28 juta tikus hidup di 7 terowongan bawah tangan. Kebanyakan mati.
Kamis, 1 November 2012, 13:22Elin Yunita Kristanti
Badai telah berlalu bagi warga Kota New York. Ketika penduduk baru saja menarik nafas lega, bersiap merapikan segala sesuatu yang porak poranda diterjang Sandy, mereka kembali harus menghadapi kengerian. Bukan lagi dari air, tapi jutaan tikus.
Tujuh terowongan kereta bawah tanah kota metropolitan itu dibanjiri air. Ikut merendam sarang-sarang tikus dan menewaskan banyak hewan pengerat itu. Kondisi ini memaksa para tikus yang bertahan hidup menyelamatkan diri ke jalanan Kota New York.
"Sebagian besar tikus yang bersarang di sana tenggelam," kata Herwig Leirs, ahli rodentologi dari University of Antwerp, Belgia.
Tikus-tikus punya kemampuan untuk berenang atau mengapung selama empat hari, namun kebanyakan dari mereka terjebak dalam kondisi tanpa udara di pipa-pipa atau celah saat berusaha menggapai wilayah yang lebih tinggi. Atau diterjang derasnya air.
"Tikus yang terbawa arus tak akan kuat untuk berenang ke permukaan dan bernafas. Atau mereka akan terjebak di sebuah ruangan tertutup dan tak mampu berenang melawan arus.
Bayi tikus lebih rentan. Mereka niscaya binasa jika induknya tidak menyelamatkan mereka. Demikian menurut ahli rodentologi Robert M. Corrigan, yang bekerjasama dengan Pemerintah New York untuk menanggulangi wabah pes. Mereka yang lolos dari maut juga terancam mati kecuali bisa menemukan lokasi yang aman dengan banyak makanan.
Jika air bisa dipompa keluar dengan cepat, tikus-tikus itu akan tetap berada di habitatnya, di bawah tanah. Banjir justru membawa banyak sampah sehingga tikus bisa berpesta di bawah sana.
Namun, jika air tetap menggenang selama beberapa hari, banyak binatang itu akan naik ke permukaan. Puing-puing bercampur sampah di jalanan New York akan menyediakan banyak makanan dan tempat tinggal bagi para tikus yang selamat. "Setidaknya selama beberapa hari ini, tikus-tikus itu bakal makin nekat dan berani," kata dia.
Hewan pengerat juga menjadi masalah di New Orleans setelah Badai Katrina menyapu wilayah itu pada tahun 2005, menimbulkan sampah bertumpuk yang menjelma jadi sarang tikus di bangunan rusak. Sementara Badai Isaac menyapu ribuan tikus mati, bangkainya yang membusuk menyebabkan bahaya kesehatan di Mississippi.
Risiko bahaya
Sebanyak 28 juta tikus dilaporkan hidup dalam kegelapan, di terowongan kereta bawah tanah yang lembab Kota new York. Meski belum ada data resminya. Apakah tikus pasca banjir menimbulkan risiko kesehatan pada manusia, akan tergantung seberapa cepat air menguap dan kru kereta bawah tanah membersihkan terowongan.
Tikus bisa menyebabkan penyakit leptospirosis, infeksi bakteri yang memicu demam, mual, bahkan dalam beberapa kasus, meningitis. Jika urin tikus tercampur dengan air dan mengenai kulit seseorang yang mengalami luka, luka itu bisa terinfeksi.
Menurut Leirs, para kru yang memperbaiki terowongan mungkin akan menjumpai ribuan tikus mati. Namun puing kota yang tersapu hingga ke terowongan bawah tanah lebih layak dikhawatirkan.
"Saya yakin mereka akan menemukan hal-hal yang jauh mengerikan daripada tikus mati," kata Leirs. Jasad manusia, mungkin.
No comments:
Post a Comment