Wednesday, 28 November 2012

India Beri Bantuan Tunai ke Kaum Miskin Lewat Bank. Warga miskin akan terima hingga Rp7 juta/tahun lewat rekening bank

Warga India
Pemerintah India berencana untuk memberi bantuan langsung tunai (BLT) kepada kaum miskin di negeri mereka. BLT ini akan berlaku mulai 1 Januari 2013.

Menteri Keuangan P. Chindambaram, seperti dikutip stasiun berita BBC, mengatakan, program ini akan diterapkan pertama kali di 51 distrik. Pemerintah menargetkan BLT sudah bisa diberlakukan di penjuru negeri mulai akhir 2013.

Menurut Chindambaram, pemerintah menganggarkan program BLT sebesar 3,2 triliun rupee (US$58 miliar). Dana itu langsung disalurkan ke rekening bank kaum miskin yang sudah terdaftar dan telah memiliki nomor identitas khusus melalui skema identitas biometrik.

Para kaum miskin akan menerima BLT antara 30.000 rupee hingga 40.000 rupee (sekitar Rp7 juta) per tahun. Ini merupakan bantuan pengganti subsidi makanan, pupuk, dan bensin.

Menurut pemerintah, ketimbang memberikan uang tunai secara langsung, skema pemberian BLT lewat rekening bank ini akan lebih efisien dan memastikan bahwa uang dari pemerintah akan langsung diterima warga yang berhak. Cara ini juga diyakini mencegah penyelewengan dan menekan korupsi.

Namun, menurut kalangan pengamat, program ini tidak akan berlangsung mudah. Saat ini, baru 210 juta warga India yang telah menjalani skema identitas biometrik. Selain itu, masih banyak keluarga miskin yang belum punya rekening di bank. Bahkan, tidak sedikit desa yang belum ada bank.

Menurut pemerintah India, sekitar 360 juta warga India hidup dalam kemiskinan. Namun, ada juga yang memperkirakan bahwa hampir 77 persen dari 1,21 miliar rakyat India hidup di bawah garis kemiskinan.

Sementara itu, kalangan oposisi mengritik rencana BLT. Mereka menilai ini siasat terbaru pemerintah, yang dikuasai Partai Kongres, untuk "menyuap pemilih" jelang pemilu 2014.

Kalangan oposisi sayap kiri, seperti dikutip The Washington Post, menilai bahwa program BLT sebagai pengganti subsidi kebutuhan pokok adalah cara yang "licik" untuk secara perlahan memangkas subsidi saat harga-harga naik.
Seorang ekonom ternama di India menulis bahwa tanpa cara yang lebih efektif untuk memastikan siapa yang miskin dan pantas mendapat bantuan, program itu hanya akan membuka jalan kepada "kejangakan fiskal" yang lebih besar. (art)

No comments:

Post a Comment