Polda Metro Jaya mencatat, sepanjang 2012 terjadi 7391 kecelakaan lalu lintas. Dari jumlah itu, sebanyak 847 kasus mengakibatkan pengendara meninggal dunia.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Dwi Sigit Nurmantyas, menerangkan dari Januari sampai November 2012, terdapat 9.226 orang yang mengalami kecelakaan.
Dia merinci, 2.734 orang luka berat dan 5.645 luka ringan. "Usia yang paling banyak meninggal 21-30 dengan jumlah 2.853 orang," kata Sigit kepadaVIVAnews, Senin 3 Desember 2012. Kerugian yang ditimbulkan akibat kecelakaan juga tidak sedikit, yakni mencapai Rp20.164.310.000.
Menurut dia pengendara laki-laki paling banyak melakukan pelanggaran yaitu mencapai 7.099 orang. Kecelakaan didominasi oleh kendaraan roda dua dengan jumlah 6.705 motor.
Selama lima hari penyelenggaraan Operasi Zebra Jaya 2012 terjadi 67 kecelakaan lalu lintas. Beberapa dari kecelakaan itu berdampak fatal bagi pengendara: kematian.
Menurut Kepala Bagian Pembinaan dan Operasi dari Direktorat Lalu Lintas di Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Budiyanto, dari 28 November sampai 2 Desember, ada delapan orang meninggal dunia di jalan. Kemudian luka berat 22 orang, dan luka ringan 37 orang.
Menurut dia pengendara laki-laki paling banyak melakukan pelanggaran yaitu mencapai 7.099 orang. Kecelakaan didominasi oleh kendaraan roda dua dengan jumlah 6.705 motor.
Selama lima hari penyelenggaraan Operasi Zebra Jaya 2012 terjadi 67 kecelakaan lalu lintas. Beberapa dari kecelakaan itu berdampak fatal bagi pengendara: kematian.
Menurut Kepala Bagian Pembinaan dan Operasi dari Direktorat Lalu Lintas di Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Budiyanto, dari 28 November sampai 2 Desember, ada delapan orang meninggal dunia di jalan. Kemudian luka berat 22 orang, dan luka ringan 37 orang.
Jakarta Utara rawan kecelakaan
Jakarta Utara merupakan daerah rawan kecelakaan. Tingginya volume kendaraan serta banyaknya kendaraan berukuran besar menjadi faktor utama tingginya angka kecelakaan. Sejak Januari hingga Oktober, tercatat sudah 130 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di ruas jalan Jakarta Utara.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Jakarta Utara, Komisaris Tri Suhartanto, menyebut ada empat faktor penyebab kecelakaan, yaitu manusia, jalan, cuaca, dan kendaraan. Faktor manusia yang kerap melanggar peraturan dan lalai seperti mengantuk. Kemudian faktor kendaraan seperti rem blong, dan lampu mati.
Ada faktor cuaca karena jalan licin dan jalan rusak dan berlubang. "Banyak kasus kecelakaan berawal dari pelanggaran lalu lintas," kata Tri.
Sementara ruas jalan yang dikenal sebagai lokasi rawan kecelakaan di Jakarta Utara adalah Jalan Raya Cakung-Cilincing, Jalan Raya Cilincing, Jalan RE Martadinata, Jalan Arteri Marunda dan Jalan Yos Sudarso. Paling banyak korban adalah pengguna sepeda motor yang ditabrak truk kontainer.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Jakarta Utara, Komisaris Tri Suhartanto, menyebut ada empat faktor penyebab kecelakaan, yaitu manusia, jalan, cuaca, dan kendaraan. Faktor manusia yang kerap melanggar peraturan dan lalai seperti mengantuk. Kemudian faktor kendaraan seperti rem blong, dan lampu mati.
Ada faktor cuaca karena jalan licin dan jalan rusak dan berlubang. "Banyak kasus kecelakaan berawal dari pelanggaran lalu lintas," kata Tri.
Sementara ruas jalan yang dikenal sebagai lokasi rawan kecelakaan di Jakarta Utara adalah Jalan Raya Cakung-Cilincing, Jalan Raya Cilincing, Jalan RE Martadinata, Jalan Arteri Marunda dan Jalan Yos Sudarso. Paling banyak korban adalah pengguna sepeda motor yang ditabrak truk kontainer.
Berdasarkan data yang dikeluarkan Unit Laka Lantas Jakarta Utara, angka kecelakaan di kawasan itu sepanjang Januari hingga Oktober 2012 mencapai 771 kejadian, dengan korban meninggal mencapai 92 orang dan 383 orang luka-luka serta 94 kasus kerugian materi. Sedangkan, untuk kategori peristiwa tabrak lari, menyebabkan 38 orang meninggal dunia, 144 orang luka-luka dan 20 kasus kerugian materi.
Sigit menambahkan, selain faktor tadi, kurangnya disiplin masyarakat juga menjadi pemicu kecelakaan. Pengendara seringkali lalai mengecek kondisi motor ataupun mobilnya.
Sigit menambahkan, selain faktor tadi, kurangnya disiplin masyarakat juga menjadi pemicu kecelakaan. Pengendara seringkali lalai mengecek kondisi motor ataupun mobilnya.
Penyebab lain kecelakaan biasanya karena memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi, tidak konsentrasi, menyalip jalur busway, dan tidak menggunakan helm bagi kendaraan roda dua.
Guna menekan angka kecelakaan, polisi akan memperketat penerbitan Surat Izin Mengemudi (SIM). Sejumlah program untuk meningkatkan pemahaman berlalu lintas juga digalakkan. "Seperti police goes to campus, safety riding, kampanye keselamatan, dan sekolah mengemudi taman lalu lintas," ucap Sigit
Guna menekan angka kecelakaan, polisi akan memperketat penerbitan Surat Izin Mengemudi (SIM). Sejumlah program untuk meningkatkan pemahaman berlalu lintas juga digalakkan. "Seperti police goes to campus, safety riding, kampanye keselamatan, dan sekolah mengemudi taman lalu lintas," ucap Sigit
No comments:
Post a Comment