Thursday 1 November 2012

Pemberian Nama Badai Di Dunia

Sistem penamaan badai memiliki sejarah panjang dan rumit. Nama-nama  angin topan menggunakan nama lain (moniker)  pada saat ini seperti  Earl dan Fiona kelihatannya sederhana.
Dari menggunakan titik lintang-bujur lokasi sampai  kata-kata kode militer, jalan untuk menyempurnakan sistem penamaan badai terus  terjadi  dan berkembang.
Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration, pada mulanya badai diberi nama-nama orang suci (kudus)  yang dihormati pada saat badai  terjadi. Contohnya adalah Badai  Santa Ana  pada tanggal 26 Juli  1825  dimana  pemberian nama badai tersebut  didedikasikan untuk Saint Anne.
Jika dua badai menghantam pada hari yang sama, badai yang lebih dulu mempunyai akhiran yang ditempelkan pada namanya. Sebagai contoh, Badai San Felipe menghantam Puerto Rico pada tanggal  13 September 1876, dan badai lain menghantam daerah itu pada 13 September 1928 diberi nama Badai San Felipe II.
Kemudian posisi lintang-bujur  digunakan dalam proses penamaan. Namun menurut NOAA,  metode identifikasi ini rumit dan membingungkan selama komunikasi radio serta lebih banyak  kesalahannya (error).
Pada tahun 1951 Amerika Serikat lebih  mendukung sistem penamaan berdasarkan alfabet fonetis (seperti nama  Able, Baker dan Charlie) yang dikembangkan oleh militer. Ternyata terbukti  bahwa  sistem ini  terlalu membingungkan sehingga pada tahun 1953 peramal cuaca mulai menggunakan nama-nama yang diberikan oleh National Hurricane Center NOAA. Pada awalnya, semua nama badai diberi nama perempuan dengan badai “gadis” pertama  bernama Maria (nama tokoh heroik  sebuah   novel  berjudul  “Storm” yang ditulis oleh  George Rippey Stewart).
Baru pada tahun 1979 pemberian nama pria diperkenalkan dan sekarang silakukasi rotasi  dengan nama perempuan, demikian dikatakan oleh Dennis Feltgen, juru bicara National Hurricane Center NOAA.
Sekarang ini  nama badai ditentukan oleh Organisasi Meteorologi Dunia  (World Meteorological Organization) yang bermarkas di Jenewa, Swiss. Badan dunia ini bertugas memperbarui enam wilayah cuaca  di dunia (Amerika Serikat dibagi menjadi empat wilayah yaitu  Amerika Utara, Amerika Tengah dan Karibia).
Untuk badai tropis Atlantik, National Hurricane Center membuat enam daftar nama badai yang dipelihara dan diperbarui oleh World Meteorological Organizationmelalui komite pemungutan suara internasional. Daftar nama badai menggunakan bahasa  Prancis, Spanyol, Belanda dan Inggris  karena badai berpengaruh terhadap  negara-negara lain dan dilacak oleh publik dan layanan cuaca di banyak negara. Keenam daftar disimpan dan  di rotasi secara runtun. Sebagai contoh, daftar nama 2010 akan digunakan lagi pada tahun 2016.
Sementara itu  nama-nama badai yang sebelumnya menggunakan huruf  depan dari A sampai Z terutama yang menggunakan  huruf depan  T, U, X, Y dan Z tidak berlaku lagi  (nama badai dari tahun 1958 seperti  Udele, Virgy, Wilna, Xrae, Yurith dan Zorna) karena tidak ada cukup nama.
Namun perubahan daftar nama terus dilakukan terutama badai yang menghancurkan seperti badai Katrina pada tahun 2005. Pemungutan suara diambil oleh World Meteorological Organization untuk menentukan apakah tidak pantas untuk menggunakan nama itu lagi.
Nama-nama pada daftar enam bisa saja sangat unik. Contohnya  nama-nama  angin topan yang direncanakan pada tahun 2010  yaitu Gaston, Otto, Shary dan Virginie.
Sebuah  badai yang telah diidentifikasi memiliki sirkulasi berlawanan dan kecepatan angin sekitar 39 mph (63 kph) atau lebih akan  diberi nama sesuai  dengan abjad berikutnya dari daftar nama tahun sekarang oleh Tropical Prediction Center di Miami.

No comments:

Post a Comment