Tuesday, 28 July 2009

PKS, PPP, dan PAN dalam Bahaya!

Para pengamat politik Islam menilai partai-partai Islam harus segera memperbaiki program dan kepemimpinannya. Jika hal tersebut tidak dilakukan, maka pada Pemilu 2014 mendatang partai-partai Islam akan ditinggalkan pendukungnya.

“Kalau tidak diperbaiki, dukungan suara kepada mereka akan turun atau hilang sama sekali,” kata guru besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Bahtiar Effendi.

Bahtiar menilai, hingga saat ini belum ada figur yang dapat diunggulkan dari partai-partai Islam. Program-program yang diusung partai Islam masih bias dan hak tawar mereka pun masih rendah.

Pada pemilu ini saja, mayoritas partai Islam mengalami penurunan suara. Penurunan tersebut juga dialami Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang memiliki basis massa yang besar dan solid.

Partai-partai Islam masih jauh dari memuaskan, sama dengan demokrasi kita kini. Walau sering mendapat pujian dan dianggap sebagai negara demokratis, dalam 10 tahun terakhir perkembangan demokratisasi di Indonesia belum terbilang menggembirakan.

“Coba lihat apakah demokrasi yang ada sudah sesuai dengan subtansi, apakah prosedur yang kita lalui telah melewati berlangsung jujur, adil, dan bermartabat?” tanyanya.

Kondisi ini diperburuk dengan kinerja KPU yang sangat buruk dan DPT yang kacau. Sehingga publik menilai KPU gagal dan demokrasi dijadikan tumbal.

“Harus diakui Pemilu 2004 lalu jauh lebih baik dari Pemilu 2009 ini. Pada Pemilu 2004 lalu permasalahan daftar pemilih tetap tidak sekompleks saat ini,’” kata pengamat politik Arie Sudjito dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Partai-partai Islam juga harus mampu menyerap aspirasi kaum muda dan kaum radikal, agar mereka bisa berkiprah di arena demokrasi guna mengikis terorisme. “Kaum Muslim yang nihilis dan frustasi memerlukan kanal politik untuk bisa berperan dalam kehidupan social, sehingga tak hampa makna dan terus kecewa,” kata Abas Jauhari, dosen Sosiologi UIN Jakarta.

Jika partai-partai Islam itu bersikap business as usual, maka akan terperosok ke dalam zona merah berbahaya, yakni ditinggalkan umat dan jadi marginal. [

No comments:

Post a Comment