brasil, Kanada, Kolombia, Argentina, dan India.

Misi "Berani Mati" Lain

Mars One bukan satu-satunya perusahaan yang merencanakan misi ke luar angkasa untuk manusia. Sebelumnya, Golden Spike bersama beberapa perusahaan lain yang didukung badan antariksa, telah merencanakan wisata ekspedisi dengan mengirimkan dua orang ke bulan pada tahun 2020. Proyek ini dikabarkan menelan dana sebesar US$1,4 miliar, setara Rp13,5 triliun, per misi.

Lain lagi dengan Inspiration Mars Foundation, mereka sedang bersiap-siap meluncurkan sepasang suami istri yang mau plesiran ke Mars pada tahun 2018. Disiarkan VIVAnews sebelumnya, waktu yang ditempuh untuk perjalanan pergi dan pulang diperkirakan 501 hari. Sudah pasti berhasil? Tidak ada yang menjamin. Skenario terburuk adalah mati dan jasad Anda melayang-layang di luar angkasa.

Tapi, secara mengejutkan, rencana kedua perusahaan untuk mengirimkan manusia ke ruang angkasa mendapat dukungan penuh dari NASA. Namun, tidak termasuk dukungan finansial. Kedua perusahaan masih mengumpulkan donasi dan sponsor untuk merealisasikan megaproyek ini.

Inspiration Mars boleh dibilang lebih mujur. Rencananya mendapat dukungan dari jutawan asal California, Dennis Tito. Ia mengatakan, rencananya ini adalah murni untuk kemanusiaan, tujuannya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan bagi generasi muda di dunia, khususnya Amerika Serikat.

Menurut Taber MacCallum, Kepala Teknologi Inspiration Mars Foundation, tim kini masih dalam tahap persiapan dengan melakukan beberapa uji coba dan sejumlah hasilnya telah dilaporkan ke Tito.

"Ia (Tito) pun telah berkomitmen untuk mendukung usaha ini untuk dua tahun pertama. Selanjutnya, ia sedang menambah pemasukkannya, karena misi ini butuh biaya yang sangat mahal," kata MacCallum, dilansir NbcNews, 7 Oktober 2012.

Beda halnya dengan Golden Spike. Dalam hal pembiayaan, perusahaan menyiasatinya dalam sebuah bisnis. Ya, mungkin dibuatkan semacam karcis untuk perjalanan wisata ke bulan. Namun, untuk biaya belum disebutkan.

Golden Spike menegaskan bahwa misi ke bulan ini sudah menggunakan teknologi tinggi dan minim resiko. "Bahkan, kami sudah tahu pesawat luar angkasa akan mendarat di mana sebelum proses peluncuran," tegas Doug Griffith, salah seorang penasehat di Golden Spike.

Mulai tahun depan, perusahaan membuka pendaftaran bagi siapa saja yang ingin terbang ke bulan. "Tak perlu meragukan misi ini. Kami sudah mempelajari bagaimana NASA mengirimkan astonot ke bulan pada tahun 1969. Jadi, ini adalah waktu yang tepat untuk Anda terbang ke bulan," tutur Griffith.

Perjalanan ke Mars

Kendati jarak Bumi dan Mars sangat jauh, tapi beberapa misi luar angkasa yang mengirimkan robot sampai ke Mars telah sukses.

Bagaimana jika kita mulai membayangkan perjalanan ke Planet Merah itu dengan jalur lurus dari Bumi dengan kecepatan tiga kali kecepatan cahaya. Berapa waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke sana? Anda bisa merasakan sensasinya di sini.
Sudah? Bagaimana, Anda berminat terbang ke Planet Merah itu?

Saat ini, tak sedikit peneliti yang memperkirakan jarak Bumi dan Mars adalah 40 juta mil, atau sekitar 56 juta kilometer. Artinya, jarak keduanya sekitar 170 kali jarak Bumi ke bulan.

Namun, berdasarkan hitungan dari David Paliwoda dan Jesse Williams, yang dipublikasikan di laman Distancetomars, Bumi dan Mars berada pada sisi berlawanan dan dipisahkan oleh Matahari.

Sekarang ini, jarak Bumi dan Mars adalah 225 juta mil, atau sekitar 362 juta kilometer. Bahkan, saking jauhnya, para insinyur yang ingin mengirimkan suara perintah ke Robot Curiosity di Mars harus merekamnya terlebih dahulu.

Pasalnya, jika perintah suara itu langsung diberikan kepada Curiosity, dipastikan suara itu akan hilang sebelum sampai ke Mars. Terlalu banyak gangguan di Sistem Tata Surya.

Untuk sampai ke Mars, Curiosity telah melakukan perjalanan selama delapan bulan 11 hari. Jarak yang ditempuh sekitar 352 juta mil, atau 567 juta kilometer.

