Thursday, 6 December 2012
Uranium Bisa Penuhi Energi Dunia Hingga 3.600 Tahun. Cadangan uranium tersebar di beberapa wilayah Indonesia
Di tengah krisis energi dunia, energi terbarukan menjadi solusi penting. Sehingga harga energi dari fosil akan semakin mahal. Energi yang dihasilkan dari fosil seperti minyak bumi diprediksi hanya akan bertahan hingga 42 tahun lagi. Sedangkan gas alam cair bertahan hingga 62 tahun ke depan.
Dengan demikian, uranium sebagai salah satu energi terbarukan dipandang penting. Sebagai sumber energi nuklir, uranium nantinya dapat digunakan sebagai pengganti energi fosil yang akan segera habis.
“Ketersediaan uranium dunia diprediksi dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi dunia hingga 3.600 tahun mendatang,” kata Staf Ahli Menristek Bidang Energi dan Material Maju, Agus R. Hoetman di Kampus UGM, Kamis 5 Desember 2012
Menurut Agus, uranium dengan proses daur ulang atau proses ulang bisa bertahan hingga 3.600 tahun lagi. Dengan demikian uranium sangat potensial digunakan sebagai alternatif dalam pemenuhan kebutuhan energi dunia.
”Di Indonesia sendiri potensi cadangan uraniumnya tersebar di beberapa daerah luar Pulau Jawa. Sehinga memungkinkan penggunaan energi nuklir jika ke depan sudah tidak ada lagi suplai energi fosil ,” ujarnya.
Penggunaan energi Indonesia, kata Agus, pada tahun 2010 masih didominasi dengan suplai energi fosil sebesar 95,2 persen. Sementara energi terbarukan baru dimanfaatkan kurang dari 5 persen. Melihat kondisi pasokan energi fosil yang terus menipis, maka memaksimalkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan menjadi langkah tepat. Apalagi Indonesia memiliki potensi besar terhadap sumber energi baru.
“Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan variasi sumber energi baru dan terbarukan. Seperti air, angin, biomassa, panas bumi, dan matahari,” jelasnya.
Cara lain untuk memperbarui energi dengan melakukan penghematan atau konservasi energi. Melalui konservasi akan lebih menghemat biaya dibandingkan dengan melakukan penambahan kebutuhan.
“Penyediaan energi termurah dengan konservasi, namun dalam pelaksanaanya butuh ketelitian dalam menganalisisnya,” ucapnya.
Sedangkan Wega Trisunaryanti, Guru Besar Jurusan Kimia FMIPA UGM menyebutkan bahwa hidrogen merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang berpotensi digunakan sebagai alternatif dalam pemenuhan kebutuhan energi. Selain bersifat terbarukan, hidrogen juga bersifat ramah lingkungan.
Ini tidak seperti pada energi fosil yang banyak menyumbang emisi karbon yang membahayakan lingkungan dan kesehatan. “Hidrogen untuk bahan bakar cukup ramah lingkungan,” tuturnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment