Wednesday 9 January 2013

Teknologi Asia di Ajang Pameran Amerika Serikat. Dulu perusahaan China dikategorikan kelas dua

Para jurnalis memotret smartphone terbaru di Consumer Electronics Show 2013 di Las Vegas, AS
Para penggemar gadget dan produsen teknologi dunia pekan ini melirik ke gedung konvensi di Las Vegas, Amerika Serikat. Kota ini kembali menjadi tuan rumah ajang tahunan Consumer Electronics Show (CES), yang dibuka untuk umum selama 8-11 Januari 2013.
Bukan cuma salah satu ajang kebanggaan Amerika Serikat, CES adalah juga momentum bagi pelaku industri teknologi mancanegara. Mumpung berlangsung di awal tahun baru, mereka berlomba-lomba memperkenalkan produk teknologi mutakhir, yang bisa menjadi trend-setter pada 2013.

Tapi ada yang menarik pada CES tahun ini. Raksasa teknologi komputer Microsoft tak lagi ikut serta. Maka, mereka tidak menempati suatu paviliun luas yang dulu rutin digunakan sebagai anjungan pameran. Tidak ada lagi layar raksasa bergambar logo kotak-kotak khas Microsoft maupun tampilan game Xbox di pameran CES.

Menurut The Chicago Tribune, lokasi anjungan yang dulu dipakai Microsoft itu tergolong strategis, yaitu dekat pintu masuk ruangan Central Hall di gedung Las Vegas Convention Center. Kendati demikian, ungkap stasiun berita BBC, kavling kosong itu langsung dipesan penguni baru.

Pengganti Microsoft bukanlah sesama perusahaan Amerika, melainkan korporat teknologi asal China, Hisense. Perusahaan pembuat televisi asal Kota Qingdao itu menempati paviliun seluas 892 meter persegi dan bakal dilalui sekitar 150.000 pengunjung selama pameran berlangsung.

Bersama perusahaan China lainnya, Huawei, HiSense adalah pendatang baru yang menempati kawasan utama ajang CES 2013. Keikutsertaan mereka juga menjadi sejarah baru bagi CES. Ini tidak saja menandakan mulai diperhitungkannya perusahaan China di pameran itu, namun juga kian mengukuhkan besarnya pengaruh perusahaan Asia di kancah produk teknologi canggih.

Pengamat digital Devin Coldewey termasuk yang terkesima atas perkembangan perusahaan teknologi asal Asia, terutama dari China. Dia mengingatkan dulu perusahaan China tidak sampai diperlakukan seperti sekarang, tapi dikatagorikan peserta kelas dua.

"Dalam penyelenggaraan CES di masa lampau, sebagian besar barang-barang bermerek China dikumpulkan di Paviliun Internasional, yaitu sejenis wilayah terisolir yang penuh dengan para pembuat kabel dan barang tiruan, di situlah kita benar-benar berada di distrik pembuat barang-barang elektronik Asia," tulis Coldewey dalam laman yang dikelola stasiun berita NBC News. "Tahun ini perusahaan seperti Huawei dan Hisense bahkan bisa menggelar jumpa pers sendiri," Coldewey menambahkan.

Lewat ajang di AS ini, perusahaan China itu optimistis ikut dalam gelanggang persaingan produk teknologi mutakhir - mulai dari televisi, smartphone, hingga komputer tablet - yang tengah didominasi sejumlah raksasa, yang hebatnya ada beberapa dari Asia.

Bila Jepang punya Sony dan Panasonic, Korea Selatan pun diperkuat Samsung dan LG. Taiwan pun ada HTC dan Acer. Beberapa dari para raksasa Asia yang sudah mapan itu pun turut serta di ajang CES.

Sebaliknya, sejumlah perusahaan terkenal dari Amerika justru malah tidak ikut serta. Selain Microsoft, Apple sebelumnya sudah keluar. Motorola, yang kini dikuasai Google juga absen, sedangkan perusahaan fotografi legendaris Eastman Kodak Co. tidak ikut serta lantaran masih sibuk keluar dari jurang kebangkrutan.

Produk andalan
Di ajang CES 2013, Huawei meluncurkan ponsel tablet Ascend Mate Huawei berlayar 6,1 inchi. Perusahaan ini juga meluncurkan smartphone Ascend D2, yang memiliki resolusi layar lebih tinggi dari iPhone 5.

