Tuesday, 8 January 2013

Jokowi Peringkat Tiga Walikota Terbaik se-Dunia

Joko Widodo saat masih jadi Walikota Solo

Politisi paling jujur di Indonesia, versi The World Mayor Projec

Joko Widodo menempati peringkat tiga besar sebagai Walikota Terbaik se-Dunia 2012 versi The World Mayor Project. Sedangkan urutan pertama walikota terbaik tahun ini disematkan kepada Inaki Azkuna, yang memimpin Kota Bilbao, Spanyol. 

Hasil ini diumumkan oleh penyelenggara seleksi, The City Mayors Foundation, di laman worldmayor.compada 8 Januari 2013. Ini untuk penghargaan bagi mereka yang memberi peran yang berpengaruh atas kota atau wilayah yang mereka pimpin. 

Dari sejumlah nama walikota di penjuru dunia yang masuk sepuluh besar, Jokowi masuk di peringkat tiga, di bawah Azkuna dan Lisa Scaffidi, Walikota Perth, Australia. Jokowi, yang kini menjadi Gubernur DKI Jakarta, dinilai atas prestasinya saat masih menjadi Walikota Surakarta (Solo).

"Selama menjadi Walikota Surakarta - yang juga dikenal sebagai Solo - Joko Widodo mengubah kota yang dulunya rawan kriminalitas menjadi pusat kawasan seni dan budaya, sehingga mulai menarik pariwisata internasional," demikian penilaian The Mayors Foundation. 

Lembaga itu juga mengakui kampanye Jokowi memberantas korupsi di kotanya membuat dia kini dikenal sebagai politisi yang paling jujur di Indonesia. "Joko Widodo juga menolak mengambil gaji selama menjadi walikota Surakarta," demikian lanjut penilaian lembaga itu.  

The World Mayor Project dimulai pada 2004 oleh The City Mayors Foundation. Lembaga ini didirikan pada 2003 untuk mempromosikan pemerintahan lokal yang baik, terbuka, dan jujur. 

Seleksi ini berlangsung selama 12 bulan. Putaran pertama berlangsung dari Januari hingga Mei 2012. Selama masa itu, pihak panitia mengundang masyarakat internasional untuk menominasikan para walikota yang dianggap layak untuk masuk seleksi. 

Putaran kedua berlangsung dari 18 Juni hingga 20 Oktober 2012. Saat itu para kandidat diseleksi menjadi 25 pejabat terbaik. Sebanyak 463.000 individu dan organisasi di penjuru dunia berpartisipasi dalam putaran kedua penilaian. 

Selama periode ketiga - November hingga Desember 2012 - para kandidat diseleksi lagi untuk masuk ke daftar sepuluh besar. Dari situ terpilih pejabat yang terbaik.

Unggul atas Walikota di Negara-negara Maju

Joko Widodo menempati peringkat tiga besar sebagai Walikota Terbaik se-Dunia 2012 versi The World Mayor Project. Sedangkan urutan pertama walikota terbaik tahun ini disematkan kepada Inaki Azkuna, yang memimpin Kota Bilbao, Spanyol. 

Hasil ini diumumkan oleh penyelenggara seleksi, The City Mayors Foundation, di laman worldmayor.com pada 8 Januari 2013. Ini penghargaan bagi mereka yang memberi peran yang berpengaruh atas kota atau wilayah yang mereka pimpin. 

Dari sejumlah nama walikota di penjuru dunia yang masuk sepuluh besar, Jokowi masuk di peringkat tiga, di bawah Azkuna dan Lisa Scaffidi, Walikota Perth, Australia. Jokowi, yang kini menjadi Gubernur DKI Jakarta, dinilai atas prestasinya saat masih menjadi Walikota Surakarta (Solo).

