Friday 9 November 2012

Kala China Memilih Pemimpin Baru Kongres Nasional digelar China. Isu korupsi jadi sorotan

Hampir bersamaan dengan hari Pemilu Amerika Serikat, Partai Komunis China (PKC)  menggelar kongres untuk memulai transisi kepemimpinan baru pada hari Kamis, 8 November 2012. Pemimpin baru China itu akan menjadi orang nomer satu China maksimal satu dekade ke depan, di negara di mana partai tunggal tak tergoyahkan sejak berkuasa tahun 1949.
Presiden Hu Jintao memeriksa barisan pasukan China
Dalam pidato pembukaan dan terakhirnya, Sekjen PKC sekaligus Presiden China Hu Jintao mengingatkan tentang pertumbuhan ekonomi yang menjadi kepedulian bersama.
“Kita harus memiliki pemikiran strategis agar pertumbuhan ekonomi dapat dihitung,” kata Hu, saat berpidato di Balai Besar Rakyat di Lapangan Tiananmen Beijing, seperti dilansirLos Angeles Times.
Dalam pidatonya, Hu menyerukan agar partai dapat mempersempit kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin, perkotaan dan pedesaan, dengan mendorong tingkat pertumbuhan belanja penduduk.
Targetnya, kata Hu, produk domestik bruto China harus tumbuh dua kali lipat pada tahun 2020 ke tingkat US$5,9 triliun, dengan tingkat perumbuhan rata-rata 7% tiap tahunnya.
Dalam pidato selama 90 menit itu, satu jam lebih singkat dengan pidatonya terakhir di Kongres PKC tahun 2007 lalu, Hu berkali-kali mengulang tentang “pembangunan sosialisme berkarakteristik China” dan “pembangunan ilmiah.”
Namun Hu juga menekankan agar partai tetap memberi perlindungan kesehatan bagi rakyat, kepedulian pada orang usia lanjut, pembangunan rumah murah dan perlindungan pada lingkungan.
“Terdapat banyak ruang untuk lingkungan hidup. Sebagai contoh, ketidakseimbangan, tidak terkordinasinya pembangunan membawa sejumlah persoalan. Jarak pembangunan antara wilayah perkotaan dan pedesaan yang semakin terbuka lebar, semoga akan dapat diminimalisir” ujarnya.
Di usianya yang ke-69 tahun, Hu akan meninggalkan jabatan yang sudah dia emban selama dua kali periode lima tahun. Jabatannya sebagai Sekjen Partai Komunis China pun akan digantikan saat akhir pekan nanti oleh Wakil Presiden Xi Jinping, yang juga akan menggantikan posisinya sebagai Presiden pada bulan Maret nanti.  Sementara Perdana Menteri China, Wen Jiabao akan diganti oleh Li Keqiang.
Suasana Kongres PKC juga berbeda dengan gaya Kongres Partai Komunis Uni Sovyet pada abad lalu. Kini Kongres China dibuka dengan karpet merah dan banyaknya perhiasan kristal.
Anggota Komite Tetap Polibiro duduk di bagian depan dengan mengenakan jas abu-abu dengan dasi berwarna merah. Lebih dari 2.268 delegasi memenuhi Balai Rakyat tersebut memakai seragam serupa terkecuali kader militer yang mengenakan pakaian dinas dan beberapa wakil daerah yang menggunakan pakaian berwarna etnis.
Pembukaaan Kongres itu juga memberi kesempatan bagi pengamat China untuk melihat siapa yang akan naik dan siapa yang akan turun. Mantan pemimpin China yang dirumorkan meninggal dunia tahun lalu, Jiang Zemin, nampak duduk di belakang Hu. Wajahnya berkali-kali disorot oleh televisi.
Meski Hu menekankan dalam pidatonya “demokrasi internal partai” beberapa kali, hanya ada sedikit petunjuk bahwa kepemimpinan berikutnya akan dilakukan lebih terbuka dari masa lalu. Pasalnya, delegasi telah dipilih dalam rapat partai mewakili 82 juta anggota partai. Selama kongres mereka akan memilih 200 orang anggota Komite Sentral. Politbiro yang beranggotakan 24 anggota Komite Tetap Politbiro, akan memilih sembilan wakil.
Dua GarisMenurut Duta Besar China untuk Indonesia  Liu Jianchao, dalam wawancara khusus dengan VIVAnews,   China punya dua garis pemerintahan. Pertama garis partai, atau kepemimpinan partai. Kedua, garis pemerintah.
Pada Kongres Nasional,  Partai Komunis hanya memilih pimpinan partai, bukan pemerintah. Partai Komunis China memiliki 80 juta anggota. Dari sekian banyak itu terpilih 2.270 orang untuk menjadi delegasi.
Para delegasi ini akan memilih Komite Pusat.  Lalu, Komite Pusat akan memilih badan inti kepemimpinan partai atau biro politik (Politbiro). Mereka juga akan memilih Komite Tetap, yang terdiri sekitar 7-9 anggota.
Inilah kepemimpinan tinggi partai. Salah satu anggota komite tetap saat ini adalah Presiden Hu Jintao.
Presiden adalah posisi Hu di pemerintahan. Posisi Hu  di partai juga sebagai pemimpin, yaitu Sekretaris Jenderal. Menjadi Sekjen tidak lantas otomatis menjadi Presiden, karena masih harus dipilih oleh Kongres Rakyat Nasional.
Di garis pemerintah, terdapat 1,3 miliar warga. Mereka memilih para wakil untuk duduk di parlemen (Kongres Rakyat), baik di tingkat kota, kabupaten, dan nasional. Di tingkat nasional,China memiliki  hampir 3.000 wakil rakyat.
Selama sesi pertama Kongres, mereka akan  memilih pejabat pemerintah, seperti presiden, perdana menteri dan pejabat tinggi lainnya. Lalu presiden menunjuk menteri-menteri yang kemudian harus disetujui lagi oleh kongres.
Praktiknya, Sekjen akan menjadi presiden, karena dia kandidat kepresidenan. Beberapa orang komite tetap partai akan menjadi perdana menteri, ketua parlemen, wakil presiden dan wakil perdana menteri. Tapi bukan tidak mungkin mereka akan menjadi pejabat juga di pemerintahan.
Di masa lalu, mungkin pada 30 tahun silam, Sekjen Partai tidak otomatis menjadi presiden negara. Contohnya,  saat tahun 1991 kala Presiden China, Yang Shangkun.  “Dia bukan Sekjen Partai,” kata Liu.
Jadi, dalam politik di China, kekuasaan Presiden tidak sebesar Sekjen Partai Komunis. Namun, saat ini sistemnya berubah menjadi lebih praktis dimana Sekjen Partai juga menjadi kandidat presiden.
Kongres Nasional Partai Komunis kali ini berlangsung dari 8 November 2012 hingga 14 November 2012.
Ajang ini secara resmi memulai proses transisi kepemimpinan partai. Sekretaris Jenderal PKC, Hu Jintao, akan menyerahkan jabatan kepada pejabat yang lebih muda, Xi Jinping. Dalam struktur moderen PKC, Sekjen merupakan jabatan individual tertinggi.
Transisi ini pun sudah disiapkan jauh-jauh hari. Tahun depan, setelah menanggalkan jabatan Sekjen, Hu juga akan pensiun sebagai Presiden China. Dia akan menyerahkannya juga kepada Xi, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden.
Transisi kepemimpinan ini tidak saja melibatkan Hu dan Xi. Para petinggi lain partai juga akan menyerahkan jabatan kepada tokoh yang lebih muda, termasuk Perdana Menteri Wen Jiabao. Dengan demikian, Presiden Hu dan PM Wen setelah Kongres PKC berakhir tidak akan lagi masuk dalam Komite Tetap Politbiro, yang merupakan dewan pimpinan paling berkuasa dalam struktur PKC dan juga dalam kekuatan politik China. PM Wen pun tahun depan juga harus pensiun dari posisi pemerintahan.   

Presiden Hu dan PM Wen, beserta para koleganya, sudah memerintah PKC dan China selama sepuluh tahun. Sesuai aturan politik di sana, sudah tiba waktunya bagi mereka untuk siap-siap pensiun.
Sementara itu, dalam rangka Kongres Nasional PKC, aparat di Beijing memperketat keamanan. Warga yang berdemonstrasi langsung ditangkap, seperti yang sudah terjadi pada Kamis pagi waktu setempat. Selain itu warga dilarang menerbangkan benda apapun --termasuk pesawat pengendali dan burung dara-- di sekitar Lapangan Tiananmen dan Balai Agung, yang menjadi lokasi Kongres. 

Isu KorupsiDalam pidato pembukaan Kongres, Presiden China sekaligus pemimpin Partai Komunis Tiongkok (PKC) yang berkuasa, Hu Jintao, memperingatkan juga bahwa korupsi telah mengancam citra partai maupun negara. Maka, di pengujung jabatannya, Hu berjanji tetap mendukung reformasi politik dan upaya memberantas korupsi dan masalah-masalah besar lainnya.
China selama ini telah menerapkan hukuman yang berat atas para koruptor. Bahkan, sudah ada yang dihukum mati. Namun, korupsi masih dianggap masalah besar bagi China, negara berpenduduk terbanyak di muka bumi dan kini berstatus kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia.
"Bila kami gagal mengatasi isu (korupsi) ini dengan baik, bisa berdampak fatal bagi partai. Bahkan menyebabkan kejatuhan partai dan juga negara," kata Hu, seperti dikutip kantor berita Reuters, kepada lebih dari 2.000 delegasi partai komunis dari penjuru China yang hadir di Kongres Nasional.
"Mereformasi struktur politik merupakan bagian penting dari reformasi keseluruhan di China. Kami harus terus berupaya secara aktif dan bijaksana dalam menjalankan reformasi struktur politik serta membuat demokrasi rakyat jadi lebih luas, lebih berarti, dan lebih nyata di lapangan," lanjut Hu.
Namun, demokrasi yang dimaksud di sini tidaklah seperti di negara-negara lain. Juru bicara PKC, Cai Mingzhao, Rabu kemarin juga menegaskan bahwa kepemimpinan China tetap berasaskan satu partai.
Sebelum memulai Kongres, PKC telah memecat seorang pejabat daerah berpengaruh, Bo Xilai. Dia pun secara tidak terduga dituduh menyalahgunakan jabatan, menerima suap dalam jumlah besar, dan kejahatan-kejahatan lain yang membuat Bo langsung tersingkir dari panggung kekuasaan China. Padahal, Bo sebelumnya dianggap sebagai pejabat yang cemerlang.

No comments:

Post a Comment