Tuesday, 8 January 2013

8-1-1877: Pertempuran Terakhir "Crazy Horse". Lawan tentara AS, pejuang Suku Indian itu kalah jumlah dan amunisi

Crazy Horse
Pada 136 tahun lalu, pemimpin salah satu suku asli Indian Oglala Sioux, Crazy Horse, memimpin pertempuran terakhirnya melawan pasukan Kavaleri AS di Montana. Ini merupakan pertempuran heroik, mengingat Crazy Horse dan para anak buahnya kalah jumlah, minim amunisi, dan bersenjatakan seadanya dalam mempertahankan wilayah mereka. 

Menurut The History Channel, enam bulan sebelum pertempuran terakhir itu, Crazy Horse beserta sesama pemimpin suku Indian lainnya, Sitting Bull, bersama-sama memimpin kelompok perlawanan gabungan suku Indian Sioux dan Cheyenne. Mereka saat itu berhasil menang perang atas pasukan Kavaleri AS pimpinan Letnan Kolonel George Custer. 

Para suku Indian saat itu menolak upaya pemerintah AS untuk memaksa mereka kembali tinggal di wilayah penampungan khusus. Letkol Custer dan lebih dari 200 tentaranya saat itu tewas dalam pertempuran atas kelompok gabungan Sioux-Cheyenne. 

Pemerintah AS pun menuntut balas atas kematian pasukan mereka. Maka, militer AS mengerahkan penyerbuan besar-besaran atas suku Indian selama musim dingin 1876-1877. Dipimpin Jenderal Nelson Miles, bala tentara AS itu bergerak menumpas suku-suku Indian yang masih melawan di kawasan Northern Plains. 

Selain dengan kekuatan bersenjata, Jenderal Miles juga menggunakan tekanan diplomasi untuk memaksa banyak warga Indian menyerah dan kembali ke wilayah penampungan khusus. Namun, suku Indian pimpinan Sitting Bull dan Crazy Horse menolak tuntutan militer AS itu. 

Sitting Bull dan para warganya memilih pindah ke dekat perbatasan Kanada serta tinggal di sana selama empat tahun, sebelum kembali ke wilayah AS dan menyerah pada 1881. Namun, di tengah wabah penyakit dan kelaparan di wilayah sendiri serta ancaman militer AS, suku Sioux pimpinan Crazy Horse tetap bertahan.    
 
Pada 8 Januari 1877, bala tentara Jenderal Miles menemukan kamp tenda Crazy Horse di sepanjang pinggir Sungai Tongue di Montana. Mereka langsung menyerbu pemukiman suku Sioux itu dengan bedil dan meriam. 

Crazy Horse dan para anak buahnya berupaya mempertahankan diri walau kekurangan amunisi dan persenjataan yang layak. Dengan hanya bersenjatakan panah dan kapak, mereka berhasil menghalau para tentara AS untuk sekian lama demi memberi kesempatan bagi perempuan dan anak-anak mengungsi. 

Namun, suku Ogalala Sioux akhirnya tidak kuasa menahan gempuran militer AS. Crazy Horse dan sebagian kawanannya berhasil selamat dari pertempuran yang tidak imbang itu. Sadar bahwa para anak buah terancam mati kelaparan selama diburu oleh pasukan AS, Crazy Horse pada 6 Mei 1877 akhirnya memimpin 1.100 warga Indian untuk menyerah. 

Mereka lalu tinggal di penampungan khusus Red Cloud di dekat kamp militer AS, Fort Robinson, di Nebraska. Lima bulan kemudian, pada 5 September 1877, Crazy Horse ditusuk hingga tewas setelah menolak dipenjara oleh sesama warga Indian yang menjadi polisi di kawasan khusus. 

Pada 1948, seorang pemahat bernama Korczak Ziolkowksi mengenang Crazy Horse dengan memahat sebuah monumen raksasa yang menyerupai wajah pejuang Indian itu di suatu bukit di South Dakota. Tempat itu diberi nama Crazy Horse Memorial. 

No comments:

Post a Comment