Friday 18 January 2013

Ketatnya Pengamanan Upacara Pelantikan Obama

Upacara pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama untuk periode kedua memang tidak akan seramai pelantikan pertama pada tahun 2009 lalu. Namun demikian, pelantikan yang akan digelar pada 21 Januari mendatang ini tetap mendapat pengamanan yang super ketat.

Sekitar 500 ribu hingga 800 ribu orang akan menghadiri pelantikan yang digelar di National Mall, area terbuka yang berada di sekitar area Capitol Hill, Washington DC, AS. Jumlah tersebut lebih sedikit jika dibandingkan dengan warga yang hadir pada pelantikan 4 tahun lalu, yakni sekitar 1,8 juta orang.

Total ada 42 institusi yang terlibat dalam pengamanan ini dan dipimpin oleh Dinas Rahasia AS yang bertugas mengawal langsung presiden AS. Ribuan personel kepolisian, yang jumlah pastinya tidak disebutkan, akan bersiaga di sekitar area pelantikan. 

Wilayah udara di sekitar Washington juga dibersihkan dan di bawah pengawasan ketat saat pelantikan berlangsung. Polisi berkuda dan anjing pelacak juga disiagakan untuk mengantisipasi adanya peledak di sekitar lokasi. Di atap-atap gedung di sekitar lokasi, akan ditempatkan para penembak jitu sebagai bagian dari pengamanan. Demikian seperti dilansir AFP, Jumat (18/1/2013).

Lebih dari 13 ribu tentara juga akan hadir dalam parade yang dilakukan Obama usai dilantik. Mereka bertugas mengawal Presiden Obama dan juga mengawasi Gedung Capitol yang menjadi lokasi pelantikan.

Akan ada banyak kamera di lokasi, baik kamera pemantau maupun kamera wartawan, yang meliput dan mengawasi secara langsung acara pelantikan. Sejumlah ruas jalan di sekitar National Mall pun akan ditutup untuk kendaraan umum. Orang-orang yang hadir akan menjalani serangkaian pemeriksaan ketat yang bertahap.

"Kami bersiap untuk menghadapi serangkaian ancaman," jelas juru bicara Kepolisian Wilayah Capitol, Shennell Antrobus, sembari menyatakan bahwa persiapan pengamanan ini sudah dilakukan sejak berbulan-bulan lalu.

"Ancaman lebih besar, yang membuat Anda terjaga di malam hari, yakni penyerang tunggal, terlepas dari afiliasi mereka," ujar Wakil Direktur Divisi Anti-Teroris FBI, Michael Clancy.

"Orang-orang seperti itu yang menakutkan bagi saya, yang tidak tertangkap dalam radar kami. Yang berasal dari dunia Timothy McVeighs," imbuhnya sembari merujuk pada mantan tentara AS yang menjadi ekstremis politik dan melakukan serangan bom di gedung pemerintah federal di Oklahoma tahun 1995 lalu dan menewaskan 168 orang.

Demi menjaga kebocoran informasi soal pengamanan, aparat setempat benar-benar menyimpan rapat-rapat detail pengamanan saat pelantikan. Nantinya akan ada pusat komando yang lokasinya dirahasiakan, yang akan mengontrol dan mengawasi jalannya upacara pelantikan.

"Pusat Komunikasi Multi Agensi benar-benar memfasilitasi kami untuk mengawasi dan berkoordinasi dari lokasi pusat," tutur juru bicara Dinas Rahasia AS Brian Leary

No comments:

Post a Comment