Monday, 6 May 2013

TERNYATA, KINI BANYAK WANITA YANG MEMPERKOSA LAKI LAKI. AYA AYA WAE. hehehe....

 

Ada ‘hantu’ gentayangan di Zimbabwe, dan para lelaki gemetar bukan kepalang. Suatu kali Susan Dhliwayo menyetir mobil di jalanan kota di negeri itu. Di tengah jalan gadis itu melihat segerombol lelaki berjalan kaki. Ingin berbuat baik, Susan lalu menawarkan tumpangan.

Tapi alangkah herannya dia. Niat baik itu ditolak. Perempuan 19 tahun itu mengerenyitkan kening, mendengar alasan para lelaki itu: mereka takut pada perempuan. “Mereka bilang, 'Kami tidak mau ikut karena tidak percaya sama kamu,'" kata Susan saat mengingat kejadian rada aneh itu, seperti dikutip New Straits Times pada Maret 2012. 

Para lelaki di Zimbabwe kini melihat perempuan seperti ‘hantu’. Mereka takut diperkosa perempuan yang belum mereka kenal. Ya, diperkosa. Ini serius, para lelaki kerap jadi korban di sana. Salah satu modusnya adalah menawari tumpangan seperti yang dilakukan Susan.

Lalu, lelaki yang masuk jerat diancam pakai senjata. Ada juga yang diajak minum, tapi minumannya sudah dicampur obat kuat. Ada pula diancam pakai ular hidup, agar mau berhubungan intim berkali-kali sebelum dibuang ke tempat antah berantah. Sejumlah kasus mencuat di Zimbabwe, dan diberitakan media massa setempat. Media internasional pun mulai melirik.

Kasus ini akhirnya dikaitkan dengan cerita ada kelompok perempuan spesialis pengumpul sperma. Kisah ini muncul setelah polisi Zimbabwe beberapa waktu lalu sempat menahan tiga perempuan yang punya 31 kondom bekas berisi sperma milik sedikitnya 17 lelaki berbeda, yang mengaku jadi korban perkosaan

Kasus terkini menimpa seorang serdadu muda di Zimbabwe. Setelah disekap berhari-hari, dan harta bendanya dirampok, prajurit malang berusia 25 tahun itu, harus melayani nafsu perempuan penculik.

Peristiwa itu berlangsung di Provinsi Manicaland, 19 April lalu. Tentara, yang namanya tak boleh dipublikasi, awalnya menjadi korban penculikan suatu komplotan yang terdiri dari dua perempuan dan seorang pria, begitu kata juru bicara Kepolisian Manicaland, Asisten Inspektur Muzondiwa Clean kepada laman NewsDay.
Korban awalnya percaya begitu saja ketika ditawari tumpangan oleh kelompok penculik. Lelaki malang itu berjalan sendirian di Birchenough Bridge, sekitar tengah malam. Itu  adalah kawasan bisnis di pinggir Mutare, kota terbesar ketiga di Zimbabwe.

Mereka saat itu berjalan-jalan dengan mobil Mercedez Benz. "Sejam kemudian, dalam perjalanan ke Mutare, pengemudi keluar dari jalur, dan saat korban bertanya mau dibawa ke mana, mereka bilang ingin cari makanan," kata Clean saat mengulangi pengakuan korban.

"Si tentara kemudian minta berhenti, dan ingin turun dari mobil, namun pengemudi malah keluarkan pisau mengancam dia. Seorang dari dua perempuan lalu menutupi mata korban dengan ikatan kain," Clean melanjutkan.  

Korban pun menyerah. Setelah tak lagi berdaya, mereka lalu menggasak harta bendanya. Sebuah ponsel dan uang setara US$35 disikat. Tak hanya itu, mereka melucuti  pakaian korban.

Dibawa ke suatu rumah, korban lalu diancam lagi. Kali ini lebih gawat: kalau mau selamat penuhi dulu kebutuhan birahi salah seorang dari dua perempuan yang  menculiknya. Bukan cuma sekali, tapi berkali-kali.

"Maka, selama empat hari berikut, dia dipaksa 'berhubungan intim' dengan salah seorang perempuan selama beberapa kali," kata Clean. Setelah tak lagi dibutuhkan, empat hari kemudian, atau pada 23 April 2013, lelaki naas itu dicampakkan di Pegunungan Dangamvura.

Menurut Clean, para pelaku cukup brutal. Korban sengaja dibuang di sana agar mati. Soalnya, kaki kiri korban sengaja dilukai dengan lemparan batu  sehingga sulit berjalan. Namun, sebagai tentara, korban mampu bertahan hidup. Dia berhasil melaporkan kemalangannya ke kantor polisi terdekat, di Sakubva.

Tak bisa dijerat hukum?

