Parlemen negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI) akan mengunjungi Jalur Gaza dalam waktu dekat. Menurut President Parliamentary of OIC, Marzuki Alie, kedatangannya ke Gaza untuk memberikan dukungan moral kepada Palestina yang baru saja dibombardir Israel.
"Kami delegasi dari Eksekutif Komite yang terdiri dari 10 negara dengan anggota 51 negara akan hadir ke Gaza," kata Marzuki, Jumat 23 November 2012. "Rencananya kami dari Mesir. Kalau disiapkan pesawat terbang khusus oleh Mesir, kami akan menuju ke Gaza, turun di perbatasan."
Jika Mesir tak bisa menyiapkan fasilitas untuk rombongan agar sampai ke Gaza, maka kemungkinan besar akan melalui Turki. "Sekarang kami sedang melobi Turki. Jadi ini sedang diurus dan kita jadwalkan. Mesir menawarkan 20 atau 21 Desember. Tapi, kami melihat lebih cepat lebih baik. Kami tawarkan pada 17 atau 18 November," kata Marzuki.
"Tentu ada advice soal jaminan keamanan. Nanti kita lihatlah. Karena waktu saya ke Gaza 1,5 tahun lalu juga sama, pada saat itu Gaza diroket juga. Dan saya tetap hadir di sana. Bismillah saja. Karena niatnya sudah bulat mau ke Gaza, kami datang saja ke Gaza," tutur dia.
Sewaktu mengunjungi Gaza beberapa tahun lalu, Marzuki mengaku melihat langsung penderitaan warga Palestina. Gedung-gedung hancur, termasuk gedung parlemen. "Waktu dulu datang ke Gaza, saya lihat bagaimana waktu itu gedung parlemen kena roket dan hancur," ujar Ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu.
Tak ada rasa takut baginya. Sebaliknya, pemandangan mengerikan itu semakin membulatkan tekad untuk memberikan kemerdekaan penuh kepada Palestina. "Itu memberikan dukungan yang konkret, saya sebagai Presiden Parlemen OKI dalam rangka Palestina mendapatkan kemerdekaan," ujar Marzuki.
Sebagai Presiden Parlemen OKI, Marzuki mengajak setiap negara anggotanya memiliki sikap atas invasi Israel ke Palestina. "Saya mengajak untuk Palemen OKI ini punya sikap. Apa sikap kita, dan kita akan mendorong pemerintah kita berbuat sesuatu. Hasil dari sidang darurat itu akan kita sampaikan kepada pemerintah masing-masing apa yang telah kita sepakati," ujar Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu.
No comments:
Post a Comment