Thursday, 7 February 2013

SBY Kirim SMS dari Mekkah, Demokrat Kian Genting?. Cara agar selamat kata Anas adalah bersatu. Bukan dengan cerai berai

SBY diharapkan menjadi juru selamat Partai Demokrat.
Partai Demokrat menggelar acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.  Digelar di Masjid Al Amin, kompleks perumahan DPR-RI Kalibata Jakarta Selatan, Rabu malam 6 Februari 2013. "Selain meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, kami juga berdoa untuk memohon kepada Allah agar Partai Demokrat diberi keselamatan dari bahaya," kata Ketua Fraksi partai itu, Nurhayati Ali Assegaf sebelum acara itu digelar.
Meski sudah direncanakan jauh-jauh hari sebelumnya, doa bersama ini seperti menyambut ajakan Susilo Bambang Yudhoyono. Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat yang kini sedang umrah ke tanah suci itu memang menghimbau para kader agar berdoa bagi keselamatan partai ini. Permintaan itu disampaikan SBY lewat SMS yang dikirim tanggal 5 Februari 2013.
SMS itu ditujukan secara spesifik kepada anggota Majelis Tinggi Partai, Sekretaris Dewan Kehormatan, Sekretaris Jenderal Partai, dan Ketua Fraksi Partai Demokrat. SBY menulis SMS itu tepat di hadapan Ka’bah. 
Isi SMS itu sesungguhnya singkat saja. SBY mengatakan betapa dirinya terus memohon petunjuk dan pertolongan Allah supaya Partai Demokrat keluar dari kemelut yang selama ini mendera. Dalam SMS itu, SBY juga mengajak seluruh kader Demokrat berdoa bersama agar tercapai solusi tepat dan bijak demi memecahkan masalah partai.

“Kepada Ses Wanbin, Ses Wanhor, Sekjen PD dan Ketua Fraksi PD DPR, supaya berita SMS ini disebarluasan ke seluruh kader di tanah air, agar mereka juga ikut berdoa bersama bagi keselamatan dan kebaikan partai kita,” kata SBY dalam bagian terakhir SMS-nya.
Partai Demokrat, kata sejumlah petinggi partai itu, memang perlu diselamatkan terutama jika melihat tren penurunan partai itu dalam berbagai survei. Perolehan selalu turun dan nyaris tak pernah rebound. Dari 21 persen pada Pemilu 2009, turun terus hingga cuma 8,3 persen. Bila tidak melakukan sesuatu, tren itu tentu saja sangat berbahaya. Nasib partai itu bisa diujung tanduk.
Perolehan 8,3 persen itu ditemukan dalam survei yang digelar Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Survei itu dirilis Minggu, 3 Februari 2013.

Dalam survei-survei sebelumnya, yang dilakukan sejumlah lembaga, sebenarnya elektabilitas Demokrat sudah turun, namun masih di atas angka 10 persen. Tapi jika mengunakan standar eror 2 hingga 3 persen saja, sesungguhnya hasil semua lembaga survei itu hampir sama.  Tapi hasil survei lembaga milik doktor politik Saiful Mujani itu, membuka mata publik bahwa Demokrat bisa dalam bahaya.
Desakan SBY "Turun Gunung"

Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat yang juga Gubernur Sulawesi Utara, Sinyo Harry Sarundajang, mengatakan malu dengan hasil survei Demokrat itu. “Hasil survei itu sudah diekspose ke mana-mana. Saya sebagai anggota Dewan Pembina merasa wajib menyelamatkan partai. Maka saya pribadi mendesak Pak SBY untuk menangani keterpurukan ini,” kata Sarundajang.

Sarundajang meminta SBY melakukan terobosan luar biasa, karena menurutnya kepemimpinan partai saat ini sudah tak efektif. “Saya mendesak Bapak SBY mengambil alih kepemimpinan partai. Tidak ada orang lain selain Ketua Dewan Pembina – yang juga pendiri partai ini, yang pantas memegang tampuk kepemimpinan partai pada saat partai ini terpuruk,” ujar gubernur kelahiran Minahasa itu.