Tentu, fenomena perempuan perkosa lelaki menyentak dunia yang penuh patriarki. Sejumlah kasus, walaupun kontroversial, sudah masuk kajian ranah akademis. Watch Ruparanganda, profesor sosiologi dari Universitas Zimbabwe, menilai ada kalangan masyarakat di negaranya yang menggunakan sperma orang lain untuk tujuan ritual. Ada yang bilang itu untuk "juju," yaitu ritual membawa nasib baik dengan menggunakan saripati sperma.

Ada kepercayaan sperma bisa digunakan untuk regenerasi kehidupan, karena unsur itu adalah sumber hidup secara biologis. “Beberapa kalangan merasa nasib buruk akan hilang dengan memakai cairan itu," kata Ruparanganda, yang dikutip CNN. Ada pula yang percaya memakai sperma akan membawa bisnis jadi untung. Atau jadi jimat bagi penjahat agar bisa menghilang.  

"Pokoknya isu itu menjadi tak masuk akal," kata Ruparanganda, yang juga dikutip New Straits Times. Dia yakin sperma akhirnya menjadi bisnis menggiurkan.  Dia lalu memberi ilustrasi bagaimana sperma menjadi komoditas di pinggir jalan.

Ketika itu dia sedang melakukan riset doktoral pada 2005. Kalangan anak muda di Harare mengungkapkan kepada Ruparanganda, bahwa ada pengusaha mengajak mereka ke hotel, lalu ditraktir minum alkohol.  Setelah itu mereka ditawari kencan dengan perempuan pelacur. Tapi ada syaratnya, lelaki itu harus  memakai kondom, yang kelak isinya harus diserahkan ke si pengusaha setelah berhubungan intim.

Perkosaan perempuan atas laki-laki ini jadi debat serius di kalangan ahli hukum. Banyak negara memiliki hukum pidana ihwal perkosaan dengan pelakunya lazim berkelamin laki-laki. Tak pernah terdengar ada hukuman mengatur kasus perkosaan, dengan pelaku perempuan, dan laki-laki sebagai korbannya.

Kontroversi inilah yang disinggung pakar hukum Nigeria, Profesor Itse Sagay. Dia mengungkapkan, di negaranya hukum mengatur kasus perkosaan dengan pelaku laki-laki. Maka penegak hukum di negaranya tak habis pikir bila harus menindak perempuan sebagai pelaku perkosaan atas laki-laki. Sagay menunjukkan contoh kesulitan penegak hukum dalam menindak tersangka perempuan pemerkosa.

"Ada suatu kasus perkosaan oleh seorang perempuan atas anak laki-laki berusia 12 tahun. Bocah itu disekap, dan dipaksa berhubungan intim dengan pelaku. Akhirnya korban dibuang dari jembatan, agar tak membocorkan kejahatannya. Namun, perempuan itu tak bisa didakwa dengan pasal perkosaan, karena wanita tak bisa dituduh memperkosa pria," kata Sagay seperti dikutip Vanguard.

Di Inggris pun pernah ada kasus serupa. Pada 1978, seorang perempuan bernama Joyce McKinney dihukum penjara selama 12 bulan, karena memaksa seorang laki-laki berhubungan intim sambil diikat dengan rantai. Namun, McKinnei tak sampai tinggal di balik jeruji. Dia bisa bebas dengan membayar denda, dan kabur ke luar negeri. 

Sagay pun mengutarakan contoh kasus lain di Nigeria. Ada laporan dua perempuan muda suatu ketika menghentikan seorang tukang ojek, yang populer disebut Okada, untuk minta diantar ke suatu lokasi.

Di tengah perjalanan, tepatnya di suatu tempat sepi, dua perempuan itu tiba-tiba menodongkan pengojek itu dengan sepucuk pistol. Dia lalu disuruh telentang, dan melucuti celananya. Mereka lalu dikabarkan menyetubuhi tukang ojek secara bergilir, satu beraksi, dan satu lagi menodongkan senjata.

Begitu selesai, kedua perempuan itu berkata kepada tukang ojek bahwa mereka positif pengidap virus HIV. Rupanya aksi itu adalah bentuk balas dendam mereka karena ditulari virus AIDS dari laki-laki lain.  

"Di mata hukum, apakah bisa dua perempuan itu dikenakan dakwaan perkosaan? Beberapa pengacara sudah mengangkat isu itu," kata Sagay, yang juga dikutip allafrica.com.  Dia tetap tak yakin perempuan bisa jadi pemerkosa.

Argumen dia, seorang pria harus dirangsang  agar bisa “greng” dengan perempuan.  Jadi seorang laki-laki sulit jika dipaksa, atau diancam, agar bisa langsung berhubungan intim. Kata Sagay, dalam situasi takut dan disorientasi, laki-laki itu akan “letoy”. Dia tak akan mampu berhubungan seks. (np)