Allah SWT dalam Al-Qur’an telah mengajari kepada kita sebuah do’a yang sangat luar biasa indahnya yaitu:
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua(orang tua) dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. (QS. 17:24)
Allah mengajarkan kepada kita tentang penghormatan dan kasih sayang anak kepada orangtua yang semakin lemah fisiknya dan menjadi tanggungan kita, dan mengajari kita untuk menyantuni dan menyayangi kedua orang tua kita sebagaimana mereka berdua menyantuni dan menyayangi kita ketika kita masih kecil. Sebagai sikap memuliakan orang tua dari seorang anak kepada kedua orang tuanya yang telah semakin udzur dan lemah fisiknya.
Bagi keluarga yang sudah punya anak, anak-anak umur 1 hingga 3 tahun adalah anak-anak yang amat lucu dan amat menggemaskan. Allah telah menitipkan rasa kasih sayang yang mendalam kepada kedua orang tuanya dan juga dalam diri anak, sehingga dengan segala polah tingkahnya benar-benar mendatangkan kesenangan dan kebahagiaan, bahkan hiburan bagi kedua orang tuanya.
Andaikan anak-anak yang lucu dan menggemaskan ini dapat tumbuh terus dalam didikan dan bingkai yang fitrah dan islami, tentu kelucuan dan kasih sayang itu akan terus tumbuh bersama dengan semakin bertambahnya umur dan semakin besarnya beban-beban tanggung jawab agama yang harus difami dan dipikulnya. Sebagaimana firman Allah
هُوَ الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ وَمَلَائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا
Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman. (QS. 33:43)
Didikan dalam bingkai Islam, yang dijalankan di dalam kehidupan sebuah keluarga akan menghasilkan manusia-manusia yang lucu dan selalu disayang Allah di sepanjang hidupnya. Sehingga sepak terjangnya selalu dalam jalan-jalan yang dicintai oleh Allah sesuai dengan apa-apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Dan manusia-manusia yang demikian itu pasti juga disayangi oleh orang-orang ahli kebaikan.
Kasih sayang Allah meliputi kepada segenap makhluqnya dan menjadi jalan kebahagiaan bagi kehidupan hamba-hambanya
قُلْ لِمَنْ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ قُلْ لِلَّهِ كَتَبَ عَلَى نَفْسِهِ الرَّحْمَةَ لَيَجْمَعَنَّكُمْ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ لَا رَيْبَ فِيهِ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
Katakanlah: “Kepunyaan siapakah apa yang ada di langit dan di bumi”. Katakanlah: “Kepunyaan Allah”. Dia telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang. Dia sungguh sungguh akan menghimpun kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan terhadapnya. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman. (QS. 6:12)
Namun Allah tidak menyukai perbuatan perbuatan dosa dan kerusakan, kemusyrikan, kekafiran, kemunafikan, kezaliman, kekejian, kejahatan, kemungkaran, kedurhakaan, kefasikan. Bila hal-hal yang buruk ini dilakukan maka Allah amat benci dan murka kepada orang-orang yang melakukannya.
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah juga), takala Tuhanmu mema’lumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. 14:7)
أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ شَرَعُوا لَهُمْ مِنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللَّهُ وَلَوْلَا كَلِمَةُ الْفَصْلِ لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ وَإِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyari’atkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah) tentulah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu akan memperoleh azab yang amat pedih. (QS. 42:21)
Bagaimana kita sebagai orang tua memahami jalan hidup universal yang dikehendaki oleh Allah Tuhan Semesta Alam untuk umat manusia sejak dari Nabi Adam hingga besok hari Qiyamat datang. Bagaimana kita senang melihat anak-anak kita sejak dari kita lahirkan, tumbuh berkembang hingga anak-anak kita menjadi tua tetap saja nampak lucu dan menggemaskan, hidup lurus dalam Al-Islam, hidup dalam kebenaran dan kesholihan, penuh dengan kepribadian yang santun dan kearifan, dan bermanfaat bagi dirinya, agamanya, orangtuanya, masyarakatnya, negaranya, dunia dan akheratnya.
Anak-anak yang telah tumbuh besar dan berwibawa, namun tetap saja lucu dan menggemaskan, sehingga akan menjadi amal sholih bagi orang tuanya, sebagaimana do’a orang tua kepada Allah
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Dan orang-orang yang berkata:”Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa. (QS. 25:74)
Begitu indah kehidupan, begitu damai kehidupan, begitu indah dan bahagia ketika orang-orang sholih kembali kepada Allah sebagai hamba-hamba yang dicintai dan diridhoi oleh-Nya
Hai jiwa yang tenang. (QS. 89:27)
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhoi-Nya. (QS. 89:28)
Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, (QS. 89:29)
dan masuklah ke dalam surga-Ku. (QS. 89:30)
Betapa hidup dan kematian yang penuh kebahagiaan, Hidup dan mati dalam limpahan kasih sayang Allah dan ampunan-Nya. Manusia-manusia yang tetap lucu-lucu dan menggemaskan. Wallahu a’lam
No comments:
Post a Comment