Warga Jakarta selama ini kesulitan jika harus mencari ruang terbuka publik, terutama pantai publik. Pantai publik yang ada di utara Jakarta sudah banyak yang menjadi wilayah komersial, sehingga warga Jakarta harus membayar jika ingin menikmati suasana pantai.
Salah satunya adalah wilayah pantai yang dikuasai PT Pembangunan Jaya Ancol. Keinginan untuk menikmati pantai publik ini bahkan menyebabkan muncul gugatan kepada PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk untuk menggratiskan pantainya.
Pembangunan Jaya Ancol pun bersuara terkait keinginan adanya pantai publik. Terkait dengan adanya gugatan agar Ancol dijadikan pantai publik, selama ini pihak Pembangunan Jaya Ancol menilai sudah dan akan memberikan tarif yang sangat murah.
"Bahkan, Ancol saat ini sudah menggratiskan kira-kira 10 persen pengunjung yang merupakan dhuafa dan fakir miskin," kata Sekretaris Perusahaan Pembangunan Jaya Ancol, Farida Kusuma, dalam keterangan pers, Sabtu 1 Desember 2012
Untuk menggratiskan Ancol, Farida melanjutkan, harus dikaji dulu. Sebab, Ancol adalah perusahaan publik, dan ada perjanjian kerja sama kepada pemegang saham luar Ancol sebagai korporat.
"Ancol harus konsisten dengan janji tersebut. Apabila ingkar, akan membuat masyarakat tidak percaya, sehingga harga saham Ancol anjlok. Ke depannya sulit mendapatkan kepercayaan lagi untuk tiap corporate action yang akan dilakukan," ujar Farida.
Sejalan dengan itu, Farida menilai, alangkah lebih baik Ancol memperbesar kesempatan tanggung jawab sosial korporat. Antara lain dengan memberikan kesempatan rekreasi gratis kepada yatim piatu. "Termasuk bentuk-bentuk CSR lain, misalnya mengelola pantai publik tak berbayar di lokasi lain," ucapnya.
Untuk menggratiskan Ancol, Farida melanjutkan, harus dikaji dulu. Sebab, Ancol adalah perusahaan publik, dan ada perjanjian kerja sama kepada pemegang saham luar Ancol sebagai korporat.
"Ancol harus konsisten dengan janji tersebut. Apabila ingkar, akan membuat masyarakat tidak percaya, sehingga harga saham Ancol anjlok. Ke depannya sulit mendapatkan kepercayaan lagi untuk tiap corporate action yang akan dilakukan," ujar Farida.
Sejalan dengan itu, Farida menilai, alangkah lebih baik Ancol memperbesar kesempatan tanggung jawab sosial korporat. Antara lain dengan memberikan kesempatan rekreasi gratis kepada yatim piatu. "Termasuk bentuk-bentuk CSR lain, misalnya mengelola pantai publik tak berbayar di lokasi lain," ucapnya.
Sarana edukasi
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama ingin menjadikan Ancol tak hanya sebagai tempat wisata. Ahok ingin menjadikan Ancol juga sebagai sarana pendidikan. Pembangunan Jaya Ancol pun menyambut positif rencana itu.
Farida mengatakan rencana itu sejalan dengan visi dan misi Ancol sendiri. "Berarti Ancol akan menjadi destinasi wisata edukasi. Hal ini sejalan dengan visi misi Ancol," kata Farida.
Farida menambahkan, dengan demikian, Ancol mempunyai peran bukan saja dari fungsi ekonomi, tetapi juga sosial. Ini akan menjadikan masyarakat bertambah pandai dengan adanya perkembangan wisata edukasi, misalnya tentang kelautan dan perikanan.
"Wisata pendidikan bisa juga dilakukan dalam bentuk kerja sama dengan sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan," tuturnya.
Farida mengatakan rencana itu sejalan dengan visi dan misi Ancol sendiri. "Berarti Ancol akan menjadi destinasi wisata edukasi. Hal ini sejalan dengan visi misi Ancol," kata Farida.
Farida menambahkan, dengan demikian, Ancol mempunyai peran bukan saja dari fungsi ekonomi, tetapi juga sosial. Ini akan menjadikan masyarakat bertambah pandai dengan adanya perkembangan wisata edukasi, misalnya tentang kelautan dan perikanan.
"Wisata pendidikan bisa juga dilakukan dalam bentuk kerja sama dengan sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan," tuturnya.
No comments:
Post a Comment