The Holographic Universe: The Revolutionary Theory of Reality, sebuah buku karya Michael Talbot yang sangat spektakuler menjelaskan teori relaitas kehidupan. Bahwa alam semesta sebenarnya merupakan hologram yang terkait satu sama lain, menjelaskan misteri Fisika dan kuantum yang mungkin belum terjawab.
Hampir semua orang mengetahui hologram tiga dimensi yang diproyeksikan ruang angkasa dengan bantuan laser. Dua pemikir terkemuka di dunia percaya bahwa alam semesta itu sendiri mungkin hologram raksasa, secara harfiah semacam gambar atau peralatan yang dibuat oleh pikiran manusia.
Fisikawan David Bohm (anak didik Einstein) salah satu fisikawan paling dihormati di dunia Kuantum, dan Karl Pribram seorang pemaham otak modern, telah mengembangkan cara baru yang luar biasa dalam memandang alam semesta. Teori mereka tidak hanya menjelaskan teka-teki yang belum terpecahkan di fisika tetapi juga kejadian misterius seperti telepati, pengalaman mendekati kematian, pengalaman religius dan mistik.
Prinsip Hologram Alam Semesta
Sekitar 2500 tahun yang lalu, teks Buddha Sutra Avatamsaka menggambarkan kosmos secara alegoris. Di tempat tinggal surgawi Dewa Indra, terdapat jaring yang menjangkau ke segala arah dan pada setiap titik simpul dalam jaring terdapat sebuah permata, masing-masing mencerminkan cahaya tidak terbatas. Ketika permata disentuh, masing-masing perhiasan lainnya langsung terpengaruh.
Semuanya saling berhubungan di alam semesta dan saling tergantung. Visi Buddhis pada dasarnya menggambarkan alam semesta berupa holografik. Dalam buku ‘The Tao of Physics‘ Capra menjelaskan relevansi jaring Indra terkait fisika partikel yang menyatakan bahwa partikel secara dinamis terdiri dari satu sama lain dalam cara yang konsisten, dan dalam pengertian yang dapat dikatakan ‘berisi’ satu sama lain.
Sebuah hologram dihasilkan ketika cahaya laser tunggal dibagi menjadi dua berkas yang terpisah. Sinar pertama memantul ke obyek yang akan difoto, kemudian berkas sinar kedua berbenturan dengan cahaya yang dipantulkan dari yang pertama pada emulsi fotografi, membuat dan merekam pola interferensi yang terlihat seperti cincin konsentris yang terbentuk ketika kerikil dilempar ke dalam kolam.
Sebuah sinar laser yang bersinar melalui film, maka gambar tiga dimensi dari objek asli akan muncul. Terlebih jika gambar tersebut memotong bagian tengah atau bahkan dibagi menjadi puluhan fragmen, setiap bagian akan berisi bukan bagian tertentu dari obyek, tetapi semuanya walaupun pada resolusi yang lebih rendah. Informasi gambar pada dasarnya didistribusikan secara nonlokal sepanjang film holografik. Kemampuan hologram untuk menyimpan dan memproses data dalam jumlah besar pada dasarnya karena sifat cahaya.
Pada tahun 1997, seorang fisikawan muda bernama Juan Maldacena menggunakan M-teori dan D-brane untuk menunjukkan bahwa dunia nyata secara keseluruhan bisa menjadi proyeksi holografik. Penemuan terbaru di semua disiplin ilmu yang mengungkapkan dunia fisik dijiwai dengan pembentukan medan hologram, sehingga saling terkait, koheren, dan harmonis di semua skala eksistensi.
Ilmuwan Jerman menggunakan peralatan untuk mendeteksi gelombang gravitasi yang ditemukan pada suara tertentu dan tak terduga, mungkin suara kuantum mikroskopik ruang waktu. Menurut Craig Hogan, dia benar-benar meramalkan adanya suara ini dan menduga bahwa hal itu mungkin karena alam semesta menjadi Hologram kosmik raksasa.
Kosmolog telah menemukan seluruh alam semesta dapat digambarkan sebagai jenis hologram, atau sebagai pola interferensi dalam ruang dan waktu. Fisikawan Raphael Bousso pernah menuliskan, hal menakjubkan bahwaprinsip hologram bekerja pada semua ruang. Selanjutnya membuktikan hal ini berlaku untuk semua skala, peneliti di IBM menciptakan sebuah proyeksi holografik yang diatur dengan hati-hati dari beberapa lusin kobalt atom 20 nanometer. Ketika mereka memasukkan atom kobalt magnetik, gambar hantu yang sepenuhnya dikonfigurasi juga muncul di fokus lain.
Hologram Dalam Kesadaran Manusia
David Bohm dan Pribram Karl menemukan sifat holografik alam secara bersamaan untuk diri mereka sendiri, karena mereka bekerja pada fisik dan alam otak manusia. Informasi dalam suatu sistem yang lebih mendasar daripada energi yang mengekspresikan dirinya, dan probabilitas yang menggambarkan sistem tidak pernah secara acak karena seringkali keliru ditafsirkan. Apakah mereka menggambarkan kemungkinan kuantum atau fenomena makro dalam dunia fisik?
Ketika panggilan telepon berlangsung antara orang-orang yang dimanifestasikan dalam band Eelektromagnetik sebagai fluktuasi acak, tetapi kenyataannya fluktuasi ini merupakan hasil dari pilihan sadar yang dibuat setiap saat oleh orang-orang mengendalikan percakapan dan menyatakan makna dan metode mereka khususnya analisis.
Kesadaran kolektif fokus dalam harmoni yang dapat mempengaruhi peristiwa kuantum, kesadaran itu sendiri lebih mendasar daripada bentuk energi ataupun materi dalam ruang-waktu, dalam arti bahwa hal itu merupakan sub-kuantum’. Energi inilah yang tampaknya bertanggung jawab atas efek nonlokal dalam fisika kuantum dan hampir semua pikiran yang berinteraksi didokumentasikan dalam sejarah penelitian psikis.
Kita memiliki alam semesta yang luar biasa seolah-olah meresap dengan kecerdasan di semua skala, prinsip holografik (hologram) menuntut bahwa ekspresi kesadaran yang berbeda harus diintegrasikan dan dijalin bersama dengan psikis, saling berhubungan dengan cara yang tidak dibatasi oleh ruang-waktu.A
No comments:
Post a Comment