Monday, 20 July 2009

Nur Said Dikenal Sebagai Tukang Kunci dan Penjual Kaca Mata

Dari foto-foto yang ditemukan di rumahnya di Temanggung, Nur Said aias Nur Sahid alias Nuri Hasdi alias Nur Hasbi alias Nurdin Aziz, sering berpose dengan memakai kaca mata. Dia memang dikenali oleh keluarganya sebagai penjual kaca mata. Karena itu, keluarga tak yakin Nur Said adalah pelaku bom JW Marriott.

Nama Nur Said saat ini menghiasi media massa. Maklum, dia disebut-sebut sebagai pelaku bom bunuh diri Hotel JW Marriott pada 17 Juli 2009 lalu. Bahkan, disebut-sebut potongan kepala yang ditemukan di hotel Marriott mirip dengan wajah Nur Said.

Nur Said menikahi Dwi Prastiwi (31), putri kedua Siti Lestari, warga Klaten, Jawa Tengah, pada tahun 2000 lalu. Saat ini, menurut Siti Lestari, pasangan Nur Said-Dwi Prastisi sudah dianugerahi dua anak.

Sejak menikah, Dwi jarang menengok orangtuanya di Klaten. Siti Lestari juga tak mengetahui di mana alamat pasti Nur Said-Dwi tinggal. Hanya saja, saat datang ke Klaten pada 2005 lalu, mereka pernah menyebut tinggal di Semarang.

"Saat itu pada 2005 mereka datang membawa dua anaknya. Tak sampai sehari lalu pergi lagi. Kepada kami mereka mengaku tinggal di Semarang, Nur bekerja sebagai tukang kunci dan jualan kaca mata," kata Siti kepada wartawan di rumahnya di Dusun Tempel Rt 18 Rw 7, Desa Ngalas, Kecamatan Klaten Selatan, Klaten, Jateng, Senin (20/7/2009).

Dengan bekerja sebagai tukang kunci dan berjualan kaca mata itulah, Sri Lestari tidak yakin bahwa menantunya pelaku bom. Namun, yang meresahkan saat ini, pihak keluarga tidak bisa menghubungi HP Nur Said maupun Dwi.

Telepon genggam Dwi yang pernah digunakan menelepon adiknya, Gesang, beberapa waktu lalu, sudah tidak aktif. Hingga saat ini, pihak keluarga tidak mengetahui di mana Nur Said dan Dwi berada.

Sementara dari Temanggung, kedua orangtua Nur Said, Muhammad Nasir (60) dan Tumini(57) sudah dijemput aparat kepolisian pada Senin (20/7/2009). Sebelum Matahari terbit, orangtua Nur Said sudah dibawa polisi meninggalkan rumah. Kabarnya, keduanya dibawa polisi untuk menjalani tes DNA. Tes DNA itu diperkirakan untuk memastikan apakah potongan kepala yang ditemukan memang kepala Nur Said.

Nur Said sendiri dikenal oleh tetangganya sebagai pria yang baik dan taat beribadah. Menurut pengakuan keluarganya, Nur Said memang pernah mondok di Ponpes Ngruki. Peneliti terorisme, Sydney Jones menyebut Nur Said adalah anggota Jamaah Islamiyah (JI). Namun, hingga saat ini, informasi-informasi mengenai Nur Said terlibat bom JW Marriott masih belum terkonfirmasi.

No comments:

Post a Comment