Diberitakan Reuters, Jumat, 9 November 2012, pengunduran dirinya disampaikan langsung kepada Presiden Barack Obama pada Kamis lalu. Dia meminta izin untuk mengundurkan diri karena alasan pribadi.
"Setelah menikah lebih dari 37 tahun, saya menunjukkan perilaku yang buruk dengan terlibat perselingkuhan. Perilaku ini tidak bisa diterima, baik sebagai suami maupun sebagai pemimpin organisasi," kata Petraeus.
Obama mengatakan bahwa dia telah menerima dan mengabulkan permohonan pengunduran diri Petraeus. Obama juga menyatakan menghargai keputusan tersebut dan memuji Petraeus selama dia bertugas di CIA dan saat memimpin pasukan AS di Irak dan Afganistan.
"Saya yakin CIA akan terus berjuang dan bisa melanjutkan misi-misi penting," kata Obama dalam pernyataannya.
Belum diketahui pasti perihal skandal perselingkuhan yang dilakukan Petraeus dan mengapa dia baru mengundurkan diri sekarang. Skandal ini terbongkar beberapa bulan lalu saat FBI melakukan investigasi atas sebuah kasus.
Sebenarnya tidak ada peraturan apapun yang dilanggar oleh Petraeus, karena masalah perselingkuhan sama sekali tidak diatur dalam kode etik CIA. Tindakan ini akan termasuk pelanggaran jika perselingkuhan atau hubungan asmara dilakukan dengan agen intelijen asing yang akan mengancam keamanan negara.
Petraeus telah menjabat sebagai direktur CIA selama 14 bulan. Dia juga pernah memimpin Komando Pusat AS dan tentara NATO di Afganistan. Posisinya akan digantikan oleh wakil Direktur CIA Michael Morell.
Petraeus, Jenderal Tangguh yang Jatuh Akibat Selingkuh
Publik Amerika Serikat dikejutkan oleh pengumuman pengunduran diri Direktur CIA, Jenderal David Petraues pada Jumat waktu setempat lantaran skandal selingkuh. Padahal, Petraeus adalah jenderal brilian yang memiliki karier cemerlang baik di angkatan maupun di perpolitikan AS.
Dalam permintaan pengunduran dirinya Kamis malam kepada Presiden Barack Obama, pria 60 tahun ini mengaku telah melakukan kesalahan pribadi sebagai seorang suami dan pemimpin organisasi intelijen, yaitu berselingkuh. Karena inilah, dia menyatakan mengundurkan diri dari organisasi.
Skandalnya terungkap beberapa bulan lalu setelah FBI melakukan penyelidikan di internal CIA. Banyak yang mempertanyakan keputusan Petraeus. Pasalnya, perselingkuhan tidak melanggar peraturan CIA dan tidak sampai membuat karier seseorang terancam.
Apalagi, karier Petraeus tergolong cemerlang dan dia termasuk jenderal bintang empat yang tangguh.
Dalam permintaan pengunduran dirinya Kamis malam kepada Presiden Barack Obama, pria 60 tahun ini mengaku telah melakukan kesalahan pribadi sebagai seorang suami dan pemimpin organisasi intelijen, yaitu berselingkuh. Karena inilah, dia menyatakan mengundurkan diri dari organisasi.
Skandalnya terungkap beberapa bulan lalu setelah FBI melakukan penyelidikan di internal CIA. Banyak yang mempertanyakan keputusan Petraeus. Pasalnya, perselingkuhan tidak melanggar peraturan CIA dan tidak sampai membuat karier seseorang terancam.
Apalagi, karier Petraeus tergolong cemerlang dan dia termasuk jenderal bintang empat yang tangguh.
Lulusan sekolah militer West Point angkatan tahun 70an ini telah berkarier lebih dari 37 tahun dan mendapat berbagai penghargaan. Dia juga pernah lolos dari maut akibat kanker prostat, tembakan di dada, dan jatuh dari ketinggian 18 meter saat parasut yang dikenakannya gagal mengembang.
Saat itu, dia adalah perwira cerdas yang mendapat penghargaan pada setiap tugas yang diemban. Sebelum menapaki puncak karier, dia mulai dari menjadi ajudan pembawa tas seorang jenderal bintang empat.
Kariwr suami dari Holly Knowlton, putri dari pengajar sekolah militer, ini menanjak cepat saat dia menjadi komandan batalion Divisi Angkatan Udara, salah satu satuan terkuat AS, di Bagdad tahun 2003. Kemudian dia ditugaskan untuk melatih angkatan bersenjata Irak dan dipromosikan sebagai komandan seluruh angkatan bersenjata internasional di bawah bendera Nato di negara tersebut.
Dia adalah orang yang menulis ulang peraturan-peraturan dan standar pemberantasan terorisme AS. Dia juga dipuji atas perannya yang dianggap penting dalam memberantas pemberontakan kelompok radikal di Irak tahun 2007 dan 2008.
Presiden Barack Obama menunjuknya sebagai komandan perang di Afganistan pada 2010 setelah jenderal sebelumnya, Stanley A McChrystal dipecat lantaran mengejek pemerintah yang dimuat di majalah Rolling Stone.
Setahun kemudian, Obama menunjuknya sebagai direktur CIA, padahal sebelumnya dia diprediksi akan menduduki posisi Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata. Banyak yang mengatakan, Petraeus di-CIA-kan karena Gedung Putih khawatir posisinya di militer akan digunakannya untuk menentang pengurangan pasukan di Afganistan.
Selain itu, sebagai direktur juga disinyalir digunakan Obama untuk membendung karier Petraeus di dunia politik. Sebelumnya, Petraeus disebut-sebut akan mendampingi Mitt Romney sebagai calon wakil presiden dari kubu Republik di pemilihan umum presiden pekan ini.
Karier cemerlang yang dibangunnya sejak lama ini dalam semalam runtuh akibat skandal asmaranya. Tidak jelas siapa selingkuhannya dan sudah berapa lama mereka menjalin affair.
"Setelah menikah lebih dari 37 tahun, saya menunjukkan perilaku yang buruk dengan terlibat perselingkuhan. Perilaku ini tidak bisa diterima, baik sebagai suami maupun sebagai pemimpin organisasi," kata Petraeus
Saat itu, dia adalah perwira cerdas yang mendapat penghargaan pada setiap tugas yang diemban. Sebelum menapaki puncak karier, dia mulai dari menjadi ajudan pembawa tas seorang jenderal bintang empat.
Kariwr suami dari Holly Knowlton, putri dari pengajar sekolah militer, ini menanjak cepat saat dia menjadi komandan batalion Divisi Angkatan Udara, salah satu satuan terkuat AS, di Bagdad tahun 2003. Kemudian dia ditugaskan untuk melatih angkatan bersenjata Irak dan dipromosikan sebagai komandan seluruh angkatan bersenjata internasional di bawah bendera Nato di negara tersebut.
Dia adalah orang yang menulis ulang peraturan-peraturan dan standar pemberantasan terorisme AS. Dia juga dipuji atas perannya yang dianggap penting dalam memberantas pemberontakan kelompok radikal di Irak tahun 2007 dan 2008.
Presiden Barack Obama menunjuknya sebagai komandan perang di Afganistan pada 2010 setelah jenderal sebelumnya, Stanley A McChrystal dipecat lantaran mengejek pemerintah yang dimuat di majalah Rolling Stone.
Setahun kemudian, Obama menunjuknya sebagai direktur CIA, padahal sebelumnya dia diprediksi akan menduduki posisi Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata. Banyak yang mengatakan, Petraeus di-CIA-kan karena Gedung Putih khawatir posisinya di militer akan digunakannya untuk menentang pengurangan pasukan di Afganistan.
Selain itu, sebagai direktur juga disinyalir digunakan Obama untuk membendung karier Petraeus di dunia politik. Sebelumnya, Petraeus disebut-sebut akan mendampingi Mitt Romney sebagai calon wakil presiden dari kubu Republik di pemilihan umum presiden pekan ini.
Karier cemerlang yang dibangunnya sejak lama ini dalam semalam runtuh akibat skandal asmaranya. Tidak jelas siapa selingkuhannya dan sudah berapa lama mereka menjalin affair.
"Setelah menikah lebih dari 37 tahun, saya menunjukkan perilaku yang buruk dengan terlibat perselingkuhan. Perilaku ini tidak bisa diterima, baik sebagai suami maupun sebagai pemimpin organisasi," kata Petraeus
Ini Wanita Selingkuhan Direktur CIA
Direktur CIA David Petraeus memutuskan mundur setelah skandal perselingkuhannya terbongkar. Terungkapnya skandal ini berkat penyelidikan FBI soal dugaan bocornya informasi rahasia di surat elektronik para petinggi militer AS.
Menurut penyelidikan FBI, Petraeus adalah salah satu pejabat tinggi yang diretas emailnya. Pelakunya diduga adalah periset dan penulis dari Harvard, Paula Broadwell. Dia tidak dikenakan tuduhan apapun, karena email Petraeus bukan salah satu petinggi yang tengah dalam penyelidikan.
Broadwell, wanita cantik dan bertubuh semampai ini yang diduga menjalin asmara terlarang dengan Petraus. Broadwell bukan wanita lajang, dia juga telah menikah dan memiliki dua orang anak. Bersama Vernon Loeb dari Washington Post, Broadwell menulis buku biografi tentang kehidupan Petraeus yang berjudul "All In: The Education of General David Petraeus."
Dilansir Daily Beast, Sabtu 10 November 2012, dari buku setebal 400 halaman ini sebenarnya bisa dilihat kedekatan Petraeus dengan wanita 40 tahun ini. Beberapa ulasan di berbagai majalah mengatakan bahwa biografi itu penuh sanjungan, lebih seperti surat cinta ketimbang biografi.
Pertemuan keduanya terjadi pada 2006, saat Petraeus memberikan kuliah umum di Sekolah Pemerintahan Kennedy Harvard. Saat itu Broadwell yang tengah menempuh gelar master sedang melakukan riset dan meminta lelaki 60 tahun ini membantunya. Dari sinilah diduga hubungan intim keduanya bermula.
Untuk disertasinya, Broadwell menggunakan contoh kasus kepemimpinan Petraeus di Afganistan. Disertasinya tahun 2010 itu yang berjudul "Studi Transformasi Kepemimpinan dan Inovasi Organisasi oleh Jenderal David Petraeus" dilirik penerbit Penguin Press untuk diterbitkan.
Mencoba menggali lebih jauh soal tulisannya, Broadwell mendekati Petraeus dan selalu berada di belakangnya di Afganistan hingga pertengahan 2011. Kedekatan selama tiga tahun akhirnya membuat keduanya terlibat kisah asmara. Dalam berbagai kesempatan, Broadwell selalu menyanjung lelaki selingkuhannya ini sebagai "cendekiawan-tentara yang menginspirasi".
Perselingkuhan keduanya lantas berujung pada rusaknya karier cemerlang Petraeus di bidang militer dan politik. Selain menjabat sebagai direktur CIA, Petraeus juga calon orang kuat di bidang politik.
Menurut penyelidikan FBI, Petraeus adalah salah satu pejabat tinggi yang diretas emailnya. Pelakunya diduga adalah periset dan penulis dari Harvard, Paula Broadwell. Dia tidak dikenakan tuduhan apapun, karena email Petraeus bukan salah satu petinggi yang tengah dalam penyelidikan.
Broadwell, wanita cantik dan bertubuh semampai ini yang diduga menjalin asmara terlarang dengan Petraus. Broadwell bukan wanita lajang, dia juga telah menikah dan memiliki dua orang anak. Bersama Vernon Loeb dari Washington Post, Broadwell menulis buku biografi tentang kehidupan Petraeus yang berjudul "All In: The Education of General David Petraeus."
Dilansir Daily Beast, Sabtu 10 November 2012, dari buku setebal 400 halaman ini sebenarnya bisa dilihat kedekatan Petraeus dengan wanita 40 tahun ini. Beberapa ulasan di berbagai majalah mengatakan bahwa biografi itu penuh sanjungan, lebih seperti surat cinta ketimbang biografi.
Pertemuan keduanya terjadi pada 2006, saat Petraeus memberikan kuliah umum di Sekolah Pemerintahan Kennedy Harvard. Saat itu Broadwell yang tengah menempuh gelar master sedang melakukan riset dan meminta lelaki 60 tahun ini membantunya. Dari sinilah diduga hubungan intim keduanya bermula.
Untuk disertasinya, Broadwell menggunakan contoh kasus kepemimpinan Petraeus di Afganistan. Disertasinya tahun 2010 itu yang berjudul "Studi Transformasi Kepemimpinan dan Inovasi Organisasi oleh Jenderal David Petraeus" dilirik penerbit Penguin Press untuk diterbitkan.
Mencoba menggali lebih jauh soal tulisannya, Broadwell mendekati Petraeus dan selalu berada di belakangnya di Afganistan hingga pertengahan 2011. Kedekatan selama tiga tahun akhirnya membuat keduanya terlibat kisah asmara. Dalam berbagai kesempatan, Broadwell selalu menyanjung lelaki selingkuhannya ini sebagai "cendekiawan-tentara yang menginspirasi".
Perselingkuhan keduanya lantas berujung pada rusaknya karier cemerlang Petraeus di bidang militer dan politik. Selain menjabat sebagai direktur CIA, Petraeus juga calon orang kuat di bidang politik.
Sebelumnya, dia diprediksi akan mendampingi Mitt Romney sebagai calon wakil presiden dalam pemilu tahun ini. Banyak yang menduga, Petraeus akan tampil di panggung politik sebagai perwakilan Republik dalam pemilihan pemimpin negara tahun 2016 mendatang. Namun, citranya seakan runtuh saat dia minta izin mundur dari posisi direktur CIA kepada Presiden Barack Obama.
"Setelah menikah lebih dari 37 tahun, saya menunjukkan perilaku yang buruk dengan terlibat perselingkuhan. Perilaku ini tidak bisa diterima, baik sebagai suami maupun sebagai pemimpin organisasi," kata Petraeus.
"Setelah menikah lebih dari 37 tahun, saya menunjukkan perilaku yang buruk dengan terlibat perselingkuhan. Perilaku ini tidak bisa diterima, baik sebagai suami maupun sebagai pemimpin organisasi," kata Petraeus.
No comments:
Post a Comment