Friday, 25 June 2010

Renungan Dari Abdullah Sonata

disadur sesuai aslinya dari www.7ihadmedia.wordpress.com
SUMBER : http://annajahsolo.wordpress.com/2010/05/16/renungan-dari-abdullah-sonata/

*****************************************************************
Assalamualaikum wahai sekalian ikhwah, kali ini ana posting risalah dari salah satu ikhwan Mujahid kita yang saat ini sedang menjadi DPO. Beliau adalah Abu Ikrimah Al Bassam atau yang dikenal dengan Abdullah Sunata. Berikut karya beliau. Dan jangan lupa doakan kemenangan Mujahidin di setiap doa sholih antum sekalian. Sukran, selamat membaca.
NASEHAT DARI SEORANG DPO …………………
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته.
إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستهديه ، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له ، ومن يُضلل فلا هادي له.
وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله.
﴾ آل عمران:102
.
﴿ ﴾ النساء:1.
﴿ ﴾ الأحزاب:71.
أما بعد: فإن أصدق الحديث كتابُ الله ، وخيرَ الهدي هديُ محمد صلى الله عليه و سلم ، وشرَّ الأمور محدثاتها ، وكل محدثةٍ بدعة ، وكل بدعة ضلالة ، وكل ضلالة في النار.
Alhamdulillah segala puji hanya bagi Allah yang telah memberikan kepada kita semua berbagai nikmat dan karunia, yang terbesar dan terutama adalah nikmat iman, Islam dan taqwa serta hidayah di atas jalan jihad fii sabiilillah, karena dengan nikmat-nikmat inilah Allah muliakan kaum muslimin dan menghinakan orang-orang kafir, Allah muliakan para wali Nya dan Allah rendahkan musuh-musuh Nya, maka beruntunglah bagi mereka yang teguh berada diatas jalan ini dan binasalah bagi mereka yang meninggalkannya.

Wednesday, 23 June 2010

PKS: Lindungi Anak-anak dari Video Mesum!

Memasuki masa liburan sekolah,  para orang tua dan pihak sekolah diharapkan untuk menciptakan aktivitas liburan yang menyehatkan. Hal ini diperlukan untuk mencegah anak-anak menonton video mesum mirip artis yang marak beredar.

Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PKS, Herlini Amran mengatakan peredaran video mesum di kalangan pelajar dan anak-anak sangat mengkuatirkan. Apalagi di Surabaya sudah memakan korban, jadi orang tua harus siaga satu terkait maraknya pornografi dan pornoaksi, khususnya video mesum artis.

Orang tua dan pihak sekolah harus merancang liburan yang sehat dengan anggaran yang minimalis tapi berdampak investasi yang besar buat perkembangan  ESQ anak. Herlini mencontohkan, pesantren liburan, outbond, bisa menjadi alternatif . Lebih lanjut dia mengapresiasi Olimpiade permainan tradisional yang dilaksanakan di Bandung beberapa waktu lalu.

‘’Saya lihat di media televisi kegiatan tersebut banyak di ikuti anak-anak sekolah. Alternatif hiburan yang positif dan sebuah kearifan lokal yang bisa membangun karakter  bangsa. Anak-anak bisa lebih ekspresif dan kreatif, dari pada hanya bermain playstation atau menonton tayangan yang tidak mendidik, lebih baik mengikuti kegiatan ini,’’ tutup Herlini, hari ini

Tuesday, 22 June 2010

SEBUAH KEPASRAHAN

ialah karena penyakit menggerogoti raga
membuat kerentaan ini makin nyata
menuju serbuah medan
yang pasti asing bagiku
untuk penuhi sebuah takdir

ialah karena kerentaan semata
kupasrahkan jiwa ini
padaMU ya Allah
aku siap menanti takdirku

Monday, 21 June 2010

AHMAD SYAFII MAARIF : PERADABAN POLITIK MASIH KUMUH

Tingkat peradaban politik kita masih rendah dan kumuh. Kotor. Ya politik uang, ya moral. Setelah reformasi, relatif demokrasi kita ada, dipuji, meski berada di tangan mereka yang tidak bertanggung jawab, yang wawasannya picik. Kualitas demokrasi kita di bawah standar.

Ini pernyataan Prof Dr Ahmad Syafii Maarif: bangsa Indonesia mengalami krisis kepemimpinan karena politik menjadi ajang kompetisi kepentingan-kepentingan sempit kelompok, bukan untuk mencapai keadilan sosial dan kesejahteraan seluruh rakyat, seperti dicita-citakan para pendiri negeri ini.

Tokoh intelektual, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah (1998-2005) dan pendiri Maarif Institute itu ditemui suatu pagi, di Jakarta.

HAK PILIH TNI

Laporan: A. Rapiudin

Wacana Penggunaan hak politik prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) kembali mencuat ke permukaan. Wacana ini bergulir seiring kajian yang dilakukan internal TNI.

Sejak era reformasi bergulir, tiga kali pemilu, yakni Pemilu 1999, Pemilu 2004, dan Pemilu 2009,  anggota TNI tidak bisa menggunakan hak pilihnya. Ketidakikutsertaan TNI dalam tiga pemilu bukan tanpa alasan. Ada kekhawatiran jika prajurit TNI ikut memilih, akan terjadi pengkotak-kotakan atau perpecahan di tubuh militer. Apalagi mereka punya senjata. Kondisi itu dinilai bisa menganggu kekompakan, keutuhan, dan keamanan ketika harus mengawal pemilu itu.

Pemberian hak pilih bagi anggota TNI  juga dikhawatirkan akan memecah belah soliditas internal dan mengakibatkan politisasi TNI. Kondisi ini dibaca elit-elit nasional. Melalui konsensus bersama di awal reformasi akhirnya disepakati untuk sementara tidak memberikan hak memilih bagi prajurit TNI.

Ada dua hal yang menjadi catatan kita soal wacana ini.Pertama, penataan sistem politik dan kesiapan politisi  sipil menerima penggunaan hak pilih prajurit TNI.

Friday, 18 June 2010

CAPEK DEH..... GILIRAN PELAJAR DI MAGETAN BIKIN FILM PORNO.

Belakangan ini masyarakat terus disuguhkan dengan pemberitaan seputar video porno pasca-beredarnya adegan panas yang diduga diperankan oleh aktris terkenal.

Kali ini, video mesum yang diduga dilakukan oleh pasangan pelajar menghebohkan dunia pendidikan di Kabupaten Magetan sejak sepekan terakhir ini. Video berjudul “SMAPLAS MEMBARA,” berdurasi 24 menit 23 detik itu kini banyak beredar di masyarakat dan juga kalangan pelajar.

“Saya sudah mendapatkan video panas itu sejak seminggu lalu. Asal video dari teman. Tapi kini video itu sudah banyak beredar di telepon seluler. Jika melihat pelaku perempuannya terlihat memakai baju seragam SMA Negeri Satu Plasoan, Kabupaten Magetan,” ujar Suyadi (22), warga Kota Magetan, Jumat (18/6/2010).

Dia menuturkan, jika melihat baju seragam bagian atas, pelaku perempuan dalam video itu diyakini salah satu siswi SMA Negeri Satu Plaosan. Pelaku perempuan yang terlihat masih remaja itu mengenakan baju bermotif batik dipadu rok panjang warna putih.

Baju seragam yang dipakai itu persis dengan seragam yang dipakai siswi SMA Negeri Satu Plaosan. Sedangkan, pelaku pria yang juga masih terlihat remaja itu hanya memakai baju hitam dan celana panjang biasa.

Jika mencermati video mesum itu diduga pengambilan gambarnya dilakukan di sebuah kamar dengan kasur busa dan berada di lantai. Lalu, kasur itu terlihat ditutup sprei bermotif bendera Amerika Serikat yang terlihat mencolok gambar garis dan bintangnya. Dugaan kuat, adegan tak sepantasnya yang dilakukan oleh pasangan remaja itu, di salah satu rumah kos milik pelaku.

Menanggapi peredaran video mesum itu, Kepala SMA Negeri Satu Plaosan Siti Rupiah membantah, kalau pemeran dalam video mesum itu berasal dari sekolah yang dipimpinnya. Para guru sudah mengamati video itu beberapa kali dan hasilnya diyakini bukan dari SMA Negeri Satu Plaosan atau alumni.

Dia menerangkan, ada perbedaan mencolok dari baju yang dipakai pelaku perempuan dalam video itu dengan motif batik yang dimiliki SMA Negeri Satu Plaosan. Motif batik SMA Negeri Satu Plaosan berwarna hijau dan dipadu warna kuning.

Sedangkan, motif batik milik pelaku perempuan dalam video itu berwarna hijau bercampur hitam. Selain itu, masih ada beberapa lagi perbedaan mencolok seragam yang dipakai perempuan itu dengan seragam SMA Negeri Satu Plaosan.

"Jelas terlihat logo di lengan pelaku berada di bagian lengan kiri. Sedangkan, logo milik sekolah kami ada di lengan kanan. Kami sudah meneliti dengan seksama, bukan pelajar kami atau alumni sekolah ini,” ujarnya.

Oleh karena itu, dia juga meminta kepada masyarakat agar tidak gelisah dengan peredaran video pasangan pelajar tersebut. Sebab, dia meyakini itu bukan pelajar dari SMA Negeri Satu, Plaosan, Magetan. Di sisi lain, maraknya peredaran video artis dan juga pelajar ini membuat pihak sekolah semakin perhatian dengan perilaku siswa.(Muhammad Roqib/Koran SI/teb)

PKS JADI PARTAI TERBUKA BAGI NON MUSLIM, BLUNDERKAH?

Langkah PKS yang menjadi partai terbuka dengan memberikan peluang kepada non muslim menjadi anggota dan malah menjadi pengurus partai sangat beresiko.

Demikian dikatakan peneliti LSI Burhanuddin Muhtadi menyikapi strategi marketing politik yang dilakukan PKS dengan merubah citra dari partai konservatif menjadi partai terbuka. Sebagai bukti, PKS membuka pintu bagi kaum non muslim untuk bergabung. Soal mendulang perolehan suara ini, Burhanuddin Muhtadi pesimis. Kalau itu dilaksanakan, kata dia, PKS akan menghadapi dua resiko.

Pertama, tidak mudah bagi PKS untuk menyakinkan basis tradisional PKS yang konservatif terhadap perubahan citra tersebut, apalagi membuka bagi non muslim untuk bergabung. Kalau mereka tidak menerimanya karena merasa perubahan itu membuat PKS jauh dari tujuan awal didirikan, maka basis tradisional PKS, kata Burhanuddin, beramai-ramai pindah ke partai lain.

Kedua, non muslim sendiri tidak mudah dibujuk untuk bergabung, atau diyakinkan untuk bergabung. Pasalnya, karena PKS sudah terlanjur diindentikkan dengan partai Islam yang konservatif.

Sebelumnya di arena Munas ke II PKS, Presiden PKS Lutfi Hasan Ishaq mengatakan, pihaknya tidak perlu risau akan ditinggalkan kaum muslim dengan terbukanya PKS bagi non muslim. Ini lantaran, PKS masih tetap berasaskan Islam dan Pancasila.

BIOGRAFI BIBIT SAMAD RIANTO

Bibit Samat Rianto mungkin sudah tidak asing lagi ditelinga kita yang mengamati perkembangan politik dan hukum di tanah air. Beliau adalah salah satu pimpinan KPK lembaga paling garang yang ada di tanah air ini. Pada waktu akhir tahun 2009 kemarin beliau bersama Chandra Hamzah terjerat kasus penyuapan yang sama sekali tidak terbukti. Bibit Samat Rianto merupakan seorang yang jujur, penuh pengabdian dan sangat sederhana untuk seukuran Jendral seperti beliau. Negara Indonesia membutuhkan tokoh seperti Bibit Samat Riyanto lebih banyak lagi yang anti suap, anti korupsi dan penuh kesderhanaan. Bagaimana kisah perjalanan hidup beliau, berikut adalah biografinya yang sangat inspiratif dan patut kita teladani

TIFATUL MINTA MAAF ATAS PERUMPAMAANNYA TENTANG VIDEO MIRIP ARIEL-LUNA DAN ARIEL CUT TARI

Pidato Menkominfo Tifatul Sembiring tentang kasus video porno mirip Ariel-Luna Maya-Cut Tari menuai kecaman. Itu karena dia membuka pidato dengan analogi Nabi Isa dan Yesus.

Thursday, 17 June 2010

Pak Tif, Penyaliban Tak Berhubungan Dengan Tragedi Moral Ariel Cs!

Laporan:  Aldi Gultom
Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring lagi-lagi bikin ulah. Ia menyeret-nyeret persoalan keyakinan umat agama ke dalam polemik video porno. Keterlaluan!

Tadi pagi, saat pertemuan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Dewan Pers, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Polri, Tifatul mengungkapkan keseriusan untuk menuntaskan kasus perederan video syur yang mirip dengan artis Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari.

Monday, 14 June 2010

8 Jenderal Bersaing Jadi Calon Kapolri

Hanya delapan jenderal yang berpeluang menggantikan Kapolri Bambang Hendarso Danuri (BHD) yang pensiun Oktober mendatang.

Memang ada enam jenderal bintang tiga, tapi hanya tiga yang memenuhi syarat menjadi calon Kapolri. Sedangkan tiga lainnya mau pensiun.

Begitu juga jenderal bintang dua, hanya satu orang yang bisa naik pangkat sebelum pengajuan calon ke DPR, yakni menggan­ti­kan Kababinkam Iman Har­yatna.

Ini berarti Presiden SBY hanya bisa memilih tiga orang dari jenderal bintang tiga, dan lima jen­deral bintang dua yang dise­but-sebut pantas menjadi Kapolri, tapi dengan syarat orang itu harus dinaikkan dulu pangkatnya men­jadi bintang tiga. Jadi, hanya delapan jenderal yang berpeluang menjadi Kapolri.

Thursday, 10 June 2010

Wanita-Wanita Dalam Kehidupan Ariel

Dikaruniai wajah ganteng, tenar dan menjadi pentolan band papan atas, membuat Ariel sering menjadi sasaran empuk gosip terutama seputar kisah asmaranya dengan beberapa wanita.
Meski telah menyandang status duda satu anak, namun sosok Ariel masih menghipnotis wanita termasuk kalangan selebritis untuk sekedar jalan bareng. Ariel pun bagaikan rock star yang tak pernah bisa lepas dari bayang-bayang wanita-wanita cantik. Berikut beberapa selebritis yang selama ini dikabarkan dekat dengannya.

1. Sarah Amalia

Wanita asal Semarang ini secara sah dinikahi Ariel pada 30 Januari 2005, setelah Sarah mengandung anak Ariel. Wanita ayu yang lebih akrab disapa Lia ini mengenal Ariel pada 17 Agustus 2003, saat band Peterpan tampil dalam acara ulang tahun SMA 3 Semarang. Sarah mengenal Ariel dari sepupunya Ayu, yang juga kekasih Indra (pemain bas Peterpan). Dan hubungan mereka tak berhenti sampai di situ, Lia sering

INILAH MACAN NU (NAHDHOTUL ULAMA)

Suatu hari, Kiai kholil memanggil santri-santrinya.” Anak-anakku, sejak saat ini kalian harus memperketat penjagaan pondok. Gerbang depan harus senantiasa dijaga. Sebentar lagi akan ada macan masuk di pondok kita,” kata Kiai Kholil di depan santri-santrinya. Tentu saja, mendengar titah Kiai yang sangat dihormati itu, para santri segera mempersiapkan diri. Dalam benak mereka terbayang seekor macan yang mengendap-endap memasuki pesantren dan menerkam salah seorang dari mereka. Saat itu di sebelah timur Bangkalan masih terdapat hutan yang angker.

DAFTAR WANITA PACAR PACAR ARIEL PETERPAN

Nazril Ilham alias Ariel tak lepas dari citra playboy. Dikaruniai wajah ganteng, tenar dan menjadi pentolan band papan atas, jadi amunisinya untuk menggaet para selebrits cantik.

Cut Tari dan Luna Maya Bangga ML Dengan Idola

Pernahkah anda dan pasangan punya keinginan merekam setiap adegan saat asyik beradu kesenangan di ranjang? Pada dasarnya, keinginan mendokumentasikan hubungan seks sah-sah saja jika Anda berdua saling menyetujui.

Beberapa hari terakhir, video mesum “Ariel-Luna” dan “Ariel-Tari” beredar luas di kalangan masyarat. Dalam video, sang pria terlihat ngotot ingin adegan percintaannya direkam dalam video, dengan memegang kamera termasuk menempatkannya di sudut strategis.

Dalam cerita seks banyak pelaku seks, merekam video seks (sex tape) bukanlah imajinasi luar biasa yang tak bisa diwujudkan. Asalkan Anda berdua saling sepakat, atau tak ada satu pihak yang merasa dipaksa, maka sex tape bisa dimanfaatkan sebagai salah satu variasi seks.

Androlog Prof. Dr. dr. Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS mencoba menilik alasan “Tari- Luna-Ariel”—juga banyak pasangan lainnya—membuat “film” adegan ranjangnya.

“Alasan-alasannya bisa karena kepuasan diri, kebanggaan bisa ‘main’ sama orang terkenal, untuk menambah dorongan seks, keisengan, kebutuhan fantasi, dan lain-lain. Karena kebanggan dan kesenangan ngeseks dengan idola, direkamlah,” katanya usai talkshow “Kebahagiaan Seksual Semu Ereksi Sub-optimal” di Jakarta Theatre, Jakarta, Rabu (9/6/2010).

Tak akan ada yang melarang keinginan Anda membuat sex tape saat berintim ria dengan pasangan. Tapi dalam kasus “Ariel”, ia tampak seperti seorang pecandu seks yang keranjingan merekam adegan mesumnya bersama lawan jenis. Adakah ini disebut kelainan seks?

“Tidak mudah—saya sekalipun disebut pakar—mendiagnosa itu kelainan atau enggak. Apalagi saya tidak pernah tahu siapa dia. Untuk mendiagnosa saya harus tanya (melakukan konseling) dulu,” tukas Wimpie.

Sumber: okezone.com

Rianti Cartwright, Cuek Video Pornonya Nyebar

RMBlitz! Rianti Cartwright disebut-sebut masuk dalam daftar wanita yang ada dalam video seks milik Ariel yang belum terungkap. Kabarnya, masih ada 23 nama artis yang pernah berhubungan dengan Ariel.

“Aku nggak takut kok dengan video (porno-red) itu. Soalnya aku emang nggak pernah bikin video porno,” ujar Rianti saat ditemui di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Cewek blasteran Sunda-Inggris itu cuek menanggapi kabar miring dirinya masuk dalam video porno milik Ariel.

“Aku sama sekali nggak takut, karena memang nggak ada tuh videonya,” tukas Rianti.

Diakui pemeran Aisha dalam film Ayat Ayat Cinta ini, ia memang pernah bekerja sama dengan Ariel dan Luna Maya. Tapi kerja sama itu dilakukan secara profesional dan sebatas teman kerja.

Wednesday, 9 June 2010

Video Mesum Ariel dan 32 Wanita Mirip Artis

"Ada 32 wanita antara lain mirip dengan Ratu Felisha, mirip Aura Kasih, mirip Andhara Early dan mirip vokalis band SHE, Melly Herlina," ungkap sumber yang dekat dengan Luna Maya di Jakarta.
Menurutnya, sebagain besar dari perempuan yang bercinta dengan Ariel itu adalah artis.

Tuesday, 8 June 2010

NAHDHOTUL ULAMA, MUHAMMADIYAH DAN AHMADIYAH PADA SEBUAH ERA

Pada tahun 1919, HOS Tjokroaminoto bertemu tiap hari Kamis siang di Kota Surabaya dengan dua saudara sepupunya. Mereka adalah KH M Hasjim As'yari dari Pondok Pesantren Tebuireng di Jombang dan KH A Wahab Chasbullah.Tjokroaminoto disertai menantunya Soekarno, yang kemudian hari disebut Bung Karno.

Monday, 7 June 2010

Neturei Karta: Kelompok Yahudi yang Menolak Zionisme

Kelompok Yahudi Neturei Karta yang berpusat di AS selama ini dikenal sebagai duri dalam daging bagi gerakan Zionisme Internasional. Walau sama-sama berdarah Yahudi, namun orientasi perjuangan antara Neturei Karta dengan Zionis-Israel amat berbeda. Jika Zionis-Israel mengagungkan dan menyucikan Talmud, maka kelompok Yahudi Ortodoks menuding bahwa Talmud adalah kitab iblis yang telah ‘mencemari kesucian’ Taurat yang diturunkan Tuhan kepada Musa.

LATAR BELAKANG PENDIRIAN NEGARA ISRAEL

Israel menurut sejarah sudah 31 tahun ketika pada tahun 1967 Israel menyerang Mesir, Yordania dan Syria dan berhasil merebut Sinai dan Jalur Gaza (Mesir), dataran tinggi Golan (Syria), Tepi Barat dan Yerussalem (Yordania). Sampai sekarang perdamaian sepertinya jauh dari harapan. Ditambah lagi terjadi ketidaksepakatan tentang masa depan Palestina dan hubungannya dengan Israel di antara faksi-faksi di Palestina sendiri.

