Ahli saraf dari AS dan Prancis untuk pertama kalinya mampu mengirim teks atau kata-kata langsung pada retina pasien buta, yang membuka peluang baru untuk orang buta beradaptasi dengan gangguan penglihatan, menurut sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers di Neuroscience.
Dikutip dari ria, para penulis studi, tim yang dipimpin oleh Thomas Lauritzen dari Perusahaan Sight II, melakukan instrumen percobaan dengan menggunakan perangkat Argus II.
Ini terdiri dari kamera video mini, pengubah sistem sinyal elektronik dan 60 elektroda yang mengirimkan sinyal langsung ke retina. Ini "mata palsu" membantu orang yang menderita penyakit yang berhubungan dengan kerusakan retina, seperti retinitis pigmentosa dan degenerasi makula. Sekarang sekitar 50 orang di seluruh dunia telah menggunakan perangkat ini, yang memberi mereka kesempatan untuk melihat gerakan dan membedakan benda-benda.
Percobaan sebelumnya menunjukkan bahwa Argus II dapat membaca cetak besar dan membedakan kata-kata. Namun, pasien memerlukan puluhan detik untuk membaca teks, yaitu kata-kata pendek.
Lauritzen dan rekan-rekannya memutuskan untuk "mendapatkan sekitar" kamera dan mengirim sinyal langsung ke elektroda dalam rangka mempercepat proses membaca. Sinyal ditransmisikan ke enam elektroda dari 60, mengkonfigurasikan mereka cocok dengan braille dot.
Para ilmuwan mengatakan penelitian mereka menunjukkan kemungkinan komunikasi langsung melalui elektroda prostesis tersebut. Namun demikian perangkat argus II masih memiliki keterbatasan dan terus dikembangkan untuk lebih sempurna.
No comments:
Post a Comment