Komandan polisi militer Suriah menyatakan membelot dari rezim Bashar al-Assad. Menurutnya, Assad dan pasukannya tidak lagi peduli pada rakyat dan membunuhi mereka.
Diberitakan BBC, Rabu 26 Desember 2012, Letnan Jenderal Abdulaziz al-Shalal adalah salah satu pejabat tinggi militer Suriah yang ikut membelot. Shalal dilaporkan telah meninggalkan Suriah melalui perbatasan Turki.
Dalam sebuah rekaman video, Shalal mengatakan dia memilih membelot karena tentara telah melakukan pembantaian di kota-kota dan desa-desa, bukannya melindungi rakyat.
"Saya memilih membelot dari ketentaraan karena mereka telah melanggar tugas utama untuk melindungi negara dan berubah menjadi pembunuh dan penghancur," ujarnya.
Menurut sumber oposisi, selama menjabat Shalal telah secara rahasia bekerja sama dengan mereka. Diyakini saat ini masih banyak pejabat senior yang bekerja sama dengan pemberontak namun tidak bisa membelot.
Menurut Shalal, hal ini dikarenakan peningkatan pengawasan dari pemerintahan Assad. "Tentu saja ada banyak pejabat tinggi militer yang ingin membelot tapi situasinya tidak memungkinkan bagi mereka untuk mengumumkannya," ujarnya.
Sebelumnya awal November lalu, sebanyak 26 pejabat militer Suriah membelot, termasuk dua orang jenderal. Sekarang, puluhan tentara Suriah bergabung dengan sekitar 120.000 pengungsi sipil di sebuah kamp di Turki.
Serangan masih terus dilakukan oleh pemerintah Assad terhadap warga sipil Suriah, dengan dalih mencari pemberontak. Menurut laporan oposisi, lebih dari 40.000 telah tewas dalam peperangan 21 bulan di Suriah.
No comments:
Post a Comment