ZIONISME

Zionisme adalah sebuah gerakan politik kaum Yahudi yang tersebar di seluruh dunia untuk kembali lagi ke Zion, bukit di mana kota Yerusalem berdiri. Gerakan yang muncul di abad ke-19 ini semula ingin mendirikan sebuah negara Yahudi di Afrika kemudian berubah di tanah Palestina yang kala itu dikuasai Kekaisaran Ottoman (Khalifah Ustmaniah) Turki.

Zionisme merupakan gerakan Yahudi Internasional. Istilah zionis pertama kali dipakai oleh perintis kebudayaan Yahudi, Mathias Acher (1864-1937), dan gerakan ini diorganisasi oleh beberapa tokoh Yahudi antara lain Dr. Theodor Herzl dan Dr. Chaim Weizmann. Dr. Theodor Herzl menyusun doktrin Zionisme sejak 1882 yang kemudian disistematisasikan dalam bukunya "Der Judenstaat" (Negara Yahudi) (1896). Doktrin ini dikonkritkan melalui Kongres Zionis Sedunia pertama di Basel, Swiss, tahun 1897. Setelah berdirinya negara Israel pada tanggal 15 Mei 1948, maka tujuan kaum zionis berubah menjadi pembela negara baru ini.

Rapat Dewan Umum PBB mengeluarkan Resolusi 3379 tanggal 10 Desember 1975, yang menyamakan Zionisme dengan diskriminasi rasial. Akan tetapi pada 16 Desember 1991, resolusi tersebut dicabut kembali.

ARIEL PETERPAN DAN LUNA MAYA

Ainut Tijar Ariel Peterpan dan Luna Maya....! Selingkuh dan seks diluar nikah itu sangan umum dan lumrah di dunia ini. Hal itu tiap hari juga dilakukan oleh jutaan pasangan di dunia ini. Tapi... ketika itu dilakukan oleh pasangan sohor baik itu politisi maupun pesohor lainnya, apalagi divideokan akan menjadi sangat heboh. Kenapa demikian...? Jawab sendiri.... hehehe....

MENURUT JAYA SAFITRI ORANG ZIONIS TERBUAT DARI SPERMA IBLIS DAN SEL TELUR BABI

Ainut Tijar Selama ditahan Israel, para relawan mengaku dilarang beribadah. Mereka
pun diberi makanan mentah. DASAR BIADAB...! TERORIS....! PELANGGAR HAM BERAT....! ANTI KEMANUSIAAN....! TAPI KENAPA USA TETAP MELINDUNGI YA...!?

MENURUT HIDAYAT NUR WAHID, NEGARA ISRAEL ADALAH NEGARA TRERORIS YANG LEBIH KEJAM DARI PEROMPAK SOMALIA.

Ainut Tijar HIDAYAT NUR WAHID : Negara Israel adalah teroris dan pelanggar HAM.
Israel juga lebih kejam dari bajak laut Somalia. Israel bukan hanya menghentikan bantuan kemanusiaan
tapi juga merampok dan membunuh. SAYA SANGAT SEPAKAKAT PAK KIYAI....! hehehehe....

VIDEO KESAKSIAN SUSNO DUADJI DARI BALIK BUI

Mantan Kabareskrim Komjen Pol Susno Duadji mengeluarkan sebuah testimoni beberapa hari sebelum dirinya di tahan di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Dalam testimoni tersebut Susno berpesan agar generasi muda tidak patah arang dalam memberantas korupsi di Indonesia.

Sunday, 6 June 2010

Kisah Nabi Daud Dan Kaum Bani Isra'il

Ketika raja Thalout raja Bani Israil mengerahkan orang supaya memasuki tentera dan menyusun tentera rakyat untuk berperang melawan bangsa Palestin, Daud bersama dua orang kakaknya diperintahkan oleh ayahnya untuk turut berjuang dan menggabungkan diri ke dalam barisan askar Thalout.

Thursday, 3 June 2010

International Criminal Court (ICC)

Pada tahun 2002 di kota Hague di Belanda dibentuklah suatu pengadilan kriminal internasional yang International Criminal Court (ICC) dan Statuta Roma memberikan kewenangan kepada ICC untuk mengadili kejahatan genosida, kejahatan terhadap perikemanusiaan dan kejahatan perang.
Kejahatan-kejahatan terhadap perikemanusiaan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 7 Statuta Roma tersebut adalah serangan yang meluas atau sistematik yang ditujukan secara langsung terdapat penduduk sipil dengan tujuan ::
(a) Pembunuhan;
(b) Pemusnahan
(c) Perbudakan;
(d) Pengusiran atau pemindahan penduduk
(e) Perampasan kemerdekaan / perampasan kebebasan fisik lain
(f) Menganiaya;

(g) Memperkosa, perbudakan seksual, memaksa seorang menjadi pelacur, menghamili secara paksa, melakukan sterilisasi secara paksa, ataupun bentuk kejahatan seksual lainnya ;

(h) Penyiksaan terhadap kelompok berdasarkan alasan politik, ras, kebangsaan, etnis, kebudayaan, agama, jenis kelamin (gender) sebagaimana diatur dalam artikel 3 ICC ataupun adengan alasan-alasan lainnya yang secara umum diketahui sebagai suatu alasan yang dilarang oleh hukum internasional

(i) Penghilangan seseorang secara paksa;
(j) Kejahatan apartheid;

(k) Perbuatan lainnya yang tak berperikemanusiaan yang dilakukan secara sengaj

Wednesday, 2 June 2010

DAFTAR NAMA PEMAIN PIALA DUNIA 2010

GROUP F

Italia
Kiper: Gianluigi Buffon (Juventus), Morgan De Sanctis (Napoli), Federico Marchetti (Cagliari)

Belakang: Gianluca Zambrotta (Milan), Fabio Cannavaro (Juventus), Giorgio Chiellini (Juventus), Christian Maggio (Napoli), Leonardo Bonucci (Bari), Domenico Criscito (Genoa), Salvatore Bocchetti (Genoa)

Tengah: Andrea Pirlo (AC Milan), Gennaro Gattuso (Milan), Daniele De Rossi (Roma), Riccardo Montolivo (Fiorentina), Mauro Camoranesi (Juventus), Angelo Palombo (Sampdoria), Claudio Marchisio (Juventus), Simone Pepe (Udinese)

Depan: Fabio Quagliarella (Napoli), Vincenzo Iaquinta (Juventus), Antonio Di Natale (Udinese), Alberto Gilardino (Fiorentina), Giampaolo Pazzini (Sampdoria)

Selandia Baru
Kiper: Mark Paston (Wellington Phoenix), Glen Moss (Melbourne Victory), James Bannatyne (Team Wellington)

Belakang: Ryan Nelsen (Blackburn Rovers), Ivan Vicelich (Auckland City), Ben Sigmund (Wellington Phoenix), Winston Reid (FC Midtjylland), Tommy Smith (Ipswich Town), Tony Lochhead (Wellington Phoenix), Andy Boyens (New York Red Bulls)

Tengah: Simon Elliott (unattached), Tim Brown (Wellington Phoenix), Leo Bertos (Wellington Phoenix), Michael McGlinchey (Motherwell), Aaron Clapham (Canterbury United), David Mulligan (unattached), Jeremy Brockie (Newcastle Jets), Andy Barron (Team Wellington), Jeremy Christie (FC Tampa Bay)

Depan: Chris Killen (Middlesbrough), Shane Smeltz (Gold Coast United), Chris Wood (West Bromwich Albion), Rory Fallon (Plymouth Argyle)

Paraguay
Kiper: Justo Villa (Valladolid), Aldo Bobadilla (Independiente Medellin), Diego Barreto (Cerro Porteno)

Belakang: Julio Cesar Caceres (Atletico Mineiro), Denis Caniza (Leon), Dario Veron (Pumas), Paulo Da Silva (Sunderland), Claudio Morel (Boca Juniors), Carlos Bonet (Olimpia), Aureliano Torres (San Lorenzo), Antolin Alcaraz (Brugge)

Tengah: Cristian Riveros (Sunderland), Jonathan Santana (Wolfsburg), Enrique Vera (Liga de Quito), Victor Caceres (Libertad), Nestor Ortigoza (Argentinos Juniors), Edgar Barreto (Atalanta)

Depan: Roque Santa Cruz (Manchester City), Oscar Cardozo (Benfica), Nelson Haedo Valdez (Borussia Dortmund), Rodolfo Gamarra (Libertad), Lucas Barrios (Borussia Dormund), Edgar Benitez (Pachuca)

Slovakia
Kiper: Jan Mucha (Legia Warsaw), Dusan Kuciak (Vaslui), Dusan Pernis (Dundee United)

Belakang: Marek Cech (West Brom), Jan Durica (Hannover), Peter Pekarik (Wolfsburg), Martin Petras (Cesena), Kornel Salata (Slovan Bratislava), Martin Skrtel (Liverpool), Radoslav Zabavnik (Mainz)

Tengah: Marek Hamsik (Napoli), Kamil Kopunek (Spartak Trnava), Jan Kozak (Politehnica Timisoara), Juraj Kucka (Sparta Prague), Marek Sapara (Ankaragucu), Zdeno Strba (Xanthi), Miroslav Stoch (Chelsea), Vladimir Weiss (Manchester City)

Depan: Filip Holosko (Besiktas), Martin Jakubko (Saturn Moscow), Erik Jendrisek (Schalke), Stanislav Sestak (Bochum), Robert Vittek (Lille).

GROUP E

Kamerun
Kiper: Guy Roland Ndy Assembe (Valenciennes), Carlos Kameni (Espanyol), Hamidou Souleymanou (Kayserispor)

Belakang: Benoit Assou-Ekotto (Tottenham), Sebastien Bassong (Tottenham), Gaetan Bong (Valenciennes), Aurelien Chedjou (Lille), Geremi (Ankaragucu), Stephane Mbia (Marseille), Nicolas Nkoulou (Monaco), Rigobert Song (Trabzonspor)

Tengah: Achille Emana (Real Betis), Eyong Enoh (Ajax), Jean Makoun (Lyon), Georges Mandjeck (Kaiserslautern), Joel Matip (Schalke), Landry NGuemo (Celtic), Alex Song (Arsenal)

Depan: Vincent Aboubakar (Coton Sport), Eric Choupo-Moting (Nurnberg), Samuel Eto'o (Inter Milan), Mohamadou Idrissou (Freiburg), Achille Webo (Real Mallorca).

