Friday 11 January 2013

Pengacara Terdakwa Pemerkosaan Mahasiswi India Salahkan Korban

Persidangan kasus pemerkosaan mahasiswi India baru memasuki tahap awal. Namun pengacara tiga terdakwa telah memberikan pembelaan kontroversial, dengan menyebut korban pemerkosaanlah yang bersalah karena keluar malam.

Dari 5 terdakwa yang diadili di pengadilan setempat, 3 terdakwa di antaranya telah mendapatkan penasihat hukum. Si penasihat hukum yang bernama Manohar Lal Sharma ini menyatakan dirinya mewakili ketiga kliennya, yakni Ram Singh dan Mukesh Singh yang bersaudara, serta Akshay Thakur.

Ketiga terdakwa tersebut bersama dengan dua terdakwa lainnya dijerat dakwaan berlapis, yakni mulai dari penculikan, pemerkosaan dan pembunuhan. Dengan segera, Manohar pun menegaskan ketiga kliennya tak bersalah atas dakwaan-dakwaan tersebut.

Pada Selasa (8/1) kemarin, Manohar mengajukan permohonan tak bersalah bagi ketiga kliennya ke Mahkamah Agung. Usai pengajuan tersebut, keluarlah pernyataan kontroversial dari mulut Manohar yang justru menyalahkan korban atas kasus pemerkosaan tersebut.

"Siapa pun yang melakukan kejahatan keji ini harus dihukum, tapi klien-klien saya bukan pelaku yang sebenarnya," tutur Manohar seperti dilansir news.com.au, Kamis (10/1/2013).

Lebih lanjut, Manohar mencurigai korban bukan wanita baik-baik. Menurutnya, seorang wanita baik-baik tidak akan keluar malam-malam, apalagi korban saat itu bersama teman prianya. Manohar menilai, pasangan yang belum menikah seperti mereka tidak seharusnya keluar bersama hingga larut malam. Dalam kasus ini, korban ikut bersalah dan teman pria korban juga ikut bertanggung jawab penuh atas apa yang terjadi.

"Sampai hari ini saya belum pernah mendengar atau melihat satu insiden pun atau kasus pemerkosaan yang menimpa wanita terhormat. Bahkan seorang pria playboy anggota geng kriminal pun tidak akan berani menyentuh seorang gadis terhormat," imbuh Manohar.

Pernyataan Manohar tersebut semakin menyoroti mentalitas umum kebanyakan pria di India yang menilai bahwa wanita menjadi korban pemerkosaan karena memang 'mereka yang meminta' atau dengan kata lain si wanitalah yang menggoda pelaku. Kasus ini telah menarik perhatian dunia internasional. Sejumlah negara bahkan terang-terangan menggelar aksi unjuk rasa memprotes kelakuan dan pola pikir pria India terhadap kaum wanita.

Sementara itu, hingga saat ini belum jelas siapa yang akan mewakili dua terdakwa lainnya. Banyak pengacara di India yang menolak mewakili mereka di pengadilan dengan alasan mereka tidak pantas dibela. Selain kelima terdakwa tersebut, masih ada terdakwa keenam yang masih di bawah umur, diduga berusia 17 tahun, yang akan diadili secara terpisah di pengadilan remaja.

Persidangan kasus ini dijadwalkan digelar kembali Kamis (10/1) waktu setempat. Sidang kasus yang menuai banyak protes di kalangan warga India sendiri ini, akan berlangsung secara tertutup. Dalam persidangan sebelumnya yang digelar Senin (7/1), kelima terdakwa hadir di persidangan untuk mendengarkan dakwaan yang dijeratkan kepada mereka.

No comments:

Post a Comment