Friday, 15 April 2011

ANSYAD MBAI: TARGET MASJID BUKAN MODUS BARU

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yakin bisa mengendus siapa pelaku bom bunuh diri di Masjid Az Dzikra di kompleks Markas Polres Kota Cirebon, Jawa Barat. Jaringan pelaku bisa ditelusuri dari rekam jejak modus operandi yang dilakukan.

"Kita harus melihat dugaan berdasarkan track record (rekam jejak)," kata Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Ansyad Mbai, dalam keterangan pers di Kantor Menteri Koordinator Bidang Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat 15 April 2011.

Menurut Ansyad, modus operandi sejenis pernah terjadi beberapa tahun sebelumnya. Modusnya, menyerang masjid. Ansyad melanjutkan, pada 1998-1999, Masjid Istiqlal pernah menjadi sasaran. Begitu juga pada 2000, Masjid Agung Yogyakarta juga menjadi sasaran. 

Bom bunuh diri meledak di dalam masjid Markas Polres Kota Cirebon siang tadi tepat saat salat Jumat. Satu orang yang diduga pelaku bom bunuh diri tewas. Sementara, puluhan orang lainnya mengalami luka-luka.

"Ini sudah menjadi modus operandi dari kelompok-kelompok yang selama ini melakukan itu," ujar dia. Kendati demikian, Ansyad menegaskan bahwa ini bukanlah kesimpulan akhir.

Bom yang meledak diduga diramu dengan paku, mur dan baut. Begitu bom meledak, paku, mur dan baut itu melesak dalam kecepatan supercepat dan melukai orang di sekitarnya. Hampir semua korban luka dalam ledakam ini terkena paku, mur, dan baut.

Bagi Ansyad, dugaan-dugaan sementara bisa saja disampaikan saat ini. Tapi, itu semua bisa gugur ketika ada temuan fakta-fakta di lapangan. "Masjid itu bukan modus operandi yang baru. Itu bukan kali ini saja pernah menjadi target," kata Jenderal Bintang Dua polisi ini.

Sebagian korban adalah anggota polisi yang sedang salat Jumat. Korban dibawa ke Rumah Sakit Pelabuhan. Sedangkan Kapolres Kota Cirebon Herukoco yang mengalami luka parah di punggung dirawat ke RS Pertamina Klayan.

No comments:

Post a Comment