Denmark
Kiper: Thomas Sorensen (Stoke), Stefan Andersen (Brondby), Jesper Christiansen (FC Copenhagen)

Belakang: Daniel Agger (Liverpool), Simon Kjaer (Palermo), Per Kroldrup (Fiorentina), Lars Jacobsen (Blackburn), Simon Busk Poulsen (AZ Alkmaar), William Kvist Jorgensen (FC Copenhagen), Patrick Mtiliga (Malaga)

Tengah: Daniel Jensen (Werder Bremen), Christian Poulsen (Juventus), Christian Eriksen (Ajax), Jakob Poulsen (AGF), Martin Jorgensen (AGF), Mikkel Beckmann (Randers), Thomas Enevoldsen (FC Groningen), Thomas Kahlenberg (Wolfsburg), Dennis Rommedahl (Ajax), Jesper Gronkjaer (FC Copenhagen)

Depan: Jon Dahl Tomasson (Feyenoord), Nicklas Bendtner (Arsenal), Soeren Larsen (Duisburg).

Jepang
Kiper: Seigo Narazaki (Nagoya Grampus), Eiji Kawashima (Kawasaki Frontale), Yoshikatsu Kawaguchi (Jubilo Iwata)

Belakang: Yuji Nakazawa (Yokohama Marinos), Marcus Tulio Tanaka (Nagoya Grampus), Yuichi Komano (Jubilo Iwata), Daiki Iwamasa (Kashima Antlers), Yasuyuki Konno (FC Tokyo), Yuto Nagatomo (FC Tokyo), Atsuto Uchida (Kashima Antlers)

Tengah: Shunsuke Nakamura (Yokohama Marinos), Yasuhito Endo (Gamba Osaka), Kengo Nakamura (Kawasaki Frontale), Junichi Inamoto (Kawasaki Frontale), Yuki Abe (Urawa Red Diamonds), Makoto Hasebe (Wolfsburg), Keisuke Honda (CSKA Moscow), Daisuke Matsui (Grenoble)

depan: Shinji Okazaki (Shimizu S-Pulse), Keiji Tamada (Nagoya Grampus), Yasuhito Okubo (Vissel Kobe), Kisho Yano (Albirex Niigata), Takayuki Morimoto (Catania).

Belanda
Kiper: Sander Boschker (FC Twente), Maarten Stekelenburg (Ajax), Michel Vorm (FC Utrecht)

Belakang: Khalid Boulahrouz (Stuttgart), Edson Braafheid (Celtic), John Heitinga (Everton), Joris Mathijsen (Hamburg), Andre Ooijer (PSV Eindhoven), Giovanni van Bronckhorst (Feyenoord), Gregory van der Wiel (Ajax)

Tengah: Ibrahim Afellay (PSV Eindhoven), Nigel de Jong (Manchester City), Demy de Zeeuw (Ajax), Stijn Schaars (AZ Alkmaar), Wesley Sneijder (Inter Milan), Mark van Bommel (Bayern Munich), Rafael van der Vaart (Real Madrid)

Depan: Ryan Babel (Liverpool), Eljero Elia (Hamburg), Klaas Jan Huntelaar (AC Milan), Dirk Kuyt (Liverpool), Arjen Robben (Bayern Munich), Robin van Persie (Arsenal)

GROUP D

Australia
(belum mengumumkan skuad)

Jerman
Kiper: Manuel Neuer (Schalke), Tim Wiese (Werder Bremen), Hans-Jorg Butt (Bayern Munich)

Belakang: Dennis Aogo (Hamburg), Holger Badstuber (Bayern Munich), Jerome Boateng (Hamburg), Arne Friedrich (Hertha Berlin), Marcell Jansen (Hamburg), Philipp Lahm (Bayern Munich), Per Mertesacker (Werder Bremen), Serdar Tasci (Stuttgart)

Tengah: Sami Khedira (Stuttgart), Toni Kroos (Bayer Leverkusen), Marko Marin (Werder Bremen), Mesut Ozil (Werder Bremen), Bastian Schweinsteiger (Bayern Munich), Piotr Trochowski (Hamburg)

Depan: Cacau (Stuttgart), Mario Gomez (Bayern Munich), Stefan Kiessling (Bayer Leverkusen), Miroslav Klose (Bayern Munich), Thomas Muller (Bayern Munich), Lukas Podolski (Koeln).

Ghana
Kiper: Richard Kingson (Wigan), Daniel Agyei (Liberty Professionals), Stephen Ahorlu (Hearts of Lions)

Belakang: Samuel Inkoom (FC Basel), Jonathan Mensah (Grenada), Lee Addy (Bechem Chelsea), Rahim Ayew (Zamalek), Hans Sarpei (Bayer Leverkusen), John Mensah (Sunderland), Isaac Vorsah (Hoffenheim), John Paintsil (Fulham)

Tengah: Sulley Muntari (Inter Milan), Derek Boateng (Getafe), Anthony Annan (Rosenborg), Kwadwo Asamoah (Udinese), Andre Ayew (Arles-Avignon), Stephen Appiah (Bologna), Quincy Owusu Abeyie (Al Sadd), Kevin-Prince Boateng (Portsmouth)

Depan: Matthew Amoah (NAC Breda) Asamoah Gyan (Rennes), Prince Tagoe (Hoffenheim), Dominic Adiyiah (AC Milan)

Serbia
Kiper: Vladimir Stojkovic (Sporting Lisbon), Bojan Isailovic (Zaglebie Lubin), Andjelko Djuricic (Uniao Leiria)

Belakang: Branislav Ivanovic (Chelsea), Antonio Rukavina (1860 Munich), Nemanja Vidic (Manchester United), Neven Subotic (Borussia Dortmund), Aleksandar Lukovic (Udinese), Ivan Obradovic (Real Zaragoza), Aleksandar Kolarov (Lazio)

Tengah: Dejan Stankovic (Inter Milan), Gojko Kacar (Hertha Berlin), Nenad Milijas (Wolves), Zdravko Kuzmanovic (Stuttgart), Radosav Petrovic (Partizan Belgrade), Milos Krasic (CSKA Moscow), Zoran Tosic (Manchester United) , Milos Ninkovic (Dynamo Kiev), Milan Jovanovic (Standard Liege)

Depan: Nikola Zigic (Birmingham), Marko Pantelic (Ajax), Danko Lazovic (Zenit St Petersburg), Dragan Mrdja (Vojvodina Novi Sad).

GROUP C

Aljazair
Kiper: Lounes Gaouaoui (ASO Chlef), Faouzi Chaouchi (ES Setif), Raid Ouheb M'bolhi (Slavia Sofia)

Belakang: Abdelakder Laifaoui (ES Setif), Madjid Bougherra (Rangers), Carl Medjani (Ajaccio), Rafik Halliche (Madeira), Antar Yahia (Bochum), Habib Belaid (Boulogne Sur Mer), Nadir Belhadj (Portsmouth), Djamel Mesbah (Lecce)

Tengah: Hassan Yebda (Portsmouth), Medhi Lacen (Racing Santander), Yazid Mansouri (Lorient), Adlene Guidoura (Wolverhampton), Riad Boudebouz (Sochaux), Djamel Abdoun (Nantes), Foued Kadir (Valenciennes), Karim Ziani (Wolfsburg), Karim Matmour (Borussia Monchengladbach)

Depan: Abdelkader Ghezzal (Siena), Rafik Djebbour (AEK Athens), Rafik Saifi (Istres)

Inggris
Kiper: Joe Hart, David James, Robert Green.

Belakang: Jamie Carragher (Liverpool), Ashley Cole (Chelsea), Rio Ferdinand (Manchester United), Glen Johnson (Liverpool), Ledley King (Tottenham Hotspur), John Terry (Chelsea), Matthew Upson (West Ham), Stephen Warnock (Aston Villa)

Tengah: Gareth Barry (Manchester City), Michael Carrick (Manchester United), Joe Cole (Chelsea), Steven Gerrard (Liverpool), Frank Lampard (Chelsea), Aaron Lennon (Tottenham Hotspur), James Milner (Aston Villa), Shaun Wright-Phillips (Manchester City)

Depan: Peter Crouch (Tottenham Hotspur), Jermain Defoe (Tottenham Hotspur), Emile Heskey (Aston Villa), Wayne Rooney (Manchester United)

Slovakia
Kiper: Samir Handanovic (Udinese), Jasmin Handanovic (Mantova), Aleksander Seliga (Sparta Rotterdam)

Belakang: Miso Brecko (FC Cologne), Bostjan Cesar (Grenoble), Branko Ilic (Lokomotiv Moscow), Matej Mavric-Rozic (Koblenz), Bojan Jokic (Chievo), Marko Suler (Ghent), Suad Filekovic (NK Maribor), Elvedin Dzinic (NK Maribor)

Tengah: Andraz Kirm (Wisla Krakow), Robert Koren (tak ada klub), Valter Birsa (AJ Auxerre), Andrej Komac (Maccabi Tel Aviv), Dalibor Stevanovic (Vitesse Arnhem), Aleksander Radosavljevic (Larissa), Rene Krhin (Inter Milan)

Depan: Milivoje Novakovic (FC Cologne), Zlatko Dedic (VfL Bochum), Zlatan Ljubijankic (Ghent), Nejc Pecnik (Nacional Funchal), Tim Matavz (Groningen)

Amerika Serikat
Kiper: Brad Guzan (Aston Villa), Marcus Hahnemann (Wolverhampton Wanderers), Tim Howard (Everton)

Belakang: Carlos Bocanegra (Rennes), Jonathan Bornstein (Chivas USA), Steve Cherundolo (Hannover), Jay DeMerit (Watford), Clarence Goodson (IK Start), Oguchi Onyewu (AC Milan), Jonathan Spector (West Ham)

Tengah: DaMarcus Beasley (Rangers), Michael Bradley (Borussia Moenchengladbach), Ricardo Clark (Eintracht Frankfurt), Clint Dempsey (Fulham), Landon Donovan (Los Angeles Galaxy), Maurice Edu (Rangers), Benny Feilhaber (AGF Aarhus), Stuart Holden (Bolton), Jose Torres (Pachuca)

Depan: Jozy Altidore (Hull), Edson Buddle (Los Angeles Galaxy), Robbie Findley (Real Salt Lake), Herculez Gomez (Pachuca).

