Tuesday, 28 June 2011

AMERIKA SERIKAT DAN ISRAEL INGIN MENGHANCURKAN SURIAH


Suriah adalah satu lagi negara di Timur Tengah yang tengah bergolak akibat virus revolusi di kawasan tersebut. Pemerintah Suriah mengatakan bahwa yang diinginkan para demonstran bukanlah revolusi demi kebaikan, namun menggulingkan rezim semata demi kepentingan asing.

Kepala Misi Diplomatik Suriah untuk Indonesia, Bassam Alkhatib, mengatakan bahwa pemerintah Suriah telah menanggapi semua demonstrasi dengan damai dan tanpa kekerasan. Tapi media yang kebanyakan milik Barat memberitakan lain.

"Ini adalah sesuatu yang diciptakan oleh kekuatan-kekuatan Barat. Tentu saja dengan bantuan kekuatan media massa internasional yang mereka miliki," ujar Alkhatib dalam percakapannya dengan VIVAnews, Kamis, 9 Juni 2011.

Kehancuran Suriah, ujarnya, memang dikehendaki oleh beberapa pihak, di antaranya Israel dan Amerika Serikat. Dia mengatakan Suriah memiliki daya tawar yang tinggi dan ancaman bagi kelangsungan negara Israel di kawasan, itulah sebabnya Suriah diincar kali ini.

Tidak hanya Suriah, tegasnya, negara-negara Timur Tengah lainnya juga telah masuk dalam sasaran tembak zionis. Tidak terkecuali Indonesia, yang telah sejak dulu digoyang media sehingga Timor Leste lepas dari negara kesatuan ini.

INDONESIA HARUS WASPADA (Dr Graham Tallis, pakar dari WHO,menyarankan Indonesia tak boleh lengah atas wabah E. Coli)


Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mewanti-wanti diare kini bisa mematikan. Di  Jerman, dan sejumlah negara Eropa, wabah diare telah merenggut sejumlah nyawa.  Di Jerman, misalnya, sedikitnya 30 orang tewas. Kini, ribuan orang terjangkit wabah ini. Penyakit itu juga terdeteksi di Amerika Serikat dan Kanada.
Pakar WHO di Indonesia, Dr. Graham Tallis, mengungkapkan diare maut itu adalah penyakit haemolytic uraemic syndrome (HUS), disebabkan bakteri Enterohaemorrhagic Escherichia coli (EHEC).  Serotip bakteri ini langka, yaitu E. coli o104:H4. Ini jenis bakteri ganas. “Penderita akan mengalami kerusakan ginjal, dan komplikasi parah dari infeksi EHEC,” ujar Tallis kepada VIVAnews melalui surel, 10 Juni 2011.
Meskipun berlangsung di Jerman, dan negara Eropa lainnya, Tallis memperingatkan wabah itu bisa mengancam Indonesia.  Penularan bisa terjadi dari mereka yang baru-baru ini berkunjung ke tempat wabah, seperti di Jerman. Apalagi bila kini merasakan gejala diare.
Tallis pun memaparkan langkah pencegahan, dan siaga menghadapi wabah diare mematikan itu.  Berikut petikan wawancara VIVAnews dengan Tallis, yang menjabat sebagai Manajer Program Pemantauan Penyakit dan Epidemiologi untuk Kantor Perwakilan WHO di Indonesia.

DUA SISI E. COLI SANG BAKTERI MAUT


Bakteri Escherichia coli (E. coli) membuat geger Eropa dalam beberapa minggu terakhir. Ribuan warga terjangkit, puluhan di antaranya tewas.

E. coli sebenarnya bukan bakteri asing bagi kita. Setelah manusia berusia dua hari, bakteri ini mulai terbentuk di usus dan sistem pencernaan lainnya. E. coli adalah satu dari jutaan bakteri yang menempel di usus manusia maupun binatang berdarah panas, seperti mamalia dan burung. Nama Escherichia diambil dari nama penemunya, Theodor Escherich, seorang dokter anak warga negara Jerman.

Bakteri itu ia temukan pada 1885 ketika meneliti penyebab penyakit usus parah yang menimpa anak-anak di negaranya. Dari sampel kotoran dari anak-anak yang sakit, Theodor menemukan mikroba berbentuk lonjong yang berkembang dengan cepat.  Ia menamakannya sebagai Bacillus communis coli. Setelah Theodor meninggal pada 1911, bakteri ini kemudian dinamakan Escherichia coli. 

GARA GARA TAUGE, HIDUP JADI MENDERITA. AWAS BAKTERI E. COLI STRAIN O104:H4.


"Sakitnya bukan main." Bagi Holger Radloff, tak ada kata lain yang bisa menggambarkan kepedihan saat diserang diare, sekaligus komplikasi ginjal yang fatal. Sambil terbaring di University Medical Center Hamburg-Eppendorf, ia menceritakan pengalamannya terkena hemolytic uremic syndrome (HUS). Sebabnya, terdengar sepele. Dia melahap sepiring salad berisi tomat, ketimun, tauge, dan daun selada.
Tapi sayur itu rupanya menjadi pangkal petaka. Seperti dilansir oleh BusinessWeek, Radloff, 49, yang sehari-harinya bekerja sebagai jurnalis yang memburu berita, kali ini justru pasrah diwawancarai wartawan. Ia adalah salah satu dari ribuan pasien yang dirawat gara-gara terkena infeksi racun bakteri E. coli yang menumpang sayur-sayuran tadi.
Rasa sakit tak terkira membuat Radloff selama beberapa hari hanya bisa menahan perih. Dia bahkan tak bisa menolong anak laki-lakinya,  serta seorang kerabat yang juga tengah diserang penyakit yang sama.  Radloff memang memakan salad itu bersama keluarga dan seorang kenalan keluarganya. Untung saja, istrinya lolos dari sergapan E. coli, dan anak perempuannya segera sembuh walau sempat mengalami gejala diare dan sakit yang hebat.
Kini, Radloff masih harus menjalani perawatan dialisis dan transfusi plasma darah. Kerjanya hanya tidur, bangun dengan perut lapar, makan banyak, merasa letih, dan tidur lagi. Radloff tak sendirian. Di UKE, rumah sakit terbesar di Hamburg, setidaknya ada 81 pasien dewasa dan 22 pasien anak-anak yang mengalami komplikasi ginjal setelah terinfeksi E. coli.
Di Jerman, lebih dari 2086 orang yang mengalami diare berdarah dan 722 orang mengalami komplikasi ginjal gara-gara E. coli. Setidaknya, 27 nyawa melayang dan 2909 orang yang terjangkit bakteri E. coli berbahaya ini, di seluruh dunia  Tak ayal, wabah E. coli Jerman kali ini ditetapkan sebagai wabah E. coli paling mematikan sepanjang sejarah modern.
***
Ini bukan kisah maut pertama dari bakteri E. coli. Penyebaran wabah kali ini masih belum seberapa bila dibandingkan serangan E.Coli di Jepang pada 1996. Seperti dikutip dari catatan firma Marler Clark, saat itu adalah wabah E. coli terbesar  di dunia, karena menginfeksi lebih dari 12 ribu orang.
Pada 1999, lewat sebuah mata air, E. coli juga sempat menyerang New York AS dan menginfeksi sekitar 1000 orang. Setahun berselang, E. coli melanda daerah Walkerton Kanada dan meracuni sekitar 2.300 orang. Hanya saja, korban jiwa pada kasus-kasus di atas masih kalah dengan wabah Jerman kali ini.

WAWANCARA DENGAN GATOT ABDULLAH MANSYUR : DI ARAB SAUDI RAJA TIDAK BOLEH IKUT CAMPUR DALAM HUKUM PANCUNG, KARENA (KATANYA) SUDAH DITETAPKAN DALAM AL-QURAN


Pemerintah mengaku kecewa atas pemancungan Ruyati Sabtu, 18 Juni 2011, yang dilakukan tanpa sepengetahuan perwakilan Indonesia di Arab Saudi. Kasus ini terus bergulir, berujung dengan pemanggilan Duta Besar Arab Saudi yang meminta maaf dan mengaku lalai.

Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Gatot Abdullah Mansyur, mengaku stafnya di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Riyadh maupun Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah telah maksimal dalam melindungi warga negara Indonesia. Namun, luasnya wilayah dan kurangnya sumber daya manusia (SDM) dikatakan kerap membuat mereka kewalahan.

Gatot juga mengatakan bahwa sistem hukum syariah Arab Saudi tidak memungkinkan campur tangan kekuasaan dalam memberikan pengampunan terhadap Ruyati. Semua keputusan diberikan kepada keluarga korban sebagai pihak penderita.

MORATORIUM TKI, SIAPA YANG MERUGI?

Sejumlah petinggi pemerintahan berkumpul di Istana Presiden. Rabu itu, 22 Juni 2011, rapat kabinet terbatas digelar dipimpin langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Hadir Wakil Presiden Boediono, dua menteri koordinator, dan empat menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.

Di rapat penting ini pemerintah mengambil keputusan drastis: memberlakukan moratorium atau menghentikan sementara pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Arab Saudi. Kebijakan itu berlaku efektif mulai 1 Agustus 2011, hingga Saudi menandatangani kesepakatan perlindungan TKI.

"Pemerintah sudah menyiapkan langkah-langkah teknis dari semua aspek sebagai konsekuensi pelaksanaan keputusan moratorium," kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar.

Keputusan itu diambil setelah muncul gelombang amarah publik atas pemancungan Ruyati binti Satubi, TKI asal Bekasi, di Arab Saudi.

Moratorium serupa pernah diberlakukan terhadap Malaysia, Kuwait, dan Yordania. Bahkan, untuk dua negara terakhir, kebijakan itu mengarah pada penghentian pengiriman TKI secara permanen. Moratorium untuk Malaysia berakhir Juni kemarin. 

18 WNI YANG LOLOS DARI HUKUMAN MATI DI MANCA NEGARA


Kementerian Luar Negeri mengungkap ada 303 Warga Negara Indonesia yang terancam hukuman mati sejak 1999 - 2011. Tiga nama telah dieksekusi  di dua negara, dua orang dipancung di Arab Saudi dan satu orang dieksekusi di Mesir.

Dari 303 WNI, setidaknya 18 orang lolos dari hukuman mati dan mendapatkan keringan hukuman.
Berikut  nama-nama mereka yang lolos dari vonis mati di sejumlah negara:

Arab Saudi:
1. Nurmakin Sabri: TKI asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan ini terancam hukum pancung karena kasus pembunuhan. Tapi Nurmakin Sabri kemudian mendapatkan pemaafan dari keluarga korban untuk kasus pembunuhan dan mendapatkan ampunan raja. Nurmakin telah dipulangkan ke Indonesia.

2. Sugiono Satru Ami: Keluarga korban telah memaafkan Sugiono pada tahun 2009 dan mendapatkan pengampunan Raja pada 28 Desember 2009. Sugiono sudah dipulangkan ke Indonesia pada awal 2010.

KISAH RUYATI SEBELUM DIPENGGAL, DAN TKI LAINNYA MENANTI TEBASAN PEGANG ALGOJO DI ARAB SAUDI


 Rumah itu berada di samping jalan aspal yang terbilang baru. Beralamat di Jalan Raya Sukatani Kampung Ceger, Desa Sukadarma, Sukatani, Kabupaten Bekasi, rumah itu cukup mudah dikenal. Dindingnya cerah warna merah muda. Tapi hati penghuninya tengah dirundung mendung.

Di luar rumah, beberapa karangan bunga berdiri segar. Ada tulisan 'Bupati Kabupaten Bekasi', 'DPRD Kabupaten Bekasi', ada pula tertanda dari Istri Gubernur Jawa Barat.

DUBES ARAB SAUDI UNTUK INDONESIA, TEGASKAN TIDAK PERNAH MINTA MAAF BERKLAITAN DENGAN HUKUMAN PANCUNG TERHADAP RUYATI

 Dubes Arab Saudi di Indonesia Abdulrahman Al Khayyath kembali menegaskan sikapnya tentang kasus TKI Ruyati. Tak pernah ada permintaan maaf maupun pernyataan lalai saat bertemu dengan Menlu Marty Natalegawa.

"Terkait dengan siaran pers yang dibagikan kepada media, demikianlah yang dapat disampaikan. Tentu apa yang menjadi sikap pemerintah Indonesia akan disampaikan pada pihak di Arab Saudi," kata Al Khayyath saat ditemui di kediamannya, Jl Teuku Umar, Menteng, Jakpus, Senin (27/6/2011) malam. Ucapan Al Khayyath diterjemahkan dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia.

Al Khayyath tak mau berkomentar terlalu banyak soal masalah ini. Dia berharap, soal 'perang' minta maaf ini tidak diperpanjang dan menjadi polemik di masyarakat sehingga mengganggu hubungan kedua negara.

Hal yang sama juga dikatakan Menkum HAM Patrialis Akbar yang hadir dalam pertemuan tersebut. Menurut Politisi PAN ini, kasus minta maaf bisa mempengaruhi keharmonisan Indonesia dan Arab Saudi. Dia juga khawatir, masalah ini mempengaruhi warga Indonesia yang saat ini berada di negeri makmur tersebut.

"Ini membuat citra kedua negara bermasalah. 1,5 Juta warga kita di sana, kasihan kan," tegasnya.

Sebelumnya, melalui siaran pers yang diterbitkan 23 Juni lalu, Kedutaan Besar Arab Saudi tegas-tegas membantah pernyataan Marty Natalegawa. Pihak Arab Saudi mengklaim tidak pernah mengakui lalai dan minta maaf terkait kasus Ruyati.

"Kedutaan menjelaskan secara tegas bahwa Yang Mulia Duta Besar tidak menyampaikan kepada Yang Mulia Menlu RI bahwa Ia mengungkapkan permohonan maaf Kerajaan atas tidak memberitahukan pihak Kedutaan Indonesia di Riyadh mengenai pelaksanaan eksekusi hukuman mati terhadap TKI/Ruyati," begitu bunyi siaran pers itu.

Pernyataan resmi Kedutaan Arab Saudi itu kontan membuat publik bertanya-tanya. Sebab, sehari sebelumnya, Marty dengan tegas menyebutkan pihak Arab Saudi telah mengakui kelalaiannya dan meminta maaf kepada Indonesia.

"Betul, mereka menyampaikan penyesalannya mengenai perkembangan ini kepada kami tadi. Beliau menyampaikan bahwa intinya mereka lalai karena tidak menyampaikan kepada kita, seharusnya disampaikan," kata Marty di Istana Negara pada 22 Juni.

Statemen yang saling bertolak belakang itu makin digunjingkan setelah Marty seperti enggan menanggapi persoalan itu. Ditemui di Istana Presiden pada 24 Juni, Marty hanya menyebutkan semua yang disampaikan ke pers telah sesuai fakta.

"Nggak ada lagi yang saya sampaikan mengenai masalah itu. Kami kira semua sudah sesuai fakta," kata Marty. Marty juga tidak secara tegas membantah semua pernyataan Kedubes Arab Saudi.

Wednesday, 22 June 2011

KISAH RUYATI SEBELUM DIPENGGAL (VERSI KJRI DI JEDDAH)

RUYATI binti Satubi (54 tahun) dihukum pancung oleh pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Pemerintah Indonesia dituding tidak melakukan pembelaan atas kasus yang menimpa janda tiga anak ini. Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah pun mengirim kronologis kisah Ruyati yang berakhir diujung pedang. BR>
Berikut kronologis hukuman pancung tenaga kerja wanita asal Indonesia, Ruyati, yang bersumber dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah yang dikirim melalui surat elektronik kepada Media Indonesia.

Ruyati Bt Satubi, dengan nomor paspor AL 786899 beralamat Kp Ceger Rt 003/01 Kecamatan Sukatani, Bekasi, Jawa Barat, dikirim ke Arab saudi melalui agen PJTKA Ziarah Rec Office, dan perusahan pengirim Dasa Graha Utama.

Ruyati bekerja di keluarga Omar Muhammad Omar Halwani yang bertempat tinggal di Al Khalidiya Makkah dengan masa kerja 1 tahun 3 bulan. Adapun kronologis Ruyati harus menjalani hukuman pancung pada 18 Juni lalu:

1. Pada 12 Januari 2010, yang bersangkutan telah membunuh majikan bernama Khariyah Hamid,64, dengan cara membacok beberapa kali dengan pisau jagal (pisau besar), yang kemudian dilanjutkan dengan menusuk leher korban dengan pisau dapur.

2. Kasus ditangani kepolisian sektor Al Mansur Makkah Al Mukarromah. Penanganannya sejak awal tergolong cepat, mengingat kasusnya cukup besar. Kasus tersebut dimuat di koran lokal Okaz edisi 13 Januari. Ditambah bukti-bukti kuat di tempat kejadian perkara.

3. Informasi dari Kepolisian Al Mansur dan Badan Investigasi dan Penuntut Umum Makkah menyebutkan bahwa yang bersangkutan dengan gamblang dan santai mengakui telah membunuh ibu majikan, dengan cara membacok dan menusuk leher majikan, yang berujung pada kematian.

Motif pembunuhan didasari atas kekecewaan Ruyati terhadap ibu majikannya yang sering memarahi, dan menolak memulangkannya.

Ruyati pernah berencana melarikan diri tapi gagal, karena pintu rumah selalu dikunci. Meski sering dimarahi, menurut Ruyati ibu majikannya tidak pernah menyakiti, memukul, atau menyiksa.

4. KJRI telah menghadiri persidangan Ruyati sebanyak dua kali, pada 3 dan 10 Mei 2010. Dalam persidangan tersebut Ruyati didampingi dua orang penerjemah mahkamah berkebangsaan Indonesia, dan dua orang dari KJRI Jeddah. Pada saat proses investigasi yang dilakukan Badan Investigasi, termasuk reka ulang, Ruyati didampingi penerjemah. 

5. Untuk memberikan bantuan hukum, KJRI Jeddah telah mengirim dua  Nota Diplomatik ke Kemlu Arab Saudi tanggal 19 Mei 2010 dengan nomor 1948, dan tanggal 14 Agustus Agustus 2010 dengan nomor 2986. Pada intinya, kedua nota ini meminta agar kepada KJRI diberikan akses kekonsulreran seluas-luasnya, sebagaimana lazimnya termasuk informasi jadwal persidangan, pendampingan dan pembelaan dalam sidang-sidang berikutnya. Termasuk mendapatkan salinan putusan hukum terhadap Ruyati Bt Satubi.

Sehubungan dengan adanya pemberitaan eksekusi qisas yang dilakukan pemerintah Arab Saudi, KJRI telah melayangkan Nota Diplomatik informasi tidak adanya jadwal eksekusi kepada TKI atas nama Ruyati Bt Satubi.

KJRI juga telah mengirimkan surat lewat faksimili ke instansi terkasi di Jakarta pada 24 Agustus tahun lalu dengan No BB-422/JEDDAH/VIII/10.

Tuesday, 21 June 2011

DAFTAR 28 NAMA TKI YANG DIHUKUM PENGGAL KEPALA, 26 LAINNYA SEDANG MENUNGGU AJAL, UNTUK DI PENGGAL DAN DIRAJAM DI ARAB SAUDI YANG DIKUASAI WAHABI. heheh....


Tragedi Ruyati binti Satubi yang dipancung di Arab Saudi menjadi pukulan telak buat pemerintah Indonesia. Selain Ruyati, masih ada  27 TKI lain yang nasibnya sama menyedihkan.

Berdasarkan data dari lembaga swadaya masyarakat yang peduli dengan kasus ketenagakerjaan di luar negeri, Migrant Care, mereka tengah  menunggu vonis mati.

Karena itu, Migrant Care mendesak agar pemerintah menghentikan polemik  dan saling lempar tanggung jawab dalam kasus Ruyati. Karena  tidak menyelesaikan masalah.

DI ARAB SAUDI, PEMBANTU DIANGGAP SEBAGAI BUDAK


TKI asal Bekasi, Ruyati binti Satubi, dipancung oleh pemerintahan Arab Saudi karena membunuh majikan perempuannya.
Keluarga Ruyati mengatakan, Ruyati kerap disiksa oleh majikannya. Kaki Ruyati bahkan pernah patah karena dianiaya. Tak pelak, eksekusi Ruyati membuat geram publik di tanah air. TKI lagi-lagi menjadi korban.

Anggota Komisi IX DPR yang menangani sektor tenaga kerja, Hanif Dhakiri, menyatakan Arab Saudi sangat rawan sebagai negara penempatan TKI. Ada beberapa alasan yang membuat Saudi cenderung lebih rawan dibanding negara-negara lain yang dituju oleh para TKI. Apakah itu?

Alasan pertama, kata Hanif, ada persepsi di kalangan masyarakat Saudi bahwa pembantu sama dengan budak yang boleh diapakan saja sesuka hati majikan. “Ini adalah pengaruh dari ideologi zaman perbudakan di sana yang tampaknya masih belum hilang,” jelas politisi muda PKB itu dalam perbincangan dengan VIVAnews, Selasa 21 Juni 2011.

Monday, 20 June 2011

10 BENCANA NUKLIR TERDAHSYAT DALAM SEJARAH MANUSIA, SETIDAKNYA SAMPAI KINI


Baru-baru ini kita ketahui terjadi bencana gempa bumi dahsyat yang diikuti dengan Tsunami di Jepang. Selain Tsunami ternyata gempa bumi ini menyebabkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Fukushima, Jepang mengalami kerusakan yang ujung-ujungnya menimbulkan kebocoran nuklir.

Terkait hal di atas, saya jadi kepingin cari tahu 10 Besar Bencana Kebocoran Nuklir Sepanjang Sejarah Bumi ini. Untuk itu saya pun mencari tahu di beberapa situs untuk mengumpulkan informasi, dan berikut ini adalah hasilnya.

Sebelum masuk ke Daftar 10 Besar tersebut, Tingkat Bencana Nuklir diberi rating dengan istilah INES(International Nuclear Event Scales) yang dimulai dari 0 (deviation) sampai 7 (major accident).

1. Chernobyl - Ukrania (dulu Uni Soviet)
Terjadi pada tanggal 26 April 1986 dengan INES rating 7 (major accident)
Diperkirakan sekitar 56 kematian yang terjadi sebagai akibat langsung dari bencana ini, 47 orang di antaranya adalah pekerja reaktor nuklir tersebut, sedangkan 9 lainnya adalah anak-anak yang mengidap kanker thyroid. Sedangkan diperkirakan 4.000 korban meninggal dunia akibat efek radiasi jangka panjang. Tetapi dikarenakan saat itu Uni Soviet berusaha menutup-nutupi jumlah korban sebenarnya, jumlah yang pasti tidaklah bisa diketahui, tetapi WHO me-release korban yang meninggal dunia sebagai akibat tidak langsung sebesar 9.000 orang.

INILAH KECELAKAAN TERDAHSYAT SEPANJANG SEJARAH MANUSIA SETIDAKNYA SAMPAI KINI

Kecelakaan merupakan musibah sekaligus peringatan yang nyata bagi segenap insan manusia. Dalam setiap kecelakaan, adalah menjadi kewajiban kita semua untuk mengambil hikmah dan pelajaran dari musibah itu. Dunia semakin berputar, maka dunia pun semakin dihiasi dengan beraneka kejadian kecelakaan. sungguh fenomena kecelakaan haruskah disikapi dengan biasa-biasa saja?? semua berpulang pada kepribadian dan keyakinan masing-masing individu kita.
Berikut kecelakaan terdahsyat sepanjang masa yang dikutip dari berbagai penulis dan sumber sejarah.
1. Kecelakaan Chernobyl Tahun 1986
Yakni suatu bencana kebocoran nuklir, dan ada juga yang menyebut sebagai kecelakaan jebolnya wadah penanaman nuklir Chernobyl. Kecelakaan ini secara resmi dikaitkan dengan adanya kesalahan operasional yang melanggar prosedur dan standar yang diperlukan untuk syarat keselamatan. kejadian itu terjadi Pada tanggal 26 April 1986. Ya, Chernobyl adalah bencana yang telah disebut terbesar menyangkut sosial-ekonomi dalam sepanjang sejarah. 50% dari luas wilayah Ukraina merasakan dampaknya. Lebih dari 200.000 orang terpaksa diungsikan ke tempat tinggal sementara, 1,7 juta orang yang secara langsung terkena dampak bencana. Kematian dikaitkan dengan Chernobyl, termasuk orang-orang yang mati karena kanker pada beberapa tahun kemudian, diperkirakan pada 125.000 jiwa.

INILAH BENCANA ALAM TERDAHSYAT DI DUNIA SEPANJANG SEJARAQH MANUSIA


  1. Letusan gunung terdahsyat

    Letusan gunung berapi paling dahsyat terjadi pada bulan April 1815 ketika Gunung Tambora mencapai puncak aktivitas vulkaniknya. Gunung Tambora berada di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Letusan di tahun 1815 itu memiliki skala 7 VEI (Volcanic Explosivity Index) atau 4 kali lebih kuat daripada letusan Gunung Krakatau di tahun 1883. Suara letusan gunung ini terdengar hingga pulau Sumatra (> 2.000 km). Abu vulkanik juga jatuh di Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Maluku. Letusan gunung ini menyebabkan kematian hingga tidak kurang dari 71.000 orang dengan 11.000—12.000 diantaranya terbunuh secara langsung akibat dari letusan tersebut. Letusan gunung ini juga menyebabkan perubahan iklim dunia, tahun 1816 sering disebut sebagai tahun tanpa musim panas (Year without a Summer) karena perubahan drastis dari cuaca Amerika Utara dan Eropa akibat abu yang dihasilkan dari letusan Tambora ini.  

10 BENCANA ALAM TERBURUK YANG PERNAH MELANDA AMERIKA SERIKAT

Dalam catatan sejarah, kegagalan manusia untuk berusaha menguasai alam telah mengakibatkan berbagai konsekuensi mengerikan, mulai dari hancurnya perekonomian hingga hilangnya ribuan nyawa. Walaupun teknologi pada zaman modern seperti sekarang sudah sangat maju, kekuatan alam tetap berada di atas kuasa manusia dari waktu ke waktu. Berdasarkan pertimbangan sisi kemanusiaan dan perekonomian, berikut adalah sepuluh bencana alam terburuk yang pernah melanda Amerika Serikat.

1. Tri-State Tornado - 18 Maret 1925
Selama lebih dari tiga setengah jam, Tri-State Tornado menjadi tornado paling mematikan yang merobek-robek daratan utama AS. Tornado ini membunuh 700 orang dan menghancurkan lebih dari 15.000 ribu rumah di wilayah Illinois, Indiana, dan Missouri. Setelah bencana ini, pemerintah setempat mulai mengembangkan sistem peringatan tornado yang diharapkan dapat menekan angka kematian jika bencana kembali datang.

FAKTA PERSIDANGAN RUYATI MENGKUI MEMBUNUH ISTRI MAJIKAN KARENA KEINGINANNYA UNTUK PULANG TAK DIKABULKAN

Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat menyatakan bahwa TKI Ruyati binti Satubi, yang dihukum mati di Arab Saudi pada Sabtu (18/6), karena membunuh istri majikannya, Khoiriyah Omar Moh Omar Hilwani.

"Dalam persidangan, Ruyati dengan gamblang mengakui membunuh setelah bertengkar karena keinginannya untuk pulang tidak dikabulkan," kata Jumhur di Jakarta, Minggu.

Ruyati, TKI asal Kampung Ceger RT 03/01, Kecamatan Sukatani, Bekasi, Jawa Barat, menjalani hukuman mati dengan cara dipancung di Makkah, Arab Saudi, pada Sabtu (18/6).

Jumhur mendapat laporan bahwa Ruyati yang dikirim untuk bekerja di Arab Saudi oleh pelaksana penempatan TKI swasta (PPTKIS), PT Dasa Graha Utama, membunuh Khoiriyah pada 12 Januari 2010 dengan cara membacok beberapa kali kepala korban dengan parang dan menusuk leher korban dengan pisau dapur.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, katanya, telah meminta akses seluas-luasnya kepada Kementerian Luar Negeri Arab Saudi dan fasilitas pendampingan terhadap Ruyati melalui dua nota diplomatik.

Pihak KJRI mendampingi Ruyati dalam dua kali persidangan di Mahkamah Am (tingkat I) pada 3 dan 10 Mei 2010.

Namun, Mahkamah Tamyiz mengesahkan putusan hukuman mati dengan cara dipancung (qishas) pada 14 Juli 2010 dan Mahkamah Agung Arab Saudi menguatkan putusan itu, katanya.

Pihak KJRI, katanya, juga telah mengupayakan pemaafan dari ahli waris korban melalui Lembaga Pemaafan agar Ruyati tidak dihukum mati namun gagal.

Terakhir Kerajaan Saudi memerintahkan pelaksanaan hukuman pancung atas permohonan ahli waris korban.

Atas eksekusi itu, Kepala BNP2TKI sangat berduka cita. "Kami menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga atas hukuman mati terhadap almarhumah," kata Jumhur.

INILAH HOAX PALING HEBOH DI DUNIA


Foto monster Loch Ness pernah menggemparkan dunia. Namun, ternyata foto itu terbukti hanyalah foto palsu alias hoax. Apa saja hoaxterheboh di dunia.
Foto Loch Ness
Gambar terkenal monster Loch Ness, gambar hitam putih menunjukkan leher panjang keluar dari danau, terbukti palsu. New York Times melaporkan, ‘monster’ ini merupakan model 12 inci yang dibuat dari kayu plastik dan sebuah mainan air yang dibeli di Woolworth di London. Pernyataan tersebut keluar dari mulut pembuat proyek Loch Ness and Morar itu sendiri, David Martin dan Alastaur Boyd.
Buku Harian Adolf Hitler
Menurut Time, pada 1983, mingguan Jerman, Stern, mengklaim menjadi pemilik baru buku harian paling menggemparkan dunia yang diyakini milik Adolf Hitler. Saat itu, mingguan itu membayar US$6 juta (Rp 51,2 miliar) untuk dokumen tersebut.
Buku harian itu kemudian terekspos sebagai ‘barang palsu’ yang dibuat di atas kertas modern menggunakan tinta era 1980-an. Tipuan ini membuat editor SternSunday Times, dan Newsweek kehilangan pekerjaannya.

MENGINTIP HUKUM PANCUNG DI ARAB SAUDI

Praktek hukuman mati bagi pelaku kejahatan dihampir semua negara sudah banyak yang ditinggalkan. Hanya tinggal beberapa saja yang masih memberlakukan hukuman mati untuk kasus-kasus kejahatan yang dianggap sebagai pelanggaran berat.

Cina misalnya masih memberlakukan hukuman mati dengan menembak para koruptor. Karena koruptor dianggap kejahatan berat yang telah merugikan negara dan rakyat. Di Amerika Serikat juga melakukan hal yang sama untuk kejahatan yang tak diampuni, walau dengan cara suntik mati, tidak lagi dengan listrik.

Praktek hukum mati di Indonesia sendiri belum ditinggalkan sepenuhnya. Misalnya hukuman mati dengan cara ditembak seperti yang dialami tiga serangkai teroris, Amrozi, Ali Gufron dan Imam Samudera. Tibo pelaku kerusuhan di Palu dan Sumiarti, pelaku pembunuhan keluarga anggota TNI AL di Surabaya. Dan, dalam beberapa persidangan dalam kasus tertentu,
jaksa masih kerap memberlakukan tuntutan maksimal sampai hukuman mati.

Mungkin Kerajaan Arab Saudi yang masih memberlakukan hukuman mati dengan cara memengal atau memancung kepala. Inilah dirasakan kurang 'manusiawi' dengan cara hukuman mati dengan cara ditembak, distrum listrik atau disuntik. Apalagi kebanyakan yang dihukum mati bukan warga Arab Saudi, tapi lebih banyak para imigran atau tenaga kerja
asing, seperti dari Indonesia seperti yang dialami TKW asal Bekasi, Jawa Barat, Ruyati (54) yang dihukum pancung, Sabtu (18/6/2011) waktu Arab Saudi.

Hukum mati di Arab Saudi diberlakukan dengan dalih menjalankan syriat Islam. Bahwa setiap pembunuh harus dihukum dengan dibunuh pula atau Qisas. "Makanya di sini hukum pancung lebih dikenal dengan hukum qisas," kata Muhamad Tio, warga negara Indonesia yang tinggal di Makkah al Mukaramah kepada detikcom, Minggu (19/6/2011).

TUJUH TOKOH YANG TEWAS KARENA HASIL PENEMUANNYA SENDIRI

1. James Heselden
Pada 26 September 2010, James Heselden, pemilik perusahaan Inggris Hesco Bastion, perusahaan yang memproduksi Segway, meninggal akibat mengendarai kendaraan roda dua itu.
Menurut saksi mata, pria berusia 62 tahun itu terjatuh dari Segway dan tergelincir ke dalam jurang berkedalaman 30 kaki, hingga akhirnya jasad dan Segway-nya ditemukan di sungai, di dekat kediamannya di West Yorkshire, Inggris.
Ironisnya, kecelakaan tragis ini cuma selang sehari sebelum pengumuman sebuah riset yang mengungkapkan peningkatan angka kasus cidera akibat kecelakaan Segway, yang mayoritas korbannya adalah para pengendara Segway baru yang belum berpengalaman.

INILAH DASAR DARIPADA HUKUMAN PACUNG DI ARAB SAUDI

Tenaga Kerja Wanita (TKW) Ruyati di hukum pancung oleh Pemerintah Arab Saudi karena membunuh majikannya. Dari berbagai negara Islam, Arab Saudi yang paling ketat menerapkan hukuman mati (qisas) tersebut. 

"Karena Arab Saudi menerapkan langsung ayat Al Quran, Surat Al-Baqarah ayat 178," kata pengajar Hukum Pidana Islam, Universitas Islam Negeri(UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Nurul Irfan saat berbincang dengan detikcom, Senin, (20/6/2011).

Dalam ayat tersebut disebutkan kewajiban hukum qisas pada orang­-orang yang terbunuh, orang merdeka dengan orang merdeka , dan hamba sahaya dengan hamba sahaya dan perempuan dengan perempuan. Akan tetapi barangsiapa yang diampunkan untuknya dari saudaranya seba­gian, maka hendaklah mengikuti dengan yang baik, dan tunaikan kepadanya dengan cara yang baik.

"Dari ayat ini, ada perkecualian hukum qisas yaitu apabila keluarga korban memaafkan. Sebagai pemaaf tersebut, pembunuh mengganti denda dengan 100 ekor unta, 40 diantaranya unta yang sedang hamil. Kalau dirupiahkan mencapai Rp 4,7 miliar," tambah doktor pidana Islam ini.

Adapun sebab-sebab turunnya ayat ini yaitu untuk memotong budaya jahiliah yang berkembang sebelum datangnya Islam. Pada waktu itu, jika ada satu orang dibunuh, maka akan membunuh balik sang pembunuh hingga ke keluarga pembunuh. Sehingga turunlan ayat ini yang menekankan asas keseimbangan, yaitu satu nyawa di balas satu nyawa. Bukan satu nyawa di balas satu keluarga.

"Jaman sebelum Islam, apabila ada anak dibunuh, maka akan dibunuh balik si pembunuh, orang tua dan seluruh kerabat pembunuh. Inilah mengapa ayat ini turun," tambah Irfan.

Selain itu, ada hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Hiban dan Imam Al Baihaki yang menyebutkan Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwa harus diberikan pemaaf apabila yang membunuhnya karena lupa, terpaksa dan bersalah. "Namun hadist ini tidak dilakukan. Mereka merujuk Al-Quran kedudukannya lebih tinggi," terang Irfan.

Namun, pemberlakuan hukum qisas bukannya tanpa kritik. Menurut Irfan, hingga saat ini tidak ada hukum acara bagaimana cara pembuktian di peradilan. Selain itu juga sistem peradilan tidak terbuka yang dapat diikuti oleh setiap orang. "Mereka juga diskriminatif, kalau orang non Arab Saudi langsung diterapkan hukum qisas. Tapi kalau orang Arab sendiri tidak, tapi dimaafkan," jelas Irfan.

Apakah ini karena cara mereka memahami Islam yang salah ?

"Tidak. Tapi karena karakter bangsa, model kepemimpinanm struktur pemerintahan dan sebagainya. Di sana, Raja menguasai ulama. Ulama yang tidak sesuai dengan keyakinan Raja, disingkirkan," tuntas Irfan.

Sunday, 19 June 2011

KRONOLOGIS PEMANCUNGAN RUYATI DI ARAB SAUI

Ruyati menghembuskan nafas dengan tebasan pedang pada Sabtu kemarin. Perempuan 54 tahun itu dihukum karena membunuh majikan perempuannya.

Berikut ini kronologi kasus Ruyati, yang dihimpun detikcom, Minggu (19/6/2011):

2008
Ruyati binti Sapubi berangkat ke Arab Saudi sebagai TKW dengan menggunakan jasa pengirim tenaga kerja PT Dasa Graha Utama Bekasi. Menurut LSM Migrant Care, umur Ruyati dimudakan 9 tahun.

31 Desember 2009
Kontak terakhir Ruyati dengan keluarganya di Bekasi. Ruyati pernah mengeluh pada keluarganya bahwa majikannya yang sekarang ini suka berlaku kasar padanya.

10 Januari 2010
Ruyati binti Sapubi membunuh majikan perempuannya bernama Khairiya Hamid binti Mijlid dengan alat pemotong daging.

Mei 2010
Ruyati diadili pertama kali, terancam hukuman qisas yaitu hukuman yang setimpal dengan apa yang dilakukannya. Pendeknya, membunuh dijatuhi hukuman dibunuh.

Maret 2011
LSM Migrant Care mengingatkan sejumlah TKI terancam hukuman mati di Arab Saudi termasuk Ruyati.

April 2011
Menkum Patrialis Akbar pergi ke Arab Saudi untuk melobi pemerintah Arab Saudi agar mengampuni para TKI yang melanggar hukum. Kemlu RI menegaskan telah memberikan bantuan hukum dan kekonsuleran pada Ruyati.

Mei 2011
Ruyati diadili lagi, dijatuhi hukuman qisas.

Sabtu, 18 Juni 2011
Ruyati dieksekusi pukul 15.00 WIB di Kota Makkah, menjadi orang ke-28 yang dieksekusi pada tahun ini. Jenazah langsung dimakamkan.

Minggu, 19 Juni
Pagi hari, Kemlu menghubungi keluarga Ruyati di Bekasi, memberitahukan pemancungan itu. Kemlu RI mengecam pemancungan itu karena tidak diberitahu pemerintah Saudi dan akan memanggil Dubes Saudi di Jakarta. Keluarga Ruyati meminta jenazah dimakamkan di Indonesia.