Penyelamatan partai juga disuarakan oleh anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Syarief Hasan. Ia meminta SBY sedikit mengesampingkan kesibukannya selaku kepala negara demi partai. “Saya minta waktunya sedikit untuk diberikan ke partai lagi. Kan Sabtu-Minggu bisa,” ujarnya.

Syarief mengatakan, tidak benar kelompok tua atau para senior di Demokrat ingin menggulingkan Anas Urbaningrum dengan memanggil SBY ‘turun gunung.’ “Apakah salah kalau SBY diminta turun tangan menyelamatkan Partai Demokrat?” kata Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah itu.

Sebelum Syarief dan Sarundajang menyerukan langkah penyelamatan partai, Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat Jero Wacik telah lebih dulu buka suara. Sama seperti Sarundajang, ia terang-terangan mengatakan hanya SBY yang bisa menyelamatkan nasib Demokrat menjelang Pemilu 2014.

“Apapun persoalannya, biasanya kalau kami sudah sampai Cikeas, persoalan selesai. SBY satu-satunya yang bisa menyelamatkan partai. Benahi kami, dan kami akan dukung Bapak SBY apapun keputusannya,” kata Wacik yang juga Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral di kabinet SBY.

Wacik mengatakan, ia telah meminta SBY untuk langsung bergerak menyelamatkan Demokrat setibanya di tanah air usai ibadah umrah, Kamis 7 Februari 2013. Wacik menjamin, langkah apapun yang akan dilakukan SBY, apakah menggelar Kongres Luar Biasa atau lainnya, akan mengembalikan kepercayaan rakyat kepada Demokrat.

Penyelamatan partai bahkan sampai dua kali diserukan oleh Wacik. Pertama, usai SMRC merilis hasil survei soal elektabilitas partai, Minggu 3 Februari 2013. Kedua, Senin 4 Februari 2013 di kantor Kementerian ESDM. Wacik sampai menggelar konferensi pers di hadapan media.

“Elektabilitas Demokrat hanya 8 persen. Belum pernah itu terjadi. Kami kecewa berat. Bahasa lembutnya, prihatin. Jam 13.00 siang Minggu kemarin hasil survei diumumkan, jam 14.00 saya komunikasi dengan teman-teman. Saya telepon Pak Syarif, bilang ‘Waduh gawat ini, kita sudah 8 persen’,” ujar Wacik.

Padahal pada Pemilu 2009, perolehan suara Partai Demokrat mencapai 21 persen. Tapi setelah masa kejayaan itu, elektabilitas Demokrat terus menurun. “Dulu ketika turun 15 persen, kami (anggota Dewan Pembina) sudah mulai grogi. Tapi kami masih sabar menunggu, cari-cari celah rebound, toh pemilu ketika itu masih 2,5 tahun lagi. Tapi sekarang, makin dekat pemilu kok semakin turun. Sampai akhirnya kemarin 8 persen. Maka kalau didiamkan, partai ini akan menukik lagi dari 8 ke 5 persen, lalu tidak lulus ambang parlemen. Gawat ini,” kata Wacik.

Politisi Ruhut Sitompul bahkan mengatakan posisi Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Demokrat akan digantikan oleh Eddhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) selaku Pejabat Sementara Ketum merangkap Sekjen, sampai Kongres Luar Biasa terlaksana. “Ibas akan jadi Pejabat Sementara sebelum KLB,” ujarnya.

Jangan Kesurupan dengan Hasil Survei

Usul Kongres Luar Biasa yang mencuat kembali, ditentang Anas Urbaningrum. Menurutnya, Demokrat tidak perlu menggelar Kongres Luar Biasa untuk mengatasi persoalan partai. Ia juga mengatakan, merosotnya elektabilitas partai bukan tanggung jawab orang per orang.

“Siapapun yang berpikir jernih akan mengatakan kalau elektabilitas partai turun maka faktornya pasti tidak tunggal,” kata Anas. Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam itu juga meminta hasil survei tidak dibesar-besarkan. “Tidak perlu kesurupan dengan hasil survei,” ujarnya.

Anas pun jengah karena selalu dikaitkan dengan kasus Hambalang. Ia kembali membantah terlibat dalam kasus itu. “Saya jelas tidak terlibat urusan hukum. Yang menuduh harus membuktikan dong,” kata Anas, Selasa malam, di sela-sela pelantikan Presidium Majelis Nasional KAHMI di Jakarta Convention Center.

Ia membantah kabar bahwa hubungannya dengan SBY kini renggang. “Itu (ramalan) dukun yang salah.” Anas mengatakan hubungan dia dan SBY baik-baik saja. “Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, Dewan Pimpinan Pusat, semua diatur dalam konstitusi partai. Pasal per pasal sangat rinci,” ujarnya.

Apapun, Anas memaklumi kegaduhan yang terjadi di Demokrat saat ini. “Namanya juga politik. Kalau tidak ramai, bukan politik. Suara apapun bebas merdeka,” katanya. Anas juga setuju dengan langkah penyelamatan Partai Demokrat. Caranya, dengan mengerahkan daya pikir dan kerja keras kader, dan menghindari cerai-berai.

Ucapan Anas itu dibenarkan oleh Ketua DPP Partai Demokrat Gede Pasek Suardika. Pasek mengatakan, SBY tak bisa sendirian mengatasi masalah yang mendera partai. “Kasihan kalau SBY sendiri. Semua harus turun tangan sampai tingkat ranting,” kata dia.

Menurutnya, Partai Demokrat yang besar tak mungkin hancur karena hasil survei SMRC semata. “Partai Demokrat lebih besar daripada SMRC. Tak boleh menyandarkan hidup pada hasil survei. Survei itu kan posisi sebelum bertarung pemilu,” kata Pasek.

Inilah isi lengkap SMS SBY
Berikut bunyi lengkap Berita SMS dari SBY itu (salah ketik dan singkatan telah diedit):
FWD DARI SEKJEN DPP PD - EDHIE BASKORO YUDHOYONO, M.SC
BERITA  SMS
==============
Dari: Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat
Kepada:
1. Para Anggota Majelis Tinggi Partai
2. Ses Wanhor
3. Sekjen PD
4. Ketua Fraksi PD DPR
-----------------------
1. Berita SMS ini saya tulis persis di hadapan Kabah, di Masjidil Haram  Makkah al-Mukarramah. Setelah alhamdulillah semalam selesai melaksanakan ibadah umroh, insya Allah sebentar lagi saya dan rombongan akan melanjutkan perjalanan ke kota suci Madinah al-Munawwarah, untuk sekaligus ziarah ke makam Rasulullah.
2. Selama berada di Tanah Suci saya terus memohon petunjuk dan pertolongan Allah Swt, agar partai yang kita cintai dapat segera dibebaskan dari berbagi cobaan berat yang kita hadapi dewasa ini. Saya berharap saudara-saudara juga ikut berdoa dan memohon petunjuk dan pertolongan Allah Swt, Tuhan Yang Maha Kuasa, agar kita bisa segera menemukan solusi yang tepat, bijak dan bermartabat.
3. Kepada Ses Wanbin, Ses Wanhor, Sekjen PD dan Ketua Fraksi PD DPR, supaya berita SMS ini disebarluasan ke seluruh kader di tanah air, agar mereka juga ikut berdoa bersama bagi keselamatan dan kebaikan partai kita.
4. Terima kasih.
Salam.
Makkah, 5 Februari 2013

No comments:

Post a Comment