Thursday, 6 December 2012
Ilegal, Fosil Dinosaurus Seharga Rp4 Miliar Disita. Fosil dinosaurus ini diselundupkan dari Mongolia
Petugas Bea Cukai Amerika Serikat telah menyita fosil dinosaurus seharga £248.000 atau sekitar Rp4 miliar dari sebuah rumah di Wyoming, sebuah negara bagian barat Amerika Serikat. Penemuan ini berkat laporan terkait penyelidikan penyelundupan fosil dinosaurus dari Mongolia.
Menurut Robert Painter, seorang pengacara asal Houston yang mewakili Presiden Mongolia Tsakhia Elbegdorj, para pejabat Mongolia berharap ada efek atau hukum yang menakutkan bagi orang-orang yang melakukan penyelundupan.
"Harus ada tindakan hukum yang jelas terhadap tindakan penyelundupan. Diharapkan ada peningkatan kesadaran dari seluruh aparat hukum Mongolia dan Pemerintah Amerika Serikat untuk bekerjasama melindungi warisan budaya," kata Robert Painter, dilansir dari the Telegraph.
Dia juga memperkirakan akan ada lebih banyak kasus mengenai penjualan tulang dinosaurus secara ilegal di Mongolia.
Petugas Imigrasi dan Bea Cukai Amerika Serikat yang melakukan penyeledikan, Louis Martinez, mengatakan penyelidikan tentang penyelundupan ini masih terus berlangsung. Tapi Martinez belum bisa memberikan informasi mengenai kelanjutan kasus ini secara rinci.
Ia menegaskan, penyelundupan ini terkait dengan kasus yang melibatkan agen dari Florida yang melakukan penyelundupan beberapa fosil dinosaurus. Salah satunya adalah rangka Tyrannosaurus bataar, pada bulan Juni lalu. Saat ini fosil tersebut sudah disita oleh pihak pemerintah.
"Sebelum disita oleh pemerintah, kerangka Tyrannosaurus bataar itu dilelang di pasar gelap seharga £652,000 atau sekitar Rp10,1 miliar," kata Louis Martinez.
Pemerintah Amerika Serikat berpendapat bahwa tulang-tulang dinosaurus itu dibawa secara ilegal dari Mongolia. Dan Undang-Undang AS menyatakan bahwa fosil dinosaurus yang sudah disita akan menjadi milik pemerintah.
Fosil dinosaurus ini berasal dari tulang-tulang Tyrannosaurus bataar, yang merupakan kerabat dekat dari Tyrannosaurus rex. Spesies ini hidup sekitar 70.000 tahun lalu.
Robert Painter mengungkapkan bahwa beberapa orang bersedia mengeluarkan jutaan dolar untuk mendapatkan tulang dinosaurus di pasar gelap. Salah satu tempat yang banyak melakukan penggalian fosil-fosil dinosaurus secara ilegal ada di Mongolia.
"Pemerintah Mongolia sudah belajar banyak dari melihat penjualan fosil-fosil dinosaurus di pasar gelap. Ini harus segera dihentikan agar tidak terjadi penyelundupan dalam skala lebih besar," tutur Robert Painter.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment