PT Pertamina (Persero) akan menyalurkan penyaluran BBM bersubsidi seusai dengan kuota. Hal ini untuk memastikan penyaluran BBM bersubsidi tidak melampaui kuota 2012 yang telah ditetapkan.
Semula dalam APBN 2012 kuota BBM bersubsidi ditetapkan sebesar 40 juta kilo liter, dan pada September 2012 ditambah sebesar 4,04 juta KL sehingga total menjadi 44,04 juta KL. 43,9 juta KL diantaranya menjadi tanggung jawab Pertamina, dengan rincian 27,8 juta KL Premium, 14,9 juta KL Solar, dan 1,2 juta KL Kerosene.
Hingga 20 November 2012 realisasi penyaluran BBM bersubsidi masing-masing mencapai 24,9 juta KL Premium, 13,7 juta KL Solar, dan 1,1 juta KL Kerosene.
"Artinya telah terjadi over penyaluran terhadap kuota bulan berjalan masing-masing sekitar 1 persen untuk premium, dan 4 persen untuk solar. Masih ada potensi terjadi over kuota sampai akhir 2012," kata Wakil Presiden Komunikasi Korporat Pertamina, Ali Mundakir dalam keterangan tertulis, Sabtu 24 November 2012.
Menurut Ali pemerintah melalui BPH Migas telah mengamanatkan penyaluran BBM bersubsidi tidak melampaui kuota yang sudah diputuskan DPR dan pemerintah dalam APBN-P 2012. Pertamina selaku salah satu badan usaha melakukan penyaluran sesuai dengan kuota yang tersisa di setiap daerah hingga cukup sampai dengan akhir tahun.
Mengacu pada surat Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi tertanggal 7 November 2012 perihal Pengendalian Distribusi Sisa Kuota BBM Bersubsidi 2012, penyaluran BBM bersubsidi dilakukan dengan membagi sisa kuota masing-masing daerah dengan jumlah hari yang tersisa mulai 19 November hingga 31 Desember 2012.
Pertamina akan meningkatkan ketersediaan BBM non subsidi di SPBU-SPBU yang telah dapat melayani penjualan Pertamax, Pertamax Plus, dan Pertamina Dex. Pertamina mendukung Gerakan Nasional Hari Tanpa Bensin Bersubsidi yang diprakarsai oleh BPH Migas sebagai satu langkah inisiatif lainnya untuk mengamankan kuota BBM bersubsidi hingga akhir tahun.
Semula dalam APBN 2012 kuota BBM bersubsidi ditetapkan sebesar 40 juta kilo liter, dan pada September 2012 ditambah sebesar 4,04 juta KL sehingga total menjadi 44,04 juta KL. 43,9 juta KL diantaranya menjadi tanggung jawab Pertamina, dengan rincian 27,8 juta KL Premium, 14,9 juta KL Solar, dan 1,2 juta KL Kerosene.
Hingga 20 November 2012 realisasi penyaluran BBM bersubsidi masing-masing mencapai 24,9 juta KL Premium, 13,7 juta KL Solar, dan 1,1 juta KL Kerosene.
"Artinya telah terjadi over penyaluran terhadap kuota bulan berjalan masing-masing sekitar 1 persen untuk premium, dan 4 persen untuk solar. Masih ada potensi terjadi over kuota sampai akhir 2012," kata Wakil Presiden Komunikasi Korporat Pertamina, Ali Mundakir dalam keterangan tertulis, Sabtu 24 November 2012.
Menurut Ali pemerintah melalui BPH Migas telah mengamanatkan penyaluran BBM bersubsidi tidak melampaui kuota yang sudah diputuskan DPR dan pemerintah dalam APBN-P 2012. Pertamina selaku salah satu badan usaha melakukan penyaluran sesuai dengan kuota yang tersisa di setiap daerah hingga cukup sampai dengan akhir tahun.
Mengacu pada surat Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi tertanggal 7 November 2012 perihal Pengendalian Distribusi Sisa Kuota BBM Bersubsidi 2012, penyaluran BBM bersubsidi dilakukan dengan membagi sisa kuota masing-masing daerah dengan jumlah hari yang tersisa mulai 19 November hingga 31 Desember 2012.
Pertamina akan meningkatkan ketersediaan BBM non subsidi di SPBU-SPBU yang telah dapat melayani penjualan Pertamax, Pertamax Plus, dan Pertamina Dex. Pertamina mendukung Gerakan Nasional Hari Tanpa Bensin Bersubsidi yang diprakarsai oleh BPH Migas sebagai satu langkah inisiatif lainnya untuk mengamankan kuota BBM bersubsidi hingga akhir tahun.
Gerakan itu akan dilaksanakan di Jawa-Bali dan 5 kota besar lainnya di luar Jawa, yaitu Medan, Batam, Palembang, Balikpapan dan Makasar, pada 2 Desember 2012 dari pukul 06.00 WIB sampai dengan 18.00 WIB.
Ali menjelaskan selama program berlangsung SPBU tetap beroperasi, namun hanya untuk melayani pembelian bensin non subsidi. Pertamina optimis antusiasme masyarakat untuk berpartisipasi dalam gerakan ini akan setinggi antusiasme ketika program Earth Hour berlangsung.
"Gerakan ini diperkirakan dapat menghemat sekitar 120 KL bensin bersubsidi senilai Rp600 miliar.
Ali menjelaskan selama program berlangsung SPBU tetap beroperasi, namun hanya untuk melayani pembelian bensin non subsidi. Pertamina optimis antusiasme masyarakat untuk berpartisipasi dalam gerakan ini akan setinggi antusiasme ketika program Earth Hour berlangsung.
"Gerakan ini diperkirakan dapat menghemat sekitar 120 KL bensin bersubsidi senilai Rp600 miliar.
No comments:
Post a Comment