Saturday 8 December 2012

Rhoma Irama: Cemooh Itu Vitamin Perjuangan "Rhoma bukan siapa-siapa, hanya manusia biasa."

Rhoma Irama
Niat pedangdut Rhoma Irama menjadi calon presiden 2014 mulai mendapat sambutan. Himpunan Artis Peduli Bangsa (HARPA) Jawa Timur menyatakan dukungan saat bertemu ropma di sebuah rumah makan Kawasan Bandara Juanda, Surabaya.
Rhoma datang ke Jawa Timur dalam rangka melakukan pertunjukan dangdut di Madura, Sabtu 8 Desember 2012. Ketua HARPA Jawa Timur, Puri Rahayu, membacakan pernyataan dukungan itu.
"Mendukung Prof Rhoma Irama sebagai Calon Presiden RI Periode 2014-2019 dan Mengawal Prof Rhoma Irama dalam Pemilihan Presiden yang akan berlangsung pada tahun 2014," katanya.
Surat pernyataan yang ditandatangani Ketua Puri Rahayu dan Sekretaris Ahmad Bajuri itu, diserahkan pada Rhoma. "Dukungan ini layak karena Rhoma Irama selain sebagai artis, sejak awal kariernya juga sebagai politisi, selain berdakwah melalui lagu yang dinyanyikan," kata Puri Rahayu.
Rhoma dinilainya bisa menjadi pemimpin teladan yang mampu mempersatukan bangsa Indonesia yang terus digoyang konflik horizontal. "Indonesia butuh presiden yang memiliki kharisma sebagai tokoh yang mempunyai popularitas tinggi dan publik figur pemersatu bangsa, dan Bang Haji Rhoma sangat tepat."
Puri mengungkapkan, Rhoma bisa menjadi figur alternatif karena memiliki kedekatan dengan rakyat khususnya bidang seni dan budaya. "Jadi mampu menyatukan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku ini." 
Rhoma mengaku tersanjung dengan dukungan itu. Dia pun mengucapkan terima kasih. Menurut Rhoma, sejak awal tidak pernah menyatakan dirinya maju sebagai calon presiden. Namun, karena dorongan yang semakin kuat menjadikan dirinya bersemangat.
"Saya tidak pernah berambisi, tetapi karena desakan yang semakin kongkrit, tidak ada alasan menolak, harus melangkah dan saya siap. Tetapi harus juga kita tempuh syarat konstitusi," ucap Rhoma.
Rhoma menegaskan kehadirannya di Jawa Timur itu bukan untuk kampanye mencari dukungan, tetapi karena acara pertunjukan di Madura.
Disamping dukungan, Rhoma mengakui banyak yang mencemoohnya. Baginya, kecaman dan kritikan merupakan hal biasa dalam sebuah 'perjuangan'. 
"Itu jadi vitamin. Rhoma bukan siapa siapa, hanya manusia biasa. Rasulullah Muhammad yang jelas-jelas utusan Allah, juga dicaci dan diancam bunuh. Sampai wafat pun masih difitnah. Namun, Rasul terus berjuang dan berdoa para penghujatnya bisa disenangkan."

No comments:

Post a Comment