Berdasarkan daftar sepuluh besar yang dikeluarkan The World Mayor Project,Jokowi unggul atas sejumlah walikota dari negara-negara maju. Mereka adalah Regis Labeaume (Kanada), John Cook (AS), Park Wan-su (Korsel), dan Len Brown (Selandia Baru)  

Berikut daftar sepuluh besar walikota terbaik 2012 versi The World Mayor Project


1       Iñaki Azkuna     Bilbao     (Spanyol)

2       Lisa Scaffidi     Perth     (Australia)

3       Joko Widodo     Surakarta     (Indonesia)

4       Régis Labeaume     Québec City     (Kanada)

5       John F Cook     El Paso     (Amerika Serikat)

6       Park Wan-su     Changwon City     (Korea Selatan) 

7       Len Brown     Auckland     (Selandia Baru)

8       Edgardo Pamintuan     Angeles City     (Filipina)

9       Mouhib Khatir     Zeralda     (Aljazair)

10      Alfonso Sánchez Garza     Matamoros     (Meksiko)

Ini Tanggapan Jokowi

Joko Widodo mengatakan, tidak ada yang istimewa dengan terpilihnya dia sebagai Walikota Terbaik Dunia urutan ketiga versi The World Mayor Project 2012.

“Sekarang saya sudah jadi Gubernur (DKI Jakarta). Penghargaan apapun saya tidak pernah pikirkan,” kata mantan Walikota Solo itu di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa 8 Januari 2013. Jokowi bahkan mengaku baru mendengar kabar tersebut.

“Saya tidak tahu. Saya hanya bekerja. Saya bekerja untuk masyarakat kok, bukan untuk itu (meraih penghargaan),” ujar Jokowi. Namun ia mempersilakan lembaga apapun untuk menilai dirinya. Jokowi pun mengatakan, ia tak anti-penghargaan.

“Diberi penghargaan ya saya terima, tidak apa- apa. Yang penting itu penilaian  di masyarakat, karena tugas saya kerja. Saya kerja disuruh masyarakat, jadi ya saya jalani,” kata Jokowi.

Ketika ditanya apakah dirinya senang mendapat penghargaan tersebut, Jokowimenjawab singkat. “Senang? Biasa saja kok,” ujarnya sambil tersenyum.

The World Mayor Project menobatkan Jokowi sebagai Walikota Terbaik Dunia ketiga tahun 2012. Jokowi hanya “dikalahkan” oleh Inaki Azkuna yang memimpin kota Bilbao, Spanyol, dan Lisa Scaffidi yang memimpin kota Perth, Australia.

Penghargaan World Mayor Project diberikan bagi mereka yang kepemimpinannya berperan dan berpengaruh atas kota atau wilayah yang mereka pimpin.
“Selama menjadi Walikota Surakarta – yang juga dikenal sebagai Solo, Joko Widodo mengubah kota yang dulunya rawan kriminalitas menjadi pusat kawasan seni dan budaya, sehingga mulai menarik pariwisata internasional,” demikian penilaian The Mayors Foundation.

Lembaga itu juga mengatakan, kampanye Jokowi memberantas korupsi di kota Solo membuat dia kini dikenal sebagai politisi yang paling jujur di Indonesia. “Joko Widodo juga menolak mengambil gajinya selama menjadi Walikota Surakarta,” demikian penilaian lembaga itu.

The World Mayor Project dimulai pada tahun 2004 oleh The City Mayors Foundation. Lembaga ini didirikan pada 2003 untuk mempromosikan pemerintahan lokal yang baik, terbuka, dan jujur. Seleksi berlangsung selama 12 bulan.
Putaran pertama berlangsung dari Januari hingga Mei 2012. Selama masa itu, panitia mengundang masyarakat internasional untuk menominasikan para walikota yang dianggap layak masuk seleksi.

Putaran kedua berlangsung dari 18 Juni hingga 20 Oktober 2012. Saat itu para kandidat diseleksi menjadi 25 pejabat terbaik. Sebanyak 463.000 individu dan organisasi di penjuru dunia berpartisipasi dalam putaran kedua penilaian.
Selama periode ketiga, November hingga Desember 2012, para kandidat diseleksi lagi untuk masuk ke daftar sepuluh besar. Dari situlah terpilih para pejabat terbaik.

No comments:

Post a Comment