Debutan perusahaan China lain, Hisense, juga tak ketinggalan unjuk gigi menggelar lini produknya. Perusahaan itu meluncurkan dua ultra HD (UHD) TV. Seri pertama XT900 dan seri terkecil XT880. Seri XT880 merupakan seri smart TV beresolusi 4K (3840x2160 pixel), yang hadir dengan pilihan ukuran 50 - 65 inchi.

Sementara penyedia peralatan telekomunikasi yang juga asal China, ZTE, juga menghadirkan smartphone Grand S, ponsel tertipis dunia untuk ketagori ukuran 5 inchi. Smartphone besutan ZTE ini dikabarkan akan menawarkan resolusi 1080p.

Keberadaan perusahaan asal negeri Tirai Bambu di pameran CES sebelumnya mendapat perlakuan yang berbeda, yaitu mendapatkan tempat yang diasingkan. Tapi, dalam gelaran CES kali ini Huawei dan Hisense mendapat tempat untuk jadwal konferensi pers.

"Kami merupakan pemasok telekomunikasi terbesar kedua di dunia," jelas Richard Yu, Kepala Pemasaran dan Strategi Perangkat Huawei, seperti dilansirNBC News, 8 Januari 2013. "Kami menggunakan teknologi manufaktur yang lebih maju dibandingkan dengan iPhone," ujarnya.

Shao Yang, Kepala Pemasaran Huawei, menjelaskan bahwa perusahaannya bertekad melebarkan sayap di pasar global. "Di masa lalu kami telah fokus pada infrastruktur, dan kami sudah cukup sukses," kata Yang.

Kehadiran Huawei di pasar global, terutama debutnya di CES kali ini menambah jelas persaingan perusahaan teknologi China dan Amerika Serikat. Seperti dilansir BBC, pada Oktober tahun lalu, pemerintah AS melabeli Huawei sebagai perusahaan 'mengancam keamanan'.

Pemerintah AS mengatakan khawatir peralatan Huawei dapat digunakan secara tidak sah untuk memantau komunikasi dan aktivitas lainnya. Amerika Serikat juga mewaspadai keberadaan ZTE.

Tampaknya, baik Huawei maupun ZTE harus bekerja keras, selain harus berjuang melawan dominasi perusahaan mapan, juga harus menghadapi tantangan politik.

Kekuatan mapan
Salah satu raksasa Asia yang sudah masuk dalam jajaran atas dalam industri teknologi dunia, Samsung, tetap serius berpromosi di CES 2013. Salah satu divisinya, Samsung Electronics, siap memperkenalkan varian baru televisi pintar (Smart TV) super besar. Ukurannya 110 inci dan memiliki resolusi 4k (3840X2160 pixel) berkatagori ultra high LCD TV.

Menurut kantor berita Reuters, definisi ultra high ini memiliki tingkat pixel empat kali lebih baik dari ukuran standar 1080p HD, sehingga layar akan semakin luas tanpa mengorbankan kualitas gambar.  

Perusahaan asal Korea Selatan tersebut telah mengambil langkah-langkah baru untuk menyederhanakan tampilan interface dari produk smart TV-nya agar lebih mudah digunakan oleh konsumen. Samsung juga mengatakan bahwa interface dari smart TV terbaru ini akan didesain ulang agar menjadi lebih menarik secara visual.

Selain itu, fitur terbaru dari smart TV ini adalah pengguna dapat menonton dua program acara yang berbeda secara bersamaan. Samsung juga membuat panel "S Recommendation" yang berfungsi menyarankan pengguna dalam kebiasaan menonton acara TV pada hari-hari sebelumnya. Namun, banyak konsumen mengkritik smart TV buatan Samsung minim fungsi tambahan.

Samsung tidak hanya bermain di televisi. Muncul desas-desus bahwa perusahaan itu pun, yang baru-baru menjadi produsen smartphone papan atas dunia, bakal memperkenalan varian terbaru smartphone seri Galaxy S IV di ECS. Samsung belum mengkonfirmasi secara resmi desas-desus itu.

Menurut BBC, sukses memasarkan smartphone seri Galaxy membuat Samsung sejak tahun lalu menjadi produsen ponsel terbesar di dunia. Perusahaan itu menyandang status yang dulu disandang Nokia, produsen dari Finlandia

1 comment: