Tuesday, 8 January 2013
Israel Bangun Pagar Pembatas Dekat Suriah. Tidak mau ada kaum militan menyusup saat situasi di Suriah memburuk
Israel berencana bangun pagar pengaman di sepanjang jalur perbatasan dengan Suriah di Dataran Tinggi Golan. Pemerintah Israel pun berkoordinasi dengan intelijen AS memantau perkembangan keamanan di Suriah yang memburuk setahun terakhir.
Menurut harian The New York Times, pembangunan pagar itu diumumkan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam sidang kabinet mingguan pada Minggu waktu setempat. Netanyahu mengungkapkan pembangunan itu perlu setelah ada kabar militer Suriah menarik diri dari perbatasan, dan "kaum jihadis" mulai mendekat ke sana.
"Maka, kami akan mempertahankan perbatasan ini terhadap penyusupan dan terorisme," kata Netanyahu. "Saya juga mengungkapkan kepada kabinet fakta rezim di Suriah sudah sangat tidak stabil. Isu senjata kimia turut membuat kita khawatir," dia melanjutkan.
Maka, kata Netanyahu, Israel sudah berkoordinasi dengan AS, dan lain-lain sehingga bisa mengantisipasi segala skenario dan kemungkinan di Suriah.
Israel selama ini menguasai sebagian besar Dataran Tinggi Golan, yaitu suatu bukit strategis di utara Israel. Mereka merebutnya dari Suriah sejak Perang 1967 dan belakangan ini menyerobot sebagian wilayah lagi di sana, yang belum diakui oleh masyarakat internasional.
Konflik Israel-Suriah dihentikan melalui suatu perjanjian gencatan senjata setelah berperang pada 1973. Meski masih berstatus perang, kedua negara dalam 40 tahun terakhir saling menahan diri memuntahkan amunisi.
Pagar untuk Mesir
Tidak saja dengan Suriah, Israel pun membangun tembok dan pagar pembatas dengan wilayah Palestina dan Mesir. Pada 2 Januari lalu, Israel menyelesaikan bagian utama pembangunan pagar di garis perbatasan dengan Mesir. Pagar ini untuk mencegah masuknya para imigrab gelap dan kaum militan, yang bersembunyi di gurun Sinai.
Menurut kantor berita Reuters, Israel ingin menyelesaikan pembangunan pagar di perbatasan negaranya dengan Mesir sepanjang 14 km dalam jangka tiga bulan. Pagar itu akan membentang dari kota pelabuhan Israel, Eliat, di pesisir Laut Merah hingga Jalur Gaza di pesisir Laut Mediterania.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment