Wednesday, 31 October 2012

Ini 2 Menteri dan Pihak-pihak yang Diduga Terkait Hambalang Versi BPK

Dalam laporan hasil pemeriksaan investigatif terhadap proyek pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang, BPK menyebut pihak-pihak yang diduga terkait. Ada dua menteri yang disebut, yaitu Menkeu Agus Martowardojo dan Menpora Andi Mallarangeng. 

Dalam dokumen laporan pemeriksaan investigatif BPK ini banyak sekali pihak yang disebut BPK sebagai pihak yang diduga terkait. Selain dua menteri tersebut, BPK juga menyebut nama Bupati Bogor Rachmat Yasin, mantan Kepala BPN Joyo Winoto, mantan Dirjen Anggaran Kemenkeu yang kini Wakil Menkeu Anny Ratnawati. 

Berikut pihak-pihak yang diduga terkait selengkapnya sebagai tercantum dalam laporan audit tersebut yang kopi dokumennya didapatkan detikcomdari seorang sumber di DPR, Rabu (31/10/2012): 

1. Dalam Proses Pemberian Izin
- Rachmat Yasin (bupati Bogor) 
- Syariah Sofiah (kepala badan perizinan Terpadu Kabupaten Bogor)
- Burhanudin (kepala Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten Bogor)
- Achmad A Ardiwinata (PPK kegiatan studi amdal tahun 2007) 
- Yani Hassan (Kepala Dinas Tata Bangunan dan Permukiman Kabupaten Bogor)

2. Dalam Proses Pensertipikatan Tanah 
- Joyo Winoto (Kepala Badan Pertanahan Nasional/BPN)
- Managam Manurung (Sestama dan Plt Deputi II BPN)
- Binsar Simbolon (Direktur Pengaturan dan Pengadaan Tanah Pemerintah BPN)
- Erna Widayati (Staf Pengolah Data Deputi II BPN)
- Luki Ambar Winarti (Kepala Bagian Persuratan BPN) 

3. Dalam Proses Persetujuan Kontrak Tahun Jamak
- Wafid Muharam (Sekretaris Kemenpora) 
- Dedy Kusdinar (Kabiro Perecanaan Kemenpora dan Pejabat Pembuat Komitmen) 
- Agus DW Martowardojo (Menteri Keuangan)
- Anny Ratnawati (Dirjen Anggaran Kemenkeu)
- Mulia P Nasution (Sekjen Kemenkeu) 
- Dewi Pudjiastuti Handayani (Direktur Anggaran II Kemenkeu)
- Sudarto (Kasubdit II E Ditjen Anggaran Kemenkeu) 
- Rudi Hermawan (Kasie II E-4 Ditjen Anggaran Kemenkeu) 
- Ahmad Maliq (Staf Seksi II E-4 Ditjen Anggaran Kemenkeu) 
- Guratno Hartono (Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Kementerian PU)
- Dedi Permadi (Pengelola Teknis Kementerian PU)

4. Dalam Proses Pemilihan Rekanan
- Andi Mallarangeng (Menpora)
- Wafid Muharam (Sekretaris Kemenpora) 
- Wisler Manalu (Ketua Panitia Pengadaan Kemenpora) 
- Jaelani (anggota Panitia Pengadaan Kemenpora) 
- Bambang Siswanto (Sekretaris Panitia Pengadaan Kemenpora) 
- Rio Wilarso (Staf Biro Perencanaan Kemenpora) 
- M Arifin (Komisaris PT Metaphora Solusi Global/MSG) 
- Asep Wibowo (Manajer Marketing PT MSG)
- Husni Al Huda (staf PT Yodya Karya) 
- Aman Santoso (Direktur PT Ciriajasa Cipta Mandiri/CCM) 
- Mulyatno (Manajer Pemasaran PT CCM) 
- Aditya Gautama (staf PT CCM)
- Rudi Hamarul (staf PT CCM) 
- RM Suhartono (staf PT CCM) 
- Yusuf Sholikin (staf PT CCM) 
- Malemteta Ginting (Staf PT CCM sekaligus Team Leader Manajemen Konstruksi) 
- Teguh Suhanta (staf PT Adhi Karya) 
- Arif Taufiqurrahman
- Kushadi (staf PT Adhi Karya) 

5. Dalam Proses Pencairan Uang Muka 
- R Isnanta (Kabag Keuangan Kemenpora)
- Teuku Bagus Muh Nur (Kepala DK-1 PT Adhi Karya sekaligus Kuasa KSO Adhi-Wika)
- Machfud Suroso (Dirut PT Dutasari Citralaras)

6. Dalam Proses Pelaksanaan Pembangunan Konstruksi 
- R Isnanta dkk (Panitia Pemeriksa/Penerima Pengadaan Barang/Jasa Pada Pembangunan Lanjutan P3SON Hambalang) 
- Teuku Bagus Muh Nur (Kepala DK-I PT Adhi Karya sekaligus Kuasa KSO Adhi-Wika)
- Machfud Suroso (Dirut PT Dutasari Citralaras) 

Dalam laporan BPK itu, dijelaskan secara rinci mengenai peran masing-masing pihak dalam proses penyimpangan proyek Hambalang tersebut. Tidak ada nama para direksi maupun komisaris PT Adhi Karya dan PT Wika yang disebut sebagai pihak yang terlibat.

Laporan audit BPK ini juga menyebutkan ada kerugian negara sebesar sekitar Rp 243 miliar akibat penyimpangan dalam realisasi proyek ini.

Ini 5 Foto Palsu Menghebohkan Topan Sandy


Badai Sandy kali ini disebut paling dahsyat dalam 100 tahun terakhir.

Rabu, 31 Oktober 2012, 15:54Elin Yunita Kristanti
Awan bergulung-gulung di atas Patung Liberty. Palsukah?
Awan bergulung-gulung di atas Patung Liberty. Palsukah?(Discovery)
VIVAnews - Saat Topan Sandy menerjang wilayah Pantai Timur AS, termasuk New York yang padat, orang-orang menggunakan media sosial dan internet untuk menerima dan mengirim informasi tentang peristiwa badai yang disebut paling dahsyat dalam 100 tahun terakhir.

Seperti halnya yang terjadi saat bencana melanda, khususnya di era dijital ini, foto-foto yang menggambarkan kedahsyatan Sandy menyebar di dunia maya. Namun sayang, tak semua informasi juga foto nyata adanya, beberapa di antaranya palsu atau direkayasa.

Berikut 5 foto palsu paling tenar yang beredar di internet selama Sandy menerjang dan memporakporandakan apapun yang ia lewati.

1. Awan mengerikan di atas Patung Libert
Foto palsu topan Sandy
Foto palsu awan mengerikan di atas Patung Liberty menyebar di situs jejaring sosial, Twitter. Meski masih kalah mengerikan dengan adegan di Film Independence Day. Foto tersebut direkayasa menggunakan Photoshop, dengan cara menggabungkan foto Pelabuhan New York dengan foto awan badai yang melanda Nebraska tahun 2004 lalu, yang diambil oleh Mike Hollingshead.

2. Makam tentara tak dikenal
Foto palsu topan Sandy
NPR men-tweet dan memposting foto tiga tentara yang menjaga Makam Prajurit Tak Dikenal di tengah badai, di Arlington National Cemetery. Dan menyebutnya sebagai, "salah satu foto paling menakjubkan yang bisa dijumpai saat ini".

Namun foto itu nyatanya diambil September lalu. NPR lalu mengklarifikasi lewat blognya, bahwa foto tersebut "tidak diambil selama Sandy menerjang". Washington Post, Daily Beast, Talking Points Memo dan sejumlah media lain juga memuat foto yang sama lalu mengklarifikasinya.

3. Awan menakutkan mengancam Empire State Building
Foto palsu topan Sandy
Foto ini beredar di Twitter dan Facebook, serta media sosial lain. Meski foto ini nyata, namun tidak diambil saat Sandy melanda. Melainkan foto yang pernah dimuat dalam Wall Street Journal pada 2011.

4. Gelombang menerjang Patung Liberty

Foto palsu topan Sandy
Ini tidaklah nyata. Melainkan wallpaper dari film The Day After Tomorrow.

5. Awan hitam menutupi Jembatan George Washington
Foto palsu topan Sandy
Awan gelap dan menakutkan menutupi landmark Kota New York. Gambar ini seolah nyata diambil saat Sandy "mengamuk", padahal faktanya foto itu diambil pada tahun 2009. (Sumber: Discovery | umi)

Misteri Mati Suri Dalam Kacamata Fisika Kuantum

Perasaan tenang luar biasa, melihat cahaya terang menyilaukan entah dari mana, jiwa yang terlepas sesaat dari raga, memasuki sebuah dimensi lain, atau berjalan di kegelapan terowongan menuju cahaya di ujungnya. Atau mungkin berkomunikasi dengan roh, yang memintanya kembali ke raganya, untuk hidup kembali.

Pengalaman mati suri (near death experience) memiliki pola yang berbeda untuk setiap orang yang mengalaminya. Juga ragam penjelasan, dari psikologis hingga menurut keyakinan masing-masing.

Teori baru ditawarkan oleh dua ilmuwan fisika kuantum ternama. Menurut mereka, pengalaman hampir mati terjadi ketika zat yang membentuk jiwa manusia terlepas dan meninggalkan sistem syaraf, memasuki alam semesta.

Berdasar pada ide ini, kesadaran (consciousness) sejatinya dianggap sebagai sebuah program komputer kuantum dalam otak, yang bisa tetap bertahan di alam semesta bahkan setelah kematian. Ini menjelaskan persepsi sejumlah orang yang pernah mengalami mati suri.

Adalah Dr Stuart Hameroff, Profesor Emeritus pada Departemen Anestesi dan Psikologi dan Direktur Pusat Studi Kesadaran University of Arizona, yang mengembangkan teori kuasi-relijius ini.

Hameroff  seperti dikutip Daily Mail, mendasarkan teorinya pada teori kuantum kesadaran yang ia kembangkan bersama fisikawan Inggris, Sir Roger Penrose yang menyatakan, esensi dari jiwa kita terkandung dalam strukstur yang disebut mikrotubulus (jamak: mikrotubula) yang berada dalam sel-sel otak.

Mereka berpendapat, pengalaman kesadaran kita adalah hasil dari efek gravitasi kuantum dalam mikrotubula. Sebuah teori yang mereka sebut sebagai pengaturan pengurangan obyektif (Orch-OR).

Dengan demikian, menurut teori ini, jiwa kita lebih dari sekadar interaksi antar neuron pada otak. Melainkan susunan yang terbangun dari intisari alam semesta, dan mungkin telah ada sejak waktu bermula.

Konsep ini agak mirip dengan keyakinan Buddha dan Hindu, bahwa kesadaran adalah bagian integral dari alam semesta. Dan memang mirip dengan filsafat Barat idealis.

Dengan keyakinan itu, Dr Hameroff menyatakan bahwa saat pengalaman hampir mati terjadi, mikrotubula kehilangan kondisi kuantumnya, namun informasi di dalamnya tak lantas hancur. Sebaliknya, ia hanya meninggalkan raga dan kembali ke alam semesta.

"Katakanlah jantung berhenti berdetak, darah berhenti mengalir, mikrotubulus kehilangan keadaan kuantumnya," kata Dr Hameroff. "Tapi informasi kuantum di dalam mikrotubulus tidak rusak, tak bisa dihancurkan. Hanya didistribusikan dan menghilang ke alam semesta."

Jika pasien tersebut sadar, hidup kembali, informasi kuantum itu juga akan kembali ke mikrotubulus. "Sehingga  pasien bisa berkata, 'aku mengalami pengalaman hampir mati'."

Bagaimana jika pasien itu tak pernah tersadar?

"Jika pasien tak sadar dan akhirnya meninggal dunia. Bisa jadi informasi kuantumnya tetap eksis di luar jasadnya, mungkin tanpa batas, sebagai sebuah ruh."

Namun, teori Orch-OR tesebut mendapat kritik keras dari para pemikir empiris, dan terus menjadi perdebatan kontroversial di kalangan ilmuwan.

Fisikawan MIT, Max Tegmark adalah salah satu penentangnya. Ia menerbitkan makalah setebal 2.000 halaman yang mengritik teori tersebut, dan kerap dikutip oleh banyak penentang.

Meski demikian, Dr Hameroff yakin, penelitian fisika kuantum akan menvalidasi Orch-Or. Apalagi efek kuantum kini digunakan untuk menjelaskan banyak proses biologis, seperti bau, navigasi burung, dan fotosintesis.

EKSPERIMEN SAINS PALING MENGERIKAN DALAM SEJARAH


Sejak novel Frankenstein karya Mary Shelley terbit, kisah-kisah tentang ilmuwan gila dan karya mereka yang mengerikan, kerap bermunculan.
Ternyata, itu tak sekadar fiksi, ada di kehidupan nyata. Dari anjing zombie hingga alat untuk mengatur pikiran seseorang. Berikut sejumlah eksperimen paling mengerikan, atau dianggap mengerikan yang pernah dilakukan yang dikutip dariLiveScience.

1. Lubang hitam (black hole) "picu" kiamat
Saat akselelator paling hebat sejagad, Large Hadron Collider (LHC) dinyalakan, sejumlah orang menahan nafas. Selama bertahun-tahun beredar rumor, bahwa pemecah partikel itu bisa menciptakan lubang hitam mini yang bisa menghancurkan Bumi. Pada tahun 2008, sekelompok orang bahkan mengajukan gugatan untuk menghentikan operasional LHC, dengan alasan tabrakan atom bisa memicu kiamat.

Meskipun terdengar masuk akal, pada dasarnya tidak ada kesempatan bagi LHC untuk menghancurkan Bumi. Sebuah studi komperehensif mengalkulasi, sinar kosmik yang membombardir Bumi secara rutin menciptakan energi tubrukan yang lebih tinggi dari akseleletor partikel itu.

Penelitian itu mengungkap, "apa yang dilakukan alam setara dengan ratusan ribu kali program eksperimen LHC. Dan planet ini tetap bertahan."

Dan terbukti dunia tidak lantas luruh gara-gara LHC. Awal tahun ini, fisikawan bahkan mengumumkan partikel yang 99,999 persen Higgs boson -- partikel yang berfungsi memberi massa pada partikel lain. Atau populer dengan sebutan "partikel Tuhan"

2. Anjing zombi
Pada tahun 1940-an, ilmuwan Rusia merilis video yang menunjukkan beberapa kepala anjing yang terpenggal mampu bertahan hidup hingga beberapa jam. Bahkan diklaim bisa mengerakkan telinganya sebagai respon dari suara, dan bahkan menjilati bibirnya. Ilmuwan kala itu mengklaim, mereka bisa menghidupkan binatang yang tak lagi utuh itu dengan cara menggunakan sistem sirkulasi darah buatan.

Sementara pada tahun 2005 lalu, giliran ilmuwan Amerika Serikat yang menciptakan anjing zombie. Caranya, tim ahli membunuh sejumlah anjing dengan cepat, dengan cara menguras darah dalam tubuhnya dan menggantinya dengan oksigen dan larutan saline yang mengandung gula. Demikian menurut para peneliti dari Safar Center for Resuscitation Research dari University of Pittsburgh.

Lalu, tiga jam kemudian, tim mentransfusikan darah ke tubuh anjing tersebut, diikuti sengatan listrik. Anjing-anjing itu kembali pulih, meski beberapa di antaranya mengalami kerusakan permanen.

Meski caranya mengerikan, penelitian itu punya tujuan baik. Seperti dimuat Yearbook of Intensive Care and Emergency Medicine, penelitian itu mengungkapkan pengobatan semacam itu suatu saat bisa digunakan pada manusia. Untuk menyelamatkan orang yang mengalami pendarahan hebat, dengan memberi jeda waktu sebelum mereka ditangani dokter.

3. Pengontrol pikiran
Pada tahun 1950-an, CIA meluncurkan program superrahasia, MKULTRA. Tujuannya mencari obat atau teknik yang bisa digunakan untuk mengendalikan pikiran manusia. Lebih dari dua dekade selanjutnya, lembaga intelijen itu menggunakan halusinasi, kondisi kurang tidur ekstrem, dan alat kejut listrik sebagai upaya pencucian otak sempurna.

Ilmuwan CIA melakukan lebih dari 149 proyek riset sebagai bagian dari MKULTRA. Salah satunya, mereka mengetes efektivitas LSD  dalam situasi sosial tertentu dengan cara, diam-diam membubuhkan obat di sebuah bar di New York atau San Francisco. Atau menawarkan heroin pada pecandu agar mereka bisa berhalusinasi.

Dihantui skandal Watergate, pada tahun 1973 Direktur CIA, Richard Helms memerintahkan dokumen tang terkait dengan proyek tersebut dimusnahkan. Namun, sejumlah dokumen berhasil lolos, pada 1977 atas nama UU Kebebasan Informasi, sebanyak 20.000 halaman dirilis.

4. Perawat "mematikan"
Pada tahun 1963, psikolog sosial Stanley Milgram mengungkap bagaimana mahasiswa Yale bersedia memberikan kejutan listrik mematikan pada orang asing, jika aparat berwenang menghendakinya.

Dari sana, psikiater Charles Hofling ingin membuktikan bagaimana ketaatan mempengaruhi keputusan seseorang -- yang tidak mengetahui bahwa ia adalah bagian dari sebuah eksperimen.
Dalam sebuah makalah yang ditulis pada 1966, "An Experimental Study of Nurse-Physician Relationships", Hofling mendeskripsikan sebuah protokol mengerikan: seorang dokter meminta perawat yang tugas malam untuk menambah obat pasien dua kali lipat dari dosis maksimal lewat telepon. Tanpa diketahui perawat, "obat" itu sebenarnya adalah pil yang sama sekali tak bermanfaat. Dan dokter yang memerintahkan adalah dokter palsu.

Herannya, 21 dari 22 perawat memenuhi perintah itu, meski tahu benar obat itu membahayakan pasiennya dan melanggar aturan RS dengan menerima perintah lewat telepon.

Studi ini menunjukkan bagaimana aura sebuah otoritas bisa mempengaruhi keputusan etis seseorang.

5. Bomber kelelawar
Pada Perang Dunia II, Korps Angkatan Laut AS mengerjakan sebuah proyek untuk melatih kelelawar sebagai bomber kamikaze melawan Jepang.

Adalah seorang dokter gigi asal Pennsylvania, Lytle Adams, yang mengajukan ide tersebut pada Gedung Putih pada tahun 1942, setelah mengunjungi gua kelelawar di Carlsbad Caverns, New Mexico.

Caranya dengan menciptakan bom kecil dan memanfaatkan sensor alami hewan itu untuk bersarang di lumbung dan loteng.

Rencana Lytle itu, kelelawar yang dipasangi bom itu akan terbang ke Jepang, bersarang di bangunan di kota-kota di Negeri Matahari Terbit yang sebagian besar terbuat dari kayu. Dan meledakkannya.

Korps Marinir menangkap ribuan kelelawar di Meksiko dan mengembangkan alat peledak untuk dipasang di punggung hewan itu. Namun, proyek ini dibatalkan pada tahun 1943, mungkin karena pemerintah AS telah membuat kemajuan berarti dalam proyek bom atom. (umi)

JALAN TOL BUKAN SOLUSI ATASI MACET JAKARTA


Kemacetan menjadi persoalan serius di Ibukota DKI Jakarta. Berbagai konsep moda transportasi dan infrastruktur pendukung untuk mengatasi permasalahan itu juga sudah digulirkan.

Bahkan, beberapa di antaranya sudah direalisasikan, seperti pengadaan bus Transjakarta hingga menambah jalan layang baru. PT Jasa Marga Tbk, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang jalan tol pun tak ingin tinggal diam. Konsep jalan layang tol contra flow diusulkan.

Namun, jika boleh memilih, Jasa Marga justru mengusulkan moda transportasi lain di luar jalan tol. "Pembangunan jalan tol tidak akan memecahkan masalah," kata Direktur Utama Jasa Marga, Adityawarman, dalam perbincangan dengan VIVAnewsdi kantornya, beberapa waktu lalu.

Mantan direktur PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk itu pun menguraikan panjang lebar mengenai pilihannya menggunakan moda transportasi selain jalan tol. Apa usulannya? Berikut petikan wawancara dengan alumni Fakultas Teknik Sipil Universitas Diponegoro, Semarang, yang lahir pada 25 Oktober 1955 itu:

Jasa Marga mengusulkan pembangunan jalan layang tol Cibubur-Slipi,
bagaimana asal mulanya?
Waktu itu, kami, Jasa Marga, Hutama Karya serta Adhi Karya dikumpulkan dan bertemu Pak Dahlan (Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan). Kami diajak diskusi. Karena secara kasat mata setiap pagi itu kendaraan dari arah selatan, yakni jalan tol Jagorawi ke arah kota itu luar biasa macetnya.
Sebenarnya bukan hanya selatan, tapi dari Bekasi juga demikian. Nah, pada saat itu, Beliau ingin sekali ada terobosan yang luar biasa. Kami pun diminta mencari solusi, bagaimana membantu mengatasi ini.
Idenya dari mana?
Idenya sendiri sebenarnya datang ketika ke lapangan pada saat tol dalam kota menerapkancontra flow pada sekitar April. Idenya dari sana dulu.
Contra flow itu kan diterapkan pada jalur dari arah Cawang ke Semanggi dan sebaliknya. Anggap saja ada jalur A dan B. Kalau pagi, jalur A yang dari Bekasi ini arusnya sudah tinggi banget. Tapi, jalur B dari Semanggi ke Cawang masih rendah.

Pada saat itu, pihak kepolisian bersama rekan-rekan di kantor cabang Jasa Marga mencoba untuk memaksimalkan usaha guna mengatasi macet yang luar biasa ini. Akhirnya, setelah beberapa kali rapat, didapatlah ide: jalur yang satu itu kami ambil satu lajur, agar bisa membantu mengurangi kepadatan yang ada di jalur A itu.

Tapi, saya jelaskan kalau ide ini tidak bisa permanen, hanya sementara. Logikanya, jika trafik jalur B tinggi lagi, artinya ini nggak bisa kami buka. Jadi, ini bukan jawaban yang ampuh untuk mengatasi kemacetan itu.

Lalu, apa solusi permanen yang ditawarkan Jasa Marga?
Jawaban yang paling ampuh mungkin harus mengambil moda transportasi lain. Kami juga sangat menyadari kalau contra flow ini bisa dijadikan patokan. Saya bilang waktu itu, "Mungkin awal 2014 sudah nggak bisa kami bikin contra flow lagi, karena trafik bakal tinggi banget". Malahan, nanti banyak yang protes, kok lajur kami diambil.

Sekarang saja, jalur B itu pada jam 08.00 sudah penuh banget. Kami sudah sangat hati-hati.
Kemudian muncul ide membangun jalan layang tol itu?
Akhirnya, kami membuat alternatif. Satu pemikiran waktu itu, lahan dari Cawang sampai Semanggi itu kan sudah tidak ada lagi. Mau dilebarkan ke mana? Kami kan sudah berbatasan dengan jalan arteri. Satu-satunya jalan mungkin kami buat jalan layang. Nah, jalan layang ini kan masalahnya di mana lokasi tiang pancangnya. Kalau di median sudah nggak mungkin, karena kecil banget.

Nah, waktu itu kami coba bahu jalan. Kan ada yang lebar 2,5 meter, nanti kami ambil beberapa titik untuk menjadi tiang pancang. Tapi, ini masih sangat permulaan banget, meski sekarang gambarnya sudah jadi. Namun, setelah dihitung, nilai konstruksi dibandingkan dengan kemungkinan mobil yang lewat, tarifnya mahal banget, Rp28 ribu. Nah, apakah mungkin dengan tarif sebegitu orang bisa masuk? Itu hasil studi awalnya.

Jalan layang tol itu nantinya seperti apa?
Kalau saya boleh ngomong, ya sebenarnya itu tidak bedanya dengan menambah lajur saja. Itu menambah lajur, yang biasanya di samping, ini di atas. Tapi, kalau keinginan saya sih, kita harus membangun moda transportasi lain, misalnya dengan membangun subway.

Kalau mobil itu kapasitas penumpang berapa sih, rata-rata paling cuma dua orang kan. Tapi, kalau pakai subway, trem atau angkutan massal dari Bogor atau Bekasi, satu gerbong bisa membawa 60 orang. Jadi, 10 gerbong bisa mengangkut 600 orang. Ini yang kami minta bantuan agar dipromosikan.

Jasa Marga sendiri mempromosikan itu, kalau memang harus dibentuk transportasi yang lain. Karena dengan jalan tol tidak akan menjawab dan memecahkan masalah. Kan yang saya dengar, Pemerintah DKI Jakarta juga akan membangun subway dari Lebak Bulus sampai Kota.
Nah, itu yang seharusnya jadi solusi. Kita lihat nanti, jalan layang Antasari-Blok M atau Casablanca-Tanah Abang itu hanya sementara, suatu saat juga penuh lagi. Itu kan hanya menambah jalur.

Jalan layang tol itu persisnya dimulai dari mana?
Kami usulkan mulai dari Cibubur melintas ke Taman Mini, lalu ke Cawang. Nanti, turunnya setelah gedung MPR/DPR, kira-kira di Slipi. Itu idenya. Hutama Karya yang saya dengar menggunakan trem dari Bekasi sampai Kota, itu salah satu alternatif yang cukup baik. Dengan gerbong akan mengangkut banyak orang dan tidak perlu berkendara ke Jakarta.
Saya coba berikan perbandingan. Tol Jakarta-Cikampek itu sebelum kami bangun empat lajur, itu kan macetnya bukan main. Sekarang kan kami lebarkan empat lajur, tapi masih tetap kurang. Pertumbuhan kendaraan itu semakin tahun semakin luar biasa. Jadi, mungkin kami akan menyarankan moda transportasi lain.

Apa Jasa Marga tidak rugi kalau menawarkan moda transportasi lain?
Nggak, ini bukan soal untung rugi. Tapi, bagaimana mengatasi macetnya kota Jakarta. Jadi,nggak ada yang untung, nggak ada yang rugi. Harus ada solusi yang permanen, sedangkan pembangunan jalan itu bukan solusi yang permanen. Menurut pengalaman saya, tinggal menunggu waktu saja, pasti akan penuh lagi.
Ada kemungkinan sinergi BUMN?
Ya mungkin, karena kan kami dengan Adhi Karya juga bersinergi. Waktu itu kami dikumpulkan. Tapi, karena kami bidangnya jalan tol, ya kami mengusulkan dalam bentuk jalan tol. Yang ingin saya sampaikan, jalan tol itu tidak memecahkan masalah. Tetap yang bagus itu, menurut saya, ya, moda transportasi lain.

Kami sudah menyaksikan bagaimana di kota-kota besar dunia seperti Singapura dan Kuala Lumpur, ada monorel, ada subway. Itu jawabannya. Jalan tol itu harusnya buat antarkota, dari provinsi ke provinsi. Tapi, kalau di dalam kota sendiri, jangan jalan tol konsepnya. Harus moda transportasi yang lain.

Tapi memang, untuk perpindahan angkutan barang dan jasa dari satu lokasi ke lokasi lain, jalan tol itu masih efektif. Dari Jakarta ke Semarang, Bandung, atau ke Sumatera itu masih oke. Namun, untuk kota besar sendiri, menurut saya, jangan sekali-kali memecahkan dengan jalan tol. Itu nggak bisa menjawab.

Kan sudah ada cikal bakal monorel, kenapa nggak itu saja yang diteruskan. Itu idenya bagus, sudah dibangun beberapa tiang pancang. Sudah habis berapa miliar itu? Jangan takut lah. Kalau memang harus disubsidi, ya pemerintah harus mensubsidi. Karena, pada intinya, pemerintah yang menyiapkan infrastruktur.
Tapi, dengan keterbatasan APBN, pemerintah bisa mengajak swasta atau pihak ketiga. Sebetulnya yang bangun jalan tol, pelabuhan, dan bandara itu harusnya pemerintah. Kewajiban pemerintah untuk bangun itu, karena untuk melayani publik.

Terkait proyek jalan tol Trans Jawa, bagaimana perkembangannya?
Blue print tol Trans Jawa masih jalan, tapi tidak sesuai dengan apa yang kami usulkan. Kami kan mengusulkan untuk membangun tol Trans Jawa perlu didirikan sebuah perusahaan induk. Supaya kompak dan biar cepat jadi.

Karena, kalau yang satu bangun ruas ini, di tempat lain bisa jadi nggak selesai. Jangan kompetisi lah, jadi satu saja. Kan sudah ada jalurnya masing-masing dan tidak semuanya itu gemuk.

Itu masalahnya. Kalau ada holding, bisa subsidi silang. Kalau sendiri-sendiri kan mereka nunggu dulu beberapa tahun sampai trafiknya bagus. Karena kan tidak semua trafik yang ada di ruas tol Trans Jawa itu bagus. Trafik biasanya itu bagus kalau mendekati kota kota besar. Batang-Semarang itu bagus, karena mendekati Semarang.

Tapi, Brebes-Batang itu masih kosong. Jadi, yang pegang ruas itu tarifnya bisa mahal.
Soal pembayaran tarif tol melalui e-Toll Card, bagaimana perkembangannya sejauh ini?
Jasa Marga ingin sebanyak mungkin yang menggunakan e-Toll Card, karena semakin berkurang untuk bayar cash. Kalau ada yang bilang top up-nya malas, kan Bank Mandiri sudah punya ribuan ATM untuk layanan top up ini. Melalui Indomaret juga bisa.

Masalahnya sekarang, jumlah penjualan kartu itu lebih banyak dari yang digunakan. Jadi, kalau habis saldonya, pengguna pilih membeli kartu lagi. Misalnya habis tiga hari, tinggal beli lagi. Padahal, biaya untuk bahan baku plastik itu mahal. Jadi, kami imbau, mereka yang memiliki kartu e-Toll untuk mengisi ulang saja. Top up bisa juga di rest area.