Bahkan, usia tersebut lebih tua dibandingkan dari Piramida Giza di Mesir yang berumur 2.560 SM.
Hasil ini konsisten dan memperkuat hasil uji karbon dating laboratorium Batan, yang dengan metoda LSC C14 dari material paleosoil di kedalaman -4 meter pada lokasi bor coring 1, usia material paleosoil menunjukkan 5500 +130 tahun BP(before present) yang lalu.
Hasil ini konsisten dan memperkuat hasil uji karbon dating laboratorium Batan, yang dengan metoda LSC C14 dari material paleosoil di kedalaman -4 meter pada lokasi bor coring 1, usia material paleosoil menunjukkan 5500 +130 tahun BP(before present) yang lalu.
Sementara itu, pengujian material pasir di kedalaman -8 sampai dengan -10 meter pada lokasi coring bor 2 adalah 11000 + 150 tahun BP yang lalu.
"Fakta pengukurannya seperti itu, akurasi sangat penting. Di Batan hanya sampel lebih banyak, harusnya ketepatan tidak perlu diragukan lagi, apalagi jika sampelnya lebih banyak. Kita semakin yakin," ujar Budiono Ontowirjo, anggota Tim Terpadu Riset Mandiri kepada VIVAnews, Jumat 2 November 2012.
"Fakta pengukurannya seperti itu, akurasi sangat penting. Di Batan hanya sampel lebih banyak, harusnya ketepatan tidak perlu diragukan lagi, apalagi jika sampelnya lebih banyak. Kita semakin yakin," ujar Budiono Ontowirjo, anggota Tim Terpadu Riset Mandiri kepada VIVAnews, Jumat 2 November 2012.
Budiono mengatakan sampel yang diambil Batan saat itu mencapai 200 gram, sedangkan di laboratorium Miami, yang menghasilkan hasil akurat, cukup mengambil 3 gram dengan materi yang sama diuji di laboratorium Batan.
Sebagaimana diketahui, laboratorium internasional di Miami tersebut kerap menjadi rujukan berbagai riset dunia terutama terkait uji karbon (carbon dating).
Dengan demikian, hasil uji laboratorium Batan dan Beta Analytic Miami, Florida tersebut menjawab keraguan banyak pihak atas uji sampel laboratorium Batan.
Sebelumnya, tim riset terpadu mandiri telah melakukan uji terkait usia Gunung Padang di laboratorium Batan, namun tidak banyak respons positif, bahkan beberapa pihak meragukannya.
"Jadi, sudah bisa dipastikan itu adalah hasil budaya, kalau ada susunan itu hasil budaya, struktur sangat bagus, semakin ke bawah umur semakin tua," ujarnya.
Dengan demikian, ia berharap sudah saatnya kemampuan, kualitas para ilmuwan dan laboratorium Batan diakui.
Usai pengungkapan hasil uji laboratorium Miami, pihaknya semakin terus melanjutkan riset Gunung Padang.
"Ini akan lanjut lagi, riset ini kan perlu 3-5 tahun. Ke depan bisa dipastikan bentuk bangunannya, dan tentu perlu dilakukan renovasi bangunan agar tidak berantakan seperti saat ini," katanya.
Berikut hasil uji kedua laboratorium :
Laboratorium Batan
1. Umur dari lapisan tanah di dekat permukaan (60 cm di bawah permukaan) sekitar 600 tahun SM --hasil carbon dating dari sampel yang diperoleh Arkeolog, DR Ali Akbar, anggota Tim Riset Terpadu di Lab BATAN--
2. Umur dari lapisan pasir-kerikil pada kedalaman sekitar 3-4 meter di Bor-1 yang melandasi situs Gunung Padang di atasnya --sehingga bisa dianggap umur ketika Situs Gunung Padang di lapisan atas dibuat-- sekitar 4700 tahun SM atau lebih tua (diambil dari hasil analisis Batan).
3. Umur dari pasir yang mengisi rongga di kedalaman 8-10 meter di Bor-2, sekitar 11.600-an tahun SM atau lebih tua.
Laboratorium Miami Florida
1. Umur lapisan tanah urug di kedalaman 4 meter diduga man made stuctures (struktur yang dibuat oleh manusia) dengan ruang yang diisi pasir (di kedalaman 8-10 meter) di bawah Teras 5 pada Bor-2,sekitar 7600-7800 SM (Lab Miami Florida).
2. Umur dari lapisan dari kedalaman sekitar 5 meter sampai 12 meter, sekitar 14500–25000 SM/atau lebih tua (Lab Miami Florida)
Sebagaimana diketahui, laboratorium internasional di Miami tersebut kerap menjadi rujukan berbagai riset dunia terutama terkait uji karbon (carbon dating).
Dengan demikian, hasil uji laboratorium Batan dan Beta Analytic Miami, Florida tersebut menjawab keraguan banyak pihak atas uji sampel laboratorium Batan.
Sebelumnya, tim riset terpadu mandiri telah melakukan uji terkait usia Gunung Padang di laboratorium Batan, namun tidak banyak respons positif, bahkan beberapa pihak meragukannya.
"Jadi, sudah bisa dipastikan itu adalah hasil budaya, kalau ada susunan itu hasil budaya, struktur sangat bagus, semakin ke bawah umur semakin tua," ujarnya.
Dengan demikian, ia berharap sudah saatnya kemampuan, kualitas para ilmuwan dan laboratorium Batan diakui.
Usai pengungkapan hasil uji laboratorium Miami, pihaknya semakin terus melanjutkan riset Gunung Padang.
"Ini akan lanjut lagi, riset ini kan perlu 3-5 tahun. Ke depan bisa dipastikan bentuk bangunannya, dan tentu perlu dilakukan renovasi bangunan agar tidak berantakan seperti saat ini," katanya.
Berikut hasil uji kedua laboratorium :
Laboratorium Batan
1. Umur dari lapisan tanah di dekat permukaan (60 cm di bawah permukaan) sekitar 600 tahun SM --hasil carbon dating dari sampel yang diperoleh Arkeolog, DR Ali Akbar, anggota Tim Riset Terpadu di Lab BATAN--
2. Umur dari lapisan pasir-kerikil pada kedalaman sekitar 3-4 meter di Bor-1 yang melandasi situs Gunung Padang di atasnya --sehingga bisa dianggap umur ketika Situs Gunung Padang di lapisan atas dibuat-- sekitar 4700 tahun SM atau lebih tua (diambil dari hasil analisis Batan).
3. Umur dari pasir yang mengisi rongga di kedalaman 8-10 meter di Bor-2, sekitar 11.600-an tahun SM atau lebih tua.
Laboratorium Miami Florida
1. Umur lapisan tanah urug di kedalaman 4 meter diduga man made stuctures (struktur yang dibuat oleh manusia) dengan ruang yang diisi pasir (di kedalaman 8-10 meter) di bawah Teras 5 pada Bor-2,sekitar 7600-7800 SM (Lab Miami Florida).
2. Umur dari lapisan dari kedalaman sekitar 5 meter sampai 12 meter, sekitar 14500–25000 SM/atau lebih tua (Lab Miami Florida)
No comments:
Post a Comment