Seperti diberitakan al-Arabiya, Selasa 13 November 2012, informasi ini disampaikan oleh sumber di pemerintahan Inggris yang tidak disebutkan namanya. Dia mengatakan, pasukan khusus Inggris yang diturunkan ke Suriah bertugas untuk melatih para pemberontak untuk membunuh Assad dan komandan-komandannya.
Mengutip London Daily Star, pasukan yang dikirim adalah pasukan serang yang biasa melakukan operasi pembunuhan. Pasukan ini berasal dari Pasukan Khusus Udara Inggris (SAS), Seksi Khusus Perahu (SBS) dan Pasukan Infanteri Udara Tentara Inggris (Paras).
Mereka akan melatih teknik-teknik penggunaan senjata dan peledak yang akurat untuk membunuh Assad dan konco-konconya. Belum ada konfirmasi mengenai hal ini dari pemerintah Inggris.
Inggris dan Amerika Serikat mengubah posisi mereka untuk tidak mempersenjatai pemberontak Suriah. Barack Obama dan Cameron tengah mempertimbangkan untuk mengintervensi Suriah dan menerapkan zona larangan terbang seperti yang mereka lakukan terhadap Libya tahun lalu.
Tekad Assad
Assad menentang hal ini. Pada sebuah tayangan di stasiun televisi Rusia, Assad menolak intervensi asing dan menegaskan bahwa dia tidak akan menyerah. "Saya orang Suriah, saya akan hidup dan mati di Suriah," kata dia.
Sejak Maret 2011, menurut data para aktivis, total korban tewas lebih dari 37.000 orang, termasuk wanita dan anak-anak. New York Times menuliskan, selama revolusi, telah lebih dari 20.000 tentara Suriah membelot dan bergabung dengan pemberontak.
Sejak Maret 2011, menurut data para aktivis, total korban tewas lebih dari 37.000 orang, termasuk wanita dan anak-anak. New York Times menuliskan, selama revolusi, telah lebih dari 20.000 tentara Suriah membelot dan bergabung dengan pemberontak.
No comments:
Post a Comment