GROUP B


Argentina
Kiper: Sergio Romero (AZ Alkmaar), Mariano Andujar (Catania), Diego Pozo (Colon)

Belakang: Nicolas Burdisso (Roma), Martin Demichelis (Bayern Munich), Walter Samuel (Inter Milan), Gabriel Heinze (Marseille), Nicolas Otamendi (Vlez Sarsfield), Clemente Rodriguez (Estudiantes), Ariel Garce (Colon)

Tengah: Javier Mascherano (Liverpool), Juan Sebastian Veron (Estudiantes), Maximiliano Rodriguez (Liverpool), Mario Bolatti (Fiorentina), Angel Di Maria (Benfica), Jonas Gutierrez (Newcastle), Javier Pastore (Palermo)

Depan: Sergio Aguero (Atltico Madrid), Diego Milito (Internazionale), Martin Palermo (Boca Juniors), Carlos Tevez (Manchester City), Gonzalo Higuan (Real Madrid), Lionel Messi (Barcelona)

Yunani
Kiper: Michalis Sifakis (Aris Salonika), Alexandros Tzorvas (Panathinaikos), Kostas Chalkias (PAOK Salonika)

Belakang: Giorgos Seitaridis (Panathinaikos), Loukas Vintra (Panathinaikos), Evangelos Moras (Bologna), Socrates Papastathopoulos (Genoa), Sotiris Kyrgiakos (Liverpool), Avraam Papadopoulos (Olympiakos), Vasilis Torosidis (Olympiakos), Nikos Spiropoulos (Panathinaikos), Stelios Malezas (PAOK Salonika)

Tengah: Kostas Katsouranis (Panathinaikos), Alexandros Tziolis (Siena), Giorgos Karagounis (Panathinaikos), Sotiris Ninis (Panathinaikos), Christos Patsatzoglou (Omonia), Sakis Prittas (Aris Salonika)

Depan: Angelos Charisteas (Nuremberg), Dimitris Salpigidis (Panathinaikos), Pantelis Kapetanos (Steaua Bucharest), Theofanis Gekas (Hertha Berlin), Giorgos Samaras (Celtic)

Nigeria
Kiper: Dele Aiyenugba (Bnei Yehuda), Austin Ejide (Hapoel Petah Tikvah), Vincent Enyeama (Hapoel Tel Aviv)

Belakang: Dele Adeleye (Sparta Rotterdam), Rabiu Afolabi (Red Bull Salzburg), Elderson Echiejile (Stade Rennes), Chidi Odiah (CSKA Moscow), Danny Shittu (Bolton Wanderers), Taye Taiwo (Olympique Marseille), Joseph Yobo (Everton)

Tengah: Yusuf Ayila (Dynamo Kiev), Dickson Etuhu (Fulham), Sani Kaita (Alania Vladikavhaz), Nwankwo Kanu (Portsmouth), Haruna Lukman (Monaco), John Obi Mikel (Chelsea), Kalu Uche (Almeria), John Utaka (Portsmouth)

Depan: Yakubu Aiyegbeni (Everton), Obafemi Martins (VfL Wolfsburg), Obinna Nsofor (Malaga), Chinedu Obasi (Hoffenheim), Peter Odemwingie (Lokomotiv Moscow)

Korea Selatan
Kiper: Kim Young-kwang (Ulsan), Lee Woon-jae (Suwon), Jung Sung-ryong (Seongnam)

Belakang: Kim Dong-jin (Ulsan), Kim Hyung-il (Pohang), Oh Beom-seok (Ulsan), Lee Young-pyo (Al Hilal), Lee Jung-soo (Kashima), Cha Doo-ri (Freiburg) Cho Yong-hyung (Jeju), Kang Min-soo (Suwon)

Tengah: Ki Sung-yong (Celtic), Kim Bo-kyung (Oita), Kim Nam-il (Tomsk), Kim Jae-sung (Pohang), Kim Jung-woo (Gwangju), Lee Chung-yong (Bolton), Park Ji-sung (Manchester United)

Depan: Park Chu-young (Monaco), Ahn Jung-hwan (Dalian), Lee Seung-ryul (Seoul), Yeom Ki-hun (Suwon), Lee Dong-gook (Jeonbuk)

GROUP A

Afrika Selatan
Kiper: Moeneeb Josephs (Orlando Pirates), Itumeleng Khune (Kaizer Chiefs), Shu-Aib Walters (Maritzburg United)

Belakang: Matthew Booth, Siboniso Gaxa (keduanya Mamelodi Sundowns), Bongani Khumalo (SuperSport United), Tsepo Masilela (Maccabi Haifa), Aaron Mokoena (Portsmouth), Anele Ngcongoa (Racing Genk), Siyabonga Sangweni (Lamontville Golden Arrows), Lucas Thwala (Orlando Pirates).

Tengah: Lance Davids (Ajax Cape Town), Kagisho Dikgacoi (Fulham), Thanduyise Khuboni (Lamontville Golden Arrows), Reneilwe Letsholonyane (Kaizer Chiefs), Teko Modise (Orlando Pirates), Surprise Moriri (Mamelodi Sundowns), Steven Pienaar (Everton), MacBeth Sibaya (Rubin Kazan), Siphiwe Tshabalala (Kaizer Chiefs).

Depan: Katlego Mphela (Mamelodi Sundowns), Siyabonga Nomvete (Moroka Swallows), Bernard Parker (FC Twente)

Meksiko
Kiper: Guillermo Ochoa (America), Luis Ernesto Michel (Guadalajara), Oscar Perez (Chiapas)

Belakang: Rafael Marquez (Barcelona), Ricardo Osorio (VfB Stuttgart), Francisco Rodriguez, Carlos Salcido (keduanya PSV Eindhoven), Hector Moreno (AZ Alkmaar), Paul Aguilar (Pachuca), Efrain Juarez (Pumas UNAM), Jonny Magallon (Guadalajara), Jorge Torres Nilo (Atlas)

Tengah: Andres Guardado (Deportivo Coruna), Gerardo Torrado (Cruz Azul), Israel Castro (Pumas UNAM)

Depan: Guillermo Franco (West Ham United), Carlos Vela (Arsenal), Giovani dos Santos (Tottenham Hotspur), Pablo Barrera (Pumas UNAM), Adolfo Bautista, Alberto Medina (both Guadalajara), Cuauhtemoc Blanco (Veracruz), Javier Hernandez (Manchester United)

Prancis
Kiper: Hugo Lloris (Olympique Lyon), Steve Mandanda (Olympique Marseille), C
dric Carrasso (Girondins Bordeaux)

Belakang: Bacary Sagna (Arsenal), Patrice Evra (Manchester United), William Gallas (Arsenal), Eric Abidal (Barcelona), Sebastien Squillaci (Sevilla), Marc Planus (Girondins Bordeaux), Ga
l Clichy (Arsenal), Anthony Reveillere (Olympique Lyon)

Tengah: Alou Diarra (Girondins Bordeaux), Jeremy Toulalan (Olympique Lyon), Florent Malouda (Chelsea), Yoann Gourcuff (Girondins Bordeaux), Abou Diaby (Arsenal)

Depan: Thierry Henry (Barcelona), Nicolas Anelka (Chelsea), Andre-Pierre Gignac (Toulouse), Franck Rib
ry (Bayern Munich), Sidney Govou (Olympique Lyon), Djibril Cisse (Panathinaikos), Mathieu Valbuena (Olympique Marseille)

Uruguay
Kiper: Fernando Muslera (Lazio), Juan Castillo (Deportivo Cali), Martin Silva (Defensor Sporting)

Belakang: Diego Lugano (Fenerbahce), Diego Godin (Villarreal), Andres Scotti (Colo Colo), Jorge Fucile (Porto), Martin Caceres (Juventus), Mauricio Victorino (Universidad de Chile), Maximiliano Pereira (Benfica)

Tengah: Walter Gargano (Napoli), Egidio Arevalo Rios (Penarol), Sebastian Eguren (AIK Stockholm), Diego Perez (Monaco), Alvaro Pereira (Porto), Ignacio Gonzalez (Valencia), Nicolas Lodeiro (Ajax), Alvaro Fernandez (Universidad de Chile)

Depan: Luis Suarez (Ajax), Diego Forlan (Atletico Madrid), Sebastian Abreu (Botafogo), Edinson Cavani (Palermo), Sebastian Fernandez (Ba

Protocol Of Zions Lahir di Rumah Rotschilds Tahun 1773

Protocol of Zions atau Protokolat Zionis merupakan salah satu dokumen paling kontroversial di dunia. Banyak yang menganggap Protokol merupakan sebuah dokumen palsu yang sengaja di buat-buat demi menguntungkan kelompok anti Semit, pandangan ini diwakili oleh kaum Zionis-Yahudi dan para pendukungnya.

Namun sebaliknya, banyak pula yang menganggap Protokolat Zionis ini sungguh-sungguh asli dan bisa dipercaya. Pandangan yang terakhir ini dianut oleh kebanyakan Dunia Islam dan sejumlah tokoh kemanusiaan di Barat. Bahkan tokoh sekaliber Henry Ford pun masuk ke dalam kelompok ini.

Dalam bukunya The International Jew (1976), Henry Ford menyatakan, “Jika saya ditanya tentang asli tidaknya Protokolat Zionis, maka saya tidak akan mau masuk ke dalam perdebatan panjang itu. Satu-satunya hal yang ingin saya katakan berkenaan dengannya adalah, bahwa semua kejadian yang ada di dunia ini sejalan dengannya…”

Selain keberadaannya yang menimbulkan polemik berkepanjangan, Protokolat Zionis ternyata juga sering disalahkaprahkan sebagai satu dokumen rahasia yang dilahirkan dalam Kongres Zionis Internasional I yang diselenggarakan di Bassel, Swiss tahun 1897. Pandangan ini berangkat dari fakta bahwa di dalam kongres yang dipimpin Theodore Hertzl tersebut, Protokolat Zionis memang disahkan menjadi satu agenda bersama gerakan Zionis Internasional dalam menguasai dunia.

Alhasil, setelah kongres pertama tersebut, Palestina akhirnya jatuh ke tangan kaum Zionis setelah Balfour menulis suratnya yang terkenal (1917). Padahal kala itu Palestina masih berada di bawah kekuasaan Kekhalifahan Turki Utsmaniyah, dan Inggris sama sekali tidak punya hak secuil pun atas tanah Palestina. Setelah Zionis berhasil meruntuhkan kekhalifahan Turki Utsmaniyah pada tanggal 3 Maret 1924, barulah Palestina jatuh ke tangan kelompok Zionis ini. Perang Dunia I dan II juga diyakini merupakan hasil konspirasi mereka.

Pandangan ini ternyata keliru. Benar bahwa jatuhnya kekhalifahan Turki Utsmaniyah, Perang Dunia I dan II, serta sejumlah peristiwa besar dunia, senantiasa merupakan buah dari konspirasi mereka, namun Protokolat Zionis ternyata tidak lahir di dalam Kongres Zionis Internasional di Swiss tahun 1897 tersebut. Protokolat Zionis telah ada jauh sebelum Hertzl menjadi tokoh bepengaruh di dalam gerakan Zionis Internasional. Sejarahnya berawal dari Dinasti Rotshchild di Eropa abad pertengahan.

Dinasti Tameng Merah

Eropa di abad ke-18 merupakan sebuah benua yang terdiri dari banyak kerajaan besar kecil dan sejumlah wilayah kecil yang disebut principalis, semacam kabupaten yang merdeka dan otonom seperti misalnya Monaco dan Lechtenstein. Inggris dan Perancis merupakan dua negara kerajaan besar dan paling berpengaruh.

