Selesai nonton kira kira jam 11.00 malam, aku jalan jalan di pasar. Kebetulan saat itu lagi musim semangka. Banyak gundukan semangka menyerupai gunung kecil di pinggir jalan depan pasar. Ada penjualnya sambil terkantuk kantuk. Waktu itu aku ingin sekali makan semangka, meski harganya sebutir tidak seberapa (seingatku Rp 5,-) aku tak punya uang. Aku ingat waktu itu Ipin beli satu butir. Aku juga sangat ingin semangka itu. Untuk memenuhi hasratku itu secara diam diam aku berjongkok mengambil satu butir buah semangka yang kemudian kumasukkan dalam sarung. Tapi begitu aku berdiri semangka itu mbrojol jatuh dari sarung. Kemudian apa yang terjadi?
Seorang nenek penjual semangka dengan lembut berkata padaku "Cung, nek pengen semongko, ngomong njaluk tak kei, gak usah nyolong cung" (Nak, kalau ingin semangka bilang minta, nanti kukasih, gak usah nyuri). Wah langsung aku ketakutan dan malu luar biasa. Ternyata seorang nenek penjual semangka itu begitu baiknya. Beliau tidak menganiaya aku. Tidak melaporkan aku ke polisi, apalgi memenjarakan aku dan menuntut aku ke pengadilan dengan tuntutan 5 tahun penjara.
Kalau kuingat ternyata seorang nenek buta huruf dari sebuah desa masih punya hati nurani dan bisa memaafkan seorang anak kecil yang mencuri karena tidak punya uang seperti aku ini.
No comments:
Post a Comment