Friday, 23 November 2012

Wanita Ini Jadi Jutawan dari Batuan Alam. Batuan alam itu disulap menjadi aneka perhiasan yang menarik

Ummi sedang bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan
Bagi Ummi Rahmawati, membuat kerajinan dari batuan alam adalah keunikan tersendiri. Lewat tangannya yang terampil, dirinya mampu menyulap batuan alam tersebut menjadi aneka perhiasan yang menarik.
"Saya memulai usaha ini dari kakak. Dulu saya yangjualin produknya. Dari situ lah saya tertarik untuk memulai usaha sendiri," kata Ummi kepadaVIVAnews di Jakarta, Kamis 22 November 2012.
Berbekal modal sebesar Rp1,5 juta, Ummi mulai menawarkan produknya dari kantor ke kantor hingga di kampus tempat dirinya belajar. Tak jarang, ia mendapat candaan dari teman-teman sekelasnya. "Saya suka bawa tas jinjing ke kampus sampai suka diguyoni teman-teman, katanya mau pulang kampung Ummi," ujarnya.
Dia menuturkan, proses pembuatan perhiasan buatannya terbilang cukup mudah. Tak hanya itu, bahan-bahan bebatuan dan kawat pun mudah untuk didapat.
Biasanya, agar produknya jauh lebih menarik, ia menggunakan batuan jenisagate dan druzy yang di dalamnya terkandung manik-manik kristal bening atau bling-bling.
"Aku pakai kawat tembaga yang berbeda ukuran dan warna, terus batu druzy, agate, dan kristal," tutur Ummi.
Ummi memilih menggunakan batu druzy, karena batuan ini memiliki keunikan tersendiri. Sebab, jenis batuan ini mempunyai kekerasan 6-7 skala Mohs. Kandungan silika yang mengkristal menjadikan jenis batuan ini keras.
Druzy terdapat pada batuan jenis kuarsa, dengan ukuran besarnya bervariasi. Mulai bongkahan kecil dengan kristal reniknya yang berkilau bila kena sinar, baik itu lampu atau Matahari. Batuan ini biasa ditemukan atau digali di daerah pegunungan atau sungai.
"Material yang dipakai kebanyakan batu-batuan asli Indonesia seperti batudruzy yang aslinya dari Jawa Timur (Pacitan), terus swarosvki, dan agate," jelasnya.
Untuk harga, Ummi menjualnya dengan harga cukup kompetitif. Misalnya, untuk cincin dihargai sekitar Rp25-250 ribu, gelas mulai dari Rp75-600 ribu. Sementara itu, kalung, harganya sekitar Rp75-600 ribu.
"Kalau untuk omzet sih bisa mencapai Rp6 juta. Kalau lagi sepi sekitar Rp1 jutaan. Ke depan, saya ingin produk ini menembus pasar internasional," tutur Ummi.

No comments:

Post a Comment