Setelah Inggris berhasil dikuasai dan para tokoh Mason Amerika berhasil memproklamirkan kemerdekaan negara itu, maka Konspirasi Yahudi Internasional berusaha untuk menaklukkan Perancis. Salah satu tokoh sentral dalam Konspirasi Yahudi Internasional atas Perancis adalah Rothschild, seorang bankir-politikus yang berdarah dingin.

Keluarga Rothschild sejak awal memang keluarga jutawan. Pendiri keluarga ini bernama Moses Amshell Bauer, seorang pemilik modal Yahudi berpengaruh. Sepeninggal Moses, putera bungsunya yang bernama Mayer Amshell Bauer meneruskan usaha ayahnya.

Dalam tempo tidak terlalu lama, usaha warisan ayahnya ini berkembang pesat. Simbol Tameng Merah (Rothcshild) pun kian terkenal. Dan Mayer pun menggunakan gelar Rothschild I. Mayer mendidik kelima anaknya dengan disiplin Yahudi yang tinggi guna dipersiapkan menjadi pengusaha atau bankir yang tangguh.

Pada tahun 1773, Mayer mengundang sekitar duabelas tokoh berpengaruh Yahudi ke kediamannya di Judenstrasse, Frankfurt, guna membahas berbagai perkembangan Eropa terakhir, termasuk mengevaluasi hasil-hasil upaya Konspirasi di Inggris. Dalam pertemuan ini, nama Adam Weishaupt disebut Rothschild sebagai seseorang yang bisa dipercaya untuk menjalankan tugas dari Konspirasi.

Selain mengajukan nama Adam Weishaupt, dalam pertemuan 13 Dinasti Yahudi berpengaruh tersebut, Rothschild juga memaparkan 25 butir langkah strategis bagi kelompok Zionis Internasional untuk menaklukkan dunia. Ke-25 butir langkah strategis inilah yang kelak di tahun 1897 disahkan menjadi agenda bersama gerakan Zionis Internasional.

Isi Protokol Zionis

Jika sekarang Protokolat Zionis yang dikenal hanya berjumlah 24 butir, maka Protokolat Zion yang berasal dari Rotshchild sesungguhnya berisi 25 pasal. Inilah pasal-pasalnya:

  1. Manusia itu lebih banyak cenderung pada kejahatan ketimbang kebaikan. Sebab itu, Konspirasi harus mewujudkan ‘hasrat alami’ manusia ini. Hal ini akan diterapkan pada sistem pemerintahan dan kekuasaan. Bukankah pada masa dahulu manusia tunduk kepada penguasa tanpa pernah mengeluarkan kritik atau pembangkangan? Undang-undang hanyalah alat untuk membatasi rakyat, bukan untuk penguasa.
  2. Kebebasan politik sesungguhnya utopis. Walau begitu, Konspirasi harus mempropagandakan ini ke tengah rakyat. Jika hal itu sudah dimakan rakyat, maka rakyat akan mudah membuang segala hak dan fasilitas yang telah didapatinya dari penguasa guna memperjuangkan idealisme yang utopis itu. Saat itulah, konspirasi bisa merebut hak dan fasilitas mereka.
  3. Kekuatan uang selalu bisa mengalahkan segalanya. Agama yang bisa menguasai rakyat pada masa dahulu, kini mulai digulung dengan kampanye kebebasan. Namun rakyat banyak tidak tahu harus melakukan apa dengan kebebasan itu. Inilah tugas konspirasi untuk mengisinya demi kekuasaan, dengan kekuatan uang.
  4. Demi tujuan, segala cara boleh dilakukan. Siapa pun yang ingin berkuasa, dia mestilah meraihnya dengan licik, pemerasan, dan pembalikkan opini. Keluhuran budi, etika, moral, dan sebagainya adalah keburukan dalam dunia politik.
  5. Kebenaran adalah kekuatan konspirasi. Dengan kekuatan, segala yang diinginkan akan terlaksana.
  6. Bagi kita yang hendak menaklukkan dunia secara finansial, kita harus tetap menjaga kerahasiaan. Suatu saat, kekuatan konspirasi akan mencapai tingkat di mana tidak ada kekuatan lain yang berani untuk menghalangi atau menghancurkannya. Setiap kecerobohan dari dalam, akan merusak program besar yang telah ditulis berabad-abad oleh para pendeta Yahudi.
  7. Simpati rakyat harus diambil agar mereka bisa dimanfaatkan untuk kepentingan konspirasi. Massa rakyat adalah buta dan mudah dipengaruhi. Penguasa tidak akan bisa menggiring rakyat kecuali ia berlaku sebagai diktator. Inilah satu-satunya jalan.
  8. Beberapa sarana untuk mencapai tujuan adalah: Minuman keras, narkotika, perusakan moral, seks, suap, dan sebagainya. Hal ini sangat penting untuk menghancurkan norma-norma kesusilaan masyarakat. Untuk itu, Konspirasi harus merekrut dan mendidik tenaga-tenaga muda untuk dijadikan sarana pencapaian tujuan tersebut.
  9. Konspirasi akan menyalakan api peperangan secara terselubung. Bermain di kedua belah pihak. Sehingga Konspirasi akan memperoleh manfaat besar tetapi tetap aman dan efisien. Rakyat akan dilanda kecemasan yang mempermudah bagi konspirasi untuk menguasainya.
  10. Konspirasi sengaja memproduksi slogan agar menjadi ‘tuhan’ bagi rakyat. Dengan slogan itu, pemerintahan aristokrasi keturunan yang tengah berkuasa di Perancis akan diruntuhkan. Setelah itu, Konspirasi akan membangun sebuah pemerintahan yang sesuai dengan Konspirasi.
  11. Perang yang dikobarkan konspirasi secara diam-diam harus menyeret negara tetangga agar mereka terjebak utang. Konspirasi akan memetik keuntungan dari kondisi ini.
  12. Pemerintahan bentukan Konspirasi harus diisi dengan orang-orang yang tunduk pada keinginan konspirasi. Tidak bisa lain.
  13. Dengan emas, konspirasi akan menguasai opini dunia. Satu orang Yahudi yang menjadi korban sama dengan seribu orang non-Yahudi (Gentiles/Ghoyim) sebagai balasannya.
  14. Setelah konspirasi berhasil merebut kekuasaan, maka pemerintahan baru yang dibentuk harus membasmi rezim lama yang dianggap bertanggungjawab atas terjadinya semua kekacauan ini. Hal tersebut akan menjadikan rakyat begitu percaya kepada konspirasi bahwa pemerintahan yang baru adalah pelindung dan pahlawan dimata mereka.
  15. Krisis ekonomi yang dibuat akan memberikan hak baru kepada konspirasi, yaitu hak pemilik modal dalam penentuan arah kekuasaan. Ini akan menjadi kekuasaan turunan.
  16. Penyusupan ke dalam jantung Freemason Eropa agar bisa mengefektifkan dan mengefisienkannya. Pembentukan Bluemasonry akan bisa dijadikan alat bagi konspirasi untuk memuluskan tujuannya.
  17. Konspirasi akan membakar semangat rakyat hingga ke tingkat histeria. Saat itu rakyat akan menghancurkan apa saja yang kita mau, termasuk hukum dan agama. Kita akan mudah menghapus nama Tuhan dan susila dari kehidupan.
  18. Perang jalanan harus ditimbulkan untuk membuat massa panik. Konspirasi akan mengambil keuntungan dari situasi itu.
  19. Konspirasi akan menciptakan diplomat-diplomatnya untuk berfungsi setelah perang usai. Mereka akan menjadi penasehat politik, ekonomi, dan keuangan bagi rezim baru dan juga di tingkat internasional. Dengan demikian, konspirasi bisa semakin menancapkan kukunya dari balik layar.
  20. Monopoli kegiatan perekonomian raksasa dengan dukungan modal yang dimiliki konspirasi adalah syarat utama untuk menundukkan dunia, hingga tidak ada satu kekutan non-Yahudi pun yang bisa menandinginya. Dengan demikian, kita bisa bebas memainkan krisis suatu negeri.
  21. Penguasaan kekayaan alam negeri-negeri non-Yahudi mutlak dilakukan.
  22. Meletuskan perang dan memberinya—menjual—senjata yang paling mematikan akan mempercepat penguasaan suatu negeri, yang tinggal dihuni oleh fakir miskin.
  23. Satu rezim terselubung akan muncul setelah konspirasi berhasil melaksanakan programnya.
  24. Pemuda harus dikuasai dan menjadikan mereka sebagai budak-budak konspirasi dengan jalan penyebarluasan dekadensi moral dan paham yang menyesatkan.
  25. Konspirasi akan menyalahgunakan undang-undang yang ada pada suatu negara hingga negara tersebut hancur karenanya.(Rz)

Saat Israel Membunuh Anak-anak

Oleh : Fadjroel Rahman

Kejahatan yang tak terampunkan! Bila ada agama, Tuhan, ideologi, atau kepentingan bangsa, ras, dan golongan yang membenarkan pembunuhan anak-anak, terkutuklah iman dan kepentingan semacam itu.

Pembunuhan brutal 37 anak-anak, kebanyakan balita, di Qana, Lebanon selatan, oleh pengeboman Israel, Minggu (30/7), adalah kejahatan tak terampunkan.

Membunuh itu kejahatan

Ketika enam juta Yahudi dibantai Hitler, solidaritas kemanusiaan kita memuncak. Para korban, Yahudi dan lainnya, adalah manusia yang sama dengan kita, tengkorak yang dibalut darah, daging, air mata, kesedihan, dan kegembiraan.

Namun, ketika Pemerintah Israel mengatasnamakan bangsa Yahudi membunuh manusia tanpa pandang bulu, anak-anak, wanita, dan orang tua di Palestina serta Lebanon—sama brutalnya saat mereka dibantai Hitler di Jerman dan Eropa—kita dihadapkan pertanyaan, mengapa korban sama biadabnya dengan pelaku? "Apakah karena garis pemisah antara baik dan buruk melintas di tengah hati semua manusia?" Tanya Solzhenitsyn dalam The Gulag Archipelago.

Israel menjajah serta membantai orang Palestina, dan kini membantai anak-anak di Qana. Hitler, Stalin, Taliban, dan Israel menjalankan terorisme negara, atas nama ras, ideologi, agama, dan nasionalisme.

Tentu tak semua orang Yahudi ingin membantai atau berperang, Sebagian mengutuk kebiadaban Pemerintah Israel. Demikian pula orang Palestina, Arab, Lebanon, ataupun Hezbollah, tidak semuanya ingin berperang meski tetap menuntut hak rakyat Palestina. Ketika sebagian orang Israel dan Hezbollah yang mencintai kekerasan dan kematian (necrophilian), berperang, mereka bersalah karena mencabut nyawa manusia, serta menimbulkan penderitaan pada manusia.

Tak diperlukan ayat suci untuk menyatakan Israel salah karena membunuh orang Palestina dan Lebanon serta mengagresi tanah air mereka. Hezbollah juga tak luput dari kesalahan bila menjadikan penduduk sipil Israel sebagai sasaran peluru kendalinya. Tidak ada keraguan untuk mengatakan, keduanya bersalah karena meniscayakan kematian manusia untuk tujuan masing-masing.

Sebenarnya, tidak ada perang yang niscaya untuk mencabut Israel ataupun Hezbollah dari muka bumi. Tentu yang niscaya adalah dikembalikannya tanah Palestina kepada orang Palestina dan hidup damai berdampingan dengan Israel. Kejahatan yang niscaya adalah terhadap umat manusia bila perang diteruskan kedua pihak. Bila ada yang berniat ikut berperang di pihak Hezbollah atau Israel, tindakan ini termasuk upaya mengabadikan kejahatan terhadap umat manusia. Perang adalah kejahatan, karena membunuh manusia adalah kejahatan!

Di mana solidaritas kemanusiaan dan akal sehat di dunia yang kini saling membunuh? Bisakah kemanusiaan kita merangkak naik mengatasi dilema Yahudi, dilema korban pelaku?

Sembari menegaskan kelirunya gagasan yang membenarkan orang mencabut nyawa manusia, atas nama Meinkampf, Manifesto Komunis, Injil, Al Quran, Zabur, Weda, Zionisme, nasionalisme, sosialisme, demokrasi, atau apa pun juga.

Demokrasi global

Bumi ternyata datar, ketidakseimbangan ekonomi, politik, dan militer global langsung mengarahkan dunia kepada kehancuran bersama. Perang Lebanon, Irak, Afganistan, dan kemandulan PBB tak luput dari ketidakseimbangan ini. Bahkan, cita-cita membangun keadilan, kebebasan, dan kesetaraan melalui gerakan demokrasi global menjadi compang-camping karena dimanipulasi Amerika Serikat (AS) dan sekutunya sebagai panji untuk menyerang Irak, Afganistan, dan negara lain yang tidak mau tunduk di bawah kepentingan ekonomi-politik mereka.

Atas nama demokrasi-manipulatif, jutaan manusia terbunuh dan menderita di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Pelajaran besar dari gejolak politik dunia ini adalah, pertama, revitalisasi demokrasi global, merumuskan kembali cita-cita, institusi, dan program demokrasi global yang substantif, bukan manipulatif di tengah keberagaman kehidupan global. Mendorong sekuatnya kesetaraan ekonomi, sosial, dan keuangan global. Bila negara-negara G-8 tetap menguasai 51 persen output industri global, 49 persen ekspor global, dan 49 persen aset di IMF, maka perang dan kehancuranlah ujung dunia.

Kedua, revitalisasi PBB, menjadikan lembaga ini representasi demokrasi dunia, di mana tiap negara anggota punya hak suara sama. Idealnya, sebuah pemerintahan dunia dengan partisipasi warga dunia. Tidak lagi menjadi sarana negara adidaya mengukuhkan kepentingan, seperti tercermin di Dewan Keamanan.

Ketiga, revitalisasi solidaritas kemanusiaan, mengenali, dan meminimalisir kejahatan kemanusiaan yang bersarang pada gagasan serta keyakinan manusia yang secara ironis membalikkan perilaku biadab pelaku kepada korban. Sehingga, simpati kita kepada pengorbanan Yahudi di masa Hitler menjadi ironi kemanusiaan yang mematikan solidaritas dan kepercayaan (trust) global. Akibat buruknya, Yahudi dianggap musuh agama, Tuhan, dan bangsa-bangsa. Anomali kemanusiaan inilah yang melanda Indonesia kini.

Percayalah, saat manusia dibunuh, entah Yahudi, Lebanon, Palestina, Indonesia, apalagi anak-anak tak berdosa di Qana, diri kita pun ikut terbunuh. Si korban—sang Habil—adalah kita, kemanusiaan kita.

URL Source: http://www.kompas.com/kompas-cetak/0608/03/opini/2855248.htm

M Fadjroel Rachman Ketua Lembaga Pengkajian Demokrasi dan Negara Kesejahteraan (Pedoman Indonesia)

Tuesday, 1 June 2010

ISTRI PEJABAT MAJU DALAM PILKADA

Sejak reformasi bergulir terbukalah kesempatan bagi kaum perempuan untuk menduduki posisi penting di lembaga legislatif dan eksekutif, baik nasional maupun lokal. Secara khusus, jika di masa Orde Baru ibu-ibu pejabat hanya aktif menjadi anggota dan/atau pengurus Dharma Pertiwi atau Dharma Wanita, kini mereka pun dapat ikut bertanding untuk menduduki posisi-posisi di eksekutif dan legislatif melalui pemilihan umum, termasuk pemilihan umum kepala daerah (pilkada). Fenomena politik era reformasi ini menunjukkan adanya kebangkitan kaum perempuan. Mereka bukan lagi sekadar pendamping kaum pria yang menjadi pejabat, melainkan juga dapat menjadi pengganti suaminya jika si suami tidak lagi memenuhi syarat untuk menduduki jabatan-jabatan publik.

Di satu sisi ini merupakan suatu kemajuan yang amat berarti di negeri ini yang tak lagi mempersoalkan perbedaan gender. Semua orang berkedudukan sama dalam bidang politik. Sekat-sekat yang diciptakan kelompok konservatif (agama dan adat) mengenai posisi perempuan dalam politik juga mulai sirna. Di masa lalu, amatlah tabu bagi perempuan atau istri untuk aktif dalam politik, karena adanya pandangan tempat yang pantas bagi kaum istri adalah di dapur atau menjadi kanca wingking (teman di belakang) yang neraka katut, swarga nunut (terbawa ke neraka atau ikut ke surga oleh sang suami). Karena itu, kepandaian atau kemampuan kaum perempuan dipandang kurang berarti dibanding posisinya sebagai seorang ibu rumah tangga biasa. Pandangan liberal dan moderat kini semakin menunjukkan kemenangan mereka yang mendukung berperan aktifnya perempuan dalam politik.

Tempat perempuan bukan hanya di belakang rumah atau hanya menjadi pendamping dan pendukung karier politik suaminya, melainkan dapat memiliki jabatan atau karier politik sendiri. Di sisi lain, bertandingnya kaum perempuan, terlebih lagi istri pejabat atau mantan pejabat negara maupun pemerintahan lokal, untuk menduduki jabatan-jabatan publik juga menimbulkan pertanyaan, apakah politik dinasti atau dinasti politik sedang tumbuh bak jamur di musim hujan di negeri ini? Pertanyaan itu tidak akan muncul jika partai-partai politik telah memainkan peranan dalam komunikasi politik, pendidikan politik, rekrutmen politik, agregasi kepentingan dan artikulasi kepentingan rakyat banyak.

Para istri pejabat negara atau pemerintahan lokal dapat saja bertanding dalam pilkada jika mereka benar-benar memiliki kapabilitas akademik dan pengalaman politik yang baik untuk menduduki jabatan-jabatan publik tersebut. Pendidikan memang bukan segala-galanya dalam menentukan kiprah politik seseorang. Seorang doktor dapat saja memiliki otoritas akademik di bidangnya, namun mungkin saja tidak memiliki kapabilitas dalam berhubungan dengan rakyat. Sebaliknya, seorang yang hanya lulusan sekolah menengah atas dapat saja memiliki kapabilitas dan pengalaman politik yang baik untuk menjadi seorang pemimpin, walau tidak pernah duduk di perguruan tinggi.

Paling ideal adalah jika seseorang sekaligus memiliki otoritas akademik dan pengalaman serta rasa empati terhadap rakyat yang akan dipimpinnya. Ibu pejabat yang suka dilayani dan tidak memiliki empati terhadap rakyat tentu bukanlah tipe calon pemimpin yang baik. Sepintar atau sepengalaman apa pun seorang istri pejabat, jika tidak mendapatkan tempat di hati rakyatnya tentunya sulit untuk terpilih menjadi pejabat publik di daerah, apalagi pada tingkat nasional.

Problem Politik

Ada beberapa faktor penyebab munculnya fenomena adanya istri-istri bupati yang maju untuk memperebutkan jabatan publik di daerah. Pertama, para bupati yang masih menjabat dianggap berhasil oleh masyarakat setempat, seperti dalam kasus di Kabupaten Bantul atau di Kediri, namun kedua bupati tersebut tidak dapat ikut pilkada karena masa jabatannya sudah dua kali. Karena itu, masyarakat menginginkan agar istri bupati maju dalam pilkada dengan asumsi bila istri mantan bupati menang, berarti mantan bupati akan berada di belakang istrinya sebagai “sang penuntun”.

Jika masa bakti lima tahun istrinya selesai, mantan bupati pun akan maju lagi karena tidak dilarang oleh undang-undang. Kedua, istri pertama dan istri kedua bupati sama-sama maju untuk membuktikan siapa dari keduanya yang memiliki legitimasi di mata rakyat di daerahnya. Motif politiknya bisa adu popularitas atau jago siapa yang dapat memenangi pertarungan tersebut. Ketiga, pembentukan dinasti politik baru di daerah. Pada tahap awal suami yang maju, tahap kedua istrinya, dan tahap ketiga adalah salah seorang anak dari pasangan tersebut. Bangunan dinasti politik ini akan kokoh jika masyarakat setempat menilai secara jujur bahwa keluarga tersebut adalah keluarga kaya dan berpendidikan yang memang ingin membangun daerahnya. Persoalan akan muncul jika ternyata bangunan dinasti politik itu amat dipaksakan karena kepala daerah biasanya juga pimpinan daerah dari partai politik yang kuat di daerah tersebut.

Di sini menunjukkan bahwa organisasi partai politik dikelola ibarat partai milik keluarga. Pengurus atau anggota partai lain tidak memiliki kemampuan atau keberanian untuk menantang sang pimpinan partai yang adalah kepala daerah setempat. Persolannya semakin rumit jika di dalam pilkada tersebut bupati atau wali kota menggunakan aparat pemerintah daerah untuk memobilisasi massa bagi pemenangan pemilu untuk istrinya. Lebih pelik lagi jika ternyata anggota KPU dan badan pengawas pemilu di daerah tersebut tidak independen dan cenderung berpihak pada bupati atau wali kota yang sedang berkuasa. Politik kekuasaan dan politik uang dapat saja bermain di dalam pilkada, sehingga incumbent atau istri bupati/wali kota akan diuntungkan di dalam pilkada.

Problema politik ini kecil kemungkinannya akan terjadi di masyarakat yang kelompok menengah atau masyarakat sipilnya sudah amat sadar politik dan tak mudah tergiur oleh politik uang. Dinasti politik atau politik dinasti bukan suatu yang diharamkan di dalam demokrasi, walau tidak disarankan untuk terus berlangsung. Dinasti politik yang terbangun, asalkan didasari oleh niat baik untuk membangun daerah atau negara, ditambah lagi oleh kapasitas keturunan di keluarga tersebut untuk menjadi pemimpin, dapat diterima tapi tetap bukan sesuatu yang lazim di dalam sistem demokrasi.

Semakin banyaknya istri atau anak mantan bupati/wali kota yang maju di dalam pilkada menunjukkan betapa sosialisasi politik dan kaderisasi politik tidak berjalan baik di partai-partai politik. Jika ini terus berlanjut, bukan mustahil rakyat sebagai pemilik kedaulatan tertinggi di republik ini akan merasa jenuh dengan demokrasi yang hanya menghasilkan pemimpin yang lebih mengutamakan keluarga dan kelompoknya ketimbang masa depan daerah, bangsa, dan negara. Ini merupakan problem kita bersama, bagaimana demokrasi dapat menciptakan kestabilan politik dan kemaslahatan bagi warga negara secara keseluruhan dan bukan hanya dikuasai oleh keluarga-keluarga kaya pemilik kekuasaan seperti yang hingga kini masih terjadi di Filipina.

Sri Mulyani dan Yahudi Bisa Batalkan Kunjungan Obama ke Indonesia (Lagi)

Dibandingkan bulan Maret lalu, gegap gempita menyambut kunjungan Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama ke Indonesia yang dijadwalkan pertengahan bulan Juni ini tidak atau belum begitu terasa.

Bulan Maret lalu, saat pertama kali Obama direncanakan akan mengunjungi Jakarta dan Bali, berbagai kegiatan untuk menyambut Obama sudah mulai dilakukan jauh-jauh hari. Baik persiapan yang dilakukan pihak pemerintah Indonesia maupun berbagai kelompok masyarakat sipil Indonesia. Pemerintah telah merencanakan state dinner. Bahkan ada menteri yang berjanji akan mengusulkan kepada Presiden SBY untuk memberikan penghargaan kepada Ibunda Obama, Ann Dunham-Soetoro, yang melakukan penelitian mengenai ekonomi kerakyatan di Jogjakarta. Sejumlah tukang baso dan nasi goreng juga sudah diorganisir untuk menyambut kehadiran Obama yang disebutkan menyukai dua jenis makanan ini.

Tetapi apa daya, kunjungan Obama ke Indonesia di bulan Maret itu terpaksa dibatalkan. Alasan resmi yang disampaikan pihak Gedung Putih menyebutkan bahwa Obama harus berkonsentrasi mengikuti pemungutan suara mengenai RUU Jaminan Kesehatan di Kongres AS. Namun alasan lain yang juga dibicarakan banyak kalangan berkaitan dengan faktor keamanan. Mulai dari ancaman terorisme sampai kekhawatiran bertemunya dua gelombang demonstrasi besar di Jakarta ketika Obama tiba. Gelombang demonstrasi pertama digerakkan oleh “kelompok tradisional” yang anti pada sikap double standard Amerika Serikat dalam banyak isu internasional, sementara gelombang demonstrasi kedua dilakukan oleh kelompok masyarakat sipil Indonesia yang kecewa dengan sikap pemerintah dalam menghadapi skandal dana talangan Bank Century senilai Rp 6,7 triliun.

Ketika itu, awal Maret, DPR telah menyatakan bahwa dana talangan yang diberikan kepada Bank Century itu pada 2008 melanggar berbagai aturan hukum dan sejumlah pihak, antara lain mantan Gubernur BI Boediono dan mantan Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Sri Mulyani harus bertanggung jawab. Tetapi Presiden SBY terkesan menentang penilaian DPR yang dihasilkan lewat proses penyelidikan Pansus Centurygate itu. Sikap Presiden SBY ini telah membangkitkan gelombang kekecewaan yang begitu luas dan merata di banyak tempat di Indonesia.

Kini, menurut jadwal, dua pekan lagi Obama akan tiba di Indonesia.

Adalah Maria Otero, pejabat Kemenlu AS yang membidangi demokrasi dan masalah global, yang menyampaikan secara resmi rencana kunjungan Obama dalam jumpa pers di Washington D.C. tanggal 26 Mei lalu. Menurut Mario Otero, untuk mempersiapkan kunjungan Obama, ia seecara khusus mengunjungi Indonesia antara tanggal 17 hingga 21 Mei untuk bertemu dengan pejabat Indonesia dan tokoh masyarakat sipil dan berdiskusi tentang berbagai isu internasional dimana kedua negara dapat membangun partnership.

Tetapi, serangan yang dilakukan pasukan Israel terhadap armada Fredom Flotilla yang terdiri dari enam kapal yang mengangkut bantuan kemanusiaan untuk penduduk Gaza, Palestina, yang telah dikurung Israel sejak awal Januari tahun lalu, kelihatannya sedikit banyak akan mempengaruhi rencana kunjungan Obama. Kapal Mavi Marmara milik Turki yang ikut dalam armada Freedom Flotilla dihujani tembakan oleh pesawat tempur dan helikopter Israel di Laut Tengah. Setidaknya, 19 orang dikabarkan tewas dan ratusan lainnya menderita luka-luka. Sampai sejauh ini kabar 12 WNI, termasuk seorang jurnalis TVOne, yang ikut dalam misi kemanusiaan itu pun belum jelas.

Serangan terhadap misi kemanusiaan ini menambah daftar panjang prilaku biadab pemerintahan negara Yahudi itu. Perdana Menteri Benyamin Netanyahu dalam keterangannya kemarin memperlihatkan rasa tidak bersalah. Dia menyesal korban jiwa yang jatuh dalam serangan itu. Tetapi, sambungnya seperti dikutip media Israel Hareetz, tentara Israel juga memiliki hak untuk membela diri dari serangan yang dilakukan pihak lain.

Persoalannya, yang datang ke mendekati Gaza bukanlah armada perang, tetapi misi kemanusiaan yang tidak mempersenjatai diri.

Amerika Serikat, sekutu utama Israel di muka bumi ini, mau tidak mau ikut memanen kecaman. Di Jakarta, hari ini sejumlah kelompok, termasuk Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), menggelar demonstrasi di depan Kedubes AS di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Mereka mengecam dukungan yang diberikan AS kepada Israel yang kerap bertindak sewenang-wenang terhadap rakyat dan tanah Palestina.

Sikap Presiden Obama terhadap isu Timur Tengah sejak awal sudah mengecewakan kelompok Muslim di tanah air. Sejak Gaza diblokade oleh tentara Israel awal Januari 2009 lalu, Obama yang ketika itu tengah menunggu pelantikan dirinya sebagai presiden ke-44 AS, memilih berdiam diri.

Banyak yang mengaitkan sikap diam Obama itu dengan janjinya mempertahankan dan membela Israel dari serangan musuh-musuh negeri Zionis itu. Janji itu disampaikan Obama saat ia mengunjungi Israel pertengahan 2008 lalu, di tengah masa kampanye pemilihan presiden AS. Saat itu, Obama mengatakan bahwa Israel memiliki hak untuk melindungi diri dari setiap serangan. Obama sama sekali menutup mata dengan kenyataan bahwa apa yang disebut sebagai serangan terhadap Israel itu sebenarnya adalah reaksi balasan dari penjajahan yang dilakukan Israel terhadap wilayah Palestina.

Apa boleh buat, untuk urusan Israel, Obama dianggap tidak memiliki kebijakan yang berbeda dengan pendahulunya. Ia tetap pro pada penjajahan Israel atas tanah Palestina, dan lebih jauh, membiarkan (dan memperbolehkan) Israel melakukan serangan militer terhadap apapun yang oleh Israel diartikan sebagai serangan terhadap negara itu.

Hal lain yang ikut mempengaruhi rencana kunjungan Presiden Obama ke Indonesia adalah keputusan World Bank mengangkat Sri Mulyani Indrawati sebagai salah seorang managing director. Dalam hal ini, World Bank Group dianggap telah mengintervensi proses hukum yang tengah dilakukan berbagai lembaga penegak hukum di Indonesia untuk mengusut skandal dana talangan Bank Century.

Sri Mulyani adalah satu dari sekian pejabat Indonesia yang dinilai oleh DPR dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ikut bertanggung jawab dalam kebijakan yang berpotensi merugikan negara sebesar Rp 6,7 triliun itu. Skandal dana talangan Bank Century adalah kasus korupsi.

Keputusan World Bank ini seperti mengulangi kasus Paul Wolfowit yang mengundurkan diri dari kursi Presiden World Bank karena dinilai melanggar etika dan memberikan fasilitas yang tidak pada tempatnya kepada teman wanitanya, Sha Ali Riza.

Kunjungan Obama ke Indonesia akan dimanfaatkan oleh sekelompok orang untuk membawa kasus pengangkatan Sri Mulyani sebagai managing director World Bank Group ini ke level internasional. Sebagai pemimpin negara yang memiliki hak eksklusif untuk menempatkan orangnya di posisi presiden Bank Dunia, Obama akan diminta untuk mengkoreksi keputusan Presiden Bank Dunia Robert Zoellick yang memberikan kursi managing director itu dan selanjutnya, untuk sementara, menyelamatkan Sri Mulyani.

Obama harus diberitahu bahwa skandal dana talangan Bank Century bukan satu-satunya kasus berbau korupsi yang melilit Sri Mulyani selama yang bersangkutan menjadi Menteri Keuangan di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) I dan II. Ada beberapa kasus pajak yang melibatkan Sri Mulyani yang telah sering disampaikan.

Kini pilihan ada di tangan Obama. Ia akan kerepotan bila mengabaikan kedua agenda besar yang sedang berkembang di Indonesia ini.

Tetapi, di sisi lain, Obama akan disambut sebagai pahlawan bila ternyata ia berani mengambil langkah yang tegas untuk memperbaiki keadaan:

Pertama, mengecam Israel dan menghentikan dukungan AS untuk Israel sampai Israel menghentikan blokade Gaza dan meminta maaf atas semua kekerasan yang mereka lakukan.

Dan, kedua, mengkoreksi keputusan Presiden Bank Dunia Robert Zoellick yang mengangkat Sri Mulyani sebagai managing director World Bank Group. Serta menyatakan dukungannya pada proses hukum di Indonesia dan pemberantasan praktik korupsi, termasuk yang dilakukan pejabat negara untuk memperkaya pihak lain, sampai ke akar-akar