Saturday, 26 January 2013

Fenomena Unik Batu Yang Berjalan Sendiri di Racetrack Playa

Sailing stones (Batu Berlayar/Berjalan), batu bergeser dan batu bergerak semua mengacu pada sebuah fenomena geologi yang unik, di mana batu bergerak dengan trek yang panjang sepanjang dasar lembah dengan mulus, tanpa campur tangan manusia atau hewan. Sailing stones telah dicatat dan dipelajari di sejumlah tempat, di mana jumlah dan panjang alur perjalanan tercatat. Kekuatan di balik gerakan Batu tersebut merupakan misteri dan subjek penelitian dengan beberapa hipotesis.

Racetrack Playa adalah dasar tanah sangat datar dan kering terletak di atas sisi barat laut dari Death Valley, di Death Valley National Park, California. Playa terkenal karena salah satu misteri yang paling aneh dari planet Bumi. Batuan ini dapat ditemukan di tanah datar playa dengan jejak yang panjang di belakangnya.

Meskipun tidak ada yang pernah benar-benar melihat pergerakan Batu, trek berkelok-kelok tertinggal di permukaan tanah membuktikan aktivitas mereka. Beberapa batuan berat beberapa ratus pound dan telah menempuh perjalanan sejauh 1.500 meter.
Batu-batu bergerak hanya setiap dua atau tiga tahun dan trek yang paling berkembang lebih dari tiga atau empat tahun. Batu yang kasar meninggalkan trek lurus sementara Batu yang mulus berjalan dengan arah yang berbeda-beda. Batu kadang berbalik, memperlihatkan sudut lain dari tanah dan meninggalkan trek yang berbeda.

Jalur berlainan, baik arah dan panjangnya. Terkadang Batu yang berdampingan dapat bergerak parallel, sebelum tiba-tiba berubah arah ke kiri, kanan, atau bahkan kembali arah asalnya. Panjang jejak juga bervariasi meskipun dua batu berukuran dan berbentuk hampir sama mungkin perjalanan seragam, maka salah satu bisa bergerak maju atau berhenti di jalurnya.

Meskipun penyelidikan ilmiah di masa kini telah dilakukan, fenomena ini membuat penasaran dan telah membingungkan komunitas geologi dan pengunjung. Sampai hari ini, tak seorang pun yang pernah melihat batu bergerak. Namun sebagai pengganti saksi mata, teori yang tak terhitung jumlahnya telah diajukan selama bertahun-tahun dalam upaya untuk menjelaskan alasan di balik itu.

Satu teori awal adalah bahwa batu-batu itu didorong oleh gravitasi, meluncur menuruni lereng bertahap selama jangka waktu yang panjang. Namun teori ini tidak benar ketika terungkap bahwa ujung utara playa sebenarnya beberapa cm lebih tinggi dari ujung selatan dan bahwa sebagian besar batuan sebenarnya begerak menanjak.

Suatu Penelitian menunjukkan bahwa kombinasi langka, hujan dan kondisi angin memungkinkan batu untuk bergerak. Sebuah hujan sekitar 1/2 inci, akan membasahi permukaan playa, membuat permukaan dengan jelas sangat licin. 

Angin kencang dengan kecepatan 50 mph atau lebih, mungkin membuat batu-batu besar tergelincir di sepanjang lumpur licin. Pada ketinggian 3.700 meter, angin kencang bisa menyapu playa pada 70 mil per jam. Tetapi bahkan hembusan angin kecil dapat memindahkan batu.

Sementara banyak hipotesis yang kuat, namun sampai seseorang benar-benar menyaksikan, banyak yang tidak tahu pasti bagaimana batu-batu raksasa itu berlayar di sekitar tanah datar di Death Valley National Park.

No comments:

Post a Comment