Saturday 24 November 2012

6 Lokasi Apartemen Apung di Atas Ciliwung. Mereka tersebar di 13 kelurahan di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan

Rencana rusunawa di atas sungai Ciliwung
Konsep apartemen apung di atas Kali Ciliwung direncanakan menyasar 34 ribu kepala keluarga yang menempati bantaran Kali Ciliwung sepanjang 35 kilometer. Mereka tersebar di 13 kelurahan di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan, yang kemudian relokasinya dikonsentrasikan di enam titik.

Berikut lokasi bantaran Kali Ciliwung yang akan terkena relokasi:
Pertama, delapan menara apartemen antara Kampung Melayu-Bidaracina;
Masing-masing menara terdiri atas tiga blok itu berdiri melintang kali di aliran Ciliwung yang sudah dinormalisasi sepanjang 800 meter antara Kampung Melayu dengan Bidaracina, dengan lebar daerah aliran sungai rata-rata 60 meter dan sempadan 5 meter. Delapan menara itu nanti memiliki 8.000 unit.

Kedua, apartemen terpadu pasar di Pasar Rumput, Manggarai;
Apartemen ini dirancang memiliki 3.216 unit total yang terbagi di 24 lantai.


Ketiga, satu menara apartemen yang menggunakan bekas Gedung Dinas Teknis DKI Jakarta di Jalan Jatinegara Barat, yang juga sebagian mengangkangi Kali Ciliwung. Apartemen ini nanti memiliki 1.400 unit.

Keempat, antara Cawang sampai Pengadegan
Di Kebon Baru, aliran Ciliwung disodet (diluruskan) sehingga akan didapatkan banyak ruang terbuka hijau bekas aliran Ciliwung yang lama. Di sodetan ini juga dibangun apartemen yang memiliki 4.500 unit yang akan dipakai untuk menghunikan warga sepanjang Cawang-Pengadegan-Cililitan. Untuk tahap kedua ini, akan dilakukan normalisasi kali sepanjang 2,2 kilometer dari kawasan Cawang hingga Kalibata.

Kelima, antara Rawa Jati sampai Tanjung Barat
Untuk tahap ketiga, akan dihuni oleh 9.513 KK dari lima wilayah yaitu Rawajati, Pejaten Timur, Balekambang, Gedong dan Tanjung Barat. Karena jumlah KK yang direlokasi cukup banyak, maka normalisasi kali yang dilakukan pun cukup panjang yaitu dari kawasan Kalibata hingga mencapai Tanjung Barat dengan luas 12,6 kilometer. Apartemen yang memiliki 11.000 unit dibangun di lahan bekas sungai yang telah disodet di Pengadegan.


Keenam,Srengseng Sawah
Sedangkan tahap keempat akan menampung KK sebanyak 8.791 KK dan harus dilakukan normalisasi kali dari Tanjung Barat hingga kawasan Srengseng Sawah sejauh 12,2 kilometer. Namun apartemen untuk mereka dibangun di Depo KA Bukit Duri yang memiliki 5.600 unit.

Konsep apartemen apung ini sendiri, menurut Kementerian, sudah sampai di tangan tata usaha Presiden dalam rancangan keputusan presiden. Namun, selain itu, proyek ini sendiri membutuhkan analisis mengenai dampak lingkungan yang mencakup limbah, tata air, biota air dan aspek sosial, budaya dan ekonomi. 

No comments:

Post a Comment