Saturday 1 December 2012

Jokowi: Uang Kartu Jakarta Pintar Jangan Buat Kredit Motor Jika ditemukan penyalahgunaan, kartu ditarik dari tangan siswa

Kartu Jakarta Pintar
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, resmi meluncurkan Kartu Jakarta Pintar (KJP), Sabtu 1 Desember 2012. Tercatat, hari ini ada 3.046 siswa yang mendapatkan KJP secara serentak. Namun,Jokowi memastikan, untuk Desember ini akan ada tambahan sekitar enam ribu KJP.

"Nah, untuk tahun depan kira-kira ada 332 ribu KJP yang mau diluncurkan. Itu untuk sekolah swasta maupun negeri. Tapi, lebih banyak swasta yang diberikan," kata Jokowi di SMA Yappenda, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Jokowi merinci, dengan KJP ini, para siswa SMA dan SMK diberikan bantuan keperluan pendidikan Rp240 ribu. Sementara itu, untuk siswa SMP diberikan sebesar Rp210 ribu, dan siswa SD senilai Rp180 ribu.

"Dan itu bukan untuk biaya sekolah loh ya. Tapi, biaya beli seragam, beli sepatu, beli buku sama untuk biaya tambahan gizi, dan transpor. Jadi, karena beasiswa bisa ditanggung, jangan digunakan sama orang tuanya untuk kredit motor, beli tv. Jangan ya," ujar Jokowi.

Mantan walikota Solo itu menjelaskan, setiap tanggal 1 per bulannya, saldo KJP dipastikan sudah masuk ke rekening masing-masing siswa penerima KJP. Karena itu, agar bantuan tersebut tidak disalahgunakan, Pemerintah Provinsi DKI akan melakukan pengawasan.

Jika ditemukan ada penyalahgunaan, Pemprov akan menarik KJP dari tangan siswa. "Akan kami sampling ke anak-anak, ke orang tua, digunakan untuk apa. Sekali lagi, jangan sampai digunakan untuk beli tv. Nanti akan langsung dicabut," ucapnya.
Secara total, jumlah penerima KJP terus bergerak dalam beberapa hari ini. Dinas Pendidikan melansir ada 3.008 siswa miskin di jenjang pendidikan menengah SMA/SMK yang akan menerima KJP. Namun, hari ini, jumlahnya bertambah. Data terakhir tercatat penerima KJP ada di angka 3.046 siswa.
Itu terjadi karena ada penambahan sekolah, yang awalnya hanya 111 sekolah, menjadi 113 sekolah. Jumlah itu berasal dari 15 sekolah negeri dan 98 sekolah swasta.

No comments:

Post a Comment