Tuesday 13 November 2012

Israel Pernah Kirim Bom Buku Kepada Saddam Hussein. Akibat terlalu paranoid, Saddam menolak membuka buku itu

Agen intelijen Israel, Mossad, terkenal dengan kekejaman dan kepiawaiannya dalam memusnahkan musuhnya. Berbagai cara digunakan, termasuk mengirimkan bom dalam berbagai kemasan, seperti handphone dan buku, atau menurunkan langsung pembunuh yang menyamar.
Saddam Hussein
Namun, akal bulus Mossad tidak sanggup menewaskan Saddam Hussein, mantan pemimpin Irak. Diberitakan ABC News, Senin 12 November 2012, Saddam berhasil lolos dari bom buku yang dikirimkan Mossad ke istananya pada tahun 1979.

Hal ini terungkap dalam film dokumenter berjudul "Sealed Lips" yang ditayangkan di Israel pada Senin malam. Dalam film itu dikatakan, Saddam yang terlalu paranoid menolak untuk membuka paket berisi buku yang diterimanya.

Saddam lantas memerintahkan ajudannya untuk membuka buku itu. Ketakutannya terbukti, buku itu meledak, ajudannya tewas. Peristiwa ini diceritakan oleh Brigadir Jenderal Israel, Tzuri Sagi, yang berada di balik rencana pembunuhan Saddam. Bom itu sendiri dibuat oleh ahli peledak Israel bernama Natan.

Upaya pembunuhan dengan bom buku ini tidak pernah diketahui sebelumnya. Namun, rencana pembunuhan Saddam oleh Israel tahun 1992 dan 1999 telah menjadi buah bibir di kalangan media seluruh dunia.

Mossad juga dilaporkan gagal dalam membunuh mantan Nazi Alois Brunner, tangan kanan Adolf Eichmann, komandan SS yang mengepalai pembantaian Yahudi. Saat itu, Mossad mengirimi Brunner surat bom di Suriah, namun hanya melukainya. Brunner meninggal akibat sebab alami pada tahun 1996.
Awal tahun 1970an, Israel diyakini telah membunuh separatis gerilyawan Kurdi Irak melalui agen mereka di angkatan bersenjata Iran.

Korban pembunuhan Mossad kebanyakan adalah anggota faksi di Palestina. Pada tahun 1970an, agen Israel secara sistematis membunuh para anggota Black September, komplotan yang menculik dan membunuh atlet Israel di Olimpiade 1972.

Terbaru, agen Mossad berada di balik pembunuhan Mahmoud al Mabhouh, pemimpin Hamas di hotel Dubai pada 2010. Puluhan agen Mossad kala itu menggunakan paspor palsu Inggris dan menyamar menggunakan wig dan pakaian tenis

No comments